Professional Documents
Culture Documents
SEDIMENTASI
Berat volume (specific weight) sedimen adalah berat butir partikel sedimen
setiap satu satuan volume, sedangkan berat jenis (specific gravity) sedimen adalah
rasio berat butir partikel sedimen terhadap berat volume air. Berat jenis sedimen
pada umumnya diperkirakan sekitar 2,65, kecuali untuk material yang berat
seperti magnetit (berat jenis 5,18). (Ponce, 1989)
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel I.1
Gambar I.3 Hubungan waktu terhadap ketinggian pada kapur diameter 0,63 mm
Gambar I.5 Hubungan waktu terhadap ketinggian pada kapur diameter 0,63 mm
dan tawas
Komposisi tabung 3, suspensi berisi partikel kapur berdiameter 0,63 mm sebanyak
15 gram ditambah dengan 2 gram tawas dengan penambahan air hingga
ketinggian pada tabung mencapai 600 mm. Proses pengendapan pada 10 menit
awal berjalan konstan dengan penurunan yang sedikit demi sedikit. Ketinggian
(zona d) menurun drastis pada meit ke 20 an, dan berjalan konstan hingga menit
ke 50. Proses pengendapan berjalan konstan dan dihentikan pada menit ke 110
dengan ketinggian 2,6 cm. Data dari grafik dilakukan perhitungan, didapat hasi
laju keccepatan sedimentasi sebesar 0,690 cm/menit.
50
40
Tabung 1
30
Tabung 2
20
Tabung 3
10
0
0 50 100 150
Waktu (menit)
Grafik diatas menunjukan hasil dari tiap tabung dan dapat dilihat perbedaan
kecepatan proses pengendapan. Proses pengendapan paling cepat terdapat pada
tabung 2, selanjutnya tabung 3, dan tabung 1 mengalami proses pengendapan
terlama. Faktor kecepatan pengendapan antara lain adalah ukuran partikel, jumlah
partikel. Ukuran partikel yang kecil lebih akan lebih cepat mengalami
pengendapan dari pada yang berukuran besar, karena luas permukaan yang
semkin luas menyebabkan partikel dapat turun dengan cepat dan rapat. Jumlah
partikel yang banyak menyebabkan proses pengendapan berjalan lama.
1.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum sedimentasi, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan degan cara pengendapan
melalui bantuan gaya gravitasi
2. Kecepatan sedimentasi dapat dipercepat dengan penambahan koagulan.
Koagulan yang efektif digunakan yaitu tawas dibanding dengan kapur
1.8 Referensi
Hambali, Robby, & Yayuk Apriyanti, 2016, ‘Studi Karakteristik Sedimen dan
Laju Sedimentasi Sungai Daeng – Kabupaten Bangka Barat’, Jurnal Fropil,
vol.4 No.2 hh. 165 - 174.
Wirosoedarmo, Ruslan, Alexander Tunggul Sutan Haji, & Estin D. Kristanti,
2011, ‘ Perilaku Sedimentasi Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Saluran
Pada Jaringan Irigasi Waru-Turi Kanan Kediri’, Jurnal Teknologi Pertanian,
vol.12 No.1 hh. 68 – 75.
APPENDIKS
Air 0,99955
Kapur (0,63mm) 2,5399
Kapur (0,10 mm ) 0,6860
Tawas 1,6219
- Contoh perhitungan densitas air
Berat piknometer kosong (m1) = 16,0629 gram
Berat piknometer + air (m2) = 26, 0484 gram
Volume piknometer = 10 ml
𝑚2 −𝑚1
Densitas =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
26,0484 -16,0629
=
10
= 0,9995 gram/ml
- Contoh perhitungan bahan (kapur 0,63 mm)
Berat pikno kosong = 16,0114 gram
Berat pikno + kapur = 17,2656 gram
Berat pikno + kapur + air = 26,7718 gram
Berat kapur = (pikno+kapur) – pikno kosong
= 17,2656 – 16,0114
= 1,2542 gram
1,2542
=
0,4938
= 2,5399 gram/ml
B. Perhitungan densitas suspensi awal
= 7,5316 ml
Volume kapur = volume pikno – volume air
= 10 – 7,5316
= 2,4684 ml
berat kapur
P kapur =
volume kapur
2,4986
=
2,4684
= 1,01229 gram/ml
Dosen Pembimbing