You are on page 1of 4

Nama: Selvi Nurul Phauzi

Kelas: IV

PERJUANGAN TOKOH – TOKOH NASIONAL

1. Fatmawati

Fatmawati Soekarno, beliau merupakan Ibu Negara Pertama dari


Presiden Pertama Indonesia yaitu Presiden Soekarno dan juga dikenal
sebagai penjahit bendera pusaka yang dikibarkan pada saat proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Fatmawati
Soekarno lahir pada hari Senin, 5 Februari 1923 Pukul 12.00 Siang di Kota
Bengkulu, sebagai putri tunggal keluarga H. Hassan Din dan Siti Chadidjah.
Masa kecil Fatmawati penuh tantangan dan kesulitan, akibat sistem
kolonialisme yang dijalankan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Ayahandanya,
Hassan Din semula adalah pegawai perusahaan Belanda, Bersomij di
Bengkulu. Tetapi karena tidak mau meninggalkan kegiatannya sebagai anggota
Muhammadiyah, ia kemudian keluar dari perusahaan itu. Setelah itu, Hassan
Din sering berganti usaha dan berpindah ke sejumlah kota di kawasan Sumatera
Bagian Selatan. Di Kota Bengkulu, sebagai kota kelahiran Ibu Fatmawati,
Pemerintah Daerah beserta seluruh elemen memberikan apresiasi terhadap Ibu
Fatmawati. Sebagai bentuk penghargaan dan sekaligus untuk mengenang Ibu
Fatmawati, maka pada tanggal 14 Nopember 2001, Bandar Udara Padang
Kemiling diubah menjadi Bandar Udara Fatmawati. Perubahan nama Bandar
udara ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Megawati
Soekarnoputri. Perjuangan Ibu Fatmawati selama masa sebelum kemerdekaan
dan sesudah kemerdekaan diakui oleh Pemerintah Pusat, melalui Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 118/TK/2000 tanggal 4 Nopember 2000
oleh Presiden Abdurrahman Wahid, maka Pemerintah Republik Indonesia
memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Ibu Fatmawati.
2. Teuku umar

Lahir di Meulaboh, Aceh Barat pada 1854, Teuku Umar adalah salah
satu pahlawan nasional Indonesia. Tercatat, pria yang diyakini memiliki taktik
unik melawan penjajah ini pernah memimpin perang gerilya di Aceh sejak
tahun 1873 sampai 1899. Teuku Umar sendiri merupakan keturunan
Minangkabau. Kakeknya, Datuk Makdum Sati, dikenal berjasa terhadap Sultan
Aceh.
Teuku Umar kecil memiliki sifat pemberani. Selain itu ia juga dikenal
cerdas dan pang menyerah, serta memiliki hobi berkelahi. Ketika berusia 19
tahun dan diangkat sebagai keuchik Daya Meulaboh, terjadi perang Aceh.
Teuku Umar lantas bergabung bersama para pejuang di kampungnya hingga
Aceh Barat.
Teuku Umar sempat berdamai dengan Belanda tahun 1883. Namun satu
tahun kemudian perang kembali tersulut di antara keduanya. 9 tahun kemudian
tepatnya 1893, Teuku Umar mulai menemukan cara untuk mengalahkan
Belanda dari 'dalam'. Ia lantas berpura-pura menjadi antek Belanda. Aksi ini
sampai membuat Cut Nyak Dien marah besar karena bingung dan malu.
Atas jasanya menundukkan beberapa pos pertahanan di Aceh, Teuku
Umar mendapat kepercayaan Belanda. Ia lalu diberi gelar Johan Pahlawan dan
diberi kebebasan untuk membentuk pasukan sendiri berjumlah 250 orang
tentara dengan senjata lengkap dari Belanda. Pihak Belanda tidak tahu, kalau
itu hanya akal-akalan Teuku Umar semata yang telah berkolaborasi dengan
para pejuang Aceh sebelumnya. Tak lama kemudian, Teuku Umar malah diberi
lagi tambahan 120 prajurit dan 17 panglima termasuk Pangleot sebagai tangan
kanannya. 30 Maret 1896, Teuku Umar keluar dari dinas militer Belanda. Di
sinilah ia kemudian melancarkan serangan berdasarkan siasat dan strategi
perang miliknya. Bersama pasukan yang sudah dilengkapi 800 pucuk senjata,
25.000 peluru, 500 kg amunisi dan uang 18 ribu dolar, Teuku Umar yang
dibandu Teuku Panglima Polem Muhammad Daud dan 400 orang pengikutnya
membantai Belanda. Tercatat, ada 25 orang tewas dan 190 luka-luka dari pihak
Belanda.
Gubuernur Deykerhof sebagai pengganti Gubernur Ban Teijn yang
telah memberi kepercayaan kepada Teuku Umar selama ini merasa sakit hati
karena telah dikhianati Teuku Umar. Ia lantas memerintahkan Van Heutsz
bersama pasukan besarnya untuk menangkap Teuku Umar. Serangan
mendadak ke daerah Meulaboh itulah yang merenggut nyawa Teuku Umar. Ia
ditembak dan gugur di medan perang, tepatnya di Kampung Mugo, pada 10
Februari 1899. Lebih dari 70 tahun kemudian, pemerintah Indonesia
menganugerahi Teuku Umar sebagai pahlawan nasional lewat SK Presiden No.
087/TK/1973 tanggal 6 November 1973. Nama pahlawan pemberani ini juga
dijadikan nama jalan di kota-kota besar.

3. Ki hajar dewantara

Beliau dikenal sebagai pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi di


Indonesia ketika masih dalam masa penjajahan Kolonial Belanda. Mengenai
profil Ki Hajar Dewantara sendiri, beliau terlahir dengan nama Raden Mas
Soewardi Soerjaningrat yang kemudian kita kenal sebagai Ki Hadjar
Dewantara. Beliau sendiri lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889,
Hari kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia
sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri terlahir dari keluarga
Bangsawan, ia merupakan anak dari GPH Soerjaningrat, yang merupakan cucu
dari Pakualam III. Terlahir sebagai bangsawan maka beliau berhak memperoleh
pendidikan untuk para kaum bangsawan.

Ia pun juga membuat semboyan yang terkenal yang sampai sekarang dipakai
dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu :

 Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh).


 Ing madyo mangun karso, (di tengah memberi semangat).
 Tut Wuri Handayani, (di belakang memberi dorongan).
Penghargaan Pemerintah Kepada Ki Hadjar Dewantara
Selepas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945, Ki Hadjar Dewantara
kemudian diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Menteri pengajaran
Indonesia yang kini dikenal dengan nama Menteri Pendidikan. Berkat jaa-
jasanya, ia kemudian dianugerahi Doktor Kehormatan dari Universitas Gadjah
Mada.
Selain itu ia juga dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan
juga sebagai Pahlawan Nasional oleh presiden Soekarno ketika itu atas jasa-
jasanya dalam merintis pendidikan bangsa Indonesia. Selain itu, pemerintah
juga menetapkan tanggal kelahiran beliau yakni tanggal 2 Mei diperingati
setiap tahun sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara Wafat
pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Wijaya
Brata.

You might also like