Professional Documents
Culture Documents
Perawatan antenatal
Maret 2008
Dikembangkan oleh the National Collaborating Centre for Women’s and Children’s Health
Pendahuluan
Pedoman perawatan antenatal dipublikasikan oleh NICE pada tahun 2003. Setelah itu, beberapa
bukti penting telah terseedia terutama terkait diabetes gestasional, hemoglobinopati dan
ultrasonografi, maka dari itu pembaharuan pedoman dikeluarkan lebih dulu dari rencana.
Pembaruan awal ini juga memberikan kesempatan untuk melihat sejumlah aspek perawatan
antenatal, termasuk:
o Suplementasi vitamin D
o Konsumsi alkohol
abnormalitas janin
o Deteksi hemoglobinopati
o Diabetes gestasional
o Plasenta previa
o Bakteriuria asimptomatik
o Klamidia
Tujuan
Tujuan dari pedoman ini ialah kehamilan merupakan proses fisiologis normal dan dengan
demikian, intervensi apapun yang ditawarkan harus diketahui manfaatnya dan diterima oleh wanita
hamil. Pedoman telah dikembangkan dengan tujuan berikut: untuk menawarkan informasi pada
praktek terbaik untuk dasar perawatan klinis dari seluruh kehamilan dan informasi komprehensif
dari perawatan antenatal pada wanita sehat dengan kehamilan tunggal tanpa komplikasi.
Pedoman ini akan melengkapi the Children national service framework yang menyediakan standar
pelayanan dengan penekanan pada bagaimana perawawtan disampaikan dan oleh siapa, meliputi
isu mengenai kesamaan akses perawatan untuk wanita yang dirugikan dan pandangan wanita
mengenai penyediaan layanan. Pedoman ini telah disebut dalam rekomendasi berbasis bukti dari
Perawatan selama kehamilan harus memungkinkan seorang wanita untuk membuat keputusan
berdasarkan kebutuhannya, setelah mendiskusikan hal-hal penuh dengan para ahli profesional
Pedoman ini menawarkan saran terbaik untuk perawatan ibu hamil sehat. Ibu, pasangannya, dan
keluarga mereka harus selalu diperlakukan dengan kebaikan, hormat, dan bermartabat. Pandangan,
keyakinan dan nilai-nilai wanita, pasangannya dan keluarganya dalam hubungannya dengan
perawatannya dan bahwa bayinya harus dicari dan dihormati setiap saat.
Perempuan harus memiliki kesempatan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang
perawatan dan pengobatan mereka, dalam kemitraan dengan profesional perawatan kesehatan
mereka. Komunikasi yang baik antara profesional perawatan kesehatan dan ibu sangat penting. Itu
harus didukung oleh informasi berbasis bukti dan tertulis yang disesuaikan dengan kebutuhan ibu.
Setiap kesempatan harus diambil untuk memberikan ibu dan pasangannya atau anggota keluarga
yang relevan lainnya dengan informasi dan dukungan yang mereka butuhkan.
Informasi antenatal
Ibu hamil harus diberitahukan informasi berdasarkan bukti terkini yang tersedia bersama dengan
dukungan untuk memungkinkan mereka membuat keputusan yang baik mengenai perawatannya.
Informasi ini harus meliputi dimana mereka ingin melakukan perwatan dan bersama siapa.
Seluruh wanita harus diberitahu mengenai kepentingan pertemuan untuk perawatan antenatal
untuk kesehatannya dan kesehatan bayi dengan menjaga kecukupan penyimpanan vitamin D saat
kehamilan dan menyusui. Untuk mencapai hal ini, banyak ibu memilih mengambil 10 mikrogram
vitamin D per hari. Perhatian khusus harus diambil untuk menanyakan apakah wanita dengan
risiko terbesar mengikuti saran untuk mengambil suplemen harian ini. Hal ini meliputi:
- Ibu yang berasal dari keluarga Asia Selatan, Afrika, Karibean atau Timur tengah.
- Ibu yang memiliki keterbatasan paparan terhadap sinar matahari, mereka yang sering
- Ibu yang sedang diet dandengan konsumsi vitamin D sangat rendah seperti pada wanita
yang tidak mengonsumsi ikan berminyak, telur, daging, margarin yang diperkaya vitamin
Skrining untuk penyakit sel sabit dan talasemia harus ditawarkan pada semua wanita sedini
mungkin (idealnya dalam 10 minggu). Tipe skrining tergantung prevalensi dan dapat dilakukan
Partisipasi register anomali kongenital regional dana tau UK National Screening Committee-
approved audit system secara uat merekomendasikan untuk memfasilitasi audit angka deteksi.
terkait kehamilan) harus ditawarkan untuk mendeteksi sindrom Down antara 11 minggu 0 hari
dan 13 minggu 6 hari. Untuk ibu yang berencana melakukan deteksi pada usia kehamilan
lanjut, pemeriksaan skrining serum yang paling efektif secara klinis dan harga (pemeriksaan
sehat. Pada waktu pertemuan, faktor risiko untuk diabetes gestasional berikut harus ditentukan:
o Asia Selatan (terutama wanita yang berasal dari India, Pakistan atau Bangladesh)
o Timur tengah (terutama wanita yang berasal dari Saudi Arabia, United Arab
Emirates, Irak, Jordan, Siria, Oman, Qatar, Kuwait, Lebanon atau Mesir).
Ibu dengan satu dari faktor risiko ini harus ditawarkan pemeriksaan diabetes gestasional.
1. Petunjuk
Petunjuk berikut adalah berdasarkan bukti terbaik yang ada. Pedoman lengkap
memberikan detail metode dan bukti yang digunakan dalam mengembangkan petunjuk.
informasi
Prinsip yang digaris bawahi pada bagian ini berlaku untuk seluruh aspek pedoman
perawatan antenatal.
1.1.1.1 Informasi antenatal harus diberikan pada ibu hamil berdasarkan jadwal berikut.
dari makanan.
skrining untuk sindrom Down, serta risiko dan manfaat dari pemeriksaan
skrining.
(www.healthystart.nhs.uk)
- Tempat persalinan
- Kelas antenatal
- Perawawtan bayi
- Profilaksis vitamin K
untuk ibu hamil dengan kebutuhan khusus misalnya disabilitas fisik, indera atau
pembelajaran, dan ibu hamil yang tidak berbicara atau membaca Bahasa Inggris.
1.1.1.3 Informasi juga dapat diberikan dalam bentuk lain seperti teknologi audiovisual atau
1.1.1.4 Ibu hamil harus diberikan informasi berdasarkan bukti terkini yang tersedia
pertanyaan.
1.1.1.6 Ibu hamil harus diberikan kesempatan untuk menghadiri kelas antenatal, meliputu
1.1.1.8 Ibu hamil harus diberitahu mengenai tujuan setiap pemeriksaan yang akan
dan memiliki waktu yang cukup untuk membuat keputusan yang telah ditawarkan.
Hal dari ibu untuk menerima atau menolak sebuah pemeriksaan harus dilakukan
dengan jelas.
1.1.1.9 Informasi mengenai skrining antenatal harus disediakan dalam tempat dimana
dapat dilakukan diskusi; hal ini dapat dilakukan dalam konteks kelompok atau satu-
1.1.1.10 Informasi mengenai skrining antenatal harus meliputi informasi yang seimbang
1.2.1.1 Model perawatan oleh bidan dan dokter umum harus ditawarkan kepada wanita
1.2.2.1 Perawatan antenatal harus disediakan oleh sekelompok kecil ahli kesehatan
periode antenatal.
1.2.2.2 Sebuah sistem rujukkan yang jelas harus dikeluarkan sehingga ibu hamil yang
1.2.4.1 Rekam medis ibu hamil terstruktur harus digunakan untuk perawatan antenatal.
1.2.4.2 Pelayanan ibu hamil haris memiliki sistem pada tempat dimana ibuu membawa
1.2.4.3 Sebuah catatan ibu hamil nasional terstandarisasi dengan set data minimum yang
telah disetujui harus dibuat dan digunakan. Hal ini dapat membantu ahli
1.2.5.1 Jadwal kunjungan antenatal harus ditentukan oleh fungsi dari kunjunga. Untuk
cukup.
1.2.5.2 Pada awal kehamilan, semua ibu harus mendapat informasi tertulis yang tepat
1.2.5.3 Setiap kunjungan antenatal harus memiliki konten yang terstruktur dan fokus.
1.2.6.1 Ibu hamil baru harus ditawarkan pemeriksaan ultrasonografi awal antara usia
kehamilan dan untuk mendeteksi kehamilan ganda. Hal ini akan meyakinkan
1.2.6.2 Pengukuran crown-rump length (CRL) harus digunakan untuk menentukan usia
1.3.1.1 Ibu hamil harus dijelaskan mengenai hal dan kewajibannya serta manfaatnya.
1.3.1.2 Sebagian besar ibu dapat diyakinkan bahwa adalah aman untuk melanjutkan
1.3.2.1 Ibu hamil (dan mereka yang ingin hamil) harus diinformasikan bahwa
mengurangi risiko defek tabung saraf (misalnya anensefal atau spina bifida).
1.3.2.2 Suplementasi besi tidak harus ditawarkan secara rutin untuk semua ibu hamil.
Hal ini tidak memberikan manfaat pada kesehatan ibu atau bayi dan dapat
1.3.2.3 Ibu hamil harus diinformasikan bahwa suplementasi vitamin A (konsumsi di atas
700 mikrogram) dapat menjadi teratogenik dan dengan begitu harus dicegah. Ibu
hamil harus diinformasikan bahwa produk liver dan liver juga dapat
mengandung vitamin A tinggi dan dengan demikian konsumsi produk ini juga
harus dicegah.
1.3.2.4 Semua ibu harus diinformasikan saat kunjungan mengenai pentingnya kesehatan
dirinya sendiri dan bayinya dengan menjaga asupan vitamin D adekuat saat
ibu dengan risiko tinggi menuruti saran untuk meminum suplemen tiap hari ini.
lebih sering berada dalam rumah atau memakai pakaian tertutup saat di luar.
Ibu yang sedang diet dengan kadar vitamin D rendah misalnya ibu yang
tidak mengkonsumsi minyak ikan, telur, daging, mentega kaya vitamin D atau
sereal.
1.3.3.1 Ibu hamil harus diberikan informasi mengenai bagaimana menurunkan risiko
listeriosis dengan:
Tidak memakan keju lunak seperti Cemembert, Brie dan blue-viened (tidak
ada risiko dengan keju keras seperti Cheddar, atau keju yang diproses).
Tidak memakan makanan yang siap saji atau dimasak kurang matang.
1.3.3.2 Ibu hamil harus diberikan informasi cara untuk mengurangi risiko infeksi
salmonella dengan:
produk unggas.
1.3.4 Obat- obatan yang diresepkan
1.3.4.1 Hanya sedikit obat-obatan yang diketahui aman dalam kehamilan. Resep obat
harus digunakan sedikit mungkin saat kehamilan dan harus terbatas pada keadaan
1.3.5.1 Ibu hamil harus diberitahu bahwa hanya sedikit obat over-the-counter yang
diketahui aman dan dapat dikonsumsi saat kehamilan. Obat- obatan over-the-
1.3.6.1 Ibu hamil harus diberitahu bahwa hanya sedikit terapi komplemen yang
diketahui aman dan efektif dalam kehamilan. Ibu tidak boleh mengasumsikan
kehamilan.
1.3.7.1 Ibu hamil harus diberitahu bahwa memulai atau melanjutkan olahraga dengan
tidak diinginkan.
1.3.7.2 Ibu hamil harus diberitahu potensi bahaya dalam beberapa aktivitas saat
1.3.8.1 Ibu hamil harus diberitahu bahwa hubungan seksual dalam kehamilan tidak
1.3.9.1 Ibu hamil dan wanita yang merencanakan kehamilan harus disarankan untuk
berhenti meminum alkohol pada tiga bulan pertama kehamilan karena dapat
1.3.9.2 Jika ibu memilih untuk meminum alkohol saat hamil, mereka harus disarankan
untuk tidak minum lebih dari 1-2 unit sekali atau dua kali per minggu (1 unit
setara dengan 25ml spirit. Satu gelas anggur 125ml setara dengan 1.5 unit).
kehamilan, kadar rendah ini tidak menunjukkan efek buruk pada bayi dalam
rahim.
1.3.9.3 Ibu harus diberitahu bahwa mabuk saat kehamilan (didefinisikan sebagai lebih
dari 5 minuman standar/7.5 unit dalam satu acara) dapat membahayakan bayi.
1.3.10.1 Pada kunjungan pertama dengan ibu hamil, diskusikan status perokoknya,
sediakan informasi mengenai risiko merokok terhadap bayi dalam rahim dan
bahaya paparan perokok pasif. Sampaikan kekhawatiran yang dimilikkinya atau
1.3.10.2 Ibu hamil harus diberitahu mengenai risiko spesifik merokok saat kehamilan
(misalnya risiko memiliki bayi prematur atau berat lahir rendah). Manfaat
1.3.10.3 Tawarkan informasi, saran dan dukungan tentang bagaimana cara berhenti
merokok.
1.3.10.4 Monitor status merokok dan tawarkan saran dan dukungan pemberhentian
1.3.10.5 Diskusikan risiko dan manfaat terapi pengganti nikotin dengan ibu hamil yang
merokok.
1.3.10.6 Sarankan ibu yang menggunakan patch nicotine untuk melepasnya sebelum
tidur.
1.3.10.7 Ibu yang tidak mampu berhenti merokok saat hamil harus didukung untuk
mengurangi rokok.
1.3.11.1 Efek langsung dari kanabis pada janin masih belum jelas namun dapat
1.3.13.1 Ibu harus diberitahu mengenai penggunaan seatbelt yang tepat. (‘above and
1.3.14.1 Ibu harus diberitahu bahwa apabila ia merencakan untuk ke luar negri,
dokter.
1.4.1.1 Ibu harus diinformasikan bahwa sebagian besar kasus mual dan muntah dalam
bahwa mual dan muntah biasanya tidak berasosiasi dengan keluaran buruk
Farmakologi: antihistamin
1.4.1.2 Informasi mengenai seluruh bentuk pertolongan diri dan pengobatan
nonfarmakologis harus disediakan untuk ibu hamil yang mengalami mual dan
muntah.
1.4.2.1 Ibu yang datang dengan gejala ini harus diinformasikan mengenai modifikasi
1.4.2.2 Antasida dapat ditawarkan untuk ibu yang merasa sangat terganggu dengan
1.4.3 Konstipasi
1.4.3.1 Ibu yang datang dengan konstipasi harus diberikan informasi mengenai
1.4.4 Hemorrhoid
1.4.4.1 Tanpa bukti efektifitas pengobatan untuk hemorrhoid dalam kehamilan, ibu
1.4.5.1 Ibu harus diberitahu bahwa vena verikosa adalah gejala yang sering dalam
kehamilan dan tidak akan membahayakan janin dan bahwa penggunaan stoking
kompresi dapat memperbaiki gejala namun tidak akan mencegah vena varikosa
untuk menyatu
1.4.6 Keputihan
fisiologi yang sering terjadi saat hamil. Jika disertai dengan gatal, rasa terbakar,
bau menyengat atau nyeri saat berkemih, meungkinan terdapat infeksi dan
1.4.6.3 Efektifitas dan keamanan pengobatan oral untuk kandidiasis vaginal masih
1.4.7.1 Ibu harus diberitahu bahwa olahraga dalam air, terapi pijat dan kelas perawatan
saat hamil.
1.5.1.1 Berat dan tinggi ibu harus diukur saat kunjungan, dan indeks massa tubuh ibu
1.5.3.1 Pemeriksaan panggul rutin tidak secara akurat menilai usia kehamilan ataupun
disarankan.
1.5.4.1 Ibu hamil yang menjalani mutilasi genital wanita harus diidentifikasi dini pada
1.5.5.1 Para petugas kesehatan harus sadar akan gejala dan tanda kekerasan dan ibu
1.5.6.2 Pada saat kunjungan pertama ibu hamil dalam periode antenatal maupun
menanyakan mengenai:
perawatan inap
gangguan mental.
1.5.6.3 Pada pertemuan pertama ibu dan petugas kesehatan saat penjadwalan
kunjungannya dan pasca melahirkan (biasanya saat 4-6 minggu dah 3-4 bulan),
Pada sebulan terakhir ini, apakah anda pernah diganggu dengan perasaan
Pada satu bulan terakhir ini, apakah anda sering diganggu dengan
Pertanyaan ketiga harus dipertimbangkan apabila ibu menjawab ‘ya’ pada salah
1.5.6.4 Setelah mengidentifikasi kemungkinan adanya gangguan mental pada ibu saat
kehamilan atau dalam periode pasca melahirkan, penilaian lebih lanjut harus
wanita tersebut biasanya harus dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut untuk
dokternya.
Jika ibu memiliki, atau diduga memiliki penyakit mental yang parah
spesialis mental perinatal. Hal ini harus didiskusikan dengan ibu dan
gangguan jiwa saat ini atau riwayat gangguan mental yang signifikan
terdeteksi, bahkan jika tidak ada penilaian atau rujukan lebih lanjut yang
dibuat.
1.6.1 Anemia
1.6.1.1 Ibu harus ditawarkan skrining untuk anemia. Skrining dapat dilakukan pada awal
kehamilan dan usia kehamilan 28 minggu saat pemeriksaan skrining darah lain
dilakukan. Hal ini memungkinkan waktu yang cukup untuk pengobatan jika
anemia terdeteksi
1.6.1.2 Kadar hemoglobin di luar rentang dalam kehamilan harus diperiksa dan
1.6.2.1 Ibu harus ditawarkan pemeriksaan golongan darah dan status Rhesus D pada
awal kehamilan
1.6.2.3 Ibu harus dideteksi untuk alloantibody sel darah merah atipikal pada awal
1.6.2.4 Ibu hamil dengan alloantibody sel darah merah atipikal signifikan harus dirujuk
1.6.2.5 Jika ibu hamil memiliki rhesus-D-negatif, pertimbangan harus dilakukan untuk
diperlukan.
1.6.3.1 Konseling prekonsepsi dan pemeriksaan karier harus tersedia pada ibu yang
karier dan implikasinya harus dilakukan pada wanita hamil pada saat kunjungan
1.6.3.3 Skrining penyakit sel sabit dan talasemia harus ditawarkan pada semua ibu hamil
sekunder.
1.6.3.4 Apabila prevalensi penyakit sel sabit tinggi (prevalensi janin di atas 1.5 kasus
1.6.3.5 Apabila prevalensi penyakit sel sabit rendah (prevalensi janin di bawah 1.5 kasus
1.6.3.6 Jika ibu teridentifikasi karier dan signifikan secara klinis hemoglobinopati maka
ayah dari bayi harus ditawarkan konseling dan skrining tanpa penundaan.
1.7.1.2 Pada pertemuan pertama dengan petugas kesehatan, ibu harus diberikan
tidak. Tujuan dari pemeriksaan ialah untuk mengidentifikasi anomaly nanin dan
memuungkinkan:
paliatif/terminasi kehamilan).
Terapi intrauterin.
1.7.1.3 Ibu harus diberitahu keterbatasan skrining rutin ultrasonografi dan angka
deteksinya bervariasi dengan tipe anomaly fetal, indeks massa tubuh ibu dan
1.7.1.4 Jika anomaly dideteksi saat pemeriksaan, ibu hamil harus diberitahukan
1.7.1.5 Ekokardiografi janin melibatkan tampilan empat ruang dari jantung janin dan
anomali.
1.7.1.6 Skrining rutin untuk anomaly jantung menggunakan translusensi nuchal tidak
direkomendasikan.
1.7.1.7 Saat skrining ultrasonografi dilakukan untuk mendeteksi defek tabung neural,
1.7.2.1 Semua ibu hamil harus ditawarkan skrining untuk Sindrom Down. Ibu harus
Down.
1.7.2.2 Skrining sindrom Down harus dilakukan pada akhir trimester pertama (13
untuk deteksi sindrom Down antara 11 minggu 0 hari dan 13 minggu 6 hari.
Untuk ibu yang jadwal kunjungannya lebih lama, pemeriksaan skrining serum
1.7.2.4 Bila tidak memungkinkan untuk mengukur translusensi nuchal, posisi janin atau
peningkatan indeks massa tubuh, ibu dapat ditawarkan skrining serum antara
kunjungan pertama. Hal ini akan menyediakan kesempatan untuk diskusi lanjut
Keputusan yang harus dibuat pada setiap poin dalam alur dan
konsekuensinya
1.7.2.6 Jika ibu hamil memiliki hasil deteksi positif sindrom Down, ibu harus memiliki
1.7.2.7 Pemeriksaan anomali rutin (saat 18 minggu 0 hari hingga 20 minggu 6 hari) tidak
lembut.
nuchal pada pemeriksaan anomaly rutin tidak perlu digunakan untuk mengkur
1.7.2.9 Keberadaan peningkatan lipatan nichal (6 mm atau lebih) atau dua atau lebih
1.8.1.1 Ibu harus ditawarkan untuk pemeriksaan rutin bacteriuria asimptomatik dengan
1.8.2.1 Ibu hamil tidak perlu ditawarkan skrining rutin untuk bacterial vaginosis karena
reproduksi lainnya.
1.8.3.1 Pada jadwal kunjungan, petuga kesehatan harus menginformasikan ibu hamil
kurang dari 25 tahun mengenai prevalensi yang tinggi dari infeksi klamidia
Screening Programme.
1.8.4 Sitomegalovirus
1.8.4.1 Bukti yang tersedia tidak menyarankan skrining rutin sitomegalovirus pada
1.8.5.1 Skrining serologi untuk virus Hepatitis B harus ditawarkan untuk wanita hamil
1.8.6.1 Ibu hamil tidak perlu ditawarkan skrining rutin virus Hepatitis C karena
1.8.7 HIV
1.8.7.1 Ibu hamil harus ditawarkan skrining infeksi HIV dini pada kunjungan antenatal
karena intervensi antenatal yang tepat dapat mengurangi transmisi infeksi HIV
ibu ke anak
1.8.7.2 Alur rujukan yang jelas harus dibuat pada setiap unit atau departemen sehingga
ibu hamil yang didiagnosis HIV dapat ditangani dan diobati oleh tim spesialis
yang tepat.
1.8.8 Rubella
1.8.8.1 Skrining rubella harus ditawarkan pada awal kunjungan antenatal untuk
mengidentifikasi wanita yang memiliki risiko kontak infeksi rubella dan untuk
grup B karena bukti dari efektifitas klinis dan biayanya masih tidak pasti.
1.8.10 Sifilis
1.8.10.1 Skrining sifilis harus ditawarkan pada semua ibu hamil saat awal kehamilan
1.8.10.2 Karena sifilis merupakan kondisi jarang di Inggris dan hasil positif tidak selalu
menandakan bahwa ibu menderita sifilis, alir rujukan jelas untuk penanganan
1.8.11 Toksoplasmosis
1.8.11.1 Skrining rutin serologi antenatal tidak perlu ditawarkan karena risiko skrining
1.8.11.2 Ibu hamil harus diinformasikan pencegahan primer untuk mencegah infeksi
toksoplasma seperti:
pada populasi sehat. Pada saat kunjungan, faktor risiko diabetes gestasional
Bangladesh)
- Karibean gelap
Lebanon,atau Mesir).
Ibu dengan salah satu faktor risiko ini harus ditawarkan pemeriksaan diabetes
gestasional.
1.9.1.2 Dalam rangka membuat pilihan mengnai skrining dan pemeriksaan diabetes
hipoglikemi oral atau terapi insulin jika diet dan olahraga tidak
puasa, gula darah sewaktu dan 2 jam post prandial dan urinalisis tidak perlu
digunakan.
1.9.2 Preeklamsi
1.9.2.1 Pemeriksaan tekanan darah dan urinalisis untuk protein harus dilakukan pada
1.9.2.2 Pada saat kunjungan, faktor risiko preeklamsi berikut harus ditentukan:
Nuliparitas
1.9.2.3 Adanya hipertensi signifikan dan atau proteinuria harus menyadarkan petugas
Lepaskan pakaian ketat, pastikan tangan relaksasi dan berada sejajar jantung
Kembangkan cuff 20-30 mmHg di atas tekanan darah sistolik yang teraba
1.9.2.5 Hipertensi dimana terdapat tekanan darah diastolic tunggal 110 mmHg atau dua
kali pemeriksaan 90 mmHg paling tidak dengan rentang 4 jam dana tau
1.9.2.6 Jika tekanan darah sistolik di atas 160 mmHg pada dua bacaan berurutan
1.9.2.7 Semua ibu hamil harus sadar akan kebutuhan untuk mencari petugas kesehatan
Muntah
Pembengkakan wajah, tangan dan kaki tiba- tiba.
1.9.2.8 Walaupun terdapat banyak materi yang dipublikasikan dalam metode skrining
alternative preeklamsi, tiada dari ini yang memiliki sensitifitas dan spesifisitas
1.9.4.1 Karena sebagian besar plasenta letak rendah yang terdeteksi pada pemeriksaan
anomali rutin akan teratasi pada saat bayi dilahirkan, hanya seorang wanita yang
transabdominal lain pada 32 minggu. Jika scan transabdominal tidak jelas, scan
1.10.1 Tinggi simfisis –fundal harus diukur dan dicatat setiap kunjungan antenatal dari
1.10.2 Perkiraan ukuran janin dengan ultrasonografi untuk bayi yang dicurigai besar
untuk usia kehamilan tidak boleh dilakukan pada populasi risiko rendah.
1.10.3 Ultrasonografi Doppler rutin tidak perlu digunakan pada kehammilan risiko
rendah
1.10.4 Presentasi janin harus dinilai dengan palpasi abdomen pada 36 minggu atau
1.10.7 Auskultasi denyut jantung janin dapat mengkonfirmasi bahwa janin masih hidup
tetapi tidak mungkin memiliki nilai prediktif dan mendengarkan secara rutin,
1.10.8 Bukti tidak mendukung penggunaan rutin pemantauan denyut jantung janin
1.11.1.1 Sebelum induksi persalinan, ibu harus ditawarkan pemeriksaan vagina untuk
apusan membrane.
1.11.1.2 Ibu dengan kehamilan tanpa komplikasi harus ditawarkan induksi persalinan
setelah 41 minggu
1.11.1.3 Dari 42 minggu, ibu yang menolak induksi harus ditawarkan monitoring
antenatal lebih yang berisi paling tidak kardiotokografi dua kali seminggu dan
1.11.2.1 Semua dengan kehamilan sungsang tunggal tanpa komplikasi saat 35 minggu
1.11.2.2 Jika tidak mungkin untuk menjadwalkan kunjungan untuk versi eksternal pada
Pedoman NICE dikembangkan dengan ruang lingkup yang mendefinisikan apa yang
3. Implementasi
- template biaya untuk memperkirakan biaya lokal dan tabungan yang terlibat.
Saran implementasi tentang bagaimana mempraktekkan panduan dan
4. Rekomendasi Penelitian
Cara alternatif untuk membantu petugas kesehatan mendukung ibu hamil membuat
Penelitian lain dapat dilakukan untuk menilai efektifitas, praktis dan penerimaan skrining
Penelitian prospektif lebih lanjut dibutuhkan untuk mengevaluasi nilai diagnostic dan
efektifitas dalam memprediksi bayi kecil untuk masa kehamilan dengan menggunakan
www.nice.org/CG062quickrefguide
www.nice.org.uk/CG062publicinfo
Terpublikasi
Intrapartum care: care of healthy women and their babies during childbirth. NICE clinical
Antenatal and postnatal mental health: clinical management and service guidance. NICE
Postnatal care: routine postnatal care of women and their babies. NICE clinical guideline
37 (2006). www.nice.org/CG037
Caesarean section. NICE clinical guideline 13 (2004). www.nice.org/CG013
Improving the nutrition of pregnant and breastfeeding mothers and children in low-income
Smoking cessation services in primary care, pharmacies, local authorities and workplaces,
particularly for manual working groups, pregnant women and hard to reach communities.
Brief interventions and referral for smoking cessation in primary care and other settings.
Dalam pengembangan
- Guidance on the use of routine antenatal anti-D prophylaxis for RhD-negative women.
7. Pembaruan pedoman
informasi baru yang penting. Kami memeriksa bukti baru 2 dan 4 tahun setelah publikasi, untuk
memutuskan apakah semua atau sebagian dari pedoman harus diperbarui. Jika bukti baru yang
penting dipublikasikan pada waktu lain, kami dapat memutuskan untuk melakukan pembaruan
Panduan ini mencakup rekomendasi perawatan klinis dasar untuk semua wanita hamil. Pedoman
ini tidak menawarkan informasi tentang perawatan tambahan yang akan diperlukan beberapa
wanita. Wanita hamil dengan kondisi berikut biasanya membutuhkan perawatan tambahan yang
• penyakit ginjal
• gangguan hematologis
• gangguan autoimun
• penyakit ganas
• asma berat
• penggunaan narkoba rekreasional seperti heroin, kokain (termasuk kokain crack) dan ekstasi
• risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan komplikasi, misalnya, wanita berusia 40 dan
• wanita yang sangat rentan (seperti remaja) atau yang kekurangan dukungan sosial.
Wanita yang telah mengalami salah satu dari hal berikut pada kehamilan sebelumnya:
• keguguran berulang (tiga atau lebih kehilangan kehamilan berturut-turut atau keguguran
pertengahan trimester)
• kelahiran prematur
• pre-eklamsia berat, (H) anemia hemolitik, (EL) peningkatan enzim hati, dan (LP) jumlah
• psikosis nifas
Jadwal di bawah ini, yang telah ditentukan oleh tujuan dari masing-masing kunjungan, menyajikan
rekomendasi jumlah janji perawatan antenatal untuk wanita yang sehat dan kehamilan tanpa
komplikasi pada periode antenatal: 10 kali pertemuan untuk wanita nulipara dan 7 untuk wanita
para. Kunjungan ini mengikuti kontak awal wanita dengan seorang profesional perawatan
kesehatan ketika dia pertama kali datang dengan kehamilan hingga masuk dalam sistem perawatan
ibu hamil. Kontak awal ini harus digunakan sebagai peluang untuk memberikan banyak informasi
Berikan informasi dan kesempatan untuk membahas masalah dan bertanya. Topik yang harus
dibahas ialah:
- Kebersihan makanan
- Saran gaya hidup meliputi penghentian rokok, penggunaan obat terlarang dan
konsumsi alkohol
Pada saat pertemuan yang telah dijadwalkan, berikan informasi berikut dengan kesempatan untuk
- Skrining antenatal
- Tempat persalinan
- Kelas antenatal
- Beritahu ibu hamil <25 tahun mengenai tingginya prevalensi infeksi klamidia pada
kelompok usianya.
- Tawarkan skrining sidnrom Down
risiko
- Tanyakan mengenai penyakit mental berat dulu dan sekarang atau pengobatan psikiatri
Untuk pasien yang memilih dilakukannya skrining, pemeriksaan berikut harus diatur:
sel darah merah, hepatitis B, HIV, rubella dan sifilis), idealnya sebelum 10 minggu
16 minggu
• meninjau, mendiskusikan dan mencatat hasil dari semua tes skrining yang dilakukan; mengkaji
ulang pola perawatan yang direncanakan untuk kehamilan dan mengidentifikasi wanita yang
• selidiki kadar hemoglobin di bawah 11 g/100 ml dan pertimbangkan suplementasi zat besi jika
diindikasikan
pertanyaan, termasuk diskusi tentang pemindaian anomali rutin; menawarkan informasi lisan
18 hingga 20 minggu
Pada 18 hingga 20 minggu, jika ibu memilih, pemeriksaan ultrasonografi dapat dilakukan untuk
mendeteksi anomaly struktural. Jika plasenta ditemukan meluas hingga os servikal pada waktu ini,
25 minggu
Pada 25 minggu, kunjungan harus dijadwalkan untuk ibu nulipara. Pada pertemuan ini:
• Ukur dan plot tinggi simfisis-fundus
28 minggu
Pertemuan berikutnya harus dilakukan pada smua ibu hamil saat 28 minggu. Pada pertemuan ini:
• tawarkan skrining kedua untuk anemia dan alloantibodi sel darah merah atipikal
• selidiki kadar hemoglobin di bawah 10,5 g / 100 ml dan pertimbangkan zat besi suplementasi,
jika diindikasikan
pertanyaan;
31 minggu
pertanyaan
• meninjau, mendiskusikan, dan mencatat hasil tes skrining yang dilakukan pada 28 minggu.
34 minggu
Pada 34 minggu, semua wanita hamil harus datang dan melakukan kunjungan. Berikan informasi
dengan kesempatan untuk mendiskusikan masalah dan ajukan pertanyaan. Topik yang dibahas
harus mencakup:
• persiapan untuk persalinan dan kelahiran, termasuk informasi tentang mengatasi rasa sakit dalam
pertanyaan
• meninjau, mendiskusikan dan mencatat hasil tes skrining yang dilakukan pada 28 minggu;
mengkaji ulang pola perawatan yang direncanakan untuk kehamilan dan mengidentifikasi wanita
36 minggu
Pada 36 minggu, semua wanita hamil harus datang untuk perawatan antenatal. Petugas
memberikan informasi berikut dengan kesempatan untuk mendiskusikan masalah dan mengajukan
• Informasi menyusui, termasuk teknik dan praktik manajemen yang baik yang akan membantu
• untuk wanita yang bayinya dalam presentasi bokong, tawarkan versi cephalic eksternal (ECV)
38 minggu
• pemberian informasi, termasuk opsi untuk manajemen kehamilan lewat bulan, dengan
40 minggu
•memberikan informasi, termasuk diskusi lebih lanjut tentang opsi untuk kehamilan lewat bulan,
41 minggu
• informasi harus diberikan, dengan kesempatan untuk mendiskusikan masalah dan mengajukan
pertanyaan.