You are on page 1of 26

MAKALAH KEHUMASAN

“PUBLIC RELATION DALAM ORGANISASI BISNIS”

DOSEN PEMBIMBING :

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada

Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah

ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kehumasan ini. Dalam penyusunan makalah ini, tidak

sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun, kelompok menyadari bahwa kelancaran dalam

penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orangtua, dosen

pengampu mata kuliah serta teman-teman kelompok sehingga kendala-kendala yang penyusun

hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Public

Relation dalam Organisasi Bisnis yang kelompok sajikan berdasarkan dari berbagai informasi

dan referensi. Makalah ini disusun oleh kelompok dengan berbagai rintangan, baik itu yang

datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas Andalas. Kelompok

sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada

dosen pengampu, penyusun meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah penyusun

di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Padang, 15 Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Definisi PR ...................................................................................................................... 3

2.2 Definisi Organisasi Bisnis .............................................................................................. 3

2.3 Jenis-jenis Organisasi Bisnis ......................................................................................... 3

2.3.1 Organisasi yang bertujuan mencari keuntungan (profit). .................................. 3

2.3.2 Organisasi yang bertujuan tidak mencari keuntungan (non profit).................. 8

2.4 Peranan PR dalam Organisasi Bisnis ........................................................................... 8

2.5 Komunikasi Niaga/ Bisnis............................................................................................ 10

2.6 EVALUASI ................................................................................................................... 17

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 19

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 19

3.2 Saran.............................................................................................................................. 21

ii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Public Relation sebagai fungsi manajemen, maka secara struktural merupakan bagian
integral dari suatu kelembagaan atau organisasi, artinya PR bukanlah merupakan fungsi terpisah
dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut. Fungsi dasar PR bukan untuk menampilkan
pandangan organisasi, tetapi untuk melakukan atau penyesuaian terhadap kepentingan publik
setiap aspek pribadi organisasi maupun perilaku perusahaan yang punya signifikan sosial. Jadi di
sini PR berfungsi membantu organisasi melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tempat
organisasi tersebut beroperasi.
Konsep tersebut punya konsekuensi penting, karena penyesuaian organisasi mengisyaratkan
sebuah fungsi yang berada pada level manajemen organisasi. Konsep ini menekankan pentingnya
tindakan-tindakan perbaikan yang harus dilakukan organisasi di samping usaha-usaha untuk
berkomunikasi. PR sebagai fungsi manajemen berkaitan dengan bagaimana sebuah organisasi
menyusun kebijakan sehingga memperlihatkan sebuah kinerja yang bertanggungjawab. Ini
berkaitan dengan kenyataan bahwa penampilan yang bertanggungjawab merupakan dasar
penerimaan publik terhadap sebuah organisasi. Hal ini berarti, PR sebuah organisasi tidak
semata-mata menjadi tanggungjawab praktisi PR tetapi harus menjadi tanggungjawab para
pengelola organisasi tersebut. Praktisi PR dalam konteks PR sebagai fungsi manajemen harus
membantu organisasi dalam membangun filosofi-filosofinya, mencapai tujuan-tujuan yang
ditetapkan , beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa sukses dalam berkompetisi merebut
sumber-sumber bagi kelangsungan hidup organisasi.
Oleh karena itu, dari penjelasan sudah kita ketahui bahwasannya peranan PR tak bisa
terlepas dari suatu organisasi, karena pentingnya peranan PR dalam suatu organisasi. Dan pada
akhirnya penulis menulis makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah bersangkutan,

1.2 Rumusan Masalah


 Apa definisi Public Relation?

1
 Apa jenis-jenis organisasi bisnis?
 Bagaimana peranan PR dalam organisasi bisnis?
 Bagaiamana Komunikasi Niaga?
 Bagaimana Evaluasi dalam Organisasi Bisnis?

1.3 Tujuan Penulisan


 Menjelaskan definisi dari Public Relation
 Menjelaskan jenis-jenis organisasi bisnis
 Menjelaskan peranan PR dalam organisasi bisnis
 Menjelaskan tentang komunikasi niaga
 Menjelaskan tentang evaluasi dalam organisasi bisnis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi PR
Public Relation adalah fungsi manajemen yang membantu mencapai tujuan organisasi,
mendefinisikan filosofi, dan memfasilitasi perubahan organisasional.

2.2 Definisi Organisasi Bisnis


Organisasi bisnis mempunyai definisi sebagai suatu organisasi yang melakukan aktivitas
ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Bisnis mempunyai ruang
lingkup berupa badan bisnis, perusahaan serta pengusaha. Dimana seorang pengusaha membuka
sebuah perusahaan atau organisasi bisnis tersebut bertujuan guna memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam pembentukan sebuah organisasi bisnis dibutuhkan sumber daya manusia,
modal, serta matrial.

2.3 Jenis-jenis Organisasi Bisnis

2.3.1 Organisasi yang bertujuan mencari keuntungan (profit).


Terbagi dua :
1. Perusahaan tertutup (privat)
Setiap usaha bisnis dijalankan melalui suatu “kendaraan bisnis” yang disebut
perusahaan. Dalam dunia bisnis kita mengenali tiga jenis organisasi bisnis. Ketiga jenis
organisasi bisnis itu adalah perorangan, persekutuan, dan perseroan terbatas. Berikut akan
dijelaskan ketiga organisasi bisnis itu:
Perusahaan tertutup terbagi 3 jenis
a) Perusahaan perseorangan
Bisnis yang bersifat perorangan mudah didirikan dan juga mudah dibubarkan.
Dalam pembiayaan dibiayai oleh yang bersangkutan. Jika usaha dengan sistem
perorangan bangkrut dan mempunyai hutang, harta pribadi akan ikut digunakan
untuk melunasi hutang-hutangnya.
• Pemilik perusahaan satu orang , laba dan kerugian ditanggung sendiri.
3
• Nama: usaha dagang (UD) atau perusahaan dagang (PD)
• Jenis usaha : dagang (barang dan jasa)
• Dalam hukum : UD/PD tidak harus menjadi suatu badan hukum.
• Pengusaha atau manajernya adalah dia sendiri, tidak memiliki humas,
segala kegiatan eksternal dilakukan sendiri oleh pemiliknya
• Perusahaan tidak memiliki peraturan/ketentuan khusus
• Kelemahannya: sulit menambah modal karena orang lain/investor kurang
tertarik dengan bentuk perusahaan ini.
b) Perusahaan firma/Persekutuan

Bisnis persekutuan adalah gabungan dari beberapa orang. Pendiriannya juga


mudah dan mudah juga dibubarkan. Jika terjadi bangkrut dan ada hutang, harta
pribadi anggota persekutuan dapat diambil untuk melunasi hutang-hutang
persekutuan.
Firma merupakan asosiasi yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bersama-
sama memiliki perusahaan. Ketika berdiri harus ada perjanjian yang kuat mengikat
seluruh anggota yang dilakukan didepan notaris agar kuat secara hukum
Ciri-ciri pendirian suatu firma:
- Didirikan dengan suatu akta autentik
- Akta pendirian harus didaftarkan dalam register yang ditentukan untuk itu oleh
Kepaniteraan Pengadilan Negeri dalam daerah hukum Kantor Hukum tersebut
berkedudukan.Akta pendirian yang telah didaftarkan tersebut harus diumumkan
dalam Berita Negara
Jenis anggota dalam perusahaan firma:
- Anggota pasif yang semata-mata menyertakan modal saja
- Anggota aktif yang selain menyerahkan modal juga turut mengelola
perusahaan dan mempunyai tanggung jawab yang tak terbatas. Ini artinya
hak-hak pribadi anggota yang aktif dapat diikutsertakan untuk melunasi utang
perusahaan manakala perusahaan tidak dapat melunasi hutangnya pada
kreditor.
Kelebihan Firma :

4
- Prosedur pendirian relatif mudah

- Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal


oleh beberapa orang
- Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga
keputusan-keputusan menjadi lebih baik

Kelemahannya: perusahaan tidak stabil yang disebabkan munculnya konflik antar


anggota dan bila salah satu anggota meninggal perusahaan bisa bubar.
Yang biasa membentuk firma: pengacara, penasehat hukum, akuntan.
Perusahaan ini mulai membutuhkan kebutuhan staf humas secara khusus. Bahkan
kadang menyewa artis terkenal sebagai Manajer humasnya

c) Perseroan terbatas
Adalah badan hukum didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham.Menjadi asosiasi
pemegang saham yang dibentuk berdasarkan peraturan /hukum yang berlaku
sehingga dianggap badan hukum. Organisasi bisnis dengan Perseroan Terbatas atau
PT pengurusan pembuatannya relatif lebih sulit dibanding perorangan dan
persekutuan. Pelaku bisnis yang mau mendirikan badan usaha PT ini harus mengurus
TDP (Tanda Daftar Perusahaan), SIUP (Surat Izin Usaha Perusahaan), NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak) , Akta Notaris, keterangan domisili dan persyaratan lain.
Meskipun demikian ada jasa yang menyediakan kepengurusan ini sehingga
mempermudah pengurusan dokumen-dokumen ini.
Dalam operasional perusahaan, perseroan terbatas harus benar-benar
melakukan pembukuan yang baik untuk usahanya. Perusahaan bisa merekrut seorang
lulusan Akuntansi atau menyerahkan pembukuan kepada biro jasa pembukuan dan
pajak.
Secara umum, mendirikan usaha dengan berbentuk Perseroan Terbatas atau
PT lebih baik dibandingkan perorangan atau persekutuan. Dari sisi fleksibilitas, PT
dapat melakukan bisnis dengan perusahaan mana saja. Dari segi profesionalitas, PT
lebih terlihat profesional dibandingkan perorangan dan persekutuan. Dilihat dari

5
resiko, resikonya adalah sebesar modal yang ditanamkan dalam PT tersebut, harta
pribadi tidak akan diambil jika ada permasalahan di PT-nya. Tentu saja kita harus
mengelola secara profesional Perseoran Terbatas yang sudah kita dirikan supaya
semakin maju dan membuka banyak lapangan pekerjaan.
Terbagi 2 jenis:
 Perusahaan privat
Pemiliknya terdiri dari individu yang terbatas biasanya sudah saling
mengenal baik. Merupakan perusahaan yang bersifat tertutup karena tidak semua
orang bisa akses ke dalam perusahaan
 Perusahaan publik
Adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai
peundang-undangan di bidang pasar modal
Pembentukan menjadi badan hukum disertai akta perusahaan yang berisi
informasi seperti : nama perushaan, tujuan perusahaan, jumlah modal, dan lokasi kantor
pusat. Setelah pengelola menyerahkan akte perusahaan dan uang untuk keperluan itu
kepada pemerintah, maka izin diberikan. Dengan izin ini perusahaan sah dilindungi
hukum dalam mengatur pengelolaan intern perusahaan
Sebagai suatu badan hukum maka PT memiliki kedudukan yang terpisah dari
pemiliknya. Apabila seorang pemegang saham meninggal dunia maka sahamnya dapat
diwariskan kepada yang berhak sehingga tidak menganggu kegiatan perusahaan. Pemilik
tidak menanggung kewajiban perusahaan kepada kreditor.
Pemegang saham tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi nilai
saham yang telah diambilnya.Perusahaan ini mampu bertahan untuk jangka
panjang.Perusahaan lebih mudah berganti pemilik. Kepemilikan perusahaan digambarkan
dengan memiliki saham, sebagian atau seluruh saham dapat dipindahkan melalui
penjualan saham tersebut.
Saham adalah surat berharga yang menunjukan kepemilikan terakhir suatu perseroan.
Nilainya mewakili seberapa besar modal yang ditanamkan pemegang saham dalam
perseroan. Memberi jaminan untuk turut serta dalam pembagian laba (dividen).Jika

6
perusahaan sedang membutuhkan uang untuk perluasan maka dividen bisa tidak
dibagikan atau Dividen dibagikan dalam bentuk saham.

Organ Perseroan:

 Rapat umum pemegang saham (RUPS), memegang kekuasaan tertinggi

 Dewan direksi, bertanggung jawab atas pengurusan perseroan

 Dewan komisaris, bertugas melakukan pengawasan secara ketat dan memberikan


nasehat kepada dewan direksi.

2. Perusahaan terbuka (Tbk)


Merupakan organisasi bisnis yang bertujuan mencari keuntungan dari
kegiatannya.Perusahaan dimiliki oleh banyak orang (pemegang saham) dan lembaga
publik milik masyarakat yang berkecimpung di bidang bisnis yang bertujuan mencari
keuntungan. Terikat peraturan yang berfunsi untuk melindungi kepentingan
masyarakat luas sebagai pemegang saham. Staf humasnya memiliki tantangan yang
berbeda dan dituntut untuk memahami fungsi perusahaan publik sebaik-baiknya.
Syarat menjadi perusahaan publik:
 UU pasar modal :

- Pemegang saham minimal 300 orang


- Modal disetor minimal Rp 3.000.000.000,-
 Perusahaan harus bisa diakses oleh siapa saja
 Telah melakukan penawaran umum
 Prospek usahanya menjanjikan
Keuntungan dari sudut pandang pemilik perusahaan:
 Memperkaya pendiri perusahaan.
 Saham sewaktu-waktu dapat dijual
 Mendapat dana murah untuk berbagai tujuan dibandingkan dengan
pinjaman dari bank
 Meningkatkan daya saing perusahaan
 Meningkatkan loyalitas dan motivasi perusahaan

7
2.3.2 Organisasi yang bertujuan tidak mencari keuntungan (non profit).
Terdiri dari:
3. Organisasi pemerintah
4. Organisasi sosial kemasyarakatan
5. Organisasi agama
6. Organisasi politik
7. dsb

2.4 Peranan PR dalam Organisasi Bisnis


“Humas pada organisasi yang bertujuan mencari keuntungan haruslah efektif dari
segi biaya dan harus dapat menjadi bagian formula untuk memenangkan persaingan.
Sifat organisasi yang kompetitif dan mengejar keuntungan membuat tuntutan kerja humas
menjadi sangat tinggi”
Peran Public Relation dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:
a) Communication Technician (Teknisi Komunikasi)
Beberapa praktisi memasuki dunia PR ini sebagai teknis. Pada tahap ini kemampuan
jurnalistik dan komunikasi sangat diperlukan. PR diarahkan untuk berperan menulis,
menulis surat kabar, menulis in house journal, menulis berita rilis, menulis prestasi, dll.
Biasanya praktisi dalam peran ini tidak hadir pada saat manajemen menemui kesulitan.
Mereka tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Peran mereka
lebih ke arah penulisan tools dan mengimplementasikan program. Mereka sebagai "the last
to know"
b) Expert Prescriber (Penasehat Ahli)
Praktisi PR sebagai pendefinisi problem, pengembang program dan memiliki
tanggung jawab penuh untuk mengimplementasikannya. Mereka sebagai pihak yang pasif.
Manajer yang lainnya menyerahkan tugas komunikasi sepenuhnya ke tangan si
"komunikasi" ini sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka yang lainnya.
Tampaknya bangga karena PR semacam ini dianugerahi kepercayaan tinggi tetapi karena
tidak adanya keterlibatan top manajemen dalam peran PR maka PR seolah terisolir dari
perusahaan. Ia sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Di pihak manajemen mereka juga
menjadi sangat tergantung kepada PR nya. Mereka menjadi minim komitmen kepada tugas-

8
tugas PR, padahal seperti diketahui seharusnya tugas PR harusnya dilakukan oleh semua
orang yang ada dalam sebuah perusahaan.
Dalam hal difusi peran dan fungsi PR sehingga mereka paham spirit perlunya PR
bagi perusahaan menjadi rendah dan tidak akan tersosialisasi bahkan terburuk akan hilang
kepercayaan top manajemen akan fungsi PR bagi sebuah organisasi. Hal ini akan terjadi
apabila top manajemen banyak merasa dikecewakan oleh PR yang dianggap mereka sebagai
pakar.
c) Communication Facilitator (Fasilitator Komunikasi)
PR sebagai pendengar setia dan broker informasi. Mereka sebagai penghubung,
interpreter dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka mengelola “two way
Communications” nya dengan cara membuka rintangan komunikasi yang ada/yang terjadi.
Tujuannya dalam hal ini adalah untuk menyediakan kebutuhan dua belah pihak akan
informasi, membuat kesepakatan yang melibatkan minat kedua belah pihak.
Para pelaku dengan peran ini menempatkan dirinya sebagai sumber informasi dan
sebagai kontak antara organisasi dan publiknya. Sebagai wasit dari interaksi, memantapkan
agenda yang akan didiskusikan antara dua belah pihak, menyimpulkan pandangan, bereaksi
terhadap kasus, membantu partisipan mendiagnosa masalah, membantu menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan komunikasi. Mereka menjadi pembatas antara
perusahaan dan publiknya. Mereka bekerja di bawah asumsi bahwa “Komunikasi dua arah”
mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan organisasi dan publik dalam hal
prosedur, kebijakan, serta tindakan lain yang berhubungan dengan minat kedua belah pihak.
d) Problem Solving Facilitator (Fasilitator Pemecahan Masalah)
Mereka berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan
masalah. Mereka menjadi bagian dalam manajemen stratejik perusahaan. Bergabung dengan
konsultan mulai dari awal direncanakan program hingga evaluasinya. Membantu
manajemen menerapkan PR sebagai tahapan fungsi manajemen yang sama dengan kegiatan
manajemen yang lain.
PR berfungsi sebagai bagian penting penganalisis situasi, memiliki peran yang intens
dalam pengembangan prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga
memiliki kekuatan mengubah sesuatu yang seharusnya diubah. Mereka harus terlibat dalam
segala bentuk perubahan organisasi.

9
Melalui peran ini mereka menjadi paham spirit setiap program baik motivasi
maupun tujuan mengapa program harus dilaksanakan, mereka mendukung perubahan
strategis organisasi, keputusan yang sifatnya taktis dan memiliki komitmen pada perubahan
dan mampu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan
program.
Mereka dimasukkan sebagai tim manajemen karena mereka mampu menunjukkan
kemampuan dan nilai dalam membantu manajemen menangani serta menyelesaikan
permasalahan.

2.5 Komunikasi Niaga/ Bisnis


a. Pengertian
Adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan
tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal-
sinyal tertentu guna mencapai tujuan organisasi/lembaga.

Pengertian komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal dan non
verbal untuk mencapai tujuan tertentu.

Komunikasi Bisnis adalah adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan
dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil. Komunikasi bisnis diartikan sebagai
komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis itu.
Istilah ‘bisnis’ dalam konteks ini diterjemahkan sebagai suatu organisasi perusahaan.

b. Unsur Komunikasi Bisnis


 Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
 Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih
yakni komunikator dan komunikan.
 Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.

10
 Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang
secara bersamaan.
 Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
 Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi
atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.
c. Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis
1) Proses Komunikasi Bisnis
 Komunikasi massa
Dalam komunikasi bisnis diperlukan untuk menyampaikan pesan kepada
publik dan menerima pesan dari publik. Agar komunikasi bisnis pada level
komunikasi massa berjalan dengan efektif perlu mengetahui karakteristik
komunikasi massa, yaitu :
 Sumbernya terlembagakan,
 Pesannya bersifat publik,
 Medianya bersifat simultan dan periodik,
 Khalayak heterogen, anonim dan tersebar,
 Efeknya tidak seketika.
 Komunikasi kelompok
Dalam komunikasi bisnis bentuknya sangat bergantung pada jenis
kelompok yang dibentuk. Ada beberapa jenis kelompok, seperti :

 Kelompok kerja,

 Focus group,

 Komite,

 Konferensi media,

 Rapat publik.

11
Kegiatan komunikasi bisnis pada level komunikasi kelompok ini
dipengaruhi budaya.

 Komunikasi Interpersonal

Komunikasi bisnis juga berlangsung dalam level komunikasi


interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan memunculkan
makna melalui pertukaran pesan. Agar komunikasi interpersonal ini dilakukan
dengan baik, harus mengingat 10 prinsip komunikasi bisnis. Serta harus
mempertimbangkan proses simplifikasi dan abstraksi saat mengubah gagasan
menjadi pesan. Dalam menyampaikan pesan tersebut, kita juga harus
memperhatikan siapa penerima pesan tadi.

2) Bentuk bentuk Komunikasi Bisnis


 Komunikasi verbal
Merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak
lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Dibedakan menjadi dua yaitu,
berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi.
Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim
pesan dan dapat bertindak sebagai audience
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan
kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan
maupun lisan. Memilih Gaya Presentasi
4 tipe gaya presentasi:
- Impromptu Speaking
(done) without preparation, spontaneous, and informal – terjadi ketika
anda diminta untuk menyampaikan “beberapa patah kata” tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu
- Extemporaneous Speaking
Like impromptu, it is a type of informal speaking, but you do prepare for it
- terjadi ketika anda memiliki waktu untuk merencanakan dan mempersiapkan
presentasi yang akan anda sampaikan
- Manuscript Speaking

12
terjadi ketika anda memutuskan untuk menyiapkan secara lengkap
presentasi anda, menulis secara tepat setiap kata yang akan anda sampaikan.
- Memorized Speaking
terjadi ketika anda berbicara tanpa teks tertulis, sebab anda sudah
mengingat semua informasi yang akan anda sampaikan

 Komunikasi non verbal


Merupakan bentuk komunikasi paling mendasar dalam komunikasi bisnis.
Walaupun pada umumnya memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit
untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat,
ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi
suara.
Tujuannya, yaitu:
 Menyediakan dan memberikan informasi
 Mengatur alur suatu percakapan
 Mengekspresikan emosi
 Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan
pesan-pesan verbal
 Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
 Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan
pengajaran pada saat kuliah
3) Prinsip Prinsip Dasar Komunikasi Bisnis
 Completeness (Kelengkapan)
 Conciseness (Keringkasan)
 Concreteness (Kekonkretan)
 Consideration (Pertimbangan)
 Clarity (Kejelasan)
 Courtesy (Kesopanan)
 Correctness (Kebenaran)
d. Fungsi Komunikasi Bisnis

13
Dalam aktivitas komunikasi bisnis, kita tidak hanya sekadar menyampaikan pesan
kepada khalayak bisnis internal maupun eksternal.
Aktivitas ini dapat digunakan untuk
 fungsi informatif.
Digunakan tidak hanya untuk merubah domain kognitif khalayak sebatas
perubahan pengetahuan, tetapi juga memberikan pilihan-pilihan, mengurangi
ketidakpastian dan merubah keadaan bisnis yang sedang dilakukan begitu pula
dalam membuat keputusan.
 fungsi persuasif atau motivatif
Di mana komunikasi dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain
melalui treatment tertentu agar orang lain bertindak seperti apa yang kita
inginkan.
 fungsi kontrol
Mengendalikan dan mengawasi, untuk menjalankan secara efektif. Fungsi
ini adalah dengan membuka Feed back loop atau saluran umpan balik dalam
aktivitas komunikasi bisnis baik secara individual maupun secara organisasional
bagi setiap individu yang terdiri dari tiga jenis yaitu, umpan balik informatif,
umpan balik korektif dan umpan balik peneguhan.
 fungsi emotif
Di mana komunikasi digunakan sebagai alat ekspresi emosi yang berorientasi
kepada penerimaan isi pesan yang disampaikan.

Fungsi komunikasi dalam manajemen adalah sebagai alat untuk mengintegrasikan


dan mengkoordinasikan para pelaku bisnis. Fungsi komunikasi ini mengikuti juga fungsi-
fungsi manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, actuating dan pengawasan.
Komunikasi dalam bisnis sangat penting untuk mendapatkan informasi dan
mempengaruhi.

e. Komunikiasi Internal dan Eksternal dalam Organisasi Bisnis


 Komunikasi Internal dalam Komunikasi Bisnis
Cara komunikasi yang digunakan dalam komunikasi internal, dapat berupa
komunikasi lisan, tulisan, audiovisual atau gabungan ketiganya.

14
Sedangkan arus yang terbaik adalah arus komunikasi 2 arah sehingga pelaku
komunikasi bisnis harus berani untuk membuka saluran komunikasi baik formal maupun
informal, Hal tersebut mengingat adanya kelemahan komunikasi internal dalam
komunikasi bisnis, yaitu pesan biasanya didominasi oleh pihak manajemen, atau bahkan
komunikasi berjenjang sehingga akibatnya pesan komunikasi sering terjadi
pengurangan/penyimpangan.

 Komunikasi Eksternal dalam Komunikasi Bisnis

Ruang lingkup komunikasi eksternal dalam komunikasi bisnis mencakup


komunikasi dengan pelanggan, penyalur, pemasok, dan agen regulator. Keempat
kelompok yang berada di luar organisasi/lembaga bisnis memiliki kepentingan untuk
kelangsungan bisnis.

f. Analisis Khalayak Komunikasi Bisnis

Pengenalan khalayak itu diperlukan untuk ketiga level komunikasi bisnis. Pada
level komunikasi interpersonal identifikasi khalayak relatif lebih mudah dilakukan, begitu
juga pada level komunikasi kelompok. Namun pada level komunikasi massa, identifikasi
khalayak hanya bisa kita lakukan berdasarkan kategorisasi-kategorisasi tertentu. Namun,
kategorisasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi khalayak dalam
komunikasi kelompok.

Identifikasi khalayak bisa dilakukan berdasarkan aspek demografis, lokasi


geografis, dan psikodemografis. Dapat juga dilakukan melalui pendekatan postur mental
khalayak yang biasanya membagi khalayak menjadi dua kelompok, yakni manusia
abstrak dan manusia konkret. Untuk mengidentifikasi khalayak bisa juga dilakukan
melalui motif dan kebutuhan khalayak yang melihat manusia sebagai khalayak dengan 3
komponen, yakni komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif.

g. Bentuk-Bentuk Media Bisnis

Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak,
memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta-fakta kepada seseorang

15
atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu, membantu dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.

Penggolongan Laporan bisnis dapat dilakukan berdasarkan: Fungsi,


Subjek , Formalitas, Keaslian, Frekuensi, Jenis atau penampilan

Laporan dapat berbentuk formal (sering disebut Laporan panjang) dan informal
(laporan pendek). Laporan informal meliputi: Laporan memorandum dan Laporan surat.
Sedangkan laporan formal meliputi: Laporan dalam bentuk cetakan yang bersifat tebal
(dijilid), bisa juga dalam bentuk buku atau cetakan lainnya dan Laporan dalam bentuk
manuskrip.

h. Dampak Komunikasi Niaga

• Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan


pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.

• Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan,
perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi.

• Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa
komunikasi niaga yang merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal
diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik
menejemen (Boove and Thill, 2002).

• Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah
satu ciri mutu SDM karyawan.

• Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam
komunikasi bisnis.

Dampak komunikasi kita artikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator
dalam diri komunikannya.

Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan, yaitu

 Kognitif yakni seseorang menjadi tahu tentang sesuatu.

16
 Afektif yakni sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap
sesuatu.

 Konatif yakni tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan


sesuatu.

Dampak komunikasi dapat diukur dengan membandingkan antara pengetahuan,


sikap, dan tingkah laku sebelum dan sesudah komunikan menerima pesan. Karenanya,
dampak adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang penting untuk mengetahui
berhasil atau tidaknya komunikasi yang anda inginkan.

Motif komunikasi mendorong kita melakukan tindak komunikasi dengan


penyampaian pesan. Pesan yang sampai pada komunikan kita menimbulkan dampak,
sehingga persoalan utama dalam komunikasi efektif adalah sejauh mana motif
komunikasi komunikator terwujud dalam diri komunikannya.

2.6 EVALUASI
1) Pengertian Evaluasi Komunikasi

Evaluasi komunikasi adalah proses pembuatan analisis atas komunikasi-


komunikasi didalam organisasi oleh konsultan internal atau eksternal dengan
tujuan untuk meningkatkan efisiensi organisasi.

Dengan pembatasan ruang lingkup pada komunikasi internal saja dan efisiensi,
yang umumnya memiliki arti jangka pendek, menunjukkan kalau evaluasi
komunikasi sebaiknya dianggap sesuatu yang mudah untuk ditangani dan perlu
dilakukan berulang-ulang secara teratur

2) Tujuan dan Alasan Penyelenggaraan Evaluasi


 Untuk mengetahui apakah dan dimana terjadi kelebihan (overload) atau
kekurangan (underload) muatan komunikasi bisnis berkaitan dengan topik,
sumber dan saluran komunikasi bisnis.
 Untuk menilai kualitas informasi dan mengukur kualitas hubungan-hubungan
komunikasi bisnis secara khusus mengukur kepercayaan antar pribadi (trust),
dukungan, keramahan, dan kepuasan kerja.

17
 Untuk mengenali jaringan-jaringan yang aktif operasional komunikasi bisnis non
formasl dan membandingkannya dengan komunikasi bisnis formal.
 Untuk mengetahui sumber-sumber kemacetan (bottleneck) arus informasi dan
para penyaring informasi (gatekeeper) dengan memperbandingkannya dengan
peran masing-masing dalam jaringan komunikasi bisnis.
 Untuk mengenali kategori dan contoh pengalaman dan peristiwa komunikasi
bisnis yang positif maupun negative.

3) Waktu Penyelenggaraan Evaluasi Komunikasi Bisnis

Evaluasi komunikasi dapat dilakukan kapan saja. Terutama ketika muncul


persoalan besar yang harus dipecahkan sehingga evaluasi perlu dilakukan untuk
mengetahui gambaran yang ada saat itu untuk dijadikan pangkal bagi pengembangan
perencanaan program komunikasi, misalnya ketika program-program komunikasi yang
dijalankan kehilangan kredibilitas dan ketika organisasi terpojok sehingga harus
melakukan pemangkasan program dan anggaran

18
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Public Relation adalah fungsi manajemen yang membantu mencapai tujuan organisasi,
mendefinisikan filosofi, dan memfasilitasi perubahan organisasional.
Organisasi bisnis mempunyai definisi sebagai suatu organisasi yang melakukan aktivitas
ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit).

Jenis-jenis Organisasi Bisnis

1) Organisasi yang bertujuan mencari keuntungan (profit).


Terbagi dua :
8. Perusahaan tertutup (privat)
 Perusahaan perseorangan

 Perusahaan firma/Persekutuan

 Perseroan terbatas

9. Perusahaan terbuka (Tbk)

2) Organisasi yang bertujuan tidak mencari keuntungan (non profit).

Peranan PR dalam Organisasi Bisnis


e) Communication Technician (Teknisi Komunikasi)
f) Expert Prescriber (Penasehat Ahli)
g) Communication Facilitator (Fasilitator Komunikasi)
h) Problem Solving Facilitator (Fasilitator Pemecahan Masalah)
Komunikasi Bisnis adalah adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan
pencapaian serangkaian tujuan komersil. Komunikasi bisnis diartikan sebagai komunikasi yang
terjadi dalam dunia bisnis dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis itu. Istilah ‘bisnis’ dalam
konteks ini diterjemahkan sebagai suatu organisasi perusahaan.

i. Unsur Komunikasi Bisnis

19
 tujuan
 Pertukaran,
 Gagasan, opini, informasi, instruksi.
 Menggunakan saluran personal atau impersonal
 Menggunakan simbol atau sinyal
 Pencapaian tujuan organisasi:
j. Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis
4) Proses Komunikasi Bisnis
 Komunikasi massa
 Komunikasi kelompok
 Komunikasi Interpersonal
5) Bentuk bentuk Komunikasi Bisnis
 Komunikasi verbal
 Komunikasi non verbal
6) Prinsip Prinsip Dasar Komunikasi Bisnis
 Completeness (Kelengkapan)
 Conciseness (Keringkasan)
 Concreteness (Kekonkretan)
 Consideration (Pertimbangan)
 Clarity (Kejelasan)
 Courtesy (Kesopanan)
 Correctness (Kebenaran)
k. Fungsi Komunikasi Bisnis
 fungsi informatif.
 fungsi persuasif atau motivatif
 fungsi kontrol
 fungsi emotif

Komunikasi Internal dalam Komunikasi Bisnis : Cara komunikasi yang digunakan dalam
komunikasi internal, dapat berupa komunikasi lisan, tulisan, audiovisual atau gabungan
ketiganya.

20
Komunikasi Eksternal dalam Komunikasi Bisnis :mencakup komunikasi dengan
pelanggan, penyalur, pemasok, dan agen regulator.

Analisis Khalayak Komunikasi Bisnis diperlukan untuk ketiga level komunikasi bisnis.
Identifikasi khalayak bisa dilakukan berdasarkan aspek demografis, lokasi geografis, dan
psikodemografis.

Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki
tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta-fakta kepada seseorang atau lebih untuk
tujuan bisnis tertentu, membantu dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Dampak komunikasi dapat diukur dengan membandingkan antara pengetahuan, sikap,


dan tingkah laku sebelum dan sesudah komunikan menerima pesan. Karenanya, dampak adalah
salah satu elemen dalam komunikasi yang penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
komunikasi yang anda inginkan.

Evaluasi komunikasi adalah proses pembuatan analisis atas komunikasi-komunikasi


didalam organisasi oleh konsultan internal atau eksternal dengan tujuan untuk meningkatkan
efisiensi organisasi.

3.2 Saran
Demikianlah pembuatan makalah pada kesempatan kali ini. Dalam hal ini, penulis

mencoba mengumpulkan data untuk merumpunkan data tersebut menjadi sebuah makalah. Ini

adalah buah kesanggupan penulis dalam berkarya. Apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam

segi penulisan maupun penyajian data mohon dimaklumi. Karena penulis hanyalah manusia

biasa yang tak pernah luput dari kesalahan. Dan apabila ada kritik dan saran tentang pembuatan

makalah ini mohon untuk disampaikan. Agar penulis bisa menjadikan bahan pembelajaran dan

bisa memperbaiki kesalahan ketika pembuatan makalah kedepannya

21
DAFTAR PUSTAKA

http://arjaenim.blogspot.com/2013/04/peran-dan-fungsi-public-relations-dalam.html

http://www.proweb.co.id/articles/erp/jenis_organisasi_bisnis.html
http://detiker.com/public-relation/public-relation/perspektif-public-relations/page-4.html

22

You might also like