You are on page 1of 12

PANDUAN RISK REGISTER

RUMAH SAKIT HATIVE


RUMAH SAKIT HATIVE PASSO
Jl. Laskdya Leo Wattimena Passo 97232 Ambon
Telp / Fax ; 0911 -362199 ; E–mail : hativers@ymail. Com

BAB I
DEFINISI

Rumah sakit yang menerapkan prinsip keselamatan pasien berkewajiban untuk


mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis dan operasional yang penting bagi
rumah sakit. Hal ini mencakup seluruh area baik manajerial maupun fungsional, termasuk area
pelayanan, tempat pelayanan,juga area klinis. Rumah sakit perlu manjamin berjalannya sistem
untuk mengendalikan dan mengurangi risiko.

Dalam pengolahan manajemen risiko diperlukan suatu alat yaitu Risk Register. Risk
Register dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Alat manajemen risiko yang memungkinkan suatu institusi memahami profil risiko secara
menyeluruh yang merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk semua informasi risiko.
2. Pusat dari proses manajemen risiko organisasi
3. Catatan segala jenis risiko yang mengancam keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuannya.
4. Dokumen yang dinamis, yang dikumpulkan melalui proses penilaian dan evaluasi risiko
organisasi.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini mencakup bagaimana manajemen mampu mengolah risiko-risiko yang


terdapat di rumah sakit secara menyeluruh, sehingga risiko-risiko tersebut mampu dilakukan
penanganan agar tidak terjadi dan menjadi penghalang pencapaian tujuan dari suatu proses.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Rumah Sakit Hative melibatkan beberapa pihak,
yaitu :
1. Sub Komite Manajemen Risiko dari Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2. Unit Kerja/ Instalasi dalam rumah sakit yang dipimpin oleh kepala instalasi atau kepala
bagian dari masing-masing kerja.

Seluruh instalasi yang terdapat di rumah sakit harus membuat daftar risiko setiap
bulannya sebagai bentuk pengolahan manajemen risiko mulai dari identifikasi, analisa,
evaluasi, penanganan, dan monitoring dan review risiko.
TATALKSANA

Risk Register dibuat oleh masing-masing unit dengan menggunakan langkah-langkah


sebagai berikut :
A. Identifikasi Risiko (Risk Assesment)
Dalam hal ini identisikasi risiko dilakukan dengan menemukan, mengenal dan
mendiskripsikan risiko.
Risiko dapat diidentifikasikan dari berbagai macam sumber, misalnya :
1. Informasi internal (permasalahn di rapat bagian/ koordinasi, audit, incident report,
klaim, complain)
2. Informasi ekternal (pedoman dari pemerintah, organisasi profesi, lembaga penelitian)
3. Pemeriksaan atau audit eksternal
4. Survey

Contoh risiko-risiko berdasarkan area pelayanan :


No AREA RISIKO
1 Akses Pasien :
1. Proses pemulangan pasien lama
2. Pasien pulang paksa
3. Kegagalan merujuk pasien
4. Ketidaktersedianya tempat tidur
5. Proses trensfer pasien yang tidak baik
2 Kecelakaan :
1. Tersengat listrik
2. Terpapar dengan bahan berbahaya
3. Tertimpa benda jatuh
4. Tersiram air panas
5. Terpeleset
3 Assesment dan Terapi
1. Kesalahan identifikasi pasien
2. Reaksi transfusi darah
3. Kesalahan pelabelan spesimen laboraturium
4. Kegagalan konsultasi interdisiplin pasien
5. Code Blue
4 Masalah administrasi keuangan pasien
1. Kesalahan estimasi biaya
2. Pengenaan tagihan yang sama 2X
3. Kesalahan inpit data tagihan
4. Perbedaan tarif dan tagihan
5. Transaksi tidak terinput
5 Kejadian infeksi
1. Kegagalan / kontaminsai alat medis
2. Infeksi operasi
3. Needlestick injury
4. Kesalahan pembuangan limbah medis
5. Infeksi nosokomial
6 Rekam medik
1. Kegagalan memperoleh informed consent
2. Kesalahan pelabelan rekam medik
3. Kebocoran informasi rekam medik
4. Ketidaklengkapan catatan dalam rekam medik
5. Kehilangan/ kesalahan penyimpanan rekam medik
7 Obat :
1. Penulisan resep yang tidak baik
2. Riwayat alergi obat tidak teridentifikasi
3. Kesalahan dosis obat
4. Obat rusak/ expired
5. Kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat
6. Kegagalan memonitor efek samping obat
8 Keamanan
1. Pencurian
2. Pasien hilang
3. Lingkungan yang tidak aman

Risiko atau insiden yang sudah teridentifikasi harus ditentukan peringkatnya (grading)
dengan memahami sifat risiko dam memperhatikan :

1. Tingkat peluang/ frekuensi kejadian (likelihoold)/ menilai seberapa sering risiko


muncul
2. Tingkat dampak yang dapat/ sudah ditimbulkan (consequence)/ seberapa berat dampak
yang ditimbulkan
3. Penanganan risiko diprioritaskan dari yang paling berat peringkatnya

B. Analisa Risiko
Analisa dilakukan dengan menentukan score risiko atau insiden tersebut untuk
menentukan prioritas penanganan dan level manajemen yang harus bertanggung jawab
untuk mengelola/ mengendalikan risiko/ insiden tersebut, dimana dimasukkan dalam
kategori merah,orange, kuning atau hijau.
Analisa Resiko diskoring dengan menentukan Concequence ( C ) dan Likelihood ( L ) dan
dihitung dengan menggunakan Rumus : C x L

Rumus : PERINGKAT RISIKO : C x L

Skoring menentukan elemen Likelihood atau peluang tarjadinya masalah di tetapkannya


sebagai berikut :
Tabel 3.1
Likelihood

Tabel 3.2
Skooring Consequence
Dari hasil penilaian risiko tersebut selanjutnya ditentukan kategori peringkat risiko dengan
menentukan warna Bands seperti tabel dibawah ini :
Tabel 3.3
Bands Kategori Peringkat Risiko

C. Evaluasi Risiko
1. Evaluasi resiko yang akan dilaksanakan akan menentukan siapakah yang akan
mengelola resiko dengan mempertimbangkan analisa resiko yang telah dilakukan.
2. Peninjauan penilaian resiko dan frekwensi peninjauan dilakukan sesuai dengan berat
ringannya kategori resiko sesuai dengan tabel berikut ini :
Tabel 3.2
Evaliasi Risiko

D. Penanganan Risiko
1. Usaha untuk memodifikasi risiko agar dapat mengurangi atau menghilangkan
hambatan terhadap pencapaian tujuan
2. Penanganan risiko dapat berbentuk beberapa hal :
a. Menghindari risiko
b. Menghilangkan sumber risiko
c. Berbagi risiko
d. Mengubah kemungkinan terjadinya risiko
3. Contoh penanganan risiko
a. Pembuatan SPO
b. Refresh SPO
c. Revisi SPO
d. Pengadaan sarana dan prasarana yang dibuthkan
e. Sosialisasi SPO baru/ revisi
4. Penanganan-penanganan risiko ini harus jelas ditulis agar dapat menjadi pengingat
untuk dilaksanakan
E. Monitoring/ Tinjauan/ Review Risiko
1. Merupakan tindak lanjut dari identifikasi resiko, analisa, evaluasi dan penanganan
resiko
2. Ditentukan Bulan pelaksanaan penanganan resiko dan tanggal tinjauan penanganan
resiko
3. Hasil penanganan resiko di tinjau sesuai dengan bands evaluasi resiko apakah setiap
bulan, 2 bulan atau 3 bulan
BAB IV
DOKUMENTASI
Dalam pelaksanaannya Risk Register didokumentasikan dengan cara :
A. Daftar Risiko Unit Kerja
Masing-masing unit kerja membuat Ridk Register yang dipantau setiap bulannya dan
ditempel di ruangan masing-masing dengan di perbaharui setiap bulannya dengan
kemungkinan :
1. Jumlah kemungkinan bisa berubah dikarenakan adanya risiko-risiko baru di unit
kerja masing-masing
2. Tindakan pengendalian risiko berubah karena tindakan pengendalian risiko ada
yang tidak efektif
3. Peringkat risiko berubah karena dampak dan peluangnya berubah

B. Daftar Risiko Korporat


1. Daftar risiko korporat adalah suatu dokumen yang didesain untuk memberi
informasi kepada Direksi Rumah Sakit perihal risiko tingkat tertinggi di rumah
sakit dan menjamin pengendalian serta tindakan telah dilakukan berupa
menghilangkan risiko atau menurunkannya sampai pada tingkat terendah yang
mungkin.
2. Risiko ekstrim dengan skor 15 atau lebih pada daftar risiko unit kerja akan
dimasukkan dalam daftar risiko korporat. Proses ini akan dilakukan oleh Tim
Manajemen Risiko
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien akan meninjau daftar risiko korporat
sebelum diserahkan kepada Direksi Rumah Sakit.

Tabel 4.1
Formulir Risk Register Tahun 2018
INSTALASI……………
DAFTAR PUSTAKA

Santoso Taufik. Risk Manajemen/ Manajemen Risiko Rumah Sakit.


http://www.leanindonesia.com/2012/11/risk-management-manajemen-risiko-rumah-
sakit. Diakses tanggal 22 Februari 2017

You might also like