You are on page 1of 10

BAB III

DISC BOWL CENTRIFUGE

3.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan sentrifugasi ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kecepatan putar dan waktu terhadap proses pengendapan.

3.2 Tinjauan Pustaka


Proses pemisahan komponen padat dan cair dilakukan melalui beberapa cara
antara lain filtrasi dan sentrifugasi. Filtrasi adalah suatu unit proses dimana
komponen padat tak terlarut dalam suspensi padat-cair dipisahkan dari komponen
cairnya dengan melewatkan suspensi tersebut melalui suatu membran yang dapat
menahan komponen padatan di permukaannya. Sentrifugasi adalah proses
pemisahan padatan yang tidak bercampur, atau komponen padat dari cair melalui
penerapan gaya sentrifugal (Wirakartakusuma, 1992). Sentrifugasi merupakan
salah satu metode untuk memisahkan zat padat tak terlarut dalam bioseparasi.
Proses ini efektif untuk unutk partikel padat dan sulit untuk disaring. Sentrifugasi
memanfaatkan perbedaan densitas antara partikel padat dan fluida di sekitarnya.
Sentrifugasi mempercepat proses sedimentasi alami memanfaatkan medan gaya
sentrifugal. Hal ini akan menyebabkan zat padat terpengaruh gaya sentrifugal dan
terpisah dari larutan (Belter dkk, 1988).

Operasi pemisahan secara mekanik komponen-komponen bahan pangan


dibedakan atas:
1. Metode Sentrifugasi, yaitu pemisahan terhadap bahan cair yang tidak saling
bercampur (immiscible liquids) atau komponen padat dari cair melalui
penerapan gaya sentrifugal,
2. Metode Filtrasi, yaitu pemisahan komponen padatan dari komponen cair
dengan melewatkannya melalui suatu lapisan dari bahan yang poros,
3. Metode Ekspressi, yaitu pemisahan komponen cair dari komponen padat
dengan menggunakan tekanan (Fellow, 1990).
Sentrifugasi yang umum digunakan antara lain tubular bowl, multichamber,
disc dengan nozzle, disc dengan intermittent discharge, scroll, dan basket. Pada
tubular bowl, padatan terdeposit pada dinding bowl, dan feed mengalir secara
kontinu hingga bowl hampir penuh. Disc centrifuge memiliki area sedimentasi
yang lebih luas relatif terhadap volume dan memiliki proses discharge kontinu
atau intermittent. Scroll centrifuge dan basket centrifuge digunakan untuk partikel
yang tersedimentasi secara cepat dan dapat dicuci sebagai packed solid (Harrison
dkk, 2015).

Sebelum centrifuge dioperasikan, ada beberapa hal penting yang perlu


diperhatikan operator, yaitu rotor dalam sentrifuge harus diseimbangkan, alat
harus benar-benar siap dan tidak terdapat kerusakan. Saat centrifuge sedang
berputar tutup mesin tidak boleh dibuka. Sebagian besar dari mesin-mesin ini
mempunyai alat pengaman yang mencegah tutup mesin ini terbuka.
Pengoperasian centrifuge ini juga memerlukan kehati-hatian dari operator jangan
sampai rambut atau jas lab tersangkut pada rotor yang sedang berputar karena
akan sangat membahayakan. Setelah sampel selesai disentrifugasi sampel
kemudian dipindahkan dari rotor. Centrifuge kemudian dibersihkan atau dibilas
dengan menggunakan air bebas mineral (ABM) agar endapan yang tersisa tidak
mengerak (Muljono dkk, 2010).

Gambar III.1 Disc Bowl Centrifuge


Disc bowl centrifuge merupakan alat yang memisahkan 2 fasa cairan
dalam satu proses kontinu dan menggunakan gaya sentrifugal yang besar. Prinsip
kerjanya, apabila cairan yang berat (fase air) terkena gaya sentrifugal yang besar,
cairan akan dipaksa keluar menuju dinding mangkuk (bowl) yang berputar.
Cairan yang lebih ringan (fase biodiesel) akan terpisah pada lapisan yang lebih
dalam. Fasa cairan akan mengalir dekat sumbu putar yaitu pada area oulet yang
berada pada bagian atas bowl. Fasa cairan yang terpisah kemudian akan
meninggalkan bowl akibat gaya gravitasi (Budiman, 2009).

Gambar III.2 Bagian dalam Disc Bowl Centrifuge


Faktor yang mempengaruhi sentrifugasi adalah bahan yang digunakan,
kecepatan rotasi per menit, jenis produk, berat jenis produk, dan waktu. Semakin
besar perbedaan berat jenis dari kedua cairan semakin kecil energi yang
diperlukan untuk proses pemisahannya (Earle,1969).

3.3 Metodologi Percobaan


Percobaan ini dilakukan untuk memisahkan campuran cair-cair dengan
menggunakan gaya sentrifugal. Isi dari subab ini adalah uraian bahan-bahan dan
alat yang digunakan selama praktikum serta diagram prosedur kerja.

3.3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada table III.1
Tabel III.1 Daftar alat dan bahan
Alat Bahan
Batang Pengaduk Etanol
Beaker Glass Minyak
Blender
Disc bowl centrifuge
Gelas Ukur
3.3.2 Prosedur Percobaan
- Mengukur densitas tiap konsentrasi

Mencampurkan minyak dan etanol dalam


beaker glass

Memindahkan dalam piknometer

Menghitung densitas campuran

Gambar III.3 Diagram alir praktikum

- Pemisahan campuran dengan centrifuge

Membersihkan bowl dan Memasukkan campuran etanol dan


peralatan dari sisa kotoran minyak yang sudah diblender

Menentukan laju alir dari


corong pisah

Meletakkan beaker glass pada


masing-masing keluaran

Menyalakan disc bowl Mengatur kecepatan putar sesuai


centrifuge variabel 7200 rpm dan 10000 rpm

Membuka valve dan menunggu


hingga campuran terpisah

Mematikan alat

Gambar III.4 Diagram alir praktikum


3.4 Hasil dan Pembahasan

Kalibrasi dilakukan pada etanol-air dan minyak dengan perbandingan 0-100.


Hasil kalibrasi digunakan dalam membuat kurva kalibrasi yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi zat yang sudah dipisahkan dengan sentrifugasi.

0.9500
0.9480 y = 0.0001x + 0.934
R² = 0.9259
0.9460
0.9440
0.9420
Densitas

0.9400
Minyak
0.9380
Etanol
0.9360
y = -0.0001x + 0.9479
0.9340
R² = 0.9259
0.9320
0.9300
0 20 40 60 80 100 120
Kosentrasi

Gambar III.5 Kurva kalibrasi larutan etanol-air dan minyak


Praktikum ini dilakukan pemisahan campuran dari minyak dan etanol
yang telah dihomogenkan dengan blender menggunakan alat disc bowl
centrifudge. Kurva ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui kemurniaan dari
campuran etanol dan minyak. Percobaan ini dihasilkan 2 larutan yaitu light liquid
dan heavy liquid. Heavy liquid merupakan larutan yang massa jenisnya cukup
besar dan dilihat dari keadaan fisiknya yang cair dan berwarna putih. Sedangkan
light liquid merupakan larutan yang massa jenisnya lebih kecil dan dapat dilihat
dari keadaan fisiknya larutan lebih kental dan berwarna kuning keruh.
Volume campuran yang digunakan 200 ml yang terdiri dari 70% minyak
dan 30% etanol, sehingga volume masing-masing adalah 140 ml etanol dan 60 ml
minyak. Variabel yang digunakan adalah kecepatan putar sentrifuge yaitu 7200
rpm dan 10000 rpm. Praktikum pertama hasil pemisahan minyak dengan etanol
ada 2 hasil yaitu fraksi berat (etanol) dan fraksi ringan (minyak).
Tabel III.2 Hasil Pemisahan Campuran

Massa awal Massa akhir ( Densitas


% Recovery
Komponen ( gram ) gram) (gram/ml)
V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2
Heavy 56,88 56,88 47,13 50,18 17,15 11,77 0,971 0,979
Light 130,2 130,2 106,43 103,12 18,25 20,79 0,930 0,923

Percobaan pertama ini menggunakan variabel kecepatan 7200 rpm volume


minyak sebelum pencampuran adalah 140 ml setelah dihomogenkan dengan
etanol dan dipisahkan dengan alat disc bowl centrifudge menggunakan kecepatan
alir yaitu 30 ml/menit, volume dari larutan. Larutan heavy (minyak) volume awal
adalah 140 ml berkurang menjadi 115,30 ml dan memiliki densitas sebesar 0,9305
gram/ml, sesuai dengan gambar grafik III.5 bahwa pada pemisahan dengan
variabel ini, hampir 100% yang tidak terdapat campuran etanol di dalam minyak,
sedangkan light (etanol) berkurang, dari 60 ml menjadi 52,3 ml, serta memiliki
densitas sebesar 0,979 gram/ml. Menggunakan rumus m = ρ . v didapatkan massa
awal etanol adalah 56,88 gram menjadi 47,13 gram heavy liquid dan massa awal
minyak adalah 130,2 gram menjadi 106,43 gram light liquid, sehingga % recovery
dari heavy liquid dan light liquid berturut-urut pada percobaan pertama adalah
17,15% dan 18,25%. Percobaaan pertama ini terjadi penurunan volume secara
drastis dikarenakan banyaknya campuran yang masih teringgal di dalam blander
dan banyak yang merembes dari alat disc bowl centrifudge, semakin cepat putaran
maka akan semakin banyak campuran yang keluar lewat celah-celah alat.

Percobaan kedua yaitu dengan variabel kecepatan 10000 rpm dan kecepatan
alir yaitu 30 ml/menit, masih dengan acuan pada gambar grafik III.5 untuk
mengetahui konsentrasi dari campuran yang telah dipisahkan. Volume minyak
yang awalnya 140 ml sebelum dihomogenkan, setelah di pisahkan menggunakan
alat disc bowl centrifudge menjadi 105,3 ml dengan densitas , light liquid
(minyak) yang memiliki densitas 0,9930 gram/ml, pada hal ini dapat dilihat pada
Grafik III.5 bahwa dengan densitas tersebut, campuran yang telah dipisahkan
memiliki konsentrasi diantara 100% minyak. Volume etanol awal sebelum
dihomogenkan adalah 60 ml menjadi 51,18 ml, heavy liquid (etanol) memiliki
densitas sebesar 0,979 gram/ml, hal ini sesuai dengan gambar grafik III.5 bahwa
pada etanol yang telah dipisahkan dari suatu campuran mempunyai konsentrasi
100% etanol.

Menggunakan rumus didapatkan massa awal minyak adalah 130,2 gram


menjadi 103,12 gram light liquid dan massa awal etanol 56,88 gram menjadi
50,18 gram heavy liquid, sehingga didapatkan % recovery dari heavy liquid dan
ligth liquid berturut-turut adalah 11,17% dan 20,79%. Percobaan kedua terjadi
penurunan volume secara signifikan dikarenakan saat di homogenkan (blender)
masih banyak campuran yang tertinggal, serta saat di pisahkan dengan alat disc
bowl centrifudge banyak campuran yang keluar melalui celah-celah alat, semakin
cepat putaran yang digunakan, maka akan semakin banyak campuran yang keluar.

Kosentrasi hasil pemisahan campuran dengan centrifuge yaitu densitas


minyak variabel 1 0,93 gram/ml kosentrasinya 129% dan densitas minyak variabel
2 0,923 gram/ml kosentrasinya 229%. Kosentrasi etanol pada densitas 0,971
gram/ml kosentasinya 231 % dan kosentrasi etanol pada densitas 0,979 gram/ml
adalah 311%, dari perhitungan kosentrasi, etanol lebih tinggi dari pada minyak,
dan hasil pemisahan campuran densitas etanol tidak sesuai dengan kurva densitas
karena melebihi kemurnian etanol.

3.5 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum disc bowl centrifudge, dapat disimpulkan bahwa:

1. Semakin cepat kecepatan putaran yang digunakan maka akan membuat


pemisahan semakin murni.
2. Semakin cepat kecepatan putaran yang digunakan maka waktu yang
dibutuhkan semakin sedikit atau semakin singkat.
3. Kosentrasi etanol lebih tinggi dari pada minyak
3.6 Referensi.
Budiman (2009): Metode Sentrifugasi Untuk Pemisahan Biodesel Dalam Proses
Pemisahan.

Fellow, P. (1990) Food Processing Technology, Principle and Practice. Ellis


Horwood Limited, England.

Harrison, R. G., Todd, P. W., Rudge, S. R., Petrides, D. P. (2015). Bioseparations


Science and Engineering, edisi kedua. Oxford: Oxford University Press.

Miller J.N. (2000). “Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry,


4thed,” Harlow,Prentice,Hall

Robinson J.R. (1975). “Fundamental of Acid-Base Regulation, 5th edition,”


Oxford: Blackwell Scientific Publication,

Wirakartakusuma. (1992): Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. IPB,


Bogor.
LEMBAR ASISTENSI
Praktikum Operasi Teknik Kimia

Judul Bab : DISC BOWL CENTRIFUGE

Tangggal Praktikum : 11 Oktober 2018

Kelompok :4

Nama Angggota : 1. Firdaus Prafiqa Affan

2. Mega Dwi Fauzi Ningtyas

3. Titania Septi Hapsari

No Tanggal Asistensi TTD

Dosen Pembimbing

(Christyfani Sindhuwati, ST., MT)

You might also like