You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DENGAN AKUT MIOKARD INFARK DI RUANG ICCU RSUD


PROF. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

Disusun Oleh :
Cahyo Ismawati Sulistyorini, S.Kep

N1A005075

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PURWOKERTO
2009
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
DI RUANG ICCU RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO

Nama Mahasiswa : Cahyo Ismawati Sulistyorini, S.Kep

NIM : N1A005075

Tempat Praktek : Ruang ICCU

1. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan oleh Cahyo Ismawati Sulistyorini, S.Kep pada hari Rabu, 5
Agustus 2009 pukul 08.00 WIB di Ruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo Purwokerto.

A. Identitas Data

2. Identitas Klien
Nama : Ny.S
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Alamat/no telepon : Pekuncen RT 3/RW 6
Diagnosa Medis : Akut Miokard Infark
No CM : 031967
Tanggal masuk : 5 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB
3. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 67 tahun
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat/no telepon : Grendeng 05/VII Purwokerto Utara
Hub. dengan klien : Istri
B. Pengkajian Wawancara

1. Keluhan Utama
Nyeri dada.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan SP RS Puskesmas Pekuncen dengan keluhan nyeri
dada dan sesak nafas sejak tanggal 3 Agustus 2009 disertai pusing, udema
ekstremitas dan sesak nafas. Dari IGD pasien kemudian dibawa ke ICCU. Di
ICCU mendapatkan terapi D5% 10 tpm, Lasix 3X2 ampul, KSR 1X1,
Digoxin 1X1/2, Prorenal 3X1, Cefotaxim 2x1000mg, Flumucyl 3X1.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit jantung tahun lalu.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Di dalam keluarga pasien, tidak ada yang menderita penyakit jantung,
diabetes mellitus atau gangguan kejiwaan. Keluarga pasien juga tidak ada
yang menderita penyakit menular.
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah ibu rumah tangga.
6. Riwayat Geografi
Pasien beserta keluarga tinggal di daerah pedesaan yang mayoritas
penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagaipetani dan pedagang.
7. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan ia tidak mengalami alergi terhadap makanan, obat-
obatan, debu/udara, bahan atau benda logam lainnya.
8. Riwayat Sosial
Pasien selama perawatan sangat kooperatif, hubungan dengan perawat atau
tim medis yang lain terjalin baik.
9. Kebiasaan Merokok
Pasien tidak merokok
C. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Lemah


Sistem Tubuh :
1. Breath (Pernafasan)
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Tidak ada nafas cuping hidung
- Ada murmur
- Suara/hembusan nafas dari hidung (+)
- Terpasang binasal kanul 4 liter/menit
- RR = 46 x/menit

2. Blood (Kardiovaskuler)
- Tekanan Darah : 127/85 mmHg
- HR = 113 x/menit
- EKG : RBBB,MCI

3. Brain (Persyarafan)
- Kesadaran : Compos Mentis
- GCS : E4V5M6
- Tidak ada kejang
- Reflek Patologis (-) , Reflek Fisiologis (+)

4. Bladder (Perkemihan)
- Terpasang DC Produktif
- Urine tidak keluar selama 7 jam

5. Bowel (Pencernaan)
- Terpasang NGT Produktif
- Bising usus (+) 23 x/menit
- BAB 3 x/hari, konsistensi lunak
- Mual (-)
- Muntah (–)

6. Bone (Muskuloskeletal)
- Tidak terdapat fraktur, nyeri sendi dan tidak terjadi kiposis, lordosis maupun
skoliosis
- Turgor Kulit: ada piting udema
7. Sosial
- Selama dirawat di ruang ICCU hubungan pasien dengan perawat, dokter
maupun tenaga yang lain terjalin dengan baik.

8. Spiritual
- Pasien beragama Islam, rajin beribadah, ia selalu berdo’a agar penyakitnya
disembuhkan.

D. Hasil Uji Diagnosis

1. Radiologi : selama perawatan di rumah sakit belum pernah dilakukan


pemeriksaan radiologi.
2. Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
5-08-2009 Hemoglobin 16,4 g/dl L 14-18 P 13-16 g/dl
Leukosit 7300/UI 5.000-10.000/UI
Hematokrit 48 % P 40-48 W 37-43 %
Eritrosit 5,40 jt/UI P 4,5-5,5 W 4-5 juta/UI
Trombosit 106.000/UI 150.000-400.000/UI
MCV 89,1 fl 80-97 fl
MCH 30,4 pgr 26-32 pgr
MCHC 34,6 % 31-36 %

Elektrolit : 130 mmol/l 137-145 mmol/l


Natrium 5,0 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l
Kalium 94 mmol/l 98-107 mmol/l
Klorida 419 UI/L L 17-59 P 14-36 UI/L
SGOT/AST 113 UI/L L 21-72 P 9-52 UI/L
SGPT/ALT 173 UI/L L 55-170 P 30-135 UI/L
CK 20 UI/L ≤ 24 UI/L
CKMB 64,1, mg/dl L9-20 P7-17 mg/dl
Ureum darah 1,74 mg/dl L0,8-1,5 P0,7-1,2 mg/dl
Kreatinin darah

6-08-2009 CK 739 UI/L L 55-170 P 30-135 UI/L


CKMB 31 UI/L ≤ 24 UI/L
LDH 2941 UI/L 313-618 UI/L

3. Lain-lain :
Pemeriksaan EKG tanggal 5 Agustus 2009 dengan hasil MCI dan RBBB
E. Program Terapi

Tanggal Therapi Dosis


05-08-2009 KSR 1 X1
Digoxin 1X1/2,
Prorenal 3X1,
Cefotaxim 2x1000mg,
Flumucyl 3X1
IVFD D5% 10tpm
06-08-2009 Lasik 3x2ampul
KSR 1 X1
Digoxin 1X1/2,
Prorenal 3X1,
Cefotaxim 2x1000mg,
Flumucyl 3X1
IVFD D5% 10tpm
1. ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


1. DS : Penurunan curah Perubahan sekuncup
- Pasien mengatakan nyeri jantung jantung : Afterload
pada daerah dada
DO :
- TD: 127/85 mmHg
- HR = 113 x/menit
- RR = 46 x/menit
- EKG : RBBB,MCI
- CK = 173 UI/L
- CKMB = 20 UI/L
2. DS : Nyeri akut Hipoksi miokard
- Pasien mengatakan nyeri karena penyempitan
pada daerah dada pembuluh darah
DO : koroner
- Skala nyeri 5
- TD: 127/85 mmHg
- HR = 113 x/menit
3. DS : - Kelebihan volume Gangguan mekanisme
DO : Cairan regulasi
- Terdapat udema pada
ekstremitas
- Intake IVFD 200cc
- Output: Urine tidak keluar
- IWL: 20cc/jam

2. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan sekuncup jantung :


Afterload
B. Nyeri akut berhubungan dengan hipoksi miokard karena penyempitan pembuluh
darah koroner
C. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
3. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa
No. Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
keperawatan
1. Penurunan curah jantung NOC : Cardiac care :
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan - Monitor gejala gagal - Indikasi penurunan curah
perubahan sekuncup keperawatan selama 3 x 24 jantung dan CO menurun jantung
jantung : Afterload jam, pasien menunjukan termasuk nadi perifer yang
kardiak output/status kualitasnya menurun, kulit
sirkulasi yang memuaskan, dingin dan ekstremitas,
dibuktikan dengan skala RR, dispneu, HR yang
sebagai berikut : tinggai, distensi vena
1 : Ekstrem jugularis, penurunan
2 : Berat kesadaran dan adanya
3 : Sedang edema - Adanya bunyi gallop,
4 : Ringan - Auskultasi bunyi jantung, takikardi dan crackles di
5 : Tidak menunjukkan catat frekuensi, ritme, paru dapat
yang dibuktikan dengan adanya S3 dan S4 serta mengindikasikan gagal
indikator : bunyi baru jantung
No Ind Aw - Observasi bingung, kurang - Gangguan SSP dapat
ikat al Tujuan
tidur, pusing dihubungkan dengan
or penurunan curah jantung
- Observasi adanya nyeri - Nyeri dada
1. Tekanan darah 5 mengindikasikan
dada/ketidaknyamanan,
sistolik dan ketidakcukupan suplai
lokasi, penyebaran,
diastolik dan darah ke jantung
keparahan, kualitas, durasi,
rata-rata dalam manifestasi seperti mual
rentang yang di dan faktor yang
harapkan memperburuk dan
2. Melakukan 3 mengurangi - Tindakan ini dapat
aktivitas tanpa - Jika ada nyeri dada, meningkatkan distribusi
dispneu dan baringkan klien, monitor oksigen ke arteri koroner
nyeri ritme jantung, beri
oksigen, medikasi dan - Penurunan CO
beritahu dokter menghasilkan penurunan
- Monitor intake dan output perfusi ke ginjal sehingga
per 24 jam urin output menurun
- EKG dapat menunjukkan
- Catat hasil EKG dan X- HI sebelumnya, hipertrofi
Ray dada ventrikel, dll
- Kaji hasil laboratorium, - Hasil laboratorium rutin
nilai AGD, elektrolit memberi informasi
termasuk kalsium penyebab gagal jantung
- Monitor CBC, Natrium, dan perkembangan
kreatinin serum dekompesasi
- Tambahan oksigen dapat
meningkatkan ketersediaan
oksigen di jantung
- Berikan oksigen sesuai
kebutuhan - Meninggikan kepala
tempat tidur dapat
menurunkan usaha tenaga
untuk bernafas dan
- Posisikan klien dalam menurunkan venous return
posisi semi fowler atau dan preload
posisi yang nyaman
- Untuk mengevaluasi
seberapa baik klien
menoleransi medikasi saat
- Cek TD, nadi dan ini
kondisi sebelum
medikasi jantung
seperti ACE inhibitor, - Gagal jantung dengan
digoxin dan β pembatasan gerakan dapat
blocker. Beritahu memfasilitasi
dokter bila nadi dan rekompensasi temporer
TD rendah sebelum
- Rendah garam dapat
medikasi
menurunkan kelebihan
- Selama fase akut, pastikan cairan. Rendah kolesterol
klien bedrest dan dapat menurunkan
melakukan aktivitas yang
dapat di toleransi jantung aterosklerosis.
- Periode istirahat
- Berikan makanan rendah menurunkan konsumsi
garam, kolesterol oksigen

- Berikan lingkungan yang


tenang dengan
meminimalkan gangguan
dan stressor. Jadwalkan
istirahat setelah makan dan
aktivitas
NOC :
Setelah dilakukan tindakan Pain Management - Intensitas dari nyeri dan
keperawatan selama 3 x 24 ketidak nyamanan harus
- Lakukan pengkajian nyeri
jam, nyeri hilang/terkendali dikaji dan
secara komprehensif
dengan skala : didokumentasikan setelah
termasuk lokasi,
1 : Tidak pernah prosedur yang
karakteristik, durasi,
2 : Jarang menyebabkan nyeri
frekuensi, kualitas dan
3 : Kadang-kadang dengan beberapa hal baru
faktor presipitasi
Nyeri akut berhubungan 4 : Sering tentang nyeri dan interval
dengan agen injury kimia 5 : Konsisten menunjukkan dari nyeri.
(proses kanker, diskontinuitas yang dibuktikan dengan - Pendekatan dengan teknik
2. indikator :
jaringan), hipoksi miokard komunikasi terapeutik
karena penyempitan - Observasi reaksi nonverbal
Indikator akan meningkatkan
No dari ketidaknyamanan
pembuluh darah koroner kepercayaan klien.
1. Mengenali faktor 2 - Pengalaman klien terhadap
penyebab nyeri masa lampau dapat
2. Mengenali lamanya 3- Gunakan teknik dijadikan bahan evaluasi
(onset) sakit (skala, komunikasi terapeutik awal untuk penanganan
intensitas, frekuensi untuk mengetahui nyeri saat ini.
dan tanda nyeri) pengalaman nyeri pasien - Budaya pasien
mempengaruhi
- Kaji kultur yang tingkat/intensitas nyeri
3. Menggunakan 2 mempengaruhi respon - Minimalisasi pengaruh
metode non- nyeri eksternal mampu
analgetik untuk - Evaluasi pengalaman nyeri membantu klien untuk
mengurangi nyeri masa lampau mengatasi nyeri dan
4. Melaporkan bahwa 2 mencegah timbulnya nyeri.
nyeri berkurang - Dapat memberikan
dengan ketenangan kepada klien
menggunakan - Evaluasi bersama pasien dan membuat klien lebih
manajemen nyeri dan tim kesehatan lain relaks sehingga nyeri dapat
5. Menyatakan rasa 2 tentang ketidakefektifan berkurang.
nyaman setelah kontrol nyeri masa lampau - Dukungan merupakan
nyeri berkurang support sistem yang paling
6. Tanda vital dalam 5- Bantu pasien dan keluarga efektif dalam mengelola
rentang normal untuk mencari dan pasien
menemukan dukungan - Lingkungan sangat
- Kontrol lingkungan yang berpengaruh terhadap
dapat mempengaruhi nyeri suasana hati, suasana hati
seperti suhu ruangan, berkaitan erat dengan
pencahayaan dan tingkat nyeri
kebisingan - Penggunaan teknik non
- Kurangi faktor presipitasi farmakologi (seperti
nyeri relaksasi, guided imagery,
- Pilih dan lakukan terapi musik, distraksi,
penanganan nyeri massage, aplikasi panas-
(farmakologi, non dingi) diharapkan pasien
farmakologi dan inter tidak tergantung dengan
personal) obat-obatan sehingga
pasien bisa melakukan
- Kaji tipe dan sumber nyeri
manajemen nyeri dengan
untuk menentukan
mandiri.
intervensi
- Ajarkan tentang teknik non - Analgetik sangat
diperlukan pada kondisi
farmakologi
nyeri yang berat dan tidak
tertahankan
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri

- Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat - Respon klien terhadap
- Kolaborasikan dengan prosedur dapat dijadikan
dokter jika ada keluhan bahan evaluasi untuk
dan tindakan nyeri tidak penaganan nyeri
berhasil selanjutnya.
- Monitor penerimaan
pasien tentang manajemen - Intensitas dari nyeri, lokasi
nyeri dan kualitasnya merupakan
dasar terhadap penentuan
intervensi yang akan
dilakukan.
Analgesic Administration - Ketelitian dan ketepatan
- Tentukan lokasi, administrasi program
karakteristik, kualitas, dan pemberiann analgetik
derajat nyeri sebelum sangat diperlukan dalam
pemberian obat penanganan nyeri.

- Cek instruksi dokter


tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi - Pilihan analgetik yang
tepat dan rute yang mampu
meminimalkan timbulnya
nyeri pada saat pemberian
serta semakin cepat efek
- Cek riwayat alergi analgetiknya dirasakan
- Pilih analgesik yang oleh klien sangat
diperlukan atau kombinasi dibutuhkan dalam
dari analgesik ketika penanganan nyeri.
pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
- Tentukan analgesik
pilihan, rute pemberian,
dan dosis optimal
- Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
- Evaluasi respon terhadap
nyeri secara teratur
pemberian analgetik dapat
- Monitor vital sign sebelum digunakan untuk menilai
dan sesudah pemberian keefektifan analgetik yang
analgesik pertama kali diberikan
- Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
- Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
(efek samping)
3. Kelebihan volume cairan NOC : 1. Fluid Management
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan a. Pertahankan duduk atau Mencegah sesak nafas
gangguan mekanisme keperawatan selama 3 x 24 tirah baring dengan posisi
regulasi jam, pasien menunjukan fluid semi fowler selama fase
balance dibuktikan dengan akut Pencatatan sangat penting
skala sebagai berikut : b. Buat jadwal pemasukan untuk memonitor pemasukan
1 : Ekstrem cairan, digabung dengan cairan
2 : Berat keinginan minum bila
3 : Sedang mungkin Memonitor kelebihan
4 : Ringan c. Kaji distensi leher dan cairannya dimana
5 : Tidak menunjukkan pembuluh perifer. Lihat
yang dibuktikan dengan area tubuh dependen
indikator : untuk oedem dengan atau
Indikator tanpa pitting; catat
No Agar cairan kembali ke
adanya oedem anasarka jantung
d. Tinggikan kaki bila
duduk, lihat permukaan
1. Tekanan darah 5 kulit, pertahankan tetap
sistolik dan kering dan berikan
diastolik dan bantalan sesuai Pencatatan sangat penting
rata-rata dalam kebutuhan untuk memonitor
rentang yang di 2. Fluid Monitoring pengeluaran cairan
harapkan a. Pantau haluaran urine,
2. Frekuensi 3 catat jumlah dan warna Menghitung balance cairan
pernafasan saat hari-hari dimana
dalam rentang diuresis terjadi.
yang diharapkan b. Pantau/hitung Memonitor kelebihan cairan
3 Keseimbangan 2 keseimbangan
cairan intake pemasukan dan
dan output pengeluaran selama 24
dalam 24 jam jam
Tidak ada asites c. Timbang berat badan
4. 5
Tidak ada setiap hari, catat
5. 3 Turgor kulit terpantau
udema perifer perubahan ada/hilangnya
oedem sebagai respon Keadaan umum terpantau
terhadap terapi
d. Awasi ketat pemberian Mengeluarkan cairan
cairan intravenous
e. Monitor status hidrasi
f. Monitor vital sign
3. Medication Management
- Kolaborasi pemberian
diuretic sesuai indikasi
4. IMPLEMENTASI

Hari/tanggal Jam Dx Implementasi Evaluasi


Rabu, 5-8-‘09 - Mencuci tangan sebelum
bertemu dengan pasien
08.10 1,2,3 Respon : Tangan terbebas
dari kuman
- Memonitor tanda-tanda
08.25 2 vital dan status
hemodinamika setiap jam
Respon : TTV dalam
keadaan stabil
- Melakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
08.30 2
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
08.35 3
frekuensi, kualitas dan
08.40 1
faktor presipitasi
Respon : pasien
mengatakan nyeri pada
daerah dada dan menjalar
disekitarnya
- Melakukan observasi
08.45 1 reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Mengkaji adanya udema
09.50 1 ekstremitas
Respon: ada udema
ekstremitas
- Memonitor gejala gagal
09.55 2 jantung dan CO menurun
termasuk nadi perifer yang
kualitasnya menurun, kulit
dingin dan ekstremitas,
RR, dispneu, HR yang
tinggi, distensi vena
jugularis, penurunan
kesadaran dan adanya
10.00 1 edema
Respon : HR stabil, tidak
ada dispneu, akral hangat
1
- Melakukan auskultasi
bunyi jantung, mencatat
1
frekuensi, ritme, adanya
10.15 S3 dan S4 serta bunyi baru
Respon : ada murmur,
tidak ada gallop
11.00 - Melakukan observasi
1 adanya nyeri
11.05 dada/ketidaknyamanan,
11.10 lokasi, penyebaran,
3 keparahan, kualitas,
durasi, manifestasi seperti
11.30 1 mual dan faktor yang
13.40 1 memperburuk dan
mengurangi
13.50 1,2,3 Respon : Pasien
mengatakan nyeri dada
jika beraktivitas berat,
biasanya kurang dari 10
menit, tidak mual
- Mencatat hasil EKG
EKG : MCI, RBBB
- Mengkaji hasil
laboratorium, nilai AGD,
elektrolit termasuk
kalsium
Hasil laboratorium :
Natrium = 130 mmol/l,
Kalium = 5,0mmol/l,
Klorida = 94mmol/l, CK
= 173UI/L, CKMB =
20UI/L
- Memberikan oksigen 4
liter/menit
- Memonitor nutrisi dan
sumber energi yang
adekuat
Respon : Terpasang NGT
250cc/ 4jam
- Memposisikan klien dalam
posisi semi fowler

- Manajemen lingkungan
dengan memberikan
lingkungan yang tenang
dengan meminimalkan
gangguan dan stressor
- Memonitor intake dan
output per 7 jam
BC/7 jam : urine:0
cc,IWL:140cc UT/7 jam :
500cc cc
- Memonitor tanda-tanda
vital tiap jam
- Mencuci tangan sesudah
bertemu dengan pasien
Respon : Tangan terbebas
dari kuman

Kamis, 6-8-‘09 14.00 - Mencuci tangan sebelum


bertemu dengan pasien
14.15 1,2,3 Respon : Tangan terbebas
dari kuman
14.30 - Memonitor tanda-tanda
2 vital dan status
hemodinamika setiap jam
Respon : TTV dalam
keadaan stabil
- Melakukan pengkajian
15.00 3 nyeri secara komprehensif
2 termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
3
faktor presipitasi
1
Respon : pasien
mengatakan nyeri pada
daerah dada dan menjalar
16.00 disekitarnya sudah
berkurang
- Melakukan observasi
1 reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Memonitor gejala gagal
jantung dan CO menurun
17.00 2 termasuk nadi perifer yang
kualitasnya menurun, kulit
dingin dan ekstremitas,
RR, dispneu, HR yang
tinggi, distensi vena
jugularis, penurunan
kesadaran dan adanya
edema
1
Respon : HR stabil, tidak
ada dispneu, akral hangat
1
- Memberikan injeksi lasik
3x2ampul
1 Respon :injeksi lasik
20.50
masuk
- Melakukan auskultasi
1,2 bunyi jantung, mencatat
frekuensi, ritme, adanya
S3 dan S4 serta bunyi baru
1,2,3 Respon : ada murmur,
tidak ada gallop

- Memberikan makan
dengan NGT
Respon:Nutrisi masuk
250cc
Memberikan flumucyl
dengan NGT
Respon: Flumucyl masuk
- Melakukan observasi
adanya nyeri
dada/ketidaknyamanan,
lokasi, penyebaran,
keparahan, kualitas,
durasi, manifestasi seperti
mual dan faktor yang
memperburuk dan
mengurangi
Respon : Pasien
mengatakan nyeri dada
jika beraktivitas berat,
biasanya kurang dari 10
menit, tidak mual
- Memonitor intake dan
output per 7 jam
BC/7 jam
:Urine:900cc,IWL:140cc
UT/7 jam : Nutrisi:250cc,
IVFD D5%: 200cc
- Monitor respon
kardivaskuler terhadap
aktivitas
Respon : HR = 96 x/menit
- Manajemen lingkungan
dengan memberikan
lingkungan yang tenang
dengan meminimalkan
gangguan dan stressor
- Memonitor tanda-tanda
vital tiap jam
- Mencuci tangan sesudah
bertemu dengan pasien
Respon : Tangan terbebas
dari kuman
MONITORING PASIEN
Nama : Ny.S
Umur : 61 tahun
Diagnosa Medis : Akut Miokard Infark
No CM : 031967
Tanggal : 5 Agustus 2009

S Pemasukan Pengeluaran
Jam TD N R Oral foeeding Lar. jenis Urine Maagi
Darah Darah
tube tpm /feses vought
07.00 127/85 113 46 36,4 0C IVFD
D5% =
150 cc
08.00 185/85 103 39 36,4 0C
09.00 136/90 112 38 36,6 0C
10.00 140/92 109 37 36,5 0C Ma : susah
menelan
Mi :20 cc
11.00 126/96 112 28 36,7 0C 300 cc
12.00 127/84 106 27 36,6 0C
13.00 129/91 108 28 36,4 0C
14.00 129/94 103 27 36,5 0C

MONITORING PASIEN
Nama : Ny.S
Umur : 61 tahun
Diagnosa Medis : Akut Miokard Infark
No CM : 031967
Tanggal : 6 Agustus 2009

S Pemasukan Pengeluaran
Jam TD N R Oral foeeding Lar. jenis Urine Maagi
Darah Darah
tube tpm /feses vought
14.00 99/62 78 11 36,4 0C IVFD
D5% =
150 cc
15.00 104/64 78 16 36,4 0C
16.00 102/66 79 18 36,6 0C
17.00 106/65 77 14 36,5 0C Ma : NGT 900cc
250cc

18.00 105/62 77 15 36,7 0C 350 cc


19.00 93/56 80 19 36,6 0C
20.00 93/51 78 17 36,4 0C
21.00 107/57 77 12 36,5 0C Ma: NGT
250cc

You might also like