Professional Documents
Culture Documents
PUSKESMAS CEMPA
Jl. Poros Pinrang-Sikkuale, Tlp. 0421-3910868 Cempa 91262
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CEMPA
NOMOR : 102 / KAPUS/I/2016
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS CEMPA
Menimbang : a. dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien puskesmas, perlu disusun
aturan tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien;
b. bahwa untuk maksud diatas perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas Cempa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter dan tempat praktik
mandiri dokter gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691 tahun 2011 tentang keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS CEMPA.
Kesatu : Setiap tenaga klinis wajib berperan aktif dalam merencanakan dan mengevaluasi mutu layanan
klinis.
Kedua : Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien dalam memberikan pelayan
kesehatan.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM MENINGKATKAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
1. Berperan aktif dalam melaksanakan identifikasi permasalahan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien;
2. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien;
3. Berperan aktif dalam menyusun rencana perbaikan terhadap mutu layanan klinis dan keselamatan pasien;
4. Berperan aktif dalam melaksanakan suatu perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien;
5. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.