Professional Documents
Culture Documents
>>Jantung berada dalam rongga thoraks di area mediastinum (ruang antar paru)
>>Terdiri dari sisi apeks (intercostalis 5) dan basal (costalis 2)
>>Terdiri dr 3 lapisan : perikardium, miokardium dan endokardium
Letak Jantung
Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan tangan orang dewasa. Jantung terletak di
rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan
vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee, 2001: 258). Bagian depan
dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri
garis median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada
paling depan dalam rongga thorax.
Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri. Batas
cranial
jantung dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior.
Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300 sakpai 400
gram.
Ruang Jantung
~ Atrium kiri dan atrium kanan >> tekanan rendah
Ciri-ciri :
Atrium kanan menerima darah dari vena kava superior dan inverior, ruang
jantung yang menerima darah yang kaya akan karbondioksida dari pembuluh
vena cava yaitu vena cava inferior atau posterior dan vena cava superior/vena
cava anterior.
Atrium kiri menerima darah dari vena pulmonalis, ruang jantung yang
menerima darah yang kaya oksigen dari pulmo melalui pembuluh vena
pulmonalis sinister dan darah tersebut kemudian disalurkan ke ventrikel
sinister melalui valvula bikuspidalis/valvula mitral.
~ Vetrikel kiri dan kanan >> kekuatan utama pompa jantung.
Ciri-ciri :
Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan memompakannya ke
arteri pulmonalis, ruang jantung yang menerima darah yang kaya akan
karbondioksida dari atrium dexter melalui Valvula trikuspidalis/katup
trikuspidal. Selain itu berfungsi memompa darah ke pulmo melalui valvula
pulmonalis dan disalurkan ke pulmo oleh pembuluh arteri pulmonalis sinister.
Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan memompakan darah ke
aorta, ruang jantung yang memerima darah yang kaya oksigen dari atrium
sinister melalui valvula mitral dan memompa darah ke seluruh tubuh melalui
valvula aorta/valvula semilunaris dan pembuluh nadi besar atau aorta.
Arteri Brachiosefalus
Arteri Carotid Sinister
Arteri Bahu kiri
Melalui ketiga arteri aorta tersebut barulah darah akan beredar ke seluruh tubuh.
Katub Jantung
Katub Atrioventikuler, Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak antara atrium
kanan dan ventrikel kanan disebut katup trikuspidalis. Katup yang terletak antara atrium
kiri dan ventrikel kiri disebut katup bikuspidalis atau katup mitral. Katup atrioventrikuler
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada saat diastolik
dan mencegah aliran balik pada saat ventrikel berkontraksi memompa darah keluar jantung
yaitu pada saat sistolik.
Katub Seminularis, Katup pulmonalis terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh
darah ini dengan ventrikel kanan dan katup aortik terletak antara ventrikel kiri dan
pembuluh darah aorta. Kedua katup tersebut berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel ke
masing-masing arteri pada saat sistolik dan mencegah aliran balik saat diastolik.
Otot Jantung
Bersifat lurik dan involunter >> berkontraksi secara ritmis dan otomatis
Serat-serat parallel dengan guratan melintang, terdapat jaringan ikat halus, mengandung
pembuluh darah
kecil dan pembuluh getah bening.
Arteria coronaria sinistra yang biasanya lebih besar dibandingkan dengan arteria coronaria
dextra, mendarahi
sebagian besar jantung, termasuk sebagian besar atrium sinistra, ventricel sinistra, dan septum
ventriculare.
Arteria ini berasal dari posterior kiri sinus aortae aorta ascendens dan berjalan ke depan di antara
truncus
Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventricularis dan bercabang dua menjadi
Venae coronariae
Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium dextra melalui sinus coronarius,
yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan merupakan lanjutan
dari vena cordis magna (bermuara ke atrium dextra sebelah kiri vena cava inferior). Vena
cordis parva dan vena cordis media merupakan cabang sinus coronarius. Sisanya dialirkan
ke atrium dextra melalui vena ventriculi dextri anterior dan melalui vena-vena
kecil yang bermuara langsung ke ruang-ruang jantung. Tetapi, ada vena jantung yang
langsung bermuara ke atrium dextra tanpa melewati sinus coronaria, yaitu: vena cordis
anterior dan vena cordis minima (Thebesi).
Sistem Konduksi Jantung
Jantung memiliki sistem intrinsik, yakni otot jantung scr otomatis terstimulasi utk berkontraksi
tanpa stimulus
eksternal (autoritmesitas)
>> Sumber listrik :
Sa nodes : didinding atrium kanan, pacemaker utama (kontraksi atrium)
Av node : diseptum atrium, pacemaker kedua
Berkas Av/his: menghantarkan impuls dr av node ke apeks (kontraksi ventrikular)
>> Sistem Penghantar Khusus :
* SA node (pace maker), di dinding atrium ka dkt muara vena cava superior; 70-80x/mnt
* AV node, di dasar atrium ka dkt sekat atrium-ventrikel; 40-60x/mnt
* Berkas his, berkas dr AV node msk ke septum interventrikel
* Serat purkinje, serat yg menyebar ke miokard ventrikel
~ Mukosa hidung : epitel bersilia dan sel goblet yang memproduksi mukus
~ Kondisi influenza, terdapat penumpukan cairan sehingga terjadi radang di dalam rongga
telinga dan
sinus paranasalis. >> Sinus Frontalis, Sinus Maksilaris, Sinus Ethmoidalis, Sinus
Sphenoidalis
Ciri-ciri Hidung :
2. Kelenjar lendir
3. Pleksus vena
Fungsi Hidung :
1. Warming
2. Humidifying
3. Filtering
4. Defence
Faring
Faring : pipa muskuler di belakang rongga hidung, mulut dan di depan vertebra servikalis
1. Nasofaring
Bagian posterior rongga nasal yang membuka kearah rongga nasal. Suatu jalan hanya
untuk udara, tetapi
bagian sisanya ( Faring ) berfungsi untuk jalan udara dan makanan meskipun tidak
pada saat yang
bersamaan. Terdapat dua tuba eustachius yang menghubungkan nasofaring dengan telingan
tengah.
2. Orofaring
Berada di belakang mulut, mukosanya berepitel gepeng bertingkat, merupakan kelanjutan dari
rongga
mulut. Pada dinding lateral terdapat TONSILA PALATINA yang berfungsi menghancurkan
patogen
yg penetrasi ke mukosa.
3. Laringofaring.
Bagian paling bawah faring. Bagian anteroir membuka menuju laring, dan bagian
posterior menuju esofagus.
Kontraksi muskuler orofaring & laringofaring adalah bagian dalam reflek menelan.
Palatum molle terangkat
saat menelan untuk menutup nasofaring, dan mencegah makanan atau saliva naik,
bukan turun.“ UVULA “
bagian palatum molle yang dapat dilihat pada bagian belakang tenggorokkan. Pada
dinding posterior
nasofaring terdapat adenoid atau tonsila faringeal, suati noduli limfoid yang berisi
makrofag.
Fisiologi Menelan
Laring
~ Laring tersusun atas 9 lempeng kartilago yang dihubungkan dengan ligamen , yang gunanya
supaya jalur
~ Kartilago terbesar adalah : “ KARTILAGO TIROIDEUS “ yang dapat diraba pada permukaan
leher.
~ “EPIGLOTIS” adalah kertilago yang paling atas untuk menutup laring sewaktu orang menelan.
~ Pada saat menelan, laring terangkat, dan epiglotis menutup bagian puncak untuk
mencegah makanan
masuk ke laring. "PLIKA VOKALIS “ ( Pita suara ) : berada di kedua sisi Glotis,
Selama berbicara : Otot-otot intrinsik laring menarik pita suara melewati glotis dan
hembusan udara
menggetarkan pita suara untuk menghasilkan suara yang bisa diubah menjadi
pembicaraan.
~ Nervus kranialis yg merupakan nervus motorik pada laring untuk fungsi bicara adalah
nervus vagus dan
Trakea
>> Trakea memiliki panjang : 10 – 13 cm, diameter 2,5 cm dan menghubungkan
Laring sampai Bronkus
Primarius.
>> Dinding trakea terdiri : 16 – 20 lempeng kartilago dengan bentuk menyerupai
huruf “ C “yang
menjaga trakea tetap
>> Celah pada cincin kartilago yang tidak bisa menutup secara penuh berada di sisi posterior.
>> Celah ini memungkinkan ekspansi esofagus ketika makanan di telan
>> Mukosa dari trakea “ epitel bersilia “ dengan sel Goblet. terbuka.
Bronkus
Bronkus utama kanan lebih pendek, lebih lebar, dan lebih vertikal dari pada yg kiri,
shg benda asing yg
terhirup lebih mudah masuk ke bronkhi kanan.
Alveolus
Duktus alveolus menyerupai buah anggur.
Sakus alveolus mengandung alveolus yang merupakan unit fungsional paru sebagai tempat
pertukaran gas.
Diperkirakan paru-paru mengandung + 300 juta alveolus ( luas permukaan + 100 m2 ) yang
dikelilingi oleh
kapiler darah.
Dinding alveolus menghasilkan surfaktan berfungsi menurunkan tegangan permukaan dinding
alveoli.
Pleura
Paru-Paru
Organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran
darah (sirkulasi)
vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara
dengan karbon
dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga
mempunyai
fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai
di pulmo-, dari
kata Latin pulmones untuk paru-paru.
Terdiri dari :
1. Paru kanan >> 3 lobus
2. Paru kiri >> 2 lobus
FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
TRANSPOR OKSIGEN
Hemoglobin
Oksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:
Kelarutan fisik dalam plasma
Ikatan kimiawi dengan hemoglobin.
Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi O2, jumlahnya dipengaruhi
oleh pH darah dan suhu tubuh. Setiap penurunan pH dan kenaikkan suhu tubuh
mengakibatkan ikatan hemoglobindan O2 menurun.
Oksigen content
Jumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai oksigen content (Ca O2 )
>> Plasma
>> Hemoglobin
REGULASI VENTILASI
Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem syaraf dan kadar/konsentrasi
gas-gas yang ada di
dalam darah
Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur:
Rate impuls Respirasi rate
Amplitudo impuls Tidal volume
Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medulla oblongata
Pusat kemo reseptor : anterior medulla oblongata, pusat apneu dan pneumothoraks :
pons.
Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah, PaO2
Ketika udara atmosfer mencapai alveoli, oksigen akan bergerak dari alveoli melintasi membran
alveolar
kapiler dan menuju sel darah merah. Sistem sirkulasi kemudian akan membawa oksigen yang
telah berikatan
dengan sel darah merah menuju jaringan tubuh, dimana oksigen akan digunakan sebagai bahan
bakar dalam
proses metabolisme.
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada membran alveolar kapiler dikenal dengan istilah
difusi
pulmonal. Setelah proses pertukaran gas selesai (kadar karbondioksida yang rendah) akan
menuju sisi kiri
jantung, dan akan dipompakan ke seluruh sel dalam tubuh.
Saat mencapai jaringan, sel darah merah yang teroksigenasi ini akan melepaskan ikatannya
dengan oksigen
dan oksigen tersebut digunakan untuk bahan bakar metabolisme. Juga karbondioksida akan
masuk sel darah
merah. Sel darah merah yang rendah oksigen dan tinggi karbondioksida akan menuju sisi kanan
jantung
untuk kemudian dipompakan ke paru-paru.
Hal yang sangat penting dalam proses ini adalah bahwa alveoli harus terus menerus mengalami
pengisian
dengan udara segar yang mengandung oksigen dalam jumlah yang cukup.
Proses pernafasan sendiri ada dua yaitu inspirasi (menghirup) dan ekspirasi (mengeluarkan
nafas).
Inspirasi dilakukan oleh dua jenis otot:
1. Otot interkostal, antara iga-iga. Pernafasan ini dikenal sebagai pernafasan torakal.
Otot dipersarafi oleh nervus interkostalis (torakall 1 – 12)
2. Otot diafragma, bila berkontraksi diafragma akan menurun. Hal ini dikenal
sebagai pernafasan abdominal, dan persarafan melalui nerfus frenikus yang
berasal dari cervikal 3-4-5.
Pusat pernafasan ada di batang otak, yang mendapat rangsangan melalui baro reseptor yang
terdapat di
aorta dan arteri karotis. Melalui nervus frenikus dan nervus interkostalis akan menjadi
pernafasan abdomino
torakal (pada bayi disebut torako-abdominal).
Dalam keadaan normal volume udara yang kita hirup saat bernafas dikenal sebagai tidal volume.
Bila
membutuhkan oksigen lebih banyak maka akan dilakukan penambahan volume pernafasan
melalui
pemakaian otot-otot pernafasan tambahan.
PROSES OKSIGENASI
Respirasi (oksigenasi) adalah peristiwa menghirup O2 masuk kedalam tubuh & mengeluarkan
CO2
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau
sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara
atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume
paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler
paru-paru. Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi
lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli
sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat,
membran ini kadang disebut membran respirasi. Perbedaan tekanan pada gas-gas yang
terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi.
Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler
pulmonal sekitar 40 mmHg.
3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan
sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus
ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan
berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai
oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Jenis Pernapasan
1. Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 dari tubuh, sering
disebut
sebagai pernapasan biasa. Proses pernapasan ini dimulai dari masuknya oksigen melalui hidung
dan mulut
pada waktu bernapas, kemudian oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, lalu
oksigen
akan menembus membrane yang akan diikat oleh Hb sel darah merah dan dibawa ke jantung.
Setelah itu, sel
darah merah dipompa oleh arteri ke seluruh tubuh untuk kemudian meninggalkan paru dengan
tekanan
oksigen 100 mmHg.
2. Pernapasan Internal
Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel jaringan dengan cairan
sekitarnya
yang sering melibatkan proses Semua hormon termasuk derivate catecholamine dapat
melebarkan saluran
pernapasan.
2. Fisioterapi dada
Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindak keperawatan yang terdiri atas perkusi,
vibrasi dan postural drainage.
a.
Disebut juga clapping adalah pukualn kuat, bukan berarti sekuat-kuatnya, pada dinding
dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk.
Tujuannya, secara mekanik dapat melepaskan sekret yang melekat pada dinding bronkhus.
Prosedur:
1. Tutup area yang akan dilakkan perkusi dengan handuk atau pakaian untuk mengurangi
ketidaknyamanan.
2. Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi
3. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit
4. Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah cedera seperti :
mammae,
sternum dan ginjal.
b.
Getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang diletakkan datar pada
dinding dada
klien. Tujuannya, vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara
ekspirasi dan
melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi,
Prosedur:
1. Letakkan telapak tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada yang akan di
drainage. Satu tangan diatas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan
ekstensi. Cara yang lain: tangan bisa diletakkan secara bersebelahan.
2. Anjurkan klien menarik napas dalam melalui hidung dan menghembuskan napas secara
lambat lewat mulut atau pursed lips.
3. Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan gunakan hampir
semua tumit tangan. Getarkan (kejutkan) tangan keaarh bawah. Hentikan getaran jika klien
melakukan inspirasi.
4. Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan sekret ke dalam tempat
sputum.
c. Postural drainage
Merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru-paru
dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik utnuk melakukannya
yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari.
Postural drainage harus lebih sering dilakukan apabila lendir klien berubah warnanya
menjadi kehijauan dan kental atau ketika klien menderita demam.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan postural drainage yaitu:
a. Batuk 2 atau 3 kali berurutan setelah setiap kali berganti posisi
b. Minum air hangat setiap hari sekitar 2 liter.
c. Jika harus menghirup bronkodilator, lakukanlah 15 menit sebelum melakukan postural
drainage
d. Lakukan latihan napas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan lendir.
Peralatan:
a. Bantal
b. Papan pengatur posisi
c. Tisu wajah
d. Segelas air
e. Sputum pol
Prosedur:
1. cuci tangan
2. pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengkajian semua area
paru, data
klinis dan chest X-ray.
3. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang tersumbat.
4. Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit.
5. Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi dan vibrasi dada
diatas area
yang di drainage
6. Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk. Bila tidak bisa
batuk, lakukan
suction. Tampung sputum di sputum spot.
7. Minta klien istirahat sebentar bila perlu
8. Anjurkan klien istirahat sebentar bila perlu.
9. Anjurkan klien minum sedikit air.
10. Ulangi langkah 3-8 sampai semua area tersumbat telah ter drainage
11. Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru.
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan
Yaitu bentuk latihan napas yang terdiri dari atas pernapasan abdominal (diafragma) dan
purse lips breathing.
Prosedur:
1. Atur posisi yang nyaman
2. Fleksikan lutut klien untuk merelaksasikan otot abdomen
3. Tempatkan 1 atau 2 tangan pada abdomen, tepat dibawah tulang iga
4. Tarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup. Hitung samapi 3 selama
inspirasi
5. Hembuskan udara lewat bibir seperti meniup (purse lips braething) secara perlahan-lahan
b. Batuk efektif