You are on page 1of 34

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

Disusun oleh :

Sinta Yuliza S.Kep


NIM. 4006180006

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC)

A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492)
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri
dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi ( implantasi ) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010 ; 84).
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan
kehamilan 280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono, 2007; 84)
2. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan
sperma paling sering adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya
bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1) Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang
bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses
kapasitasi.
2) Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya
satu terlihat mampu menembus oosit.
3) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom
diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru
(XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
b. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah
membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa
sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya
terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 – 5
hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.
Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk
endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista
tingkat lanjut.
c. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput
lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi).
Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok.
Jaringan ini mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2010 ; 37)

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio


a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada
didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai
berdenyut. Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan
organ.
c. Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi
tubuh berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi
berfungsi, terdapat refleks menghisap dan menelan,
genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis kelaminnya.

Minggu ke 16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat


transparan sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak
subkutan lemak terjadi rambut mulai tumbuh pada tubuh.
Minggu ke 20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah
nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan
kuku tumbuh sempurna. Skeleton terlihat pada
pemeriksaan sinar X kelenjar minyak telah aktif dan
verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin
dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus renalis
mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17 ml urine
dikeluarkan setiap 24 jam.
Minggu ke 24 : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan
vernix kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam
merespon rangsangan.
Minggu ke 28 : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang
dengan baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak
deposit lemak subkutan menyebabkan kerutan kulit
berkurang, testis turun ke skrotum.
Minggu ke 32 : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat
karena lemak disimpan disana, testis terus turun.
Minggu ke 36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih
tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat
didalam skrotum pada minggu ke 36 ovarium perempuan
masih berada di sekitar batas pelvis, kuku jari tangan dan
kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus sekarang
terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40 : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi
keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan
fetus melalui jalan lahir. Sekarang terdapat cukup
jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan
tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.
(Marjati,dkk, 2010; 39)

4. Tanda dan Gejala Kehamilan


a. Tanda presumtif kehamilan
1) Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel
de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu
diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran persalinan.
2) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
3) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
4) Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
5) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
6) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
7) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar
rongga panggul.
8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
a. Pipi : Cloasma gravidarum
b. Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
c. Perut : Striae livide
d. Striae albican
e. Linea alba makin menghitam
f. Payudara : hipepigmentasi areola mamae
11) Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta
payudara.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam
otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya
timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran
darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

3. Tanda Pasti (Positive Sign)


a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan
ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati
dkk, 2010:72-75)

5. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil


a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan
linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang
tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan pemberian ASI. (Sarwono,2007:94-100)

6. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara
fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada
payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu
dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya
sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan
pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang
akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi
orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki
atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama
unutk bayi mereka. (Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)

7. Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan


a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi
hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti,
perubahan hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah
(mungkin disebabkan oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus
yang tidak berujung pangkal), lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang
lambat dan faktor – faktor emosi yang lain.puncak nausea dan muntah pada
wanita hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu dan menghilang antara
umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan:
1) Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
2) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur
dipagi hari
3) Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi
refleks gag.
4) Istirahat
5) Gunakan obat – obatan
Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda –
tanda kurang gizi

b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)


Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat
peningkatan berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi
lunak (tanda hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat
adanya tekananlangsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih
meningkat pada trimester ketiga sering dialami wanita primigravida setelah
lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk
kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan:
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria

c. Sakit punggung Atas dan Bawah


Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran
payudara yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan
karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan
berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan
lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal, gunakan
mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.

d. Hiperventilasi dan sesak nafas


Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar
oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan
meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon
dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang
menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm
selama kehamilan.
Cara penanganan :
1) Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
2) Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman
pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
3) Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya
secara berkala dan mengambil nafas dalam
4) Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat
sedang berdiri.

e. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena
pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul
pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang.
Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus
dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki secara teratur setiap hari
3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring
4) Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-
vena panggul

f. Nyeri ulu hati


Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan
bertahan hingga trimester III.
Penyebab :
1) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesteron.
2) Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus
yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan
uterus
3) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
1) Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi
terlalu penuh
2) Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi
lambung untuk menjalankan fungsinya
3) Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan
sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
4) Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan.

g. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos
usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
1) Asupan cairan yang adekuat
2) Istirahat cukup
3) Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik
4) Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
5) Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
6) Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh
yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian
bawah secara teratur (Helen Varney, 2007 : 536-543 )

8. Kebutuhan Ibu Hamil


a. Kebutuhan Fisik ibu Hamil
1. Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak
20%. Hal ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus
dapat menekan diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan
kapassitas total (paru-paru berkurang 5%).
2. Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan
seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya
meliputi karbohidrat, protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
3. Kebutuhan personal hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan
gigi dan mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4. Kebutuhan eliminasi
Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan trimester
III karena adannya penekanan kandung kemih oleh uterus.
Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi otot
polos dan kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar pada
kehamilan dan serta karena adannya aksihormonal yang dapat
mengurangi gerakan peristaltik usus.
5. Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan
trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko
cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya
dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai
benda yang lebih tinggi.
7. Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari
dan 8-11 jan pada malam hari.
8. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
9. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik /
fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat
melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan barang-barang
kebutuhan ibu dan bayi.
b. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
1. Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat ikatan
keluarga. Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan itu
untuk membantu ia dalam menyesuaikan diri dan menghadapi masalah
selama kehamilannya karena sering kali merasa ketergantungan atau
butuh pantauan orang-orang di sekitarnya.
2. Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu
hamil, membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan
mengenal serta menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas
kesehan juga berperan dalam membantu untuk mempersiapkan untuk
menjadi orang tua dan dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
3. Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk
membantu menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami para
calon orang tua.
4. Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini
bertujuan untuk memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan
menerima kenyataan terhadap kehidupan atau suasana lingkungan
mereka yang baru.
(Bobak,2004 : 279-289)

9. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan


Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
emastikan seorang wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri atas
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul serta pemeriksaan
laboratorium.
1. Anamnesis
Dari anamnesis dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.
a. Terhentinya menstruasi/amenore
b. Mual dan muntah
c. Tingling (dilep), tegang, berbenjol – benjol, pembesaran payudara, dan
pelebaran puting susu.
d. Peningkatan frekuensi berkemih
e. Kelelahan
f. Perubahan warna pada payudara
g. Menonjolnya kelenjar Montgomery
h. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi
i. Pengeluaran kolostrum dari puting susu
j. Salivasi berlebihan
k. Tanda chadwick
l. Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.
m. Pigmentasi kulit.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Pengeluaran kolostrum
b. Perubahan warna pada payudara
c. Pembesaran pada abdomen
d. Teraba garis janin
e. Ballotement
f. Gerakan janin
g. Bunyi jantung janin

3. Pemeriksaan Pelvis
a. Pembesaran uterus
b. Perubahan bentuk uterus
c. Tanda piskacek
d. Tanda hegar
e. Tanda goodell
f. Teraba kontraksi baxton hicks
g. Tanda chadwick

4. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang


a. Tes kehamilan positif
b. USG tampak keberadaan janin
c. Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)

B. KONSEP MANAJEMEN IBU HAMIL


I. Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data Subyektif
1. Biodata.
Nama suami/istri : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah
kekeliruan (marjati dkk,2010;87)
Umur : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
akan sangat menentukan proses kelahirannya. Proses
pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah
menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada
wanita usia reproduksi (20-35 tahun)(Ari S,2009:99)
Agama : Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan saat hamil dan bersalin
Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan
konseling sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan
ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas
perawatan bayinya. (Ari S, 2009;104)
Pekerjaan : Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai
tingkat pengetahuan lebih baik daripada ibu yang tidak
bekerja (Ari S,2009;105)
Alamat : Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan
masyarakatnya tentang kehamilan serta untuk
kunjungan rumah jika diperlukan.
(marjati,dkk:2010:87)
Penghasilan : Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila
sewaktu – waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu
hamil (Ari S,2009;104)

2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol
atau kunjungan ulang ataupun ada keluhan.(Ari S,2009;167)
3. Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat
hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan
III), Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM
II dan III), napas sesak (TM II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II
dan III), Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit
punggung (II dan III)
(Ari S, 2009; 123 - 127)
4. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi
medis/sebaliknya. Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila
tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi
dan selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi
memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin.
Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan
dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat
berpengaruh pada kehamilan antara lain:
a. Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin
dalam kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan
postpartum.
b. TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan
menurunkan kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat
terjadi abortus, bayi lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan
postpartum
c. Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran
prematur/ lahir mati
d. Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam
kandungan.
e. HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan
ibu mudah terinfeksi.
(Salmah,2006;134))
5. Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung,
DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada
kehamilan. (Unpad, 1983;155)
6. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a. Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti
hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur,
dan bengkak – bengkak ditangan dan wajah.
b. Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan
secara bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan
pervaginam. Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika
insisi uterus berada dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi
diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
c. Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik
dan emosi ibu harus diperhatikan
(Wheeler,2004; 37)
7. Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan,
meliputi hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya
sekitar 12 – 16 tahun) (Ari S,2009;157), lamanya(frekuensi haid bervariasi 7
hari atau lebih), siklus haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal
28 hari), banyaknya darah, HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan
kelahiran) (Wheeler, 2004; 36), keluhan saat haid(keluahn yang
disampaikan dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala
sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak)(Ari S, 2009;157)

8. Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah
dan berapa lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah
dan kehamilan tersebut tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan
sangat membenci kehamilannya. (Ari S,2009;101)

9. Riwayat kehamilan sekarang.


Trimester I : berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan,
ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah atau
belum merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan gerakan
janin(gerakan pertama fetus pada primigravida dirasakan pada usia 18
minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang didapat.
(marjati dkk,2010; 81)
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
(Marjati dkk, 2010;126)

10. Riwayat KB.


Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan
KB jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan
rencana penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui
apakah kehamilan ini karena faktor gagal KB atau tidak.,
11. Pola kebiasaan sehari-hari.
a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor
2gr/hari dan vit A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan
komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi, satu potong
daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu dan
buah. (Ari S,2009; 63)
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu
hamil:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang + 1-2 jam/hari
c. Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak
ibu trimester III mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah
dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil
utamanya trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas
akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya
perdarahan dan abortus.
e. Pola seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan
abortus
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu
yang mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan
prematur.(Bobak,2004;135)

12. Riwayat Psikososial


Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial,
persepsi tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan.
Bagaimana dukungan keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif
dari keluarga terhadap kehamilannya akan mempercepat proses adaptasi
ibu dalam menerima perannya (Ari S,1009;173)
13. Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian
meningkat pada trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan tubuhnya. (Helen Varney,2006;37)

B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan
umum pasien secara keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174)
TD : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80
mmHg dengan diastole maksimal 140 mmHg dan
sistole maksimal 90 mmHg. (Patricia,2005; 759). Pada
ibu hamil tekanan darah menurun hingga pertengahan
kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10
mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12
poin (Helen Varney,2007;499)
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari S,2009:61)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu
tubuh hamil > 37,5 C dikatakan demam, berarti ada
infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas
maksimum tidak terpengaruh selama kehamilan
berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan
bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB : ....Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III
bertambah 0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
TB : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul) (manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi
kurang.

2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda
anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan,
Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher :Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kretinisme pada bayi dan bendungan vena
jugularis/tidak
Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada
areola mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau
tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk
persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan
Diabetes melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak
memepengaruhi jalannya persalinan.
(Ummi Hani dkk, 2006;96)

b. Palpasi.
1) Tujuan:
a. untuk mengetahui umur kehamilan
b. Untuk mengetahui bagian bagian janin
c. Untuk mengetahui letak janin
d. Janin tunggal atau tidak
e. Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga
panggul
f. Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
g. Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala : adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran.
Hal ini dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial
terjadi gagal jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada
potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme
dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan
terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misal TBC, radang
akut dikepala
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker
payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai
diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai
keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen : Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan
berdasarkan TFU dan bagian yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
1) Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
2) 12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
3) 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
4) 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
5) 24 minggu TFU setinggi pusat
6) 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
7) 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
8) 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
9) 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang
dan menentukan letak kepala pada ketak lintang
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian
terbawah sudah masuk PAP atau belum.
Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan
Diabetes melitus.

c. Auskultasi
Tujuan: menentukan hamil atau tidak
Anak hidup atau mati
Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak
tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10
detik.
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma
atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.
Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.

d. Perkusi.
Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1
(Marjati dkk, 2010; 12-13)

3. Pemeriksaan Penunjang.
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan
penyakit rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Diagnosis
Tidak Masalah Terkait
Normal
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine


Bening/negatif
Glukosa Warna hijau Kuning, Diabetes
dalam urin orange,
coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan
Darah ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada
janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing
cacing dan
parasit

b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke
IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi
– kondisi :
1) Diperlukan tanda pasti hamil
2) Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
3) Mencari sebab dari hidraamnion
4) Untuk menentukan kelainan anak

c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
3) Mengetahui posisi plasenta
4) Mengetahui adanya IUFD
5) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
(Marjati dkk, 2010;95-97)

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah.


Dx : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine,
keadaa ibu dan janin baik dengan kehamilan normal
Ds : ibu mengatakn ini kehamilan ke....Usia kehamilan....HPHT....
Do : kesadaran : composmentis/letargis/koma
TD : 90/60-120/80 mmHg
Nadi : 60-96x/menit
RR : 12-20x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 C
TB : ...
BB hamil : ...
TP : ...
LILA : cm
Leopold I : ...
Leopold II : ...
Leopold III : ...
Leopold IV : ...
Masalah
1. Keputihan
Ds: ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih dari alat kelamin sangat banyak
Do: - Pada pemeriksaan genitalia tampak keputihan yang banyak
- Celana dalam ibu basah karena keputihan tersebut
2. Konstipasi (sembelit)
Ds: ibu mengatakan sulit BAB
Do: pada palpasi teraba skibala
III. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
perubahan nafsu makan, mual dan muntah.
2. Resiko tinggi defisit volume cairan b/d perubahan napsu makan, mual dan
muntah.
3. Perubahan eliminasi urine b/d pembesaran uterus, ↑ GFR, ↑ sensitifitas
VU.
4. Pola nafas tidak efektif b/d pergeseran diagfragma sekunder kehamilan.
5. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik dan pengaruh hormonal.
6. Perubahan pola seksualitas b/d perubahan struktur tubuh &
ketidaknyaman.
7. Resiko tinggi konstipasi b/d penurunan peristaltik, penekanan uterus.

IV. Intervensi Keperawatan


TRIMESTER I
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan
nutrisi klien tercukupi
Kriteria hasil :
· Nafsu makan klien meningkat
· Klien tidak mual dan muntah
· Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal
INTERVENSI RASIONAL
Ketahui makanan kesukaan Meningkatkan nafsu makan
klien klien
Pantau kandungan nutrisi dan Memastikan kandungan nutrisi
kalori pada catatan asupan dan kalori pada asupan sesuai
dengan kebutuhan klien
Pantau nilai laboratorium, Menentukan kebutuhan nutrisi
khususnya transferin, dan keefektifan terapi
albumin, dan elektrolit
Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang
kebutuhan diet dan asupan
nutrisi
Ajarkan keluarga tentang Keluarga dapat membantu
makanan bergizi dan tidak pemenuhan nutrisi klien
mahal
Ciptakan suasana yang Meningkatkan nafsu makan
menyenangkan untuk makan
Kolaborasi dengan dokter Untuk mengontrol mual dan
untuk pemberian antiemetic muntah
Kolaborasi dengan ahli gizi Jumlah kalori dan jenis zat gizi
untuk menentukan jumlah yang tepat dan sesuai kebutuhan
kalori dan jenis zat gizi yang akan dapat menyeimbangkan
dibutuhkan klien nutrisi klien

TRIMESTER II
Gangguan pola nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien
menunjukkan keefektifan pola nafas
Kriteria hasil :
· Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
· Ekspansi dada simetris
· Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
· Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
· RR dalam batas normal (16-20x/menit)
· Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSI RASIONAL
Pantau kecepatan, irama, Mengetahui perkembangan
kedalaman dan usaha respirasi kondisi klien
Auskultasi bunyi nafas, Mengetahui adanya kelainan
perhatikan area dalam pernafasan klien
penurunan/tidak adanya
ventilasi dan adanya bunyi
nafas tambahan
Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan
ventilasi
Informasikan kepada klien dan Agar klien dapat
keluarga tentang teknik melakukannya di rumah
relaksasi untuk meningkatkan
pola pernafasan

TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume
cairan dapat teratasi
Kriteria hasil :
· TTV klien normal
· klien terbebas dari edema kaki
· tidak ada proteinuria
INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat,
TD meningkat,
mengindikasikan adanya
edema
Monitor hasil lab yang Menentukan penyebab edema
sesuai dengan retensi cairan dan memudahkan untuk
intervensi selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan Mengidentifikasi adanya
cairan (edema) perubahan edema
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema
yang terjadi
Monitor berat badan setiap Mengontrol perubahan edema,
hari mengidentifikasi perubahan
volume cairan dalam tubuh
Pertahankan catatan intake Mengontrol intake dan output
dan output yang akurat cairan, intake dan output yang
tidak seimbang akan dapat
menyebabkan kelebihan
volume cairan
Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output
nutrisi, intake dan output yang
tidak seimbang akan dapat
menyebabkan kelebihan
volume cairan
Kolaborasi: Untuk mengurangi kelebihan
Berikan diuretic sesuai cairan pada tubuh
interuksi

V. DAFTAR PUSTAKA
Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA
PKP

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan


Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan


Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:
Salemba Medika

Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental


Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC

Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC

Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa


Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika

Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:


Salemba Medika

Unpad I.1983.Obstetri fisiologiI.Bandung:Eleman

Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

You might also like