Professional Documents
Culture Documents
A. Graviditas
1. Pengertian graviditas
Kehamilan di sebut juga graviditas, yaitu suatu rangkaian peristiwa yang di
mulai dengan konsepsi (pembuahan) antara sperma terhadap sel telur yang terjadi di
dalam atau di luar rahim, dan berakhir dengan persalinan (Isa, 2008). Graviditas
merupakan frekuensi kehamilan yang pernah ibu alami (Bobak, 2004). Bagi
primigravida, kehamilan yang di alaminya merupakan pengalaman pertama kali,
sehingga trimester III di rasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan
proses persalinan. Ibu akan cenderung merasa cemas dengan kehamilannya, merasa
gelisah, dan takut menghadapi persalinan, mengingat ketidaktahuan menjadi faktor
penunjang terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya
(multigravida), mungkin kecemasan berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang
pernah di alaminya (Kartono,1992).
Sefalosporin (misal sefaklor atau ceclor, sefiksim atau suprax, seftriakson atau
rocephin) adalah anti mikroba yang paling umum di gunakan untuk menangani
berbagai infeksi reproduksi mikroba. Quinolon merupakan kategori C FDA
tetapi biasanya di anggap kontraindikasi dalam kehamilan dan bagi anak-anak
kecil.
2) Vitamin
Vitamin A, Vitamin tidak selalu merupakan suplemen yang positif,
vitamin A dalam dosisi besar dapat menjad teratogen. Efek samping dari hiper
vitamin A merupakan vitamin yang larut lemak yang akan disimpan dalam
tubuh, terutama di hati. Jika jumlahnya berlebih, kelebihan ini akan menumpuk
di tubuh. Vitamin A terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk preform vitamin
A (retinol) dan provitamin A (karoten). Makanan yang menyediakan vitamin A
dalam bentuk preform adalah daging, hati, susu, ikan, telur, dan sereal yang
telah difortifikasi. Sedangkan vitamin A yang tersedia dalam buah dan sayur
berada dalam bentuk karoten. Jika Anda hamil atau sedang merencanakan
kehamilan, sebaiknya:
a) Hindari mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A, seperti
minyak hati ikan, kecuali jika Anda di sarankan oleh dokter.
b) Hindari mengonsumsi hati karena mengandung tinggi vitamin A, Anda bias
mendapatkan vitamin A dari sumber pangan lain, seperti buah dan sayur.
3) Vaksinasi
Vaksinasi merupakan contoh perawatan pencegahan primer yang baik.
Namun, wanita hamil, atau yang beresiko terjadi kehamilan, tidak boleh di
berikan vaksin virus hidup seperti vaksin rubela. Vaksinasi lain, seperti hepatitis
A dan B, influenza, polio, dan rabies dapat di berikan selama kehamilan jika di
perlukan.
Mual adalah perasaan yang secara sadar dirasakan sebagai akibat terjadi
eksitasi pada pusat muntah tersebut.sedangkan muntah,merupakan isi usus dari
dalam saluran usus ketika salah stu bagian mengalami imtasi. Mekanisme dari
muntah sebagai berikut, oleh karena adanya stimulus dan factor penyebab
muntah,yang di hasilkan oleh reseptor-reseptor muntah yang tersebar diseluruh
3
Mual (nausea) dan muntah (emensi gravidarium) adalah gejala yang wajar
pada kehamilan trimester mual. Biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga
timbul pada malam hari dan setiap hari. Gejala-gejala ini terjadi kurang lebih terjadi
setelah 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir berlangsung dan selama kurang
lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi dari 60-80% primi gravid dan 40-60%
multi gravida.satu di antara seribu kehamilan,gejala ini menjadi berat. Perasan mual
ini disebabkan karena meningkatnya kadar hormon esterogen dan HCG dalam
serum. Hiper emensis gravid adalah keadan mual dan munta pada wanita hamil
sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk
akibat terjadi dehidrasi.
4
2. Hiperemisi
Batas mual dan muntah berpa banyak tidak ada kesepakatan.akan tetapi bil
keadaan umum ibu terpengaruh ibu diangap sebagai hiperemisis. Adapun tingkatan
pada hiperemisi, yaitu:
a. Hiperemesis gravidarum tingkat 1= Ringan
Mual muntah terus menerus menyebab kan penderita lemah,tidak mau
makan, berat badan menurun,dan nyeri pada epigasstrium,denyut nadi
menigkat,tekanan darah turun,lidah kering dan mata cekung.
b. Hiperemesis gravidarum tingkat 2= Sedang
Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih
parah,lemah apatis turgor kulit mulai jelek,lidah kering dan kotor,nadi kecil dan
cepat ,suhu badan naik(dehidrasi),ikterus ringan,bert badan turun,tensi
turun,hemokonsentrasi, oguri dan konstipasi,dapat juga terjadi asetorunia dan
nafas keluar bau aseton.
c. Hiperemesis gravidarum tingkat 3= Berat
Keadaan umum buruk,keadaan sangat menurun samnolen sampai koma,
nadi kecil halus dan cepat,dehidrasi hebat,suhu tubuh naik,dan tensi turun sekali
ikterus,komplikasi yang berakibat fatal terjadi pada susunan saraf pusat
(ensefalopati wernicke) dengan adanya nigtasmus,nistagmus,diplopia,perubahan
mental.
3. Konsekuensi emensi/hiperemesis
a. Dehidrasi lebih lanjut menimbulkan resiki trombosit.
b. Gangguan kesemimbangan elekrolit (Na,K)yang berakibat kelemahan tubuh
c. Keseimbangan Ph.
d. Pembentukan keton
e. Gangguan pemberian obat secara per-oral.
f. Resiko asipirasi muntah sering menjadi sindrom gawat pernafasan.
g. Resiko hipotensi,penurunan aliran darah plasenta,sinkop,syok kolap sirkulasi.
6
h. Distress pisikologis
i. Defensiensi vitamin,kegagalan hati
j. Resiko trauma pada GIT.
k. Konsekuensi jangkan panjang, yaitu malnutrisi dan karien dentis.
4. Epitologi
a. Sering terjadi pada primigravida,molahidatidosa,dan kehamilan ganda akibat
peningkatan kadar HCG.
b. Factor organic,karena masuknya vilkhoriales dalam sirkulasi mentemal,dan
perubahan metabolic.
c. Factor psikologis keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan,rasa takut
terhdap kesalinan dan persalinan,
d. Factor endokrin lainnya : hiperteorid,diabetes.
7. Penatalaksaan farmakologi
7
Obat yang dapat diberikan pada hiperemesis gravidarum dapat dipilih obat-
obatan yang tidak bersifat teratogenik(dapat menyebabkan kelainan kogenital-cacat
bawaan bayi)komponen yang dapat diberikan (sesuai urutan), yaitu :
a. Sadativa ringan: obat ini memang tidak menurunkan frekuensi dan emensis
namun sangat membantu terutama untuk menenagkan fisik dan psikologis paien
yang mana factor tersebut kerap kali menyebabkan dominan emensis gravidarum
obat yang digunakan : Phenobarbital(luminal)30mgr,lorazepam dan valium
b. Antihistamin : jika penanganan diatas belum dapat menolong hentikan
penggunaan hedative dan lanjutkan dengan pemberian antihistamin.obat ini untuk
mencegah dan mengobati mual-muntah terutama pusing. Obat yang dapat
digunakan: dimenhidrinat (dramamin),prometazin(avopreg).
c. Vitamin: kerap penggunaan histamine merupakan kombinasi dengan anti emetic
lain seperti bersama antihistamin terutama vitamin B1&B6
d. Antagonis dopamine :penggunaanya dipertimbangkan untuk kasus yang tidak bisa
ditangani oleh perlakuan diatas. Contoh : metoklorpramid (primperam), dan
klorpromazin(langacitil).
.