You are on page 1of 27

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ......

Nomor :
Tanggal :
Tentang : SK Panduan Kredensial Perawat

PANDUAN

PANDUAN
KREDENSIAL PERAWAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN : Panduan Kredensial Perawat

KOMITE : Komite Keperawatan

NO DOKUMEN :

TANGGAL TERBIT DOKUMEN :

SAH UNTUK DITERBITKAN :

PENANGGUNG JAWAB
NAMA LENGKAP TANDA TANGAN
DOKUMEN

PEMBUAT DOKUMEN

PENGELOLA DOKUMEN
AKREDITASI

WAKIL DIREKTUR
YANMED DAN
KEPERAWATAN

DIREKTUR
RS UMUM DAERAH ......

Panduan Kredensial Perawat iii


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

SURAT PENGESAHAN

Direktur RS Umum Daerah ...... dengan ini mengesahkan dan memberlakukan


buku PANDUAN KREDENSIAL PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ......
untuk dapat dipergunakan sebagai PANDUAN KREDENSIAL PERAWAT DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH ......

Demikian Panduan ini diterbitkan dan dikeluarkan untuk dapat


dilaksanakan sebagaimana mestinya.

......, 2018

Direktur RS Umum Daerah ......

(dr.

Panduan Kredensial Perawat iv


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih-
Nya maka Panduan Kredensial Perawat ini dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah .......

Panduan Kredensial Perawat ini disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah ...... dan sebagai acuan pelayanan di
Unit Kerja minimal dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sekali.

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan maka diperlukan suatu Panduan yang
dapat dijadikan acuan bagi unit kerja yang bersangkutan dan semua Sumber Daya
Manusia (pemberi layanan) yang terkait dalam melaksanakan kerja di Rumah Sakit
Umum Daerah ...... sesuai dengan gugus tugas, fungsi dan standar pelayanan yang benar.

Panduan Kredensial Perawat ini disusun dan dibuat dengan mengacu kepada
standar pembuatan Panduan yang telah ditetapkan oleh Manajemen Rumah Sakit Umum
Daerah .......

Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah ......

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya


kepada Unit Kerja/Pokja/Tim/Komite yang dengan segala upayanya telah berhasil
menyusun Panduan Kredensial Perawat yang merupakan hasil kerja sama yang baik dari
semua pihak yang telah terlibat di dalamnya.

......, 2018

Direktur RS Umum Daerah ......

(dr.

Panduan Kredensial Perawat v


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS UMUM DAERAH ...... ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
SURAT PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 5
BAB III KEBIJAKAN 13
BAB IV TATA LAKSANA 15
BAB V DOKUMENTASI 20
BAB VI PENUTUP 22

Panduan Kredensial Perawat vi


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

BAB I
DEFINISI

A. Latar belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit mencakup seluruh proses kehidupan
manusia, baik secara independen, dependen, dan atau interdependen dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenan gannya. Praktik keperawatan yang
dilakukan bersifat unik yaitu konstan, berkesinambungan, komunikatif dan
advokatif. Keperawatan sebagai profesi mempunyai body of knowledge, bersifat
altruistic, memiliki standard dan etika profesi, sehingga perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus memperhatikan kaidah
moral dan etik serta berdasarkan kompetensi yang sesuai dengan standard
sehingga masyarakat terlindungi dalam mendapatkan pelayanan dan asuhan
keperawatan yang bermutu. Sub komite kredensial dibawah komite keperawatan
mempunyai tugas dan fungsi menyiapkan panduan dan standar dalam upaya
meningkatkan dan mempertahankan kompetensi tenaga keperawatan serta
melakukan telaah dan pembinaan terhadap kompetensi tenaga keperawatan.
Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan pasien adalah dengan
menjaga standar dan kompetensi staf keperawatan yang akan berhadapan
langsung dengan pasien di rumah sakit, dimana pemberi asuhan keperawatan
dilakukan oleh perawat yang kompeten. Kompetensi keperawatan meliputi dua
aspek, yaitu: (1) Kompetensi profesi yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan
dan perilaku professional, (2) Kompetensi fisik dan mental. Assessment
kompetensi profesi keperawatan yang merupakan bagian dari penapisan
kompetensi seorang perawat untuk menyadang gelar pekerjaan professional.
Penapisan ini diawali dengan pelaksanaan assesmen kompetensi yang dilakukan

Panduan Kredensial Perawat 1


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

oleh profesi yang bersangkutan, dan dilanjutkan dengan kegiatan registrasi,


dimana perawat yang telah dinyatakan kompeten dicatat dan diberi nomor dalam
sistim registrasi rumah sakit dalam bentuk sertifikat, dan selanjutnya diberikan
lisensi untuk menjalankan peran atau praktek professional di RS Umum
Daerah ......
Banjarnegara, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.
1796/Menkes/Per/VII/2011, pasal 2, yaitu: (1) Setiap tenaga kesehatan yang akan
menjalankan pekerjaannya wajib memiliki STR, (2) untuk memperoleh STR
tenaga kesehatan harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi, (3) Ijazah dan
sertifikat diberikan kepada peserta setelah dinyatakan lulus ujian program
pendidikan dan uji kompetensi.
Kredensial keperawatan merupakan verifikasi kembali keabsahan bukti
kompetensi seorang perawat dan menetapkan kewenangan klinis (clinical
privilege) untuk melakukan pelayanan keperawatan dalam lingkup spesialisasi
atau sesuai level perawat klinik (PK). Pemberian kewenangan klinik (clinical
privilege) pada perawat pemberi pelayanan asuhan keperawatan, hal ini mengacu
kepada peraturan peundang-undangan tentang rumah sakit dimana rumah sakit
wajib menyusun dan melaksanakan hospital bylaws, dimana rumah sakit wajib
melakukan tata kelola klinik dengan baik (good clinical governance), hal ini
dirumuskan dalam nursing staf bylaw antara lain kewenangan klinik (clinical
privilege).

B. Tujuan panduan
1. Tujuan Umum :
Terciptanya panduan kredensial tenaga keperawatan dengan memastikan
bahwa staf perawat yang akan melakukan pelayanan keperawatan secara
kredibel di RS Umum Daerah ...... Banjarnegara.
2. Tujuan Khusus :

Panduan Kredensial Perawat 2


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

1) Tersedianya staf perawat yang professional dan akuntabel dalam


memberikan pelayanan & asuhan keperawatan di RS Umum Daerah ......
Banjarnegara.
2) Tersusunnya kewenangan klinik ( clinical privilege ) bagi setiap perawat
yang melakukan pelayanan keperawatan klinik sesuai level perawat klinik
( PK ) yang ditetapkan di RS Umum Daerah ...... Banjarnegara
3) Terfasilitasinya informasi/data sebagai bahan dasar bagi direktur rumah
sakit untuk menerbitkan surat penugasan klinik ( clinical appointment )
bagi setiap perawat yang melakukan pelayanan keperawatan klinik sesuai
level perawat klinik (PK) yang ditetapkan di RS Umum Daerah ......
Banjarnegara.
4) Terjaganya reputasi dan kredebilitas staf perawat dan institusi rumah sakit
dihadapan pasien dan pemangku kepentingan
C. Ruang lingkup panduan
Sistim kredensial keperawatan yang dimaksud dilakukan pada seluruh
perawat klinik di pelayanan RS Umum Daerah ...... Banjarnegara. Perawat klinik
adalah perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung kepada
pasien/klien baik secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
Perawat Klinik (PK) tersebut terdiri dari: PK 1, PK 2, PK 3, PK 4, dan PK 5.
Tenaga perawat terdiri dari Perawat, Bidan, Perawat Gigi dan Perawat
Anestesi yang ditugaskan di Rumah Sakit Umum Daerah ...... atas keputusan
Direktur RS Umum Daerah ...... Banjarnegara.

D. Dasar hukum
1. UU. No.36. Tahun 2009. Tentang kesehatan
2. UU. No 38 Tahun 2014, Tentang Keperawatan
3. PMK No. 1796/Menkes/Per/VII/2011, tentang Kesehatan
4. PMK No.49 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan Komite Keperawatan di
Rumah Sakit.

Panduan Kredensial Perawat 3


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah Sanan

5. PMK No 40 Tahun 2017, Tentang Pengembangan Jenjang Karir Professional


Perawat Klinis
6. PMK No. 18 Tahun 2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Penata
Anestesi
7. PMK No 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
8. PMK No 58 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Gigi
9. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum
(YAKKUM) Nomor 0055A-PS/HBL RSE/II/2015 tentang Penetapan
Peraturan Internal Rumah Sakit ( Hospital Bylaws ) Rumah Sakit Umum
Daerah ......
Yakkum di Banjarnegara tanggal 14 Februari 2015.
10. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ...... Nomor :
105/RSE.SK/MJM/IX/2015 tentang pemberlakuan Peraturan Internal Staf
Keperawatan ( Nursing Staff Bylaws ) Rumah Sakit Umum Daerah .......
11. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ......
Nomor :

084/RSE.SK/MJM/V/2015 tentang Pembentukan Komite Keperawatan RS


Umum Daerah ......
12. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ...... Nomor : 001-
33/RSE.SK/MJM/I/2015 tentang Penetapan Pedoman Kerja Komite
Keperawatan
13. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ...... Nomor :
171/RSE.SK/MJM/IX/2015 tentang Pengangkatan Ketua Kelompok
Fungsional Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah ...... Banjarnegara

Panduan Kredensial Perawat 4


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Pengertian
1. Kredensial keperawatan merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi staf keperawatan. Proses kredensial merupakan
salah satu cara profesi keperawatan dalam mempertahankan standar praktik
dan akuntabilitas. Kredensial meliputi pemberian izin praktik (lisensi),
registrasi (pendaftaran), pemberian sertifikat (sertifikasi) dan akreditasi
( Kozier Erb, 1990). Kredensial terbagi menjadi 2 sistem, yaitu: Kredensial
dan Rekredensial
2. Perawat adalah tenaga kesehatan professional yang menduduki porsi
terbanyak dalam pelayanan, dan mempunyai konstribusi tinggi dalam sistim
pelayanan kesehatan di rumah sakit, namun potensi konstribusi dalam
pemberian pelayanan kesehatan tersebut masih ditemukan kendala-kendala,
salah satunya adalah jenis dan kompetensi perawat yang belum sesuai dengan
harapan pelanggan (masyarakat) untuk itu dalam menjalankan pekerjaan klinis
memerlukan kerangka kompetensi, agar perawat mampu menjalankan asuhan
keperawatan secara aman, efektif dan efesien; selalu berpenampilan secara
professional, etis, sesuai aturan hukum, dan menghargai budaya setempat,
serta mampu melakukan pengembangan profesionalisme agar dapat
menjalankan peran profesi sesuai perkembangan terkini.
3. Kompetensi
Kompetensi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk menjalankan
pekerjaan secara baik dan benar sesuai standard, dan harapan masyarakat
(Undang-undang No.20 tahun 2003). Kompetensi mempunyai unsur gabungan
antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge),
yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati,
diukur dan dievaluasi. Kompetensi juga mempersyaratkan kemampuan

Panduan Kredensial Perawat 5


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

pengambilan keputusan dan penampilan dalam melakukan praktik pelayanan


secara aman dan etis.
4. Kredensial
Perawat baru yang akan bekerja dalam tatanan pelayanan keperawatan
klinik, walaupun telah mendapatkan sertifikasi kompetensi keperawatan yang
bersangkutan, rumah sakit wajib melakukan verifikasi kembali keabsahan
bukti kompetensi seseorang dan menetapkan kewenangan klinis untuk
melakukan pelayanan keperawatan dalam lingkup spesialisasi tersebut, hal ini
dikenal dengan istilah Kredensial.
Proses kredensial dilakukan dikarenakan, banyak faktor yang
mempengaruhi kompetensi setelah seseorang mendapatkan sertifikat
kompetensi dari kolegium/yang berwenang, perkembangan ilmu sangat pesat
dibidang keperawatan untuk suatu pelayanan keperawatan tertentu, hal ini
dapat mempengaruhi kompetensi yang diperoleh saat menerima sertifikat atau
kompetensi dinyatakan kadaluarsa, dan beresiko tindakan yang diberikan
tidak aman bagi pasien, disamping itu lingkup suatu cabang ilmu keperawatan
tertentu senantiasa berkembang dari waktu ke waktu sehingga suatu tindakan
yang semula tidak diajarkan pada masa pendidikan periode tertentu, dapat saja
belakangan diajarkan pada periode selanjutnya, dan dianggap merupakan
suatu kemampuan yang standar. Hal ini mengakibatkan bahwa sekelompok
staf keperawatan yang menyandang sertifikat kompetensi tertentu dapat saja
memiliki lingkup kompetensi yang berbeda-beda.
Setelah seorang staf keperawatan dinyatakan kompeten melalui suatu
proses kredensial, rumah sakit menerbitkan suatu izin bagi yang bersangkutan
untuk melakukan serangkaian pelayanan keperawatan tertentu dirumah sakit
tersebut, hal ini dikenal sebagai kewenangan klinis (clinical privilege). Tanpa
adanya kewenangan klinis (clinical privilege) tersebut seorang staf
keperawatan tidak diperkenankan untuk melakukan pelayanan keperawatan di
rumah sakit. Luasnya lingkup kewenangan klinis (clinical privilege) seseorang

Panduan Kredensial Perawat 6


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

perawat/perawat spesialis dapat saja berbeda dengan koleganya dalam


spesialisasi yang sama, tergantung pada ketetapan komite keperawatan tentang
kompetensi untuk melakukan tiap pelayanan keperawatan oleh yang
bersangkutan berdasarkan hasil proses kredensial.
5. Rekredensial
Proses rekredensial harus dilalui pada staf keperawatan yang telah
berakhirnya kewenangan klinis. Kewenangan klinis akan berakhir bila surat
penugasan klinik habis masa berlakunya atau dicabut oleh direktur rumah
sakit. Surat penugasan klinis untuk setiap staf keperawatan memiliki masa
berlaku periode 3 (tiga) tahun. Pada akhir masa berlakunya surat penugasan
tersebut rumah sakit harus melakukan rekredensial terhadap staf keperawatan
yang bersangkutan.
6. Pengkajian kredensial meliputi elemen :
1) Kompetensi : berbagai area kompetensi keperawatan sesuai standar
kompetensi YAKKUM, kognitif, afektif, psikomotor, kompetensi fisik,
kompetensi mental/perilaku, perilaku etis.
2) Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan
cakupan praktik.
3) Daftar rincian kewenangan klinis diperoleh dengan :
a. Menyusun daftar kewenangan klinis dilakukan dengan meminta
masukan dari setiap Kelompok Fungsional Keperawatan (KFK).
b. Mengkaji kewenangan klinis bagi Pemohon dengan menggunakan
daftar rincian kewenangan klinis.
c. Mengkaji ulang daftar rincian kewenangan klinis bagi staf
keperawatan dilakukan secara periodic.
d. Rekomendasi pemberian kewenangan klinis dilakukan oleh komite
keperawatan berdasarkan masukan dari subkomite kredensial.

Panduan Kredensial Perawat 7


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

4) Subkomite kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf


keperawatan yang mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa
berlaku surat penugasan klinis dengan rekomendasi berupa :
a. Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan
b. Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah
c. Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi
d. Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu
e. Kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/dimodifikasi
f. Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri
Bagi staf keperawatan yang ingin memulihkan kewenangan klinis
yang dikurangi atau menambah kewenangan klinis yang dimiliki dapat
mengajukan permohonan kepada komite keperawatan melalui direktur
rumah sakit. Selanjutnya, komite keperawatan menyelenggarakan
pembinaan profesi antara lain melalui mekanisme pendampingan.
7. Assesmen Kompetensi
Merupakan proses penilaian terhadap kompetensi perawat yang bekerja
dilingkungan RS Umum Daerah ...... Banjarnegara, assesmen ini dilaksanakan
oleh komite keperawatan bersama tim Asesor RS Umum Daerah ...... untuk
melakukan penilaian. Hasil assesmen kompetensi akan merekomendasikan
perawat berada pada level perawat klinik (PK) sesuai dengan tingkat
kompetensi yang dicapai serta persyaratan administrasi yang telah ditetapkan.
Perawat klinik (PK) merupakan sistim jenjang karir perawat klinik untuk
meningkatkan kinerja dan profesionalisme, yang berada dalam tatanan
perawatan langsung kepada pasien terdiri dari PK 1, PK 2, PK 3, PK 4, dan
PK 5.
Kompetensi minimal yang akan diasses berfokus pada tugas pokok
perawat. Sehingga pertanyaan dan kasus yang diberikan mengacu pada peran
dan tanggung jawab perawat baik melalui uji tulis, uji lisan maupun
ketrampilan. Melalui assesmen ini seorang asesor akan memastikan bahwa
seorang perawat telah menunjukan kompetensi yang dipersyaratkan.

Panduan Kredensial Perawat 8


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

Assesmen kompetensi ini terdiri dari 16 (enam belas) unit kompetensi


YAKKUM, yaitu :
1) Melaksanakan Pengkajian Keperawatan dan Kesehatan yang Sistematis
(Melakukan Assesmen ).
2) Diagnosa keperawatan (analisa, interprestasi data secara akurat )
3) Perencanaan
4) Menerapkan prinsip infeksi nosocomial
5) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
6) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
7) Melakukan perawatan luka
8) Mengukur tanda-tanda vital
9) Memberikan obat secara aman dan tepat
10) Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman.
11) Evaluasi / mengevaluasi efektifitas tindakan
12) Menerapkan prinsip etika,etiket dalam keperawatan
13) Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
14) Menciptakan dan memelihara lingkungan perawatan secara aman melalui
jaminan mutu dan manajemen resiko
15) Mendokumentasikan data secara akurat
16) Menerapkan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan/
kesehatan.
8. Kewenangan Klinik
Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi
kewenangan klinis :
1) Pendidikan : lulus dari sekolah keperawatan yang terakreditasi.
2) Perizinan (lisens) syarat :
a. Memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi

Panduan Kredensial Perawat 9


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

b. Memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat yang masih


berlaku.
c. Kegiatan penjagaan mutu profesi :
a) Menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian kompetensi
bagi anggotanya.
b) Berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan mutu klinis
keperawatan, misal Ronde keperawatan, RCD
3) kualifikasi personal :
a. Riwayat disiplin dan etik profesi
b. Keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui
c. Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat penggunaan
obat terlarang dan alkohol, yang dapat mempengaruhi kualitas
pelayanan terhadap pasien.
d. Pengalaman dibidang keprofesian
e. Riwayat tuntutan keperawatan atau complain oleh pasien selama
menjalankan profesi
9. Pemberian kewenangan klinis
Direktur rumah sakit menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur bagi
staf perawat untuk memperoleh kewenangan klinis dengan berpedoman pada
peraturan internal rumah sakit, selain direktur rumah sakit bertanggung jawab
atas tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan ini
dapat terselenggara. Untuk melaksanakan kredensial dibutuhkan beberapa
instrumen, antara lain daftar rincian kewenangan klinis untuk tiap perawat.
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis / habis masa
berlakunya atau dicabut oleh direktur rumah sakit. Pada akhir masa
berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melakukan
rekredensial terhadap staf perawat yang bersangkutan.
Pencabutan, perubahan / modifikasi, dan pemberian kembali kewenangan
klinis. Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu dilakukan oleh

Panduan Kredensial Perawat 10


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

direktur rumah sakit didasarkan pada kinerja individu, misalnya staf perawat
yang bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun mental.
Pencabutan kewenangan klinis juga dapat dilakukan bila terjadi kecelakaan
kerja yang mengakibatkan kerugian fatal bagi pasien dan atau rumah sakit
yang diduga karena kelalaian kompetensi atau karena tindakan disiplin dari
perawat yang bersangkutan. Kewenangan klinis yang telah dicabut tersebut
dapat diberikan kembali bila staf perawat tersebut dianggap telah pulih
kompetensinya. Dalam hal pencabutan kewenangan klinis perawat, komite
keperawatan akan meminta sub komite kredensial, sub komite mutu profesi,
sub komite etik dan disiplin untuk melakukan berbagai upaya pembinaan agar
kompetensi yang bersangkutan dapat baik kembali. Pengembalian
kewenangan klinik keperawatan yang telah dicabut, dilakukan oleh komite
keperawatan setelah melakukan pembinaan dan menyatakan perawat yang
bersangkutan telah melakukan perbaikan, dengan merekomendasikan kepada
direktur rumah sakit untuk pemberian kembali kewenanggan klinis.
10. Pencabutan, perubahan/modifikasi, dan pemberian kembali kewenangan
klinis.
Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu oleh direktur rumah
sakit didasarkan pada kinerja individu dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien, misalnya staf keperawatan yang bersangkutan terganggu
kesehatannya, baik fisik maupun mental, pencabutan kewenangan klinis juga
dapat dilakukan bila terjadi kecelakaan pada saat staf keperawatan
memberikan asuhan keperawatan yang diduga karena inkompetensi atau
karena ketidak disiplinan dari yang bersangkutan sehingga membahayakan
pasien. Kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila
staf keperawatan tersebut dianggap telah pulih kompetensinya.
Pada staf keperawatan yang kewenangan klinis tertentu diakhiri, komite
keperawatan akan meminta sub komite mutu profesi untuk melakukan
berbagai upaya pembinaan agar kompetensi yang bersangkutan pulih kembali.

Panduan Kredensial Perawat 11


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

Komite keperawatan dapat merekomendasikan kepada direktur rumah


sakit Umum Daerah ...... untuk pemberian kembali kewenangan klinis tertentu
setelah staf keperawatan tersebut melalui proses pembinaan. Komite
keperawatan melalui sub komite kredesial sesuai peran dan fungsinya dalam
mempertahankan kompetensi staf keperawatan akan melaksanakan re –
kredensialing.

Panduan Kredensial Perawat 12


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah Sanaa

BAB III
KEBIJAKAN

1. Direktur RS Umum Daerah ...... Banjarnegara menetapkan kebijakan


Kredensial Keperawatan di RS Umum Daerah ...... Banjarnegara
2. Direktur mengesahkan panduan kredensial keperawatan, dan meminta laporan
pelaksanaan kredensial.
3. Bidang keperawatan merekomendasikan perawat untuk mengikuti assesmen
kompetensi
4. Komite keperawatan membuat sistim dan prosedur kredensial keperawatan,
dan melakukan pelaksanaan kredensial.
5. Kepala ruang melakukan supervisi dan pembinaan terhadap pelaksanaan
pemberian asuhan keperawatan perawat klinik.
6. Perawat klinik memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kompetensi
dan kewenangannya.

ASSIGNMENT dan RE-ASSIGNMENT

7. Untuk memastikan bahwa karyawan Perawatan dan Penunjang Medis yang


diterima bekerja kompeten dibidangnya dan memiliki legalitas dari lembaga
profesinya maka proses rekrutmen harus melalui kredensial
8. Proses kredensial dilaksanakan oleh Tim kredensial yang ditunjuk oleh
Direktur
9. Verifikasi pendidikan dilakukan pada saat proses Rekrutmen sampai dengan
Proses Kredensial staf baru
10. Sebagai dasar bagi Staf Perawatan dan Staf Penunjang Medis dalam
menjalankan tugas profesinya, Direktur akan menerbitkan Surat Penugasan
Kerja Klinis/ Assignment

Panduan Kredensial Perawat 13


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

11. Untuk menjaga reputasi dan kredibilitas Staf Perawatan dan Penunjang Medis,
sekurang-kurangnya 3 tahun sekali harus dilakukan Re-Assignment
12. Clinical Assignment diberikan dalam bentuk Surat Penugasan.
(Kebijakan …. No …..)

Panduan Kredensial Perawat 14


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

BAB IV

TATA LAKSANA

A. Tahapan Kredensial
Mekanisme kredensial dan rekredensial keperawatan merupakan tanggung
jawab komite keperawatan yang dilaksanakan oleh subkomite kredensial. Proses
kredensial tersebut dilaksanakan secara adil, obyektif, dan terbuka, sesuai dengan
prosedur, serta terdokumentasi. Proses kredensial dan re – kredensial yang
dilakukan oleh sub komite kredensial dengan melakukan serangkaian kegiatan ;
1. Tahapan Kredensial dan re – kredensial keperawatan :
Direktur rumah sakit menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur bagi staf
keperawatan untuk memperoleh kewenangan klinis. Direktur rumah sakit
bertanggung jawab atas tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar
kegiatan ini dapat terselenggara. Pelaksanaan kredensial dan re – kredensial
dibutuhkan beberapa instrumen, antara lain daftar rincian kewenangan klinis
untuk setiap kompetensi keperawatan.
2. Kegiatan asesmen kompetensi :
1) Pengisian formulir permohonan untuk dilakukan assesmen kompetensi kepada
kepala bidang keperawatan oleh peserta assesmen kompetensi.
2) Persetujuan kepala ruangan untuk permohonan pelaksanaan assesmen
kompetensi.
3) Penyampaian permohonan assesmen kompetensi kepada kepala bidang
keperawatan dengan melampirkan foto copi berkas :
a. Ijazah yang sesuai dengan data base.
b. Daftar riwayat hidup
c. Surat Keputusan terakhir (SK terakhir)
d. Sertifikat pelatihan sesuai dengan area klinik.
4) Penyelesaian dan validasi berkas permohonan untuk assesmen kompetensi
oleh bidang keperawatan

Panduan Kredensial Perawat 15


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

5) Penetapan resertifikasi atau peningkatan jenjang karir oleh bidang


keperawatan
6) Pengusulan assesmen kompetensi oleh kepala bidang keperawatan kepada
ketua komite keperawatan
7) Penilaian usulan dan berkas peserta assesmen kompetensi oleh tim assesmen
kompetensi
8) Penetapan metode assesmen kompetensi
(1) Uji tulis, uji lisan, porto folio, uji ketrampilan ( observasi ) dilaksanakan
pada Perawat Klinik (PK) level I, II dan III
(2) Uji ketrampilan terdiri dari 3 jenis tindakan. (Jenis tindakan ditentukan
oleh tim assessor ).Masing-masing tindakan dilakukan sebanyak 3 kali,
dan disupervisi oleh PK diatasnya (yang dianggap cakap dan ditunjuk oleh
tim assesmen) atau kepala ruangnya.
9) Penjadwalan dan penunjukan asesor untuk pelaksanaan assesmen kompetensi
oleh Ka Tim Assesmen Kompetensi
10) Pelaksanaan assesmen kompetensi oleh Tim assesmen kompetensi
(1) Pembahasan hasil oleh Tim assesmen kompetensi
(2) Pernyataan kompeten
(3) Pernyataan belum kompeten
a. Pemberian informasi untuk assesmen ulang oleh tim assesmen paling
lambat 2 minggu
b. Menandatangani pernyataan bersedia/tidak untuk assesmen ulang
11) Pelaporan hasil assesmen kompetensi oleh asesor kepada ketua tim assesmen
kompetensi
12) Pelaporan hasil assesmen kompetensi oleh ketua tim assesmen kompetensi
kepada ka. komite keperawatan dan diteruskan ke bagian SDM YAKKUM
13) Persetujuan penetapan level perawat klinik sesuai hasil assesmen kompetensi
oleh SDM YAKKUM

Panduan Kredensial Perawat 16


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

14) Pemberian sertifikat jenjang karir (level perawat klinik) oleh bagian SDM
YAKKUM, sesuai dengan hasil assesmen kompetensi
15) Pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi SDM keperawatan
oleh Sub bidang SDM keperawatan.
16) Pengusulan kembali untuk pelaksanaan assesmen kompetensi sesuai dengan
masa berlaku sertifikat kompetensi
3. Pemberian kewenangan klinis melalui tahapan sebagai berikut:
1) Staf keperawatan mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada
direktur melalui ketua komite keperawatan dengan mengisi formulir daftar
rincian kewenangan klinis yang telah disediakan dengan dilengkapi bahan-
bahan pendukung.
2) Kajian terhadap formulir daftar rincian kewenangan klinis yang telah diisi
oleh pemohon dilakukan kajian oleh subkomite kredensial dengan melibatkan
mitra kelompok fungsional perawat (KFK) dari disiplin yang sesuai dengan
kewenangan klinis yang diminta .
3) Subkomite kredensial dan mitra kelompok fungsional perawat (KFK)
melakukan kredensial dan memberikan rekomendasi setuju / tidak setuju
terhadap rincian kewenangan klinis yang diminta.
4) Apabila dalam rekomendasi team kredensial disetujui, maka Ketua Komite
Keperawatan mengajukan surat rekomendasi kepada Direktur RS Umum
Daerah ...... untuk dibuatkan surat Penugasan Klinis.
5) Direktur menandatangani Surat Penugasan Klinis untuk perawat yang
bersangkutan.
6) Apabila dalam rekomendasi Sub Komite Kredensial tidak menyetujui atau
menyetujui sebagian, Team Kredensial memberikan feedback kepada perawat
yang bersangkutan tentang hal – hal apa yang menjadikan tidak disetujui.
7) Perawat berhak mengajukan keberatan / banding atas rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Team Kredensial.

Panduan Kredensial Perawat 17


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

8) Team Kredensial melakukan kredensial ulang satu minggu setelah pengajuan


pertama.
B. Alur Kredensial
Staf Keperawatan

Mengajukan
Asesmen kompetensi
permohonan assesmen

Melaksanakan Pra
konsultasi

Penilaian Asesmen dan


usulan banding ( jika
perlu )

Hasil Asesmen &


Pemberian sertifikat
kompetensi

Perawat melakukan
Self Assesment Verifikasi Kredensial

Perawat melengkapi berkas


kredensial / rekredensial

Perawat menyerahkan berkas yang


telah lengkap kepada mitra bestari (
Ketua KFK ) : mengecek kelengkapan
berkas, memberikan rekomendasi
kewenangan klinis dan
menandatangani berita acara

Panduan Kredensial Perawat 18


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

Sub komite kredensial / panitia ad hoc


melakukan verifikasi / wawancara
pada staf ybs

Sub komite kredensial membuat


berita acara kredensial / rekredensial
dan melaporkannya kepada ketua
komite

Ketua komite membuat rekomendasi


penugasan klinis ke Direktur

Direktur menerbitkan surat penugasan Proses kredensial


klinis selesai

Bagian SDM mendistribusikan SK


Penugasan klinis yang dilampiri
kewenangan klinis. Kepada : staf
keperawatan / bidan, komite
keperawatan, bidang keperawatan,
instalasi terkait, memasukkan ke file
SDM

Panduan Kredensial Perawat 19


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

BAB V
DOKUMENTASI

A. Dokumentasi
Dokumentasi, adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang
dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan, dan mempunyai nilai hukum yang
kuat, sehingga dapat digunakan sebagai sumber keterangan, sumber penyelidikan/
penelitian ilmiah, dan sebagai alat bukti keabsahan suatu keterangan.
Pendokumentasian kredensial keperawatan adalah suatu kegiatan
pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan pengelolaan kegiatan
kredensial keperawatan, sebagai suatu bahan untuk refleksi kegiatan yang
berfungsi sebagai alat evaluasi atau refleksi dari perencanaan sampai
implementasi kegiatan kredensial keperawatan di RS Umum Daerah ......
Banjarnegara.
Dokumentasi kegiatan kredensial keperawatan di RS Umum Daerah ......
Banjarnegara :
1. Usulan perawat yang akan mengikuti assesmen kompetensi yang
disampaikan oleh kepala bidang keperawatan RS Umum Daerah ......
Banjarnegara kepada ketua komite keperawatan.
2. Nilai uji tulis, uji lisan dan uji ketrampilan dari PK I. PK II dan PK III.
3. Hasil verifikasi kredensial ( kewenangan klinis PK I, PK II dan PK III )
oleh komite keperawatan.
Bukti kegiatan dan prasarat perawat telah mengikuti asesmen kompetensi
dan telah dinyatakan kompeten di simpan pada fail masing-masing perawat.

B. Monitoring dan evaluasi


Pelaksanaan hasil kredensial keperawatan dilakukan monitoring terhadap
konsistensi pelaksanaan serta dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan pelayanan
keperawatan. Monitoring dan evaluasi staf perawat paska kredensial dilakukan
oleh perawat level diatasnya atau kepala ruang, baik secara langsung maupun

Panduan Kredensial Perawat 20


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

tidak langsung, Supervisi langsung dapat dilakukan dengan cara mengamati


perawat paska mengikuti asesmen kompetensi saat melakukan berbagai tindakan
keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan, sedangkan supervisi tidak
langsung dilakukan dengan melihat pendokumentasian rekam medik pasien.
Evaluasi untuk tenaga keperawatan tetap, Re-kredensial dilaksanakan
setiap 3(tiga) tahun dan tenaga keperawatan tidak tetap (kontrak), Re-kredensial
dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun yang dilakukan oleh Sub komite kredensial
bersama mitra bestari.

Panduan Kredensial Perawat 21


Rumah Sakit Umum Daerah ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......

BAB VI
PENUTUP

Standarisasi kompetensi perawat merupakan peran dari komite


keperawatan agar perawat dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan
dengan aman dan efektif pada pelanggan yaitu pasien dan keluarga serta
masyarakat sekitar, sehingga tercapainya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
di RS Umum Daerah ....... Kegiatan peningkatan mutu pelayanan keperawatan di
rumah sakit salah satunya adalah dengan melakukan mekanisme penapisan
dengan melakukan kredensial, sebagai salah satu control kualitas kompetensi
perawat yang bekerja di RS Umum Daerah ...... Banjarnegara.
Penetapan sistim ini akan optimal, bila pimpinan menfasilitasi dan
mendukung pengembangan SDM keperawatan dalam pelaksanaan kredensial,
pelaksanaan pedoman, panduan dan SPO kegiatan dengan sebaik-baiknya.
Buku panduan ini diharapkan dapat sebagai pegangan dalam pelaksanaan
kredensial keperawatan di RS Umum Daerah ...... Banjarnegara.

Panduan Kredensial Perawat 22


Rumah Sakit Umum Daerah ......

You might also like