Professional Documents
Culture Documents
2. Kerusakan pada saraf, Masalah ini juga terjadi akibat meningkat dan
tingginya kadar gula dalam darah yang terlalu lama. Hal tersebut
menyebabkan rusaknya saraf. Saraf yang rusak menyebabkan rasa
sensitifitas pada penderita menurun. Secara otomatis penderita tidak akan
atau sulit sadar jika terdapat luka di kakinya
- CREA = 1,15 mg/dL (NORMAL) ~> Nilai Rujukan = 0,7 - 1,2 mg/dL
- ALBUMIN = 3,93 g/dL (LOW) ~> Nilai Rujukan = 3,97 - 4,94 g/dL
2. PENJELASAN
a). Kimia Darah Untuk Faal Hati
- SGOT / AST
Serum Glutamik Oksaloasetik Transaminase / Aspartat Amino Transferase
merupakan enzim transaminase atau katalisator perubahan dari asam amino
menjadi asam ketoglutarat.
Enzim ini sebagian besar ditemukan dalam otot jantung dan hati, sementara
dalam kondisi sedang dapat ditemukan pada otot rangka, ginjal, dan
pankreas. Konsentrasinya yang rendah terdapat dalam darah, kecuali jika
terjadi cedera seluler, kemudian dalam junlah yang banyak dilepas ke dalam
sirkulasi.
Kadar AST serum tinggi dapat ditemukan setelah terjadi infark miokardium (
MI ) akut dan kerusakan hati. Pada penderita infark jantung akut, SGOT /
AST akan meningkat setelah 6 - 10 jam.
AST akan keluar dari otot jantung dan memuncak dalam 24 - 48 jam setelah
terjadi infark. Kadar AST serum akan kembali normal dalam 4 - 6 hari
kemudian, jika tidak terjadi infark tambahan.
Kadar AST serum biasanya dibandingkan dengan kadar enzim jantung yang
lain.
Pada penyakit hati, kadar serum akan meningkat 10 kali atau lebih, dan
tetap demikian dalam waktu yang lama.
Nilai normal :
Pria = 0 - 37 U/L
Wanita = 0 - 31 U/L
( sumber : Sutedjo, A. Y, SKM. 2009. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui
Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Amara Books. Yogyakarta)
Masalah Klinis :
Penurunan Kadar : kehamilan, ketoasidosis diabetik
Peningkatan Kadar : MI akut, hepatitis, nekrosis hati, penyakit dan trauma
muskoloskeletal, pankreatitis akut, angina pektoris yang serius, olahraga
berat, injeksi MI, perikarditis, stres otot rangka, infark paru,
cerebrovascularacident ( VCA ), obstruksi saluran empedu, aritmia jantung,
gagal jantung kongesti, tumor hati, kolaps sirkulasi.
- SGPT / ALT
Serum Glutamik Pyruvik Transaminase / Alanin Aminotransferase
merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan normal banyak
ditemukan pada sel hati serta efektif dalam mendiagnosa destruksi
hepatoseluler.
Enzim ini juga ditemukan dalam junlah sedikit pada otot jantung, ginjal
serta otot rangka. Kadar ALT serum dapat lebih tinggi dari sekelompok
transferase lainnya ( transaminase ). AST, dalam kasus hepatitis akut serta
kerusakan hati akibat penggunaan obat dan zat kimia, dengan setiap serum
mencapai 200 - 4000 U/L.
ALT digunakan ...................
3. ANALISA HASIL LABORATORIUM KLINIK
Pada hasil laboratorium ditemukan kadar bilirubin total yang sangat tinggi
yaitu 12,37 mg/dL dan bilirubin direk yang juga tinggi yaitu 11,66 mg/dL
Sehingga kita bisa mendapatkan kadar bilirubin indirek sebesar 0,81 mg/dL
Bilirubin indirek atau bilirubin tak terkonjugasi adalah bilirubin yang belum
diubah dan belum melalui hepatosit. Bilirubin direk adalah bilirubin yang
terkonjugasi yang telah diubah di hepar.
Pada hasil laboratorium ini dapat dilihat bahwa bilirubin direk sangat tinggi
dibandingkan bilirubin indirek. Ini menunjukkan adanya gangguan setelah
hati ( post hepar ).
Kadar AST dan ALP yang masih normal dapat memberikan dua arah
pengertian yang berbeda. Yang pertama adalah AST dan ALP yang normal
disebabkan karena memang sel - sel hati (hepatosit) masih baik. Yang
kedua yaitu AST dan ALP yang normal karena telah banyak sel hati yang
rusak maka hepatosit yang masih mampu menghasilkan AST dan ALP
sedikit. Oleh karena itulah maka kita melihat kadar albuminnya. Jika hati
pasien telah rusak parah maka pasien tidak hanya akan mengeluh tentang
ikteriknya saja tetapi juga akan mengeluh beberapa hal seperti adanya
pendarahan, bengkak dll.
Selain itu pada kasus kerusakan hati berat maka kadar albumin akan sangat
rendah sekali.
Pada pemeriksaan laboratorium ini juga dilakukan pemeriksaan penduking
yaitu pemeriksaan gula darah.
Adanya pemeriksaan terhadap gula darah pasien ini dilakukan untuk
screrning fungsi pankreas karena pankreas menghasilkan insulin.
Jika kadar glukosa sangat tinggi atau sangat rendah maka diagnosis pasien
akan mengarah pada tumor pankreas.
Kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darah akan membuat pasien
terlihat kuning (ikterus).
KIMIA KLINIK
Kimia klinik adalah ilmu yang mempelajari teknik terhadap darah, urin,
sputum (ludah, dahak), cairan otak, ginjal, sekret2 yang dikeluarkan.
2. siapkan 2 gelas
a. gelas 1 : 50-70ml
b. gelas 2 : sisanya
catatan :
1. towen 2-5ml.
2. timol 1butir.
3. formaldehid 1-2ml (40 %).
4. H2SO4 pekat secukupnya.
5. Na2Co3 secukupnya.
WARNA URIN
Normal : kuning, hijau, merah, coklat tua, hitam dan serupa susu.
1. kuning
normal : disebabkan urobilin & urokrom.
Abnormal : disebabkan bilirubin (liver) atau obat2an spt :
efedrin, vit B2 atau makanan.
2. hijau
normal : disebabkan oleh indikan
Abnormal : disebabkan oleh obat2an : metilen blue, evansblue.
Dan kuman / bakteri : pseudomon.
3. merah
normal : disebabkan oleh uroeritrin (hasil akhir ginjal).
Abnormal : disebabkan oleh Hb, forfirin, forfobilin, obat2an :
santonin, amidofirin & zat2 warna. Dan kuman : bacillus
prodigiosus.
4. coklat
normal : disebabkan oleh urobilin
abnormal : disebabkan oleh bilirubin, hematin.
5. coklat tua / hitam
normal : disebabkan oleh indikan
abnormal : disebabkan oleh darah tua dan obat2an : der. fenol
6. serupa susu
normal : disebabkan oleh fosfat
abnormal : disebabkan lemak, getah posfat, protyein yang
membeku, dan bakteri.
1. jernih (+)
2. agak jernih (++)
3. keruh (+++)
4. sangat keruh (++++)
1. fosfat & karbonat dalam jumlah besar. Cara testnya : urin + asam
asetat encer ―›keruh hilang.
2. bakteri ―› sel2 yang rusak seperti sel efitel, & produksi leukosit akan
meninglat.
3. sediment dari eritrosit, leukosit & sel efitel.
4. lemak & siklus (butir2 kecil dari lemak).
5. benda2 koloidal.
Kimia klinis juga dikenal sebagai kimia patologi, biokimia klinis atau medis
biokimia, adalah bagian dari patologi klinis yang umumnya berkaitan dengan
analisis cairan tubuh.
Pengujian ini berasal dari akhir abad ke-19 dengan penggunaan tes kimia
sederhana untuk berbagai komponen darah dan urin. Namun saat ini, teknik
lain yang diterapkan termasuk penggunaan dan pengukuran aktivitas enzim,
spektrofotometri, elektroforesis, dan immunoassay.
Seiring berkembangnya waktu, laboratorium modern sekarang benar-benar
dibuat semaksimal mungkin dengan beban kerja yang tinggi. Pengujian
dilakukan dengan pepantauan dan kontrol kualitas.
Semua tes biokimia selalu dibawah patologi kimia. Ini dilakukan pada setiap
jenis cairan tubuh, tapi kebanyakan pada serum atau plasma. Serum adalah
bagian darah yang berwarna kuning muda yang tersisa setelah darah dibuat
membeku dan semua sel darah dapat dihilangkan. Hal ini paling mudah
dilakukan dengan sentrifugasi, sel-sel darah dan trombosit padat ke bagian
bawah tabung centrifuge, meninggalkan fraksi cairan serum yang dikemas
dan berhenti di atas sel-sel. Ini langkah awal sebelum analisis baru-baru ini
telah dimasukkan dalam instrumen yang prinsipnya beroperasi pada "sistem
yang terintegrasi". Plasma pada dasarnya sama dengan serum, tetapi
diperoleh dengan pemutaran darah tanpa pembekuan. Plasma diperoleh
dengan sentrifugasi sebelum terjadi pembekuan. Jenis uji yang diperlukan
menentukan jenis sampel yang digunakan.
Sebuah laboratorium medis yang besar akan menerima sampel sampai
sekitar 700 jenis tes. Bahkan yang terbesar dari laboratorium jarang
melakukan semua tes ini sendiri, dan sebagian harus dirujuk ke
laboratorium lain.
Sub tes dapat dikategorikan ke dalam sub spesialisasi :
Kimia umum atau rutin - umumnya memerintahkan kimia darah misalnya,
tes fungsi hati dan ginjal.
Kimia khusus - teknik rumit seperti elektroforesis, dan metode pengujian
manual.
Clinical endokrinologi - studi tentang hormon, dan diagnosis gangguan
endokrin.
Toksikologi - studi tentang penyalahgunaan obat dan bahan kimia lainnya.
Obat Terapi Monitoring - pengukuran terapi obat kadar darah untuk
mengoptimalkan dosis.
Urine - analisis kimia urin untuk beragam penyakit , bersama dengan cairan
lain seperti CSF dan efusi