Professional Documents
Culture Documents
Nomor :
Tanggal :
Tentang : SK Panduan Kredensial Perawat
PANDUAN
PANDUAN
KREDENSIAL PERAWAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ......
Rumah Sakit Umum Daerah ......
LEMBAR PENGESAHAN
NO DOKUMEN :
PENANGGUNG JAWAB
NAMA LENGKAP TANDA TANGAN
DOKUMEN
PEMBUAT DOKUMEN
PENGELOLA DOKUMEN
AKREDITASI
WAKIL DIREKTUR
YANMED DAN
KEPERAWATAN
DIREKTUR
RS UMUM DAERAH ......
SURAT PENGESAHAN
......, 2018
(dr.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih-
Nya maka Panduan Kredensial Perawat ini dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah .......
Panduan Kredensial Perawat ini disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah ...... dan sebagai acuan pelayanan di
Unit Kerja minimal dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sekali.
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan maka diperlukan suatu Panduan yang
dapat dijadikan acuan bagi unit kerja yang bersangkutan dan semua Sumber Daya
Manusia (pemberi layanan) yang terkait dalam melaksanakan kerja di Rumah Sakit
Umum Daerah ...... sesuai dengan gugus tugas, fungsi dan standar pelayanan yang benar.
Panduan Kredensial Perawat ini disusun dan dibuat dengan mengacu kepada
standar pembuatan Panduan yang telah ditetapkan oleh Manajemen Rumah Sakit Umum
Daerah .......
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah ......
......, 2018
(dr.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS UMUM DAERAH ...... ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
SURAT PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 5
BAB III KEBIJAKAN 13
BAB IV TATA LAKSANA 15
BAB V DOKUMENTASI 20
BAB VI PENUTUP 22
BAB I
DEFINISI
A. Latar belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit mencakup seluruh proses kehidupan
manusia, baik secara independen, dependen, dan atau interdependen dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenan gannya. Praktik keperawatan yang
dilakukan bersifat unik yaitu konstan, berkesinambungan, komunikatif dan
advokatif. Keperawatan sebagai profesi mempunyai body of knowledge, bersifat
altruistic, memiliki standard dan etika profesi, sehingga perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus memperhatikan kaidah
moral dan etik serta berdasarkan kompetensi yang sesuai dengan standard
sehingga masyarakat terlindungi dalam mendapatkan pelayanan dan asuhan
keperawatan yang bermutu. Sub komite kredensial dibawah komite keperawatan
mempunyai tugas dan fungsi menyiapkan panduan dan standar dalam upaya
meningkatkan dan mempertahankan kompetensi tenaga keperawatan serta
melakukan telaah dan pembinaan terhadap kompetensi tenaga keperawatan.
Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan pasien adalah dengan
menjaga standar dan kompetensi staf keperawatan yang akan berhadapan
langsung dengan pasien di rumah sakit, dimana pemberi asuhan keperawatan
dilakukan oleh perawat yang kompeten. Kompetensi keperawatan meliputi dua
aspek, yaitu: (1) Kompetensi profesi yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan
dan perilaku professional, (2) Kompetensi fisik dan mental. Assessment
kompetensi profesi keperawatan yang merupakan bagian dari penapisan
kompetensi seorang perawat untuk menyadang gelar pekerjaan professional.
Penapisan ini diawali dengan pelaksanaan assesmen kompetensi yang dilakukan
B. Tujuan panduan
1. Tujuan Umum :
Terciptanya panduan kredensial tenaga keperawatan dengan memastikan
bahwa staf perawat yang akan melakukan pelayanan keperawatan secara
kredibel di RS Umum Daerah ...... Banjarnegara.
2. Tujuan Khusus :
D. Dasar hukum
1. UU. No.36. Tahun 2009. Tentang kesehatan
2. UU. No 38 Tahun 2014, Tentang Keperawatan
3. PMK No. 1796/Menkes/Per/VII/2011, tentang Kesehatan
4. PMK No.49 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan Komite Keperawatan di
Rumah Sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Pengertian
1. Kredensial keperawatan merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi staf keperawatan. Proses kredensial merupakan
salah satu cara profesi keperawatan dalam mempertahankan standar praktik
dan akuntabilitas. Kredensial meliputi pemberian izin praktik (lisensi),
registrasi (pendaftaran), pemberian sertifikat (sertifikasi) dan akreditasi
( Kozier Erb, 1990). Kredensial terbagi menjadi 2 sistem, yaitu: Kredensial
dan Rekredensial
2. Perawat adalah tenaga kesehatan professional yang menduduki porsi
terbanyak dalam pelayanan, dan mempunyai konstribusi tinggi dalam sistim
pelayanan kesehatan di rumah sakit, namun potensi konstribusi dalam
pemberian pelayanan kesehatan tersebut masih ditemukan kendala-kendala,
salah satunya adalah jenis dan kompetensi perawat yang belum sesuai dengan
harapan pelanggan (masyarakat) untuk itu dalam menjalankan pekerjaan klinis
memerlukan kerangka kompetensi, agar perawat mampu menjalankan asuhan
keperawatan secara aman, efektif dan efesien; selalu berpenampilan secara
professional, etis, sesuai aturan hukum, dan menghargai budaya setempat,
serta mampu melakukan pengembangan profesionalisme agar dapat
menjalankan peran profesi sesuai perkembangan terkini.
3. Kompetensi
Kompetensi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk menjalankan
pekerjaan secara baik dan benar sesuai standard, dan harapan masyarakat
(Undang-undang No.20 tahun 2003). Kompetensi mempunyai unsur gabungan
antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge),
yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati,
diukur dan dievaluasi. Kompetensi juga mempersyaratkan kemampuan
direktur rumah sakit didasarkan pada kinerja individu, misalnya staf perawat
yang bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun mental.
Pencabutan kewenangan klinis juga dapat dilakukan bila terjadi kecelakaan
kerja yang mengakibatkan kerugian fatal bagi pasien dan atau rumah sakit
yang diduga karena kelalaian kompetensi atau karena tindakan disiplin dari
perawat yang bersangkutan. Kewenangan klinis yang telah dicabut tersebut
dapat diberikan kembali bila staf perawat tersebut dianggap telah pulih
kompetensinya. Dalam hal pencabutan kewenangan klinis perawat, komite
keperawatan akan meminta sub komite kredensial, sub komite mutu profesi,
sub komite etik dan disiplin untuk melakukan berbagai upaya pembinaan agar
kompetensi yang bersangkutan dapat baik kembali. Pengembalian
kewenangan klinik keperawatan yang telah dicabut, dilakukan oleh komite
keperawatan setelah melakukan pembinaan dan menyatakan perawat yang
bersangkutan telah melakukan perbaikan, dengan merekomendasikan kepada
direktur rumah sakit untuk pemberian kembali kewenanggan klinis.
10. Pencabutan, perubahan/modifikasi, dan pemberian kembali kewenangan
klinis.
Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu oleh direktur rumah
sakit didasarkan pada kinerja individu dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien, misalnya staf keperawatan yang bersangkutan terganggu
kesehatannya, baik fisik maupun mental, pencabutan kewenangan klinis juga
dapat dilakukan bila terjadi kecelakaan pada saat staf keperawatan
memberikan asuhan keperawatan yang diduga karena inkompetensi atau
karena ketidak disiplinan dari yang bersangkutan sehingga membahayakan
pasien. Kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila
staf keperawatan tersebut dianggap telah pulih kompetensinya.
Pada staf keperawatan yang kewenangan klinis tertentu diakhiri, komite
keperawatan akan meminta sub komite mutu profesi untuk melakukan
berbagai upaya pembinaan agar kompetensi yang bersangkutan pulih kembali.
BAB III
KEBIJAKAN
11. Untuk menjaga reputasi dan kredibilitas Staf Perawatan dan Penunjang Medis,
sekurang-kurangnya 3 tahun sekali harus dilakukan Re-Assignment
12. Clinical Assignment diberikan dalam bentuk Surat Penugasan.
(Kebijakan …. No …..)
BAB IV
TATA LAKSANA
A. Tahapan Kredensial
Mekanisme kredensial dan rekredensial keperawatan merupakan tanggung
jawab komite keperawatan yang dilaksanakan oleh subkomite kredensial. Proses
kredensial tersebut dilaksanakan secara adil, obyektif, dan terbuka, sesuai dengan
prosedur, serta terdokumentasi. Proses kredensial dan re – kredensial yang
dilakukan oleh sub komite kredensial dengan melakukan serangkaian kegiatan ;
1. Tahapan Kredensial dan re – kredensial keperawatan :
Direktur rumah sakit menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur bagi staf
keperawatan untuk memperoleh kewenangan klinis. Direktur rumah sakit
bertanggung jawab atas tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar
kegiatan ini dapat terselenggara. Pelaksanaan kredensial dan re – kredensial
dibutuhkan beberapa instrumen, antara lain daftar rincian kewenangan klinis
untuk setiap kompetensi keperawatan.
2. Kegiatan asesmen kompetensi :
1) Pengisian formulir permohonan untuk dilakukan assesmen kompetensi kepada
kepala bidang keperawatan oleh peserta assesmen kompetensi.
2) Persetujuan kepala ruangan untuk permohonan pelaksanaan assesmen
kompetensi.
3) Penyampaian permohonan assesmen kompetensi kepada kepala bidang
keperawatan dengan melampirkan foto copi berkas :
a. Ijazah yang sesuai dengan data base.
b. Daftar riwayat hidup
c. Surat Keputusan terakhir (SK terakhir)
d. Sertifikat pelatihan sesuai dengan area klinik.
4) Penyelesaian dan validasi berkas permohonan untuk assesmen kompetensi
oleh bidang keperawatan
14) Pemberian sertifikat jenjang karir (level perawat klinik) oleh bagian SDM
YAKKUM, sesuai dengan hasil assesmen kompetensi
15) Pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi SDM keperawatan
oleh Sub bidang SDM keperawatan.
16) Pengusulan kembali untuk pelaksanaan assesmen kompetensi sesuai dengan
masa berlaku sertifikat kompetensi
3. Pemberian kewenangan klinis melalui tahapan sebagai berikut:
1) Staf keperawatan mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada
direktur melalui ketua komite keperawatan dengan mengisi formulir daftar
rincian kewenangan klinis yang telah disediakan dengan dilengkapi bahan-
bahan pendukung.
2) Kajian terhadap formulir daftar rincian kewenangan klinis yang telah diisi
oleh pemohon dilakukan kajian oleh subkomite kredensial dengan melibatkan
mitra kelompok fungsional perawat (KFK) dari disiplin yang sesuai dengan
kewenangan klinis yang diminta .
3) Subkomite kredensial dan mitra kelompok fungsional perawat (KFK)
melakukan kredensial dan memberikan rekomendasi setuju / tidak setuju
terhadap rincian kewenangan klinis yang diminta.
4) Apabila dalam rekomendasi team kredensial disetujui, maka Ketua Komite
Keperawatan mengajukan surat rekomendasi kepada Direktur RS Umum
Daerah ...... untuk dibuatkan surat Penugasan Klinis.
5) Direktur menandatangani Surat Penugasan Klinis untuk perawat yang
bersangkutan.
6) Apabila dalam rekomendasi Sub Komite Kredensial tidak menyetujui atau
menyetujui sebagian, Team Kredensial memberikan feedback kepada perawat
yang bersangkutan tentang hal – hal apa yang menjadikan tidak disetujui.
7) Perawat berhak mengajukan keberatan / banding atas rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Team Kredensial.
Mengajukan
Asesmen kompetensi
permohonan assesmen
Melaksanakan Pra
konsultasi
Perawat melakukan
Self Assesment Verifikasi Kredensial
BAB V
DOKUMENTASI
A. Dokumentasi
Dokumentasi, adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang
dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan, dan mempunyai nilai hukum yang
kuat, sehingga dapat digunakan sebagai sumber keterangan, sumber penyelidikan/
penelitian ilmiah, dan sebagai alat bukti keabsahan suatu keterangan.
Pendokumentasian kredensial keperawatan adalah suatu kegiatan
pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan pengelolaan kegiatan
kredensial keperawatan, sebagai suatu bahan untuk refleksi kegiatan yang
berfungsi sebagai alat evaluasi atau refleksi dari perencanaan sampai
implementasi kegiatan kredensial keperawatan di RS Umum Daerah ......
Banjarnegara.
Dokumentasi kegiatan kredensial keperawatan di RS Umum Daerah ......
Banjarnegara :
1. Usulan perawat yang akan mengikuti assesmen kompetensi yang
disampaikan oleh kepala bidang keperawatan RS Umum Daerah ......
Banjarnegara kepada ketua komite keperawatan.
2. Nilai uji tulis, uji lisan dan uji ketrampilan dari PK I. PK II dan PK III.
3. Hasil verifikasi kredensial ( kewenangan klinis PK I, PK II dan PK III )
oleh komite keperawatan.
Bukti kegiatan dan prasarat perawat telah mengikuti asesmen kompetensi
dan telah dinyatakan kompeten di simpan pada fail masing-masing perawat.
BAB VI
PENUTUP