You are on page 1of 15

REKONSEPTUALISASI ASAS DEMOKRASI EKONOMI

DALAM KONSTITUSI INDONESIA

Reka Dewantara

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya


Jl. MT. Haryono 169 Malang
Email: rainerfhub@gmail.com, rainerfh@ub.ac.id

Abstract
Economic democratic principles as a basis for the formulation of economic regulation in the
national economy plays a role in strengthening democratic governance and steering regulator
goes into the national economy. Government is not stable, in the sense that is able to distribute
the rights and obligations of each economy in a fair economy, then the economy is genuinely
democratic will not be realized. In the State of Indonesia shows the process of democratization
that took a half-hearted and not shown in a positive direction for strengthening governance.
Economic reforms needed in Indonesia is reforming its economic system, namely the renewal
rules are likely to seek welfare rules only become better ensure economic justice through increased
equitable distribution of development outcomes according to the concept of social economy.
Results interpretation of economic and legal experts as the economy that is democratic, then
the implementation of best practices in system or economic system should be more democratic
with the full participation of the people. The results show the concept of economic democracy
principles in Article 33 paragraph (4) NRI Know 1945 Constitution explicitly that the obligation
can be analyzed in the operational structure of institutional economics views of business
ownership shall be fairly based on the constitution. Countries represented the State Owned
Enterprises (SOEs) and the Regional Owned Enterprises (enterprises) is the main implementing
actors are given the authority to manage the vital sectors in the economy that controls the lives
of many people in accordance with Article 33 of the constitution. This indicates the importance
of strengthening state institutions in managing the resources of nature, especially that dominate
the lives of many people, so it is not depend on foreign capital.
Key words: reconceptualization, economic democracy, constitution

Abstrak
Azas demokrasi ekonomi sebagai dasar perumusan regulasi di bidang perekonomian nasional
berperan dalam penguatan pemerintahan demokratis yang menjadi pengatur dan pengarah
berjalannya ekonomi nasional. Pemerintahan yang belum stabil, dalam artian mampu
mendistribusikan hak dan kewajiban ekonomi masing-masing ekonomi secara adil, maka
ekonomi yang benar-benar demokratis tidak akan dapat terwujud. Di Negara Indonesia saat ini
menunjukkan proses demokratisasi yang berlangsung setengah hati dan belum menunjukkan
arah yang positif bagi penguatan pemerintahan. Reformasi di bidang ekonomi yang diperlukan
Indonesia adalah reformasi dalam sistem ekonominya, yaitu pembaharuan aturan main yang
cenderung mencari kesejahteraan semata menjadi aturan main yang lebih menjamin keadilan
ekonomi melalui peningkatan pemerataan hasil-hasil pembangunan sesuai konsep ekonomi
sosial. Hasil interpretasi dari para ahli ekonomi dan hukum sebagai perekonomian yang bersifat
kerakyatan, maka pelaksanaan sistem atau best practices dalam sistem ekonomi harus lebih

195
196 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302

demokratis dengan partisipasi penuh dari rakyat. Hasil penelitian menunjukkan konsep asas
demokrasi ekonomi di dalam Pasal 33 ayat (4) UUD NRI Tahu 1945 secara eksplisit dapat
dianalisis bahwa adanya kewajiban dalam operasional struktur kelembagaan ekonomi dilihat
dari kepemilikan usaha diatur secara adil berdasarkan konstitusi. Negara yang diwakili Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan actor
pelaksana utama yang diberikan kewenangan untuk mengelola sektor-sektor vital dalam
perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak sesuai Pasal 33 konstitusi. Hal ini
mengindikasikan pentingnya penguatan institusi negara dalam mengelola sumber-sumber
kekayaan alam terutama yang menguasai hajat hidup orang banyak, sehingga tidak tergantung
pada modal asing.
Kata kunci: rekonseptualisasi, azas demokrasi ekonomi, konstitusi

Latar Belakang demokrasi dan berkeadilan, yang mampu


Dalam sejarah perkembangan ekonomi memberikan peluang dan harapan yang sama
dunia, ketidakseimbangan ekonomi telah kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam
terjadi, baik dalam sistem ekonomi sosialis kegiatan ekonomi, selalu menjadi harapan
maupun kapitalis. Gejala itulah yang yang rakyat Indonesia pada khususnya. Pengalaman
menimbulkan gagasan filsafat Demokrasi ekonomi Indonesia dari masa ke masa selama
Ekonomi yang mengusulkan agenda reformasi. ini menunjukkan masih mahalnya demokrasi
Bahkan George Soros, seorang penganut ekonomi bagi rakyat, sehingga sebagian besar
ekonomi liberal, juga menganjurkan sebuah aktivitas ekonomi masih didominasi pemilik
reformasi kapitalisme, yaitu kapitalisme modal (kaum borjuis) dan menyisakan hanya
fundamentalis pasar. Beberapa agenda yang sedikit ruang bagi rakyat secara keseluruhan
dirumuskan antara lain: model koperasi yang cenderung didiskreditkan sebagai kaum
demokratis, perdagangan yang berkeadilan lemah dan proletar. Hal ini masih ditambah
(fair trade) sebagai alternatif pasar bebas (free dengan posisi pemerintah baik sebagai
trade), kredit kemasyarakatan (sosial credit) pembuat kebijakan maupun sebagai pelaku
sebagai alternatif terhadap kredit komersial ekonomi belum secara optimal mampu
(commercial credit), jaminan pendapatan mengalokasikan sumber daya ekonomi secara
dasar (basic income guarantee), dan dalam adil kepada seluruh pelaku ekonomi baik skala
skala internasional; regionalisasi produksi kecil hingga menengah. Bahkan yang sering
pangan dan mata uang1. terjadi adalah kalanya pemerintah terkesan
Sebuah asas di dalam perekonomian “mengalah” terhadap tekanan dan permintaan
nasional yang menjunjung tinggi asas-asas para pemilik modal, sehingga melahirkan

1 Dawam Rahardjo, Demokrasi Ekonomi sebagai Filsafat Ekonomi Alternatif terhadap Sosialisme Maupun
Kapitalisme, dalam Tabloid INSPIRASI. Bandingkan dengan pendapat Jimly Asshiddiqie dalam bukunya
Ekonomi Konstitusi, 2010, hlm xi, menyebutkan bahwa perekonomian adalah urusan pasar, urusan praktik
yang memiliki logika dan normanya sendiri dalam kehidupan bermasyarakat. Substansi konstitusi Negara-
negara liberal kapitalis hanya bersifat politik. Sedangkan Indonesia mengikuti tradisi Negara sosialis dengan
memuat mengenai kebijakan dasar perekonomian dalam bab tersendiri.
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 197

kebijakan-kebijakan yang berpihak hanya kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.


kepada segelintir orang, dan menimbulkan Prinsip-prinsip ini secara umum menunjukkan
sejumlah dampak negatif bagi sebagian besar pentingnya sebuah bangun ekonomi yang
rakyat.2 Hal tersebut nampak dengan lahirnya didasarkan atas semangat kekeluargaan
beberapa peraturan perundang-undangan di dan kerjasama, yang dikelola secara efektif
bidang perekonomian yang cenderung keluar dan efisien sehingga mengakomodasi
dari konstitusi ekonomi yang berupa aturan- kepentingan semua pihak secara adil. Lebih
aturan pesanan dari pihak investor asing demi dari itu, demokrasi ekonomi yang dibangun
memudahkan mereka menguasai beberapa haruslah mampu menjaga kelanjutan hidup
potensi ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia. masyarakat dan sumber daya alam yang ada,
Inilah yang disebut dengan Kolonialisme dan meningkatkan kemandirian bangsa. Dan
model baru yaitu dengan memanfaatkan yang tidak kalah penting, proses demokrasi
kekuatan modal dan lembaga-lembaga yang terus berlangsung harus menjamin
ekonomi yang disebut dengan Multinational keseimbangan antara kemajuan ekonomi di
Corporation (MNC) untuk menguasai potensi satu sisi dan kesatuan ekonomi nasional di
perekonomian suatu Negara melalui investasi sisi lain.
dan modal. Dengan demikian, demokrasi ekonomi
Kondisi ini menunjukkan pentingnya sebagaimana gambaran ideal perekonomian
mengembalikan demokrasi ekonomi3 sebagai nasional tidak akan lepas dari penguatan
dasar perekonomian nasional pada posisi pemerintahan demokratis yang menjadi
idealnya sehingga mampu mengembalikan pengatur dan pengarah berjalannya ekonomi
harapan rakyat akan sebuah sistem ekonomi nasional. Tanpa pemerintahan yang kuat,
yang berkeadilan sekaligus memberikan ruang dalam artian mampu mendistribusikan hak dan
yang lebih luas bagi pengembangan kehidupan kewajiban ekonomi masing-masing ekonomi
sebagian besar rakyat. Demokrasi ekonomi secara adil, maka ekonomi yang benar-benar
sebagai dasar dari perekonomian nasional demokratis akan sulit mewujud. Pengalaman
juga dengan sangat terperinci dijelaskan Indonesia selama ini menunjukkan proses
mengandung prinsip-prinsip pokok. Prinsip- demokratisasi yang berlangsung belum
prinsip tersebut adalah kebersamaan, efisiensi sepenuhnya menunjukkan arah yang positif
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan bagi penguatan pemerintah.
lingkungan, kemandirian, dan keseimbangan

2 Edy Suandi, Memperkuat Basis Demokrasi Ekonomi Melalui Pengembangan Ekonomi Rakyat, http://
edysuandi.staff.uii.ac.id, diakses 15 Maret 2013 pukul 12.02 WIB.
3 Meski sampai sekarang para ilmuwan maupun praktisi ekonomi belum menemukan konsep maupun sistem
yang tepat untuk mendefinisikan “demokrasi ekonomi” sebagai sebuah asas yang mencoba melawan arus
kapitalisme maupun neoliberalisme yang mulai menjamur di dalam peraturan perundang-undangan dan
kebijakan perekonomian nasional.
198 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302

Pasal 33 juga secara eksplisit ayat baru ini merupakan hal teknis menyangkut
menggambarkan bagaimana struktur pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
ekonomi dilihat dari kepemilikan usaha dan program-program pembangunan
diatur secara adil berdasarkan konstitusi. ekonomi sehingga perlu dilakukan sebuah
Negara yang diwakili Badan Usaha Milik rekonseptualisasi di dalam penulisan ini.
Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Berdasarkan pada latar belakang sebagaimana
Daerah (BUMD) merupakan pemain utama yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan
yang mengelola sektor-sektor vital dalam rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana
perekonomian. Secara tidak langsung, hal ini rekonseptualisasi asas demokrasi ekonomi
juga mengindikasikan perlunya penguatan dalam Konstitusi Indonesia?
institusi negara dalam mengelola kekayaan Penelitian ini menggunakan Jenis
alam, sehingga tidak tergantung pada pemilik Penelitian hukum normatif yaitu penelitian
modal asing. Setelah dikurangi sektor-sektor hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan
vital bagi rakyat banyak, di situlah ruang pustaka atau disebut juga penelitian hukum
bagi sektor swasta harus bergerak. Disinilah studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan
diperlukan suatu mekanisme kontrol yang kajian yuridis normatif yaitu dengan mengkaji
transparan sehingga tidak terjadi komposisi dan menganalisis bahan hukum, berupa bahan
yang salah pada struktur ekonomi ini, agar hukum primer, sekunder maupun tersier
dampak negatif sebagaimana tampak pada yang terkait dengan rekonseptualisasi asas
pengalaman di masa krisis tidak terulang. Asas demokrasi ekonomi dalam konstitusi ekonomi
kekeluargaan sebagai ruh utama perekonomian Indonesia. Penelitian ini menggunakan
meniscayakan koperasi sebagai bangun usaha beberapa pendekatan, yaitu pendekatan
yang harusnya menjadi pilar utama ekonomi perundang-undangan (statute approach)
nasional4. dan pendekatan Analisis (Analytical
Dari uraian tersebut maka dapat dikatakan Approach). Bahan hukum dalam penelitian
bahwa dengan mempertahankan 3 (tiga) ayat ini dianalisis dengan menggunakan teknik
lama pasal 33 ini memang sesuai dengan analisis desktriptif kualitatif yang ditujukan
kehendak rakyat. Tetapi dengan penambahan untuk menganalisis rumusan-rumusan dalam
ayat 4 dan 5 menunjukkan adanya dualisme peraturan perundang-undangan dan bahan
sistem ekonomi di dalam konstitusi karena hukum lainnya dengan tahapan Pengumpulan

4 Meski hal ini menyebabkan perbedaan interpretasi sejak dihapuskannya penjelasan dalam UUD NRI Tahun 1945
setelah diadakan amandemen. Di dalam penjelasan Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 dijelaskan bahwa “……
kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu
adalah Koperasi…..”, namun posisi koperasi sebagai pengejawantahan asas kekeluargaan sudah dihilangkan
sejak dihapuskannya penjelasan UUD NRI Tahun 1945.
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 199

Bahan Hukum, Reduksi Bahan hukum, tersebut prinsipnya adalah kebersamaan,


Penyajian Bahan Hukum, hingga verifikasi tetapi melaksanakan asas efisiensi
data atau penarikan kesimpulan. Dimana berkeadilan. Kebersamaan penting sebagai
untuk bahan hukum primer menggunakan landasan normatif karena esensi kehidupan
interpretasi gramatikal dan filosofis. sosial masyarakat maupun ekonomi
adalah kehidupan kolektif bersama. Tetapi
Pembahasan prinsip bekerja di dalam ekonomi adalah
efisiensi, yakni menghasilkan barang dan
A. Konsep Asas Demokrasi Ekonomi
jasa kebutuhan hidup manusia yang murah,
dalam Konstitusi Indonesia
baik, dan berkualitas. Dengan prinsip
Ekonomi memerlukan landasan normatif
efisiensi ini, tingkat pertumbuhan ekonomi
agar strategi, kebijakan, dan programnya
dapat dikembangkan lebih cepat. Peluang
terarah. Landasan normatif sistem ekonomi
menciptakan kesejahteraan jauh lebih besar
Indonesia berada pada Pasal 33 Undang-
dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Undang Dasar 1945. Pasal ini sudah
dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang
berubah dan berkembang lebih detail setelah
rendah. Tetapi prinsip efisiensi mengandung
dilakukan amandemen. Dalam Pasal 33 ayat
unsur persaingan dengan eksternalitas negatif.
(1) UUD NRI Tahun 1945 disebutkan bahwa
Unsur negatif ini dihilangkan dengan etika,
perekonomian disusun sebagai usaha bersama
norma, dan asas keadilan.
berdasar atas asas kekeluargaan. Pasal yang
Demokrasi ekonomi merupakan
dirumuskan founding fathers ini bernuansa
konsep yang digagas oleh para pendiri
sosialisme dengan semangat kekeluargaan,
negara Indonesia (founding fathers) untuk
kelompok, dan kolektif ketimbang persaingan.
menemukan sebuah bentuk perekonomian
Tetapi tetap tidak menutup kemungkinan
yang tepat dan sesuai dengan karakter bangsa
perlunya melaksanakan prinsip sistem
Indonesia. Penerapan dari konsep ini masih
ekonomi pasar.Pada ayat 4 disebutkan bahwa
terus dicari dan dikembangkan bentuknya
perekonomian nasional diselenggarakan
hingga saat ini, karena tidak mudah
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
membentuk suatu sistem perekonomian yang
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
khas Indonesia namun tetap sesuai dengan
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
perkembangan jaman. Menurut Sritua Arief,
kemandirian serta dengan menjaga
Juoro menilai bahwa demokrasi ekonomi
keseimbangan kemajuan dan kesatuan
mengandung konsekuensi moral, tetapi secara
ekonomi nasional.
khusus disoroti sebagai bentuk perpaduan
Setelah amandemen, wujud dari sistem
antara politik, ekonomi, dan moral kultural.
perekonomian kita adalah demokrasi
Sistem politik, ekonomi, dan moral kultural
ekonomi. Di dalam demokrasi ekonomi
200 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302

bekerja secara dinamis, seimbang, dan tidak ’keniscayan sistem sosialisme


saling mensubordinasikan sehingga masing- yang dianut dalam pasal tersebut’.
masing berinteraksi secara baik.5 Dengan perkataan lain, paham
Reformasi ekonomi yang diperlukan sosialisme menurut Sjahrir harus
Indonesia adalah reformasi dalam sistem ditolak, karena, ’kita tidak perlu
ekonomi, yaitu pembaruan aturan main berteman dengan paham ekonomi
berekonomi menjadi aturan main yang yang sudah jelas kalah’, dan ’akan
lebih menjamin keadilan ekonomi melalui lebih baik membina paham ekonomi
peningkatan pemerataan hasil-hasil dunia kapitalisme yang sudah jelas-
pembangunan. Hasil interpretasi para ahli jelas menang dalam pertarungan”7.
ekonomi dan hukum sebagai perekonomian Ditinjau dari sistem konstitusi yang
yang bersifat kerakyatan, maka artinya sistem mendasari kegiatan ekonomi di Indonesia,
atau aturan main berekonomi harus lebih hal ini dapat saja diindikasikan pada satu hal
demokratis dengan partisipasi penuh dari mendasar, yaitu amandemen Pasal 33 UUD
ekonomi rakyat. Inilah demokrasi ekonomi 1945. Pasal 33 UUD 1945 berisi 3 pasal yaitu (1)
yang diamanatkan pasal 33 UUD NRI Tahun Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
1945 dan penjelasannya . 6
berdasar atas asas kekeluargaan. (2) Cabang-
Sejak pasal 33 dilahirkan, sejak itu cabang produksi yang penting bagi negara
pula pasal itu belum dapat sepenuhnya dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
diimplementasikan. Padahal, beberapa dikuasai oleh negara. (3) Bumi dan air dan
ekonom telah membuatkan blue print sistem kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
ekonomi pancasila yang diketuai oleh dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
Mubyarto. Sayangnya, baru dalam level sebesar-besar kemakmuran rakyat. Setelah
diskursus, sistem ekonomi pancasila sudah adanya amandemen pada pasal tersebut,
terlebih dahulu dilakukan penolakan. Hal ini terdapat dua ayat tambahan (4 dan 5), yaitu
ditunjukkan Baswir dalam tulisannya yang (4) Perekonomian nasional diselenggarakan
mengutip pendapat Mubyarto: berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
”Dr Sjahrir merasa sulit menerima prinsip keadilan, kebersamaan efisiensi
Pasal 33 UUD 1945 Ayat 1, 2, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
dan 3 secara tidak direvisi karena lingkungan, kemandirian, serta dengan
kesan yang ditimbulkan adalah menjaga keseimbangan kemajuan dan

5 Demokrasi Ekonomi, www.kompasiana.com, diakses 15 Maret 2013 pukul 11.30 WIB.


6 Bandingkan dengan pendapat Boediono mengenai reformasi ekonomi yang beliau ajukan pada saat amandemen
UUD NRI 1945, beliau berpendapat reformasi ekonomi harus menyesuaikan dengan ekonomi global baik
prinsip-prinsipnya maupun bentuk regulasi nantinya. Hal tersebut menyebabkan mubyarto walk out saat itu.
7 Kompas, Op.cit.
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 201

kesatuan ekonomi nasional. (5) Ketentuan dari pemanfaatan potensi-potensi tersebut


lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini tersandera oleh kepentingan kapitalis yang
diatur dalam undang-undang. memiliki akses untuk memanfaatkan sumber
Menurut Mubyarto8, dipertahankannya daya/potensi alam Indonesia. Hal tersebut
3 ayat lama pasal 33 ini memang sesuai terbukti pula pada berbagai konflik antara
dengan kehendak rakyat. Tetapi dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi
penambahan ayat 4 menjadi rancu karena ayat wilayah perdesaan dengan warga sekitar
baru ini merupakan hal teknis menyangkut karena warga sekitar tmerasa tidak dilibatkan
pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan dalam usaha tersebut dan ttidak mendapatkan
dan program-program pembangunan berkah dari usaha tersebut.
ekonomi. Pikiran di belakang ayat baru ini Berberapa fakta yang telah disampaikan
adalah paham persaingan pasar bebas yang tersebut hanya sebilah kondisi perekonomian
menghendaki dicantumkannya ketentuan Indonesia. Dari hal-hal tersebut, kebutuhan
eksplisit sistem pasar bebas dalam UUD. akan adanya kebijakan yang mengarah pada
Asas efisiensi berkeadilan dalam ayat 4 pembangunan kawasan perdesaan, khususnya
yang baru ini sulit dijelaskan maksud dan
sektor pertanian, sangat mendesak. Oleh
tujuannya karena menggabungkan 2 konsep
karena itu, diperlukan kajian mengenai
yang jelas amat berbeda bahkan bertentangan.
strategi pembangunan perdesaan yang berakar
Kekeliruan lebih serius dari perubahan ke
pada konsep ekonomi kerakyatan.
4 UUD adalah hilangnya asas ekonomi
kerakyatan atau demokrasi ekonomi yang B. Rekonseptualisasi Asas Demokrasi
tercantum dalam penjelasan Pasal 33 karena Ekonomi dalam Sistem
ST-MPR 2002 memutuskan menghapuskan Perekonomian Indonesia
seluruh penjelasan UUD 1945. Namun setelah Istilah “demokrasi ekonomi” muncul
walkout yang dilakukan oleh Mubyarto yang dalam Penjelasan Pasal 33 UUD 1945 yang
mengusung ekonomi kerakyatan ditambahkan pengertiannya mengacu pada sistem ekonomi
ayat (4) dengan menambah asas demokrasi Indonesia. Namun istilah “demokrasi
ekonomi dan beberapa asas ekonomi lainnya politik” dan bahkan istilah “demokrasi” itu
seperti asas efisiensi berkeadilan. sendiri tidak dijumpai di bagian manapun
Persoalan yang utama adalah besaran dalam UUD 1945. Tapi padanan demokrasi
penguasaan saham dan besaran royalti bagi adalah kedaulatan rakyat. Ini sesuai dengan
pemerintah/negara sehingga nilai tambah pengertian demokrasi yang dikemukakan

8 Dalam Risalah Sidang dan naskah Komprehensif Perubahan UUD NRI Tahun 1945: Latar Belakang, Proses
dan Hasil Pembahasan 1999-2002, Sekjend dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Bandingkan dengan
pendapat Dawam Rahardjo dalam Nalar Ekonomi Politik Indonesia, Yang menyebutkan bahwa ontologi
Ekonomi Indonesia adalah Demokrasi Kerakyatan yang berdasarkan pada keadilan sosial dan ekonomi rakyat
yang melembagakan kedaulatan.
202 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302

Presiden AS Abraham Lincoln, yakni Berdasarkan pengalaman perkembangan


pemerintahan dari rakyat (of the people), ekonomi di negara-negara sosialis maupun
oleh rakyat (by the people), dan untuk rakyat kapitalis, demokrasi ekonomi itu mencakup
(for the people). Merujuk pada definisi itu, tiga aspek. Pertama, akses terhadap
pengertian inti dari demokrasi ekonomi sumberdaya ekonomi. Kedua, tingkat
adalah produksi oleh semua, untuk semua pendapatan masyarakat yang berkaitan
(production by all for all) yang mengandung dengan daya beli. Dan, ketiga, partisipasi
pengertian partisipasi dan pemerataan. kaum pekerja dalam kegiatan ekonomi. Atas
Penjelasan UUD 1945 mengatakan bahwa dasar analisis sejarah perekonomian dunia
bangun usaha atau bentuk organisasi ekonomi itu maka para penganjur demokrasi ekonomi
yang tepat adalah koperasi. Koperasi dinilai berpandangan mengenai perlunya proses

mencerminkan pengertian “dari semua, untuk demokratisasi ekonomi, baik di negara-negara

semua, di bawah pimpinan atau pemilikan kapitalis maupun sosialis.

anggota-anggota masyarakat” dengan Di negara-negara kapitalis sebenarnya

keterangan dimana kemakmuran masyarakat telah terjadi berbagai proses demokratisasi

lebih diutamakan, bukan kemakmuran orang ekonomi. Misalnya saja, terjadinya apa
yang disebut sebagai revolusi manajerial;
seorang.
dimana pucuk pimpinan perusahaan tidak lagi
Di negara-negara kapitalis, semua alat-alat
dipegang oleh pemilik modal, melainkan para
produksi maupun sumberdaya ekonomi berada
manajer profesional. Kedua, dengan adanya
di dalam kepemilikan rakyat, baik secara
pasar modal, perusahaan-perusahaan dapat
langsung maupun tidak langsung melalui
membagi modal perusahaannya menjadi
korporasi yang merupakan badan hukum
saham-saham yang bisa dibeli oleh banyak
yang dianggap juga sebagai orang. Karena
pemilik dana, sehingga perusahaan raksasa
itu ada yang menyebut sebagai kapitalisme
di AS, misalnya, dimiliki oleh 6 juta orang
korporasi (corporate capitalism). Dalam
melalui kepemilikan saham. Penjualan saham
sistem kapitalis, masyarakat dibagi menjadi
perusahaan memang memberikan kesempatan
dua: golongan pemilik modal atau alat-alat
bagi banyak orang untuk ikut memiliki saham. 
produksi dan golongan yang bekerja untuk
Namun, ada langkah lain yang lebih mendasar
mendapatkan upah karena tidak memiliki
adalah berdirinya koperasi pekerja (workers’
alat-alat produksi. Sebagian besar adalah
cooperative) dalam mana pekerja atau buruh
kelas pekerja yang hanya memiliki tenaga
secara langsung memiliki perusahaan dimana
saja yang dalam teori sosialis, didominasi
mereka bekerja. Di Spanyol di kota Basque,
dan dieksploitasi oleh para pemilik modal
berdiri koperasi pekerja Mondragon yang
(kapitalis atau borjuis).
berkembang menjadi perusahaan multi-
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 203

nasional. Di AS juga berkembang koperasi- ekonomi sekaligus pemerataan kesempatan


koperasi serupa dan berhasil membentuk kerja dan hasil-hasil kegiatan ekonomi.
jaringan yang dikoordinasi dalam federasi, Dalam sejarah perkembangan ekonomi
yaitu The US Federation of Wokers’ dunia, ketidakseimbangan ekonomi telah
Cooperatives, walaupun jumlah anggotanya terjadi, baik dalam sistem ekonomi sosialis
masih terbatas. maupun kapitalis. Gejala itulah yang yang
Para pendiri bangsa, khususnya perumus menimbulkan gagasan filsafat Demokrasi
pasal-pasal ekonomi dalam UUD NRI Ekonomi yang mengusulkan agenda reformasi.
Tahun1945 lebih khusus lagi, Bung Hatta, Bahkan George Soros,9 seorang penganut
ternyata memiliki wawasan (outlook) yang jauh ekonomi liberal, juga menganjurkan sebuah
ke depan ketika merumuskan sistem demokrasi reformasi kapitalisme, yaitu kapitalisme
ekonomi, sebagai filsafat ekonomi alternatif fundamentalis pasar. Beberapa agenda yang
terhadap sosialisme maupun kapitalisme. Dari dirumuskan antara lain: model koperasi
sudut akses terhadap sumberdaya, Pasal 33 demokratis, perdagangan yang berkeadilan
Ayat 2 UUD 1945 menetapkan, “Bumi, air, dan (fair trade) sebagai alternatif pasar bebas (free
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya trade), kredit kemasyarakatan (sosial credit)
dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar sebagai alternatif terhadap kredit komersial
kemakmuran rakyat”. Di sini, “menguasai” (commercial credit), jaminan pendapatan
bukan hanya berarti memiliki, tetapi bisa dasar (basic income guarantee), dan dalam
juga dengan mengatur, merencanakan, skala internasional; regionalisasi produksi
atau mendistribusikan secara adil yang pangan dan mata uang.
intinya adalah mendekatkan sumberdaya Kelima ayat pada Pasal 33 tersebut
kepada rakyat agar dapat sebesar-besarnya menggambarkan betapa kolektivitas dalam
memakmurkan rakyat dan bukan hanya perekonomian demikian diutamakan.
negara atau korporasi. Dari segi partisipasi Masyarakat Indonesia secara bersama-sama
masyarakat dan pendapatan masyarakat,  Pasal dilibatkan dalam proses produksi, untuk
27 ayat (2) menetapkan, “ Setiap warga berhak kepentingan bersama atau sebagian hasil
akan pekerjaan dan pendapatan sesuai dengan produksi tersebut untuk dinikmati masyarakat
kemanusiaan”. Dengan demikian maka negara luas. Kata ‘bersama’, ‘orang banyak’, dan
berkewajiban untuk menyediakan lapangan ‘kemakmuran rakyat’ menggambarkan
kerja dan melindungi masyarakat dalam bagaimana masyarakat luas menjadi unsur
pendapatan (income guarantee). Kesemuanya utama dalam kegiatan perekonomian yang
mengarah pada keseimbangan ekonomi yang diharapkan. Bila nilai-nilai kemanusiaan
menjadi basis bagi stabilitas dan pertumbuhan yang ditonjolkan adalah keseimbangan

9 George Soros, Op.cit.


204 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302

dan keselarasan antara kepentingan pribadi Demokrasi ekonomi sebagai dasar dari
dan kepentingan masyarakat, maka sistem perekonomian nasional juga dengan sangat
ekonomi tersebut memberi kesempatan pada terperinci dijelaskan mengandung prinsip-
individu-individu mengambil inisiatif untuk prinsip pokok. Prinsip-prinsip tersebut
mencari dan menentukan sendiri tingkat adalah kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
kebutuhannya (konsumsi dan produksi) berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
selama tidak merugikan anggota masyarakat kemandirian, dan keseimbangan kemajuan dan
lainnya.10 kesatuan ekonomi nasional. Prinsip-prinsip
Pasal 33 juga secara eksplisit ini secara umum menunjukkan pentingnya
menggambarkan bagaimana struktur sebuah bangun ekonomi yang didasarkan atas
ekonomi dilihat dari kepemilikan usaha semangat kekeluargaan dan kerjasama, yang
diatur secara adil berdasarkan konstitusi. dikelola secara efektif dan efisien sehingga
Negara yang diwakili Bada Usaha Milik mengakomodasi kepentingan semua pihak
Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik secara adil. Lebih dari itu, demokrasi ekonomi
Daerah (BUMD) merupakan pemain utama yang dibangun haruslah mampu menjaga
yang mengelola sektor-sektor vital dalam kelanjutan hidup masyarakat dan sumber daya
perekonomian. Secara tidak langsung, hal ini alam yang ada, dan meningkatkan kemandirian
juga mengindikasikan perlunya penguatan bangsa. Dan yang tidak kalah penting, proses
institusi negara dalam mengelola kekayaan demokrasi yang terus berlangsung harus
alam, sehingga tidak tergantung pada pemilik menjamin keseimbangan antara kemajuan
modal asing. Setelah dikurangi sektor-sektor ekonomi di satu sisi dan kesatuan ekonomi
vital bagi rakyat banyak, di situlah ruang nasional di sisi lain.
bagi sektor swasta harus bergerak. Disinilah Dengan demikian, demokrasi ekonomi
diperlukan suatu mekanisme kontrol yang sebagaimana gambaran ideal perekonomian
transparan sehingga tidak terjadi komposisi nasional tidak akan lepas dari penguatan
yang salah pada struktur ekonomi ini, agar pemerintahan demokratis yang menjadi
dampak negatif sebagaimana tampak pada pengatur dan pengarah berjalannya ekonomi
pengalaman di masa krisis tidak terulang11. nasional. Tanpa pemerintahan yang kuat,
Asas kekeluargaan sebagai ruh utama dalam artian mampu mendistribusikan hak dan
perekonomian meniscayakan koperasi sebagai kewajiban ekonomi masing-masing ekonomi
bangun usaha yang harusnya menjadi pilar secara adil, maka ekonomi yang benar-benar
utama ekonomi nasional. demokratis akan sulit mewujud. Pengalaman

10 Ibid., hlm. 99-101.


11 Jonker Sihombing, Loc.cit.
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 205

Indonesia selama ini menunjukkan proses Dilihat secara harfiah, kata rakyat merujuk
demokratisasi yang berlangsung belum pada semua orang dalam suatu wilayah atau
sepenuhnya menunjukkan arah yang positif negara. Dengan demikian, jika dilihat dari
bagi penguatan pemerintah. terminologi ini, maka yang dimaksud dengan
Hal ini menunjukkan bahwa proses ekonomi rakyat adalah ekonomi seluruh
demokratisasi yang terus berlangsung belum rakyat Indonesia. Namun demikian, dalam
mampu menciptakan pemerintahan yang konteks yang berkembang, istilah ekonomi
secara efektif mampu menjaga stabilitas rakyat muncul sebagai akibat ketidakpuasan
dan keamanan, mengelola pemerintahan terhadap perekonomian nasional yang bias
secara efektif, membuat perundangan kepada unit-unit usaha besar. Oleh karena itu,
yang berkualitas, menegakkan hukum, makna ekonomi rakyat lebih merujuk pada
dan mencegah korupsi. Dengan kondisi ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia,
pemerintahan semacam ini, nampak wajar jika yang umumnya masih tergolong ekonomi
kemudian performa ekonomi tidak sepenuhnya lemah, bercirikan subsisten (tradisional),
berjalan maksimal, karena kualitas kebijakan dengan modal dan tenaga kerja keluarga, serta
dan implementasinya di lapangan memang teknologi sederhana.13
susah untuk bisa diharapkan memberikan Ekonomi rakyat berbeda dengan ekonomi
hasil-hasil yang maksimal bagi kepentingan konglomerat dalam sifatnya yang tidak
rakyat banyak. kapitalistik, dimana ekonomi konglomerat
Ekonomi rakyat sering disebut dengan yang kapitalistik mengedepankan pengejaran
berbagai istilah lain yang terkait, yaitu keuntungan tanpa batas dengan cara bersaing,
perekonomian rakyat ataupun ekonomi kalau perlu bahkan saling mematikan (free
kerakyatan. Ini mengandung makna fight competition). Sebaliknya dalam ekonomi
yang spesifik. Jika ekonomi rakyat rakyat semangat yang lebih menonjol adalah
menggambarkan tentang pelaku ekonominya, kerjasama, karena hanya dengan kerjasama
maka perekonomian rakyat lebih menunjuk berdasarkan asas kekeluargaan tujuan usaha 
pada objek atau situasinya. Makna yang dapat dicapai.14
lebih luas ada dalam ekonomi kerakyatan Istilah ekonomi rakyat sendiri merupakan
yang mencerminkan suatu bagian dan istilah ekonomi sosial (social economics)
sistem ekonomi. Ekonomi kerakyatan dapat sekaligus istilah ekonomi moral (moral
dikatakan sebagai subsistem dari Sistem economy), yang sejak zaman penjajahan
Ekonomi Pancasila.12 dimengerti mencakup kehidupan rakyat miskin

12 Elli Ruslina, Op.cit., hlm. 79.


13 Hamid, Loc.cit., hlm. 33-34.
14 M. Dawam Rahardjo, Loc.cit.
206 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302

yang terjajah. Bung Karno menyebutnya Namun demikian jika paradigma yang
sebagai kaum marhaen. Kegiatan produksi digunakan dirubah dan melihat bahwa peran
–dan bukan konsumsi-lah yang menjadi titik ekonomi rakyat tidak terbatas pada peran-
tekan dalam hal ini, sehingga buruh pabrik peran di sektor formal yang terdokumentasi
tidak termasuk dalam profesi atau kegiatan oleh data pemerintah, maka peran ekonomi
ekonomi rakyat, mengingat buruh adalah rakyat dalam ekonomi nasional, tidak hanya
bagian dari unit produksi yang lebih luas yaitu dalam pertumbuhan akan tampak lebih
pabrik atau perusahaan. Dengan demikian nyata. Hal ini dapat dilihat dari besarnya
meskipun pelaku usaha UMKM (usaha mikro, porsi pelaku ekonomi rakyat dalam struktur

kecil, dan menengah) dapat dimasukkan ekonomi Indonesia. Dengan jumlah mencapai

dalam kategori ekonomi rakyat, namun hampir 100% dari total unit usaha yang ada di

bukan berarti bahwa sebagian besar kegiatan Indonesia, maka dengan sendirinya ekonomi
rakyat terbukti memiliki peran dalam
ekonomi rakyat tidak dapat disebut sebagai
membentuk ‘kue pembangunan’ nasional,
“usaha” atau “perusahaan” (firm) seperti yang
sehingga perannya dalam pertumbuhan pun
dikenal dalam ilmu ekonomi perusahaan.15
tidak bisa dianggap kecil.17
Ini menunjukkan bahwa ekonomi rakyat
Jika kondisi-kondisi ini kita terima, maka
adalah kancah kegiatan ekonomi bagi
dengan sendirinya proses pembangunan
masyarakat kecil, orang kecil, wong cilik,
ekonomi nasional yang selama ini berlangsung
yang karena merupakan kegiatan keluarga,
sebenarnya belum merupakan buah dari
tidak merupakan usaha formal berbadan
proses demokratisasi yang juga sama-sama
hukum, tidak juga secara resmi diakui sebagai
berlangsung, tapi baru merupakan ‘pemanis
sektor ekonomi yang berperanan penting
kebijakan’ yang dibuat baik oleh pemerintah
dalam perekonomian nasional. Dalam literatur
maupun kompromi legislatif, semata-mata
ekonomi pembangunan ia biasa disebut
untuk kepentingan kekuasaan dan bukan
sebagai sektor informal, “underground
untuk kepentingan rakyat. Ini berarti,
economy“, atau “extralegal sector“. Dalam
proses demokratisasi yang sedang dibangun
demokrasi ekonomi Indonesia produksi tidak
belum akan memberikan dampak maksimal
hanya dikerjakan oleh sebagian warga tetapi bagi kehidupan ekonomi rakyat selama
oleh semua warga masyarakat, dan hasilnya mekanisme demokrasi yang sebenarnya tidak
dibagikan kepada semua anggota masyarakat diparaktekkan dan menjadi perhatian partai
secara adil dan merata. 16
dan pemerintah.18

15 Elli Ruslina, Op.cit.


16 Ibid.
17 Juoro, Umar, 3 September 2004, Demokrasi Membutuhkan Ekonomi, Kompas.
18 Edy Suandi, Memperkuat Basis Demokrasi Ekonomi Melalui Pengembangan Ekonomi Rakyat, http://
edysuandi.staff.uii.ac.id, diakses 13 April 2013 pukul 08.10 WIB.
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 207

Dengan kata lain, demokrasi yang riil diatur secara adil berdasarkan konstitusi.
belum benar-benar diterapkan dalam konteks Negara yang diwakili Badan Usaha Milik
politik Indonesia saat ini. Hanya dengan Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik
demokrasi yang benar-benar terlaksana Daerah (BUMD) merupakan pemain utama
dengan baik, rakyat mampu berpartisipasi yang mengelola sektor-sektor vital dalam
dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan- perekonomian. Secara tidak langsung, hal ini
keputusan yang mempengaruhi dirinya. Tanpa juga mengindikasikan perlunya penguatan
hal ini, maka demokrasi yang terjadi baru institusi negara dalam mengelola kekayaan
berupa demokrasi formal dan seremonial alam, sehingga tidak tergantung pada pemilik
yang selain memakan banyak biaya, juga modal asing. Setelah dikurangi sektor-sektor
tidak menjamin terciptanya pemerintahan vital bagi rakyat banyak, di situlah ruang
yang efektif. Pengalaman demokratisasi yang bagi sektor swasta harus bergerak. Disinilah
tengah berlangsung di Indonesia, secara jelas diperlukan suatu mekanisme kontrol yang
menunjukkan bagaimana demokrasi formal transparan sehingga tidak terjadi komposisi
dan seremonial inilah yang mendominasi yang salah pada struktur ekonomi ini, agar
proses pengambilan keputusan yang dampak negatif sebagaimana tampak pada
berlangsung. pengalaman di masa krisis tidak terulang. Asas
kekeluargaan sebagai ruh utama perekonomian
Simpulan meniscayakan koperasi sebagai bangun usaha
Pasal 33 juga secara eksplisit yang harusnya menjadi pilar utama ekonomi
menggambarkan bagaimana struktur nasional.19
ekonomi dilihat dari kepemilikan usaha

19 Perlu diperhatikan bahwa sudah diundangkan UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perkoperasian yang mencabut
undang-undang sebelumnya mencoba untuk “mendobrak” Pasal 33 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
dengan memasukkan asas-asas kapitalisme dan neoliberalisme dengan alasan lebih mensejahterakan
anggota. Bisa dirujuk beberapa pasal yang “membolehkan” koperasi mencari modal dalam bentuk saham-
saham, padahal dulunya hanya simpanan anggota baik wajib maupun sukarela sebagai permodalan koperasi.
208 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302

DAFTAR PUSTAKA

Buku Muhammad, Abdulkadir dan Rilda Murniati,


Sri, Adiningsih, et.el., 2008, Satu Dekade 2000, Segi Hukum – Lembaga
Pasca-Krisis Indonesia: Badai Pasti Keuangan dan Pembiayaan, Citra
Berlalu?, Kanisius, Yogyakarta. Aditya Bhakti, Bandung.
Jimly, Assiddiqie, 2010, Kontitusi Ekonomi, Rahardjo, Dawam, 2011, Nalar Ekonomi
Kompas Media Nusantara, Jakarta. Politik Indonesa, IPB Press, Bogor.
Atmasasmita, Romli, 2012, Teori Hukum Ruslina, Elli, 2013, Dasar Perekonomian
Integratif: Rekonstruksi terhadap Indonesia dalam Penyimpangan
Teori Hukum Pembangunan dan Mandat Konstitusi UUD Negara
Teori Hukum Progesif, Genta Tahun 1945, Total Media, Yogyakarta.
Publishing, Yogyakarta. S. Nasution, 1996, Metode Penelitian
Baswir, Revrisond, 2006, Mafia Berkeley Naturalistik-Kualitatif, Tarsito,
dan Krisis Ekonomi Indonesia, Bandung.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Shidarta, 2013, Hukum Penalaran dan
Bello, Petrus C.K.L., 2013, Ideologi Hukum: Penalaran Hukum, Buku 1:
Refleksi Filsafat di atas Ideologi di Akar Filosofis, Genta Publishing,
balik Hukum, Insan Merdeka, Bogor. Yogyakarta.
Hamid, Edy Suandi, 2005, Sistem Ekonomi, Sihombing, Jonker, 2010, Peran dan Aspek
Utang Luar Negeri, dan Isu-isu Hukum dalam Pembangunan
Ekonomi Politik Indonesia, UII Press, Ekonomi, Alumni, Bandung.
Yogyakarta. Soros, George, 2007, Open Society:
Hartono, Sunaryati dan Albert Wijaya, 1981, Reforming Global Capitalism, Obor,
Ekonomi pancasila, Sistem Ekonomi Jakarta.
Indonesia dan Hukum Ekonomi Sugianto, Fajar, 2013, Economic Analysis
Pembangunan, Prisma Januari LP3ES, of Law: Seri Analisis Ke-ekonomian
Jakarta. Tentang Hukum, Prenada Media,
Johnny Ibrahim, 2006, Teori dan Metodologi Jakarta.
Penelitian Hukum Normatif, Muhammad, Syaifuddin, 2009, Menggagas
Bayumedia, Malang. Hukum Humanistis-Komersialis,
Hikmahanto, Juwana, 2001, Kumpulan Bayumedia, Malang.
Artikel tentang Teori Hukum,
Fakultas Hukum, Universitas Indonesia,
Peraturan Perundang-undangan

Jakarta. UUD NRI Tahun 1945.


Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 209

Risalah Sidang dan Naskah Komprehensif Th. 1 No. 1 Maret 2002, http://www.
Perubahan UUD NRI Tahun 1945 ekonomirakyat.org/edisi_1/artikel_2.
(Latar Belakang, Proses dan Hasil htm.
Pembahasan 1999-2002). Memperkuat Basis Demokrasi Ekonomi
Melalui Pengembangan Ekonomi
Surat Kabar
Rakyat, http://edysuandi.staff.uii.ac.id.
Juoro, Umar, 3 September 2004, Demokrasi Dawam Rahardjo, Demokrasi Ekonomi
Membutuhkan Ekonomi, Kompas. sebagai Filsafat Ekonomi Alternatif

Naskah Internet terhadap Sosialisme Maupun


Kapitalisme, www.kompasiana.com.
Mubyarto, 2002, Ekonomi Rakyat
Indonesia, Jurnal Ekonomi Rakyat

You might also like