Professional Documents
Culture Documents
Reka Dewantara
Abstract
Economic democratic principles as a basis for the formulation of economic regulation in the
national economy plays a role in strengthening democratic governance and steering regulator
goes into the national economy. Government is not stable, in the sense that is able to distribute
the rights and obligations of each economy in a fair economy, then the economy is genuinely
democratic will not be realized. In the State of Indonesia shows the process of democratization
that took a half-hearted and not shown in a positive direction for strengthening governance.
Economic reforms needed in Indonesia is reforming its economic system, namely the renewal
rules are likely to seek welfare rules only become better ensure economic justice through increased
equitable distribution of development outcomes according to the concept of social economy.
Results interpretation of economic and legal experts as the economy that is democratic, then
the implementation of best practices in system or economic system should be more democratic
with the full participation of the people. The results show the concept of economic democracy
principles in Article 33 paragraph (4) NRI Know 1945 Constitution explicitly that the obligation
can be analyzed in the operational structure of institutional economics views of business
ownership shall be fairly based on the constitution. Countries represented the State Owned
Enterprises (SOEs) and the Regional Owned Enterprises (enterprises) is the main implementing
actors are given the authority to manage the vital sectors in the economy that controls the lives
of many people in accordance with Article 33 of the constitution. This indicates the importance
of strengthening state institutions in managing the resources of nature, especially that dominate
the lives of many people, so it is not depend on foreign capital.
Key words: reconceptualization, economic democracy, constitution
Abstrak
Azas demokrasi ekonomi sebagai dasar perumusan regulasi di bidang perekonomian nasional
berperan dalam penguatan pemerintahan demokratis yang menjadi pengatur dan pengarah
berjalannya ekonomi nasional. Pemerintahan yang belum stabil, dalam artian mampu
mendistribusikan hak dan kewajiban ekonomi masing-masing ekonomi secara adil, maka
ekonomi yang benar-benar demokratis tidak akan dapat terwujud. Di Negara Indonesia saat ini
menunjukkan proses demokratisasi yang berlangsung setengah hati dan belum menunjukkan
arah yang positif bagi penguatan pemerintahan. Reformasi di bidang ekonomi yang diperlukan
Indonesia adalah reformasi dalam sistem ekonominya, yaitu pembaharuan aturan main yang
cenderung mencari kesejahteraan semata menjadi aturan main yang lebih menjamin keadilan
ekonomi melalui peningkatan pemerataan hasil-hasil pembangunan sesuai konsep ekonomi
sosial. Hasil interpretasi dari para ahli ekonomi dan hukum sebagai perekonomian yang bersifat
kerakyatan, maka pelaksanaan sistem atau best practices dalam sistem ekonomi harus lebih
195
196 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302
demokratis dengan partisipasi penuh dari rakyat. Hasil penelitian menunjukkan konsep asas
demokrasi ekonomi di dalam Pasal 33 ayat (4) UUD NRI Tahu 1945 secara eksplisit dapat
dianalisis bahwa adanya kewajiban dalam operasional struktur kelembagaan ekonomi dilihat
dari kepemilikan usaha diatur secara adil berdasarkan konstitusi. Negara yang diwakili Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan actor
pelaksana utama yang diberikan kewenangan untuk mengelola sektor-sektor vital dalam
perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak sesuai Pasal 33 konstitusi. Hal ini
mengindikasikan pentingnya penguatan institusi negara dalam mengelola sumber-sumber
kekayaan alam terutama yang menguasai hajat hidup orang banyak, sehingga tidak tergantung
pada modal asing.
Kata kunci: rekonseptualisasi, azas demokrasi ekonomi, konstitusi
1 Dawam Rahardjo, Demokrasi Ekonomi sebagai Filsafat Ekonomi Alternatif terhadap Sosialisme Maupun
Kapitalisme, dalam Tabloid INSPIRASI. Bandingkan dengan pendapat Jimly Asshiddiqie dalam bukunya
Ekonomi Konstitusi, 2010, hlm xi, menyebutkan bahwa perekonomian adalah urusan pasar, urusan praktik
yang memiliki logika dan normanya sendiri dalam kehidupan bermasyarakat. Substansi konstitusi Negara-
negara liberal kapitalis hanya bersifat politik. Sedangkan Indonesia mengikuti tradisi Negara sosialis dengan
memuat mengenai kebijakan dasar perekonomian dalam bab tersendiri.
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 197
2 Edy Suandi, Memperkuat Basis Demokrasi Ekonomi Melalui Pengembangan Ekonomi Rakyat, http://
edysuandi.staff.uii.ac.id, diakses 15 Maret 2013 pukul 12.02 WIB.
3 Meski sampai sekarang para ilmuwan maupun praktisi ekonomi belum menemukan konsep maupun sistem
yang tepat untuk mendefinisikan “demokrasi ekonomi” sebagai sebuah asas yang mencoba melawan arus
kapitalisme maupun neoliberalisme yang mulai menjamur di dalam peraturan perundang-undangan dan
kebijakan perekonomian nasional.
198 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302
Pasal 33 juga secara eksplisit ayat baru ini merupakan hal teknis menyangkut
menggambarkan bagaimana struktur pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
ekonomi dilihat dari kepemilikan usaha dan program-program pembangunan
diatur secara adil berdasarkan konstitusi. ekonomi sehingga perlu dilakukan sebuah
Negara yang diwakili Badan Usaha Milik rekonseptualisasi di dalam penulisan ini.
Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Berdasarkan pada latar belakang sebagaimana
Daerah (BUMD) merupakan pemain utama yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan
yang mengelola sektor-sektor vital dalam rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana
perekonomian. Secara tidak langsung, hal ini rekonseptualisasi asas demokrasi ekonomi
juga mengindikasikan perlunya penguatan dalam Konstitusi Indonesia?
institusi negara dalam mengelola kekayaan Penelitian ini menggunakan Jenis
alam, sehingga tidak tergantung pada pemilik Penelitian hukum normatif yaitu penelitian
modal asing. Setelah dikurangi sektor-sektor hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan
vital bagi rakyat banyak, di situlah ruang pustaka atau disebut juga penelitian hukum
bagi sektor swasta harus bergerak. Disinilah studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan
diperlukan suatu mekanisme kontrol yang kajian yuridis normatif yaitu dengan mengkaji
transparan sehingga tidak terjadi komposisi dan menganalisis bahan hukum, berupa bahan
yang salah pada struktur ekonomi ini, agar hukum primer, sekunder maupun tersier
dampak negatif sebagaimana tampak pada yang terkait dengan rekonseptualisasi asas
pengalaman di masa krisis tidak terulang. Asas demokrasi ekonomi dalam konstitusi ekonomi
kekeluargaan sebagai ruh utama perekonomian Indonesia. Penelitian ini menggunakan
meniscayakan koperasi sebagai bangun usaha beberapa pendekatan, yaitu pendekatan
yang harusnya menjadi pilar utama ekonomi perundang-undangan (statute approach)
nasional4. dan pendekatan Analisis (Analytical
Dari uraian tersebut maka dapat dikatakan Approach). Bahan hukum dalam penelitian
bahwa dengan mempertahankan 3 (tiga) ayat ini dianalisis dengan menggunakan teknik
lama pasal 33 ini memang sesuai dengan analisis desktriptif kualitatif yang ditujukan
kehendak rakyat. Tetapi dengan penambahan untuk menganalisis rumusan-rumusan dalam
ayat 4 dan 5 menunjukkan adanya dualisme peraturan perundang-undangan dan bahan
sistem ekonomi di dalam konstitusi karena hukum lainnya dengan tahapan Pengumpulan
4 Meski hal ini menyebabkan perbedaan interpretasi sejak dihapuskannya penjelasan dalam UUD NRI Tahun 1945
setelah diadakan amandemen. Di dalam penjelasan Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 dijelaskan bahwa “……
kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu
adalah Koperasi…..”, namun posisi koperasi sebagai pengejawantahan asas kekeluargaan sudah dihilangkan
sejak dihapuskannya penjelasan UUD NRI Tahun 1945.
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 199
8 Dalam Risalah Sidang dan naskah Komprehensif Perubahan UUD NRI Tahun 1945: Latar Belakang, Proses
dan Hasil Pembahasan 1999-2002, Sekjend dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Bandingkan dengan
pendapat Dawam Rahardjo dalam Nalar Ekonomi Politik Indonesia, Yang menyebutkan bahwa ontologi
Ekonomi Indonesia adalah Demokrasi Kerakyatan yang berdasarkan pada keadilan sosial dan ekonomi rakyat
yang melembagakan kedaulatan.
202 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302
lebih diutamakan, bukan kemakmuran orang ekonomi. Misalnya saja, terjadinya apa
yang disebut sebagai revolusi manajerial;
seorang.
dimana pucuk pimpinan perusahaan tidak lagi
Di negara-negara kapitalis, semua alat-alat
dipegang oleh pemilik modal, melainkan para
produksi maupun sumberdaya ekonomi berada
manajer profesional. Kedua, dengan adanya
di dalam kepemilikan rakyat, baik secara
pasar modal, perusahaan-perusahaan dapat
langsung maupun tidak langsung melalui
membagi modal perusahaannya menjadi
korporasi yang merupakan badan hukum
saham-saham yang bisa dibeli oleh banyak
yang dianggap juga sebagai orang. Karena
pemilik dana, sehingga perusahaan raksasa
itu ada yang menyebut sebagai kapitalisme
di AS, misalnya, dimiliki oleh 6 juta orang
korporasi (corporate capitalism). Dalam
melalui kepemilikan saham. Penjualan saham
sistem kapitalis, masyarakat dibagi menjadi
perusahaan memang memberikan kesempatan
dua: golongan pemilik modal atau alat-alat
bagi banyak orang untuk ikut memiliki saham.
produksi dan golongan yang bekerja untuk
Namun, ada langkah lain yang lebih mendasar
mendapatkan upah karena tidak memiliki
adalah berdirinya koperasi pekerja (workers’
alat-alat produksi. Sebagian besar adalah
cooperative) dalam mana pekerja atau buruh
kelas pekerja yang hanya memiliki tenaga
secara langsung memiliki perusahaan dimana
saja yang dalam teori sosialis, didominasi
mereka bekerja. Di Spanyol di kota Basque,
dan dieksploitasi oleh para pemilik modal
berdiri koperasi pekerja Mondragon yang
(kapitalis atau borjuis).
berkembang menjadi perusahaan multi-
Reka Dewantara, Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam... 203
dan keselarasan antara kepentingan pribadi Demokrasi ekonomi sebagai dasar dari
dan kepentingan masyarakat, maka sistem perekonomian nasional juga dengan sangat
ekonomi tersebut memberi kesempatan pada terperinci dijelaskan mengandung prinsip-
individu-individu mengambil inisiatif untuk prinsip pokok. Prinsip-prinsip tersebut
mencari dan menentukan sendiri tingkat adalah kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
kebutuhannya (konsumsi dan produksi) berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
selama tidak merugikan anggota masyarakat kemandirian, dan keseimbangan kemajuan dan
lainnya.10 kesatuan ekonomi nasional. Prinsip-prinsip
Pasal 33 juga secara eksplisit ini secara umum menunjukkan pentingnya
menggambarkan bagaimana struktur sebuah bangun ekonomi yang didasarkan atas
ekonomi dilihat dari kepemilikan usaha semangat kekeluargaan dan kerjasama, yang
diatur secara adil berdasarkan konstitusi. dikelola secara efektif dan efisien sehingga
Negara yang diwakili Bada Usaha Milik mengakomodasi kepentingan semua pihak
Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik secara adil. Lebih dari itu, demokrasi ekonomi
Daerah (BUMD) merupakan pemain utama yang dibangun haruslah mampu menjaga
yang mengelola sektor-sektor vital dalam kelanjutan hidup masyarakat dan sumber daya
perekonomian. Secara tidak langsung, hal ini alam yang ada, dan meningkatkan kemandirian
juga mengindikasikan perlunya penguatan bangsa. Dan yang tidak kalah penting, proses
institusi negara dalam mengelola kekayaan demokrasi yang terus berlangsung harus
alam, sehingga tidak tergantung pada pemilik menjamin keseimbangan antara kemajuan
modal asing. Setelah dikurangi sektor-sektor ekonomi di satu sisi dan kesatuan ekonomi
vital bagi rakyat banyak, di situlah ruang nasional di sisi lain.
bagi sektor swasta harus bergerak. Disinilah Dengan demikian, demokrasi ekonomi
diperlukan suatu mekanisme kontrol yang sebagaimana gambaran ideal perekonomian
transparan sehingga tidak terjadi komposisi nasional tidak akan lepas dari penguatan
yang salah pada struktur ekonomi ini, agar pemerintahan demokratis yang menjadi
dampak negatif sebagaimana tampak pada pengatur dan pengarah berjalannya ekonomi
pengalaman di masa krisis tidak terulang11. nasional. Tanpa pemerintahan yang kuat,
Asas kekeluargaan sebagai ruh utama dalam artian mampu mendistribusikan hak dan
perekonomian meniscayakan koperasi sebagai kewajiban ekonomi masing-masing ekonomi
bangun usaha yang harusnya menjadi pilar secara adil, maka ekonomi yang benar-benar
utama ekonomi nasional. demokratis akan sulit mewujud. Pengalaman
Indonesia selama ini menunjukkan proses Dilihat secara harfiah, kata rakyat merujuk
demokratisasi yang berlangsung belum pada semua orang dalam suatu wilayah atau
sepenuhnya menunjukkan arah yang positif negara. Dengan demikian, jika dilihat dari
bagi penguatan pemerintah. terminologi ini, maka yang dimaksud dengan
Hal ini menunjukkan bahwa proses ekonomi rakyat adalah ekonomi seluruh
demokratisasi yang terus berlangsung belum rakyat Indonesia. Namun demikian, dalam
mampu menciptakan pemerintahan yang konteks yang berkembang, istilah ekonomi
secara efektif mampu menjaga stabilitas rakyat muncul sebagai akibat ketidakpuasan
dan keamanan, mengelola pemerintahan terhadap perekonomian nasional yang bias
secara efektif, membuat perundangan kepada unit-unit usaha besar. Oleh karena itu,
yang berkualitas, menegakkan hukum, makna ekonomi rakyat lebih merujuk pada
dan mencegah korupsi. Dengan kondisi ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia,
pemerintahan semacam ini, nampak wajar jika yang umumnya masih tergolong ekonomi
kemudian performa ekonomi tidak sepenuhnya lemah, bercirikan subsisten (tradisional),
berjalan maksimal, karena kualitas kebijakan dengan modal dan tenaga kerja keluarga, serta
dan implementasinya di lapangan memang teknologi sederhana.13
susah untuk bisa diharapkan memberikan Ekonomi rakyat berbeda dengan ekonomi
hasil-hasil yang maksimal bagi kepentingan konglomerat dalam sifatnya yang tidak
rakyat banyak. kapitalistik, dimana ekonomi konglomerat
Ekonomi rakyat sering disebut dengan yang kapitalistik mengedepankan pengejaran
berbagai istilah lain yang terkait, yaitu keuntungan tanpa batas dengan cara bersaing,
perekonomian rakyat ataupun ekonomi kalau perlu bahkan saling mematikan (free
kerakyatan. Ini mengandung makna fight competition). Sebaliknya dalam ekonomi
yang spesifik. Jika ekonomi rakyat rakyat semangat yang lebih menonjol adalah
menggambarkan tentang pelaku ekonominya, kerjasama, karena hanya dengan kerjasama
maka perekonomian rakyat lebih menunjuk berdasarkan asas kekeluargaan tujuan usaha
pada objek atau situasinya. Makna yang dapat dicapai.14
lebih luas ada dalam ekonomi kerakyatan Istilah ekonomi rakyat sendiri merupakan
yang mencerminkan suatu bagian dan istilah ekonomi sosial (social economics)
sistem ekonomi. Ekonomi kerakyatan dapat sekaligus istilah ekonomi moral (moral
dikatakan sebagai subsistem dari Sistem economy), yang sejak zaman penjajahan
Ekonomi Pancasila.12 dimengerti mencakup kehidupan rakyat miskin
yang terjajah. Bung Karno menyebutnya Namun demikian jika paradigma yang
sebagai kaum marhaen. Kegiatan produksi digunakan dirubah dan melihat bahwa peran
–dan bukan konsumsi-lah yang menjadi titik ekonomi rakyat tidak terbatas pada peran-
tekan dalam hal ini, sehingga buruh pabrik peran di sektor formal yang terdokumentasi
tidak termasuk dalam profesi atau kegiatan oleh data pemerintah, maka peran ekonomi
ekonomi rakyat, mengingat buruh adalah rakyat dalam ekonomi nasional, tidak hanya
bagian dari unit produksi yang lebih luas yaitu dalam pertumbuhan akan tampak lebih
pabrik atau perusahaan. Dengan demikian nyata. Hal ini dapat dilihat dari besarnya
meskipun pelaku usaha UMKM (usaha mikro, porsi pelaku ekonomi rakyat dalam struktur
kecil, dan menengah) dapat dimasukkan ekonomi Indonesia. Dengan jumlah mencapai
dalam kategori ekonomi rakyat, namun hampir 100% dari total unit usaha yang ada di
bukan berarti bahwa sebagian besar kegiatan Indonesia, maka dengan sendirinya ekonomi
rakyat terbukti memiliki peran dalam
ekonomi rakyat tidak dapat disebut sebagai
membentuk ‘kue pembangunan’ nasional,
“usaha” atau “perusahaan” (firm) seperti yang
sehingga perannya dalam pertumbuhan pun
dikenal dalam ilmu ekonomi perusahaan.15
tidak bisa dianggap kecil.17
Ini menunjukkan bahwa ekonomi rakyat
Jika kondisi-kondisi ini kita terima, maka
adalah kancah kegiatan ekonomi bagi
dengan sendirinya proses pembangunan
masyarakat kecil, orang kecil, wong cilik,
ekonomi nasional yang selama ini berlangsung
yang karena merupakan kegiatan keluarga,
sebenarnya belum merupakan buah dari
tidak merupakan usaha formal berbadan
proses demokratisasi yang juga sama-sama
hukum, tidak juga secara resmi diakui sebagai
berlangsung, tapi baru merupakan ‘pemanis
sektor ekonomi yang berperanan penting
kebijakan’ yang dibuat baik oleh pemerintah
dalam perekonomian nasional. Dalam literatur
maupun kompromi legislatif, semata-mata
ekonomi pembangunan ia biasa disebut
untuk kepentingan kekuasaan dan bukan
sebagai sektor informal, “underground
untuk kepentingan rakyat. Ini berarti,
economy“, atau “extralegal sector“. Dalam
proses demokratisasi yang sedang dibangun
demokrasi ekonomi Indonesia produksi tidak
belum akan memberikan dampak maksimal
hanya dikerjakan oleh sebagian warga tetapi bagi kehidupan ekonomi rakyat selama
oleh semua warga masyarakat, dan hasilnya mekanisme demokrasi yang sebenarnya tidak
dibagikan kepada semua anggota masyarakat diparaktekkan dan menjadi perhatian partai
secara adil dan merata. 16
dan pemerintah.18
Dengan kata lain, demokrasi yang riil diatur secara adil berdasarkan konstitusi.
belum benar-benar diterapkan dalam konteks Negara yang diwakili Badan Usaha Milik
politik Indonesia saat ini. Hanya dengan Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik
demokrasi yang benar-benar terlaksana Daerah (BUMD) merupakan pemain utama
dengan baik, rakyat mampu berpartisipasi yang mengelola sektor-sektor vital dalam
dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan- perekonomian. Secara tidak langsung, hal ini
keputusan yang mempengaruhi dirinya. Tanpa juga mengindikasikan perlunya penguatan
hal ini, maka demokrasi yang terjadi baru institusi negara dalam mengelola kekayaan
berupa demokrasi formal dan seremonial alam, sehingga tidak tergantung pada pemilik
yang selain memakan banyak biaya, juga modal asing. Setelah dikurangi sektor-sektor
tidak menjamin terciptanya pemerintahan vital bagi rakyat banyak, di situlah ruang
yang efektif. Pengalaman demokratisasi yang bagi sektor swasta harus bergerak. Disinilah
tengah berlangsung di Indonesia, secara jelas diperlukan suatu mekanisme kontrol yang
menunjukkan bagaimana demokrasi formal transparan sehingga tidak terjadi komposisi
dan seremonial inilah yang mendominasi yang salah pada struktur ekonomi ini, agar
proses pengambilan keputusan yang dampak negatif sebagaimana tampak pada
berlangsung. pengalaman di masa krisis tidak terulang. Asas
kekeluargaan sebagai ruh utama perekonomian
Simpulan meniscayakan koperasi sebagai bangun usaha
Pasal 33 juga secara eksplisit yang harusnya menjadi pilar utama ekonomi
menggambarkan bagaimana struktur nasional.19
ekonomi dilihat dari kepemilikan usaha
19 Perlu diperhatikan bahwa sudah diundangkan UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perkoperasian yang mencabut
undang-undang sebelumnya mencoba untuk “mendobrak” Pasal 33 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
dengan memasukkan asas-asas kapitalisme dan neoliberalisme dengan alasan lebih mensejahterakan
anggota. Bisa dirujuk beberapa pasal yang “membolehkan” koperasi mencari modal dalam bentuk saham-
saham, padahal dulunya hanya simpanan anggota baik wajib maupun sukarela sebagai permodalan koperasi.
208 ARENA HUKUM Volume 7, Nomor 2, Agustus 2014, Halaman 151-302
DAFTAR PUSTAKA
Risalah Sidang dan Naskah Komprehensif Th. 1 No. 1 Maret 2002, http://www.
Perubahan UUD NRI Tahun 1945 ekonomirakyat.org/edisi_1/artikel_2.
(Latar Belakang, Proses dan Hasil htm.
Pembahasan 1999-2002). Memperkuat Basis Demokrasi Ekonomi
Melalui Pengembangan Ekonomi
Surat Kabar
Rakyat, http://edysuandi.staff.uii.ac.id.
Juoro, Umar, 3 September 2004, Demokrasi Dawam Rahardjo, Demokrasi Ekonomi
Membutuhkan Ekonomi, Kompas. sebagai Filsafat Ekonomi Alternatif