You are on page 1of 4

ILMU LINGKUNGAN

MENGELOLA APA YANG TIDAK PERLU DIKELOLA?

TUGAS

MUHAMAD MAFTUH IHSAN

2501 2018 0004

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018
Dosen : Dr. Susanti Withaningsih, M. Si
Nama : Muhamad Maftuh Ihsan
NIM : 2501 2018 0004
Q : Mengelola Apa Yang Tidak Perlu Dikelola?
A : Pengelolaan Sumber Daya Air

Air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari.


Peran air dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang dari segi aspek biologis,
aspek sosial bahkan aspek ekonomi. Dua per tiga luasan bumi ini tertutup oleh air,
selain itu fenomena siklus hidrologi yang terjadi setiap harinya juga menjaga
ketersediaan air. Siklus hidrologi ini adalah salah satu dari 6 siklus biogeokimia
(daur air, daur fosfor, daur sulfur, daur nitrogen, daur karbon, dan daur oksigen)
yang berlangsung di Bumi. Biogeokimia adalah suatu perubahan atau pertukaran
unsur-unsur penting yang berlangsung secara terus menerus antara komponen
abiotik dan komponen biotik. Fungsi daur biogeokimia adalah untuk menjaga
keberlangsungan kehidupan di bumi, karena materi hasil daur biogeokimia ini bisa
digunakan oleh semua komponen penyusun ekosistem untuk memperoleh kondisi
homeostatis.
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi
kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke Bumi yang berlangsung secara
terus menerus. Karena bentuknya memutar dan berlangsung secara terus- menerus
inilah yang menyebabkan air seperti tidak pernah habis. Siklus ini mempunyai
peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk di Bumi. Karena adanya
siklus inilah ketersediaan air di Bumi bisa selalu terjaga. Dan karena siklus
hidrologi inilah keseimbangan ekosistem di Bumi bisa selalu terjaga. Sebuah siklus
pastilah mempunyai beberapa tahapan yang berangkai. Tahapan- tahapan tersebut
apabila tergabung antara satu dengan yang lainnya maka akan terciptalah sebuah
siklus. Dengan kata lain, siklus ini terjadi karena adanya tahapan- tahapan yang
saling berkaitan satu sama lain dan bentuknya memutar. Siklus hidrologi ini
setidaknya mencakup 9 tahap, yakni evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi,
sublimasi, kondensasi, adveksi, presipitasi, run off, dan infiltrasi. Berikut ini adalah
Gambar tahapan siklus hidrologi.
Dosen : Dr. Susanti Withaningsih, M. Si
Nama : Muhamad Maftuh Ihsan
NIM : 2501 2018 0004

Gambar 1. Siklus Hidrologi


Secara gravitasi (alami) air mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang
rendah, dari gunung-gunung, pegunungan ke lembah, lalu ke daerah lebih rendah,
sampai ke daerah pantai dan akhirnya akan bermuara ke laut. Aliran air ini disebut
aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini biasanya
akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan
sungai, sistem danau ataupun waduk. Oleh karena itu ketersediaan air yang
melimpah seharusnya tidak memerlukan suatu pengelolaan. Namun karena
kurangnya edukasi kepada masyarakat terjadi pencemaran pada sumber daya air
seperti pembuangan sampah serta limbah ke aliran sungai karena hal tersebut terjadi
penurunan mutu air yang mengakibatkan kelangkaan ketersedian air bersih.
Oleh karena itu, pengelolaan air disini dibutuhkan karena rendahnya
ketersediaan air yang memenuhi standar kesehatan untuk dikonsumsi sehari-hari.
Walaupun dua per tiga bumi ini ditutupi air, namun masih terdapat daerah yang
langka dalam ketersedian air bersih. Hal ini juga dapat terjadi karena distribusi
Dosen : Dr. Susanti Withaningsih, M. Si
Nama : Muhamad Maftuh Ihsan
NIM : 2501 2018 0004
sumber air yang tidak merata karena geografis setiap daerah yang berbeda-beda,
terdapat daerah yang memang memiliki sumber air dan yang tidak memiliki sumber
air. Oleh karena itu, untuk memenuhi ketersediaan air besih perlu dilakukan upaya
pengelolaan sumber daya air terkait dalam hal mutu yang memenuhi standar
kesehatan serta pendistribusiannya.
Terkait dengan pengelolaan, konsep dari kata pengelolaan itu sendiri ialah
suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan setiap bidang yang menggunakan ilmu pengetahuan secara teratur
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut, maka tidak
ada hal yang tidak memerlukaan suatu pengelolaan. Pengelolaan tersebut mutlak
adanya bahkan dalam hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut
kebiasaan serta aktivitas yang kita lakukan hal tersebut merupakan contoh
sederhana dari pengelolaan terhadap diri sendiri.

You might also like