Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
P1337430117034
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur dihaturkan kehadirat Allah Bapa Yang Mahakuasa, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Radiologi,dalam
penyusunan makalah ini tidak lepas dari segala bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan
karena segala keterbatasan yang ada. Untuk itu demi sempurnanya laporan kasus ini, penulis
sangat membutuhkan dukungan yang berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.Penulis juga berharap laporan kasus ini bermanfaat bagi penulis maupun para
pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.Latar Belakang........................................................................................................4
2.Rumusan Masalah...................................................................................................5
3.Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
2.Pengertian Bronchopneumonia...............................................................................10
3.Patofisiologi............................................................................................................10
4.Teknik Pemeriksaan................................................................................................13
1.Profil Kasus.............................................................................................................20
3.Pembahasan.............................................................................................................23
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................24
1.Kesimpulan.............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................25
LAMPIRAN........................................................................................................................26
BAB I
3
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut UNICEF dan WHO (2006), pneumonia merupakan pembunuh anak
merupakan penyebab kematian yang tinggi, yaitu sebanyak 19%. Lebih tinggi bila
dibandingkan dengan total kematian akibat AIDS (3%), malaria (8%) dan campak
(4%). Setiap tahun, lebih dari 2 juta anak meninggal karena pneumonia. Pneumonia
merupakan penyebab kematian yang paling sering, terutama di negara dengan angka
kematian tinggi. Hampir semua kematian akibat pneumonia (99,9%), terjadi di negara
1992, 1995 dan 2001 menunjukkan bahwa pneumonia mempunyai kontribusi besar
terhadap kematian bayi dan anak. Sedangkan pada penelitian kesehatan dasar
menduduki tempat ke-2 sebagai penyebab kematian bayi dan balita setelah diare, yaitu
sebesar 15,5% dan menduduki tempat ke-3 sebagai penyebab kematian pada
neonatus.2,3
Berdasarkan organ yang terkena, pneumonia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
(bronkiolitis). Pneumonia lobaris paling sering mengenai usia dewasa muda, sedangkan
paling banyak pada anak usia kurang dari 2 tahun, sedangkan bronkopneumonia dapat
pada anak menjadi penting dalam menurunkan angka morbiditas dan motalitas.
4
Diagnosis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
efektif dan efisien. Tindakan pencegahan juga penting karena tindakan sederhana dapat
2. Rumusan Masalah
2. Apa saja berbedaan kriteria hasil radiograf thorax normal dan thorax
bronchopneumonia?
3. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui perbedaan antara gambaran radiograf thorax normal dan thorax
bronchopenumonia
BAB II
DASAR TEORI
5
1. Anatomi Sistem Pernapasan
a. Hidung
Merupakan saluran udara yang pertama, berfungsi mengalirkan udara ke dan dari
paru-paru. Jalan napas ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan
Struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring.faring
Struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea. Fungsi utama
bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk. Laring sering juga
disebut sebagai kotak suara. Dan terdiri atas : epiglotis , glotis, kartilago tiroid,
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 cincin yang dari tulang-
tulang rawan.
Merupakan lanjutan dari trakea terdiri dari bronkus kiri dan kanan.
6
f. Paru-paru
Merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung alveoli.
Paru-paru dibagi menjadi 2 bagian yaitu : paru-paru kanan dan kiri, dimana paru-
paru kanan terdiri dari 3 lobus dan paru-paru kiri terdiri dari 2 lobus.
Ventilasi
dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Ada dua gerakan pernapasan
yang terjadi sewaktu pernapasan, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi atau
menarik napas adalah proses aktif yang diselenggarakan oleh kerja otot.
7
Pada ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot dan karena
tekanan antara atmosfer dengan paru, adanya kemampuan thoraks dan paru
Difusigas
Transportasigas
tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi gas dipengaruhi oleh
Secara anatomis, system respirasi dibagi menjadi dua yaitu saluran pernafasan
dan parenkim paru. Saluran pernafasan dimulai dari organ hidung, mulut, trakea,
bronkus, dan bronkiolus. Didalam rongga toraks bronkus bercabang menjadi dua
yaitu : kanan dan kiri. Bronkus kemudian bercabang menjadi bronkiolus, bagi
8
Fungsi pernapasan yang utama adalah untuk mengambil oksigen (O 2) dari
atmosfer ke dalam sel-sel tubuh sebagai bahan metabolisme tubuh, dan mentranport
menjadi saluran napas atas dan saluran napas bawah. Saluran napas atas terdiri dari
nasi, cavum nasi, sinus paranasalis dan faring. Komponen tersebut berfungsi untuk
memasuki saluran napas bawah. Saluran napas bawah terdiri dari laring, trakhea,
respirasi, yang meliputi nasal, cavum nasi, faring, laring, trachea, bronkus dan
2. Pengertian Bronchopneumonia
9
Pneumonia merupakan infeksi yang mengenai parenkim paru. Bronkopneumonia
disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri,
peradangan akut dari parenkim paru pada bagian distal bronkiolus terminalis dan
meliputi bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, sakus alveolaris, dan alveoli. Pada
keadaan normal, alveolus terisi udara, namun pada pasien dengan bronkopneumonia,
alveoli akan terisi dengan pus dan cairan, sehingga menyebabkan nyeri dada, hambatan
penyebaran langsung kuman dari respiratorik atas. Hanya sebagian kecil merupakan
akibat sekunder dari bakterimia atau viremia atau penyebaran dari infeksi intra
abdomen. Dalam keadaan normal mulai dari sublaring hingga unit terminal adalah
tahan tubuh dan patogen dari luar, sehingga mikroorganisme dapat berkembang biak
alveoli dan menyebabkan radang pada dinding alveoli dan jaringan sekitarnya. Setelah
itu mikroorganisme tiba di alveoli membentuk suatu proses peradangan yang meliputi
10
Disebut hiperemia, mengacu pada respon peradangan permulaan yang
histamin dan prostaglandin untuk melemaskan otot polos vaskuler paru dan
darah merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu (host)
warna parumen jadi merah dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium
iniudara alveoli tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan
jam.
11
Gambar 2.Stasium hepatisasi merah. Tampak alveolus terisi sel darah merah dan sel
sel.Pada stadium ini eritrosit di alveoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap
padat karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi pucat kelabu
Gambar 3.Stadium hepatisasi kelabu. tampak alveolus terisi dengan eksudat dan
netrofil17
12
Disebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan
peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh
dapat menganggu hasil pemeriksaan pada area yang akan dilakukan pemeriksaan
c. Proyeksi :
1. Foto Thorax PA
depan.
CR: horizontal,
Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah inspirasi penuh, berikan aba-
13
Kriteria Radiograf :
terpotong
Foto simetris
14
Tampak marker R/ L
2. Foto Thorax AP
pemeriksaan/brandcar.
FFD: 150 cm
Beri marker L / R
15
Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah inspirasi penuh
Kriteria Radiograf:
16
Marker L / R & identitas pasien
Foto simetris
CR : horizontal
17
Kriteria Radiograf:
18
BAB III
1. Profil Kasus
a. Paparan Kasus
Profil kasus berisi tentang identitas pasien, riwayat klinis pasien dan prosedur
pemeriksaan.
b. Identitas Pasien
19
Alamat : Kalicari Barat
No. RM : XXXXX
No. ID : XXXX
Tanggal : 06 oktober 2018
Pemeriksaan : Thorax PA
c. Keterangan Klinik Pasien: Bronchopneumonia
Wahyudi ,dr,Sp.A
a. Persiapan Pasien:
pasien terlebih dahulu dan melepaskan kalung atau benda logam lainnya yang
b. Persiapan Alat:
1.Pesawat radiologi
2.IR ukuran 24 X 30 cm dan fiml 24 X 30
3.Baju pasien
4.Marker,plester,gunting
5.Computer Radiography
c. Teknik Pemeriksaan:
Foto Thorax Proyeksi PA
20
Pasien diposisikan erect menghadap bucky stand (kaset vertikal), MSL // garis
tengah kaset.
depan.
CR: horizontal,
Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah inspirasi penuh, berikan aba- aba :
21
Gambar Hasil Radigraf Pasien
22
Gambar Thorax Bronchopneumonia Gambar Thorax Normal
1. Thorax Bronchopneumonia
difus bilateral dengan peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil dan
halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan bercak ini sering terlihat pada
lobus bawah
2. Thorax Normal
Corakan bronkhovaskuler dalam batas normal, tak tampak gambaran infiltrat baik di
kiri normal, Cor : CTR kurang dari 0,56,Aortae tampak normal dan Sistema tulang yang
BAB IV
23
PENUTUP
A. Kesimpulan
bentuk difus bilateral dengan peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil
dan halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan bercak ini sering terlihat
DAFTAR PUSTAKA
24
Hidayat, A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika.
Nanda, 2001. Diagnosis Keperawatan NANDA: Klasifikasi dan Definisi 2001-2002. Alih
Bahasa: Ani Haryani, dkk, Jakarta: PSIKO-BOZ UGM.
Prince, S.A. & Wilson L.M. 1005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi
IV.
Bontrager, Kenneth,L. Text Book Of Radiographic Postioning and Related Anatomi ,Ten
http://radiologynet.blogspot.com/2015/04/pemeriksaan-radiologi-chest-normal.html
LAMPIRAN
25
26