You are on page 1of 27

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

KUDA- KUDA LENGKUNG

R S GR O U P
AZZA REKA STRUKTUR
Perencana : Muhammad Miftakhur Riza
Contact : 085 643 699 889
Perencana dan Konsultan Struktur
Email : riza.inc@gmail.com

www.engineerwork.blogspot.com
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

PERENCANAAN KUDA- KUDA LENGKUNG


DENGAN PROFIL BAJA PIPA

A. Pemodelan Struktur

Analisis struktur rangka kuda- kuda lengkung dilakukan dengan dengan Program SAP v14
(Structure Analysis Program). Desain kuda- kuda tersebut ditunjukkan pada Gambar
berikut.

7,5m

4,5m

Gambar 1. Perencanaan Struktur Kuda- kuda (AutoCAD)

Gambar 2. Desain Kuda- kuda Lengkung dengan Curved Frame Geometry dari SAP

www.engineerwork.blogspot.com 1
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Pemodelan struktur kuda- kuda dengan SAP ditunjukkan pada Gambar berikut :

Gambar 3. Pemodelan Struktur Kuda- kuda secara 2D dengan SAP

Gambar 4. Pemodelan Struktur Kuda- kuda secara 3D dengan SAP

www.engineerwork.blogspot.com 2
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

B. Peraturan dan Standar Perencanaan

1. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03 - 1729 – 2002.
2. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, PPPURG 1987.
3. Tabel Profil Baja.

C. Data Teknis

Bentang kuda- kuda = 37 meter


Jarak antar kuda- kuda = 6 meter
Profil kuda- kuda = Pipa 2”
Mutu baja = BJ 37
Alat sambung = Las
Tegangan putus minimum (fu) = 370 Mpa
Tegangan leleh minimum (fy) = 240 Mpa
Profil Gording = C 125.50.20.3,2
Berat profil gording = 6,76 kg/m
Sudut Kemiringan (α) = 15,7º
Penutup Atap = galvalum
Berat penutup atap = 12 kg/m2

Jenis Profil yang digunakan ditunjukkan pada Gambar berikut :

Gambar 5. Profil Kolom IWF 250x250x9x14 Gambar 6. Profil Baja Pipa 2˝

www.engineerwork.blogspot.com 3
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Tampilan Extrude profil yang digunakan pada struktur kuda- kuda ditunjukkan pada
Gambar berikut :

Gambar 7. Tampilan Extrude Profil Pipa 2˝ yang Digunakan dalam Struktur Kuda- kuda

D. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang bekerja pada struktur Kuda- kuda diinput dengan program
SAP v14 dengan cara mengisi jenis beban apa saja yang bekerja dengan cara Define –
Load Pattern, seperti ditunjukkan pada Gambar berikut :

Gambar 8. Jenis Beban yang Bekerja pada Struktur Kuda- kuda

www.engineerwork.blogspot.com 4
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Kombinasi pembebanannya dapat diinput dengan cara Define – Load Combinations.


Kombinansi pembebanan dijabarkan sebagai berikut :
1) 1,4 D
2) 1,2D + 1,6L
3) 1,2D + 0,5L + 0,8 Angin Kanan
4) 1,2D + 0,5L - 0,8 Angin Kanan
5) 1,2D + 0,5L + 0,8 Angin Kiri
6) 1,2D + 0,5L - 0,8 Angin Kanan

Kombinasi pembebanan yang diinput dengan SAP ditunjukkan pada Gambat berikut.

Gambar 9. Kombinasi Pembebanan yang Digunakan dalam Analisis

E. Perhitungan Beban :

1. Beban Mati
Beban penutup atap galvalum 12 Kg/m² x 6 = 72 kg
Beban gording C 125.50.20.3,2 x 6 m = 6,76 x 6 = 40,56 kg
Berat instalasi ME (Mechanical Electrical) = 25 kg

Beban mati (dead load) yang bekerja pada struktur kuda- kuda dianggap beban titik
yang terpusat pada tiap joint. Input beban mati (dead load) dapat dilakukan dengan cara
Assign – Joint Loads – Force - Dead, dengan arah beban FZ (-) dari atas ke bawah.
Input beban mati pada kuda- kuda ditunjukkan pada Gambar berikut.

www.engineerwork.blogspot.com 5
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Gambar 10. Input Beban Mati (Dead Load) pada Struktur Kuda- kuda

Beban mati (dead load) yang bekerja pada struktur kuda- kuda ditunjukkan pada
Gambar berikut :

Gambar 11. Beban Mati (dead load) yang Bekerja pada Struktur Kuda- kuda

2. Beban Hidup

Berat pekerja di setiap joint = 100 kg


Berat air hujan = 40 – 0,8.  = 40 – 0,8 x 15,7 = 27,44 kg
Berat hidup total = 127,44 kg

www.engineerwork.blogspot.com 6
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Beban hidup (live load) yang bekerja pada struktur kuda- kuda dianggap beban titik
yang terpusat pada tiap joint. Input beban hidup (live load) dapat dilakukan dengan cara
Assign – Joint Loads – Force – Live, dengan arah beban FZ (-) dari atas ke bawah.
Input beban hidup pada struktur kuda- kuda ditunjukkan pada Gambar berikut.

Gambar 12. Input Beban Hidup (Live Load) pada Struktur Kuda- kuda

Beban hidup (live load) yang bekerja pada struktur kuda- kuda ditunjukkan pada
Gambar berikut :

Gambar 13. Beban Hidup (live load) pada Struktur Kuda- kuda

www.engineerwork.blogspot.com 7
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

3. Beban angin

Berdasarkan PPPURG 1987, koefisien angin untuk gedung tertutup adalah sebagai
berikut :

Tekanan angin di luar daerah pantai (qw) = 25 kg/m2


Sudut kemiringan kuda- kuda = 15,7º

Koefisien angin tekan = 0,02α - 0,4 = 0,02 x 15,7- 0,4 = 0,086


Koefisien angin hisap = -0,4

a. Angin tekan (QT) = Ljrk. antar gording x Bantar kk x Koef tekan x qw


= 1 x 6 x 0,086 x 25
= 12,9 kg

Beban angin vertikal (VT) = QT x cos α


= 12,9 x cos 15,7° = 12,42 kg

Beban angin horizontal (HT) = QT x sin α


= 12,9 x sin 15,7° = 3,49 kg

b. Angin hisap (QH) = Ljrk. antar gording x Bantar kk x Koef hisap x qw


= 1x 6 x 0,4 x 25
= 60 kg

Beban angin vertikal (VH) = QH x cos α


= 60 x cos 15,7° = 57,76 kg

Beban angin horizontal (HH) = QH x sin α


= 57,76 x sin 15,7° = 15,63 kg

www.engineerwork.blogspot.com 8
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Input beban angin (dari arah kanan) pada struktur kuda- kuda dilakukan dengan cara Assign –
Joint Loads – Force, dengan arah beban sumbu X dan Z seperti Gambar berikut.

Gambar 14. Beban Angin Tekan (dari Kanan) Gambar 15. Beban Angin Hisap

Beban angin (wind load) dari arah kanan pada struktur kuda- kuda ditunjukkan pada Gambar
berikut :

Gambar 16. Beban Angin (wind load) dari Arah Kanan pada Struktur Kuda- kuda

www.engineerwork.blogspot.com 9
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Input beban angin (dari arah kiri) pada struktur kuda- kuda dilakukan dengan cara Assign –
Joint Loads – Force, dengan arah beban sumbu X dan Z seperti Gambar berikut.

Gambar 17. Input Beban Angin Tekan (dari Kiri) Gambar 18. Input Beban Angin Hisap

Beban angin (wind load) dari arah kiri pada struktur kuda- kuda ditunjukkan pada Gambar
berikut :

Gambar 19. Beban Angin (wind load) dari Arah Kiri pada Struktur Kuda- kuda

www.engineerwork.blogspot.com 10
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Setelah semua beban dimasukkan, struktur kuda- kuda harus di Release karena tiap joint
kuda- kuda adalah sambungan, maka diasumsikan adanya sendi pada tiap joint dengan cara
Assign - Frame – Release – Moment 33.

Gambar 20. Assign Frame Release, untuk Mengasumsikan Sendi pada Tiap Joint

Struktur kuda- kuda yang telah di release ditunjukkan pada Gambar berikut :

Gambar 21. Frame Release Struktur Kuda- kuda

www.engineerwork.blogspot.com 11
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

F. Analisis Struktur
Acuan perencanaan yang akan digunakan dilakukan dengan cara Design – Steel
Frame Design – View/ Revise Preferences. Kemudian pilih AISC-LRFD 99.

Gambar 22. Steel Frame Design Berdasarkan AISC- LRFD 99

Memilih kombinasi pembebanan yang bekerja pada Struktur dengan cara Define -
Steel Frame Design – Select Design Combos seperti berikut.

Gambar 23. Design Load Selection, Pemilihan kombinasi yang bekerja pada Struktur

www.engineerwork.blogspot.com 12
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Karena struktur dianalisis secara 2 dimensi, maka pilih Analysis Options dengan
sumbu XZ Plane.

Gambar 24. Set Analysis Option XZ Plane

Untuk melihat kemampuan struktur dalam menerima beban dapat dilakukan dengan
cara Design – Steel Frame Design – Start Design/ Check of Structures.

Gambar 25. Steel Design Section

www.engineerwork.blogspot.com 13
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Nilai rasio tegangan (perbandingan tegangan yang terjadi dengan tegangan yang
direncanakan, / r) pada setiap elemen batang dapat diketahui dengan cara Design –
Steel Frame Design – Display Design Info – PM Ratio Color and Values.

Gambar 26. Nilai Rasio Tegangan pada Elemen Struktur Kuda- kuda

Untuk menampilkan gaya- gaya yang bekerja (tekan dan tarik) pada struktur dapat
dilakukan dengan cara Display – Show Table – Analysis Result – Element Output –
Frame Output – Element Forces seperti berikut :

Gambar 27. Tabel Element Forces Frame

www.engineerwork.blogspot.com 14
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

G. Kontrol Hitungan

Dari output SAP diperoleh :


Gaya tarik maksimum = 2276,29 Kg
Gaya tekan minimum = 2200,30 Kg

Profil baja yang dianalisis adalah pipa 2˝ dengan spesifikasi sebagai berikut :

Baja 37
Tegangan putus minimum (fu) = 370 Mpa
Tegangan leleh minimum (fy) = 240 Mpa
Modulus Elastisitas (E) = 200000 Mpa

Diameter terluar (dluar) = 6,05 cm


Diameter dalam (ddalam ) = 5,29 cm
Tebal profil (tw) = 0,38 cm
Luas penampang (An) = ¼ x π x d2 luar - ¼ x π x d2 dalam
= ¼ x 3,14 x 6,052 - ¼ x 3,14 x 5,292 = 6,76 cm2

Profil harus direncanakan agar memenuhi persyaratan kekuatan (strenght) dan syarat
kekakuan (stiffness).

1. Analisis Batang Tarik

i) Cek Kekuatan Batang Tarik (Strenght)


Pu
Tegangan tarik yang terjadi,  =
An
2276,29 Kg
= = 336,73 kg/cm2
6,76 cm

Tegangan tarik rencana, r = Ø x fy

= 0,9 x 2400 = 2160 kg/cm2



Rasio tegangan, stress ratio = 
T
336,73
= = 0,155 < 1 → OK..!!
2160

www.engineerwork.blogspot.com 15
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Syarat,  < r

336,73 < 2160 → OK..!! Profil mempunyai kekuatan cukup.

ii) Cek Kekakuan Batang Tarik (Stiffness)

Momen inersia penampang, I = 1/64 x π x (d4 luar - d4 dalam)


= 1/64 x 3,14 x (6,054 – 5,294) = 27,31 cm4

I
Jari- jari inersia batang, i = A

27,31
= 6,76
=2

Panjang batang, Lk = 100 cm


Nilai kelangsingan, λ = Lk / i
= 100/ 2 = 50

Syarat, λ < λ max


50 < 300 → OK..!! Profil mempunyai kekakuan cukup.

2. Analisis Batang Tekan

i) Cek Kekuatan Batang Tekan (Strenght)

Panjang batang, L = 120 cm

Faktor panjang efektif batang, k = 1 (ujung batang merupakan sendi)

Panjang tekuk batang, Lk = k x L = 1 x 120 = 120 cm

I
Jari- jari inersia batang, i = A

27,31
= 6,76
=2

www.engineerwork.blogspot.com 16
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Kelangsingan batang tekan, λc =1 Lk fy


x x
T[ i E
120
= 1x 2400 = 2,09
3,14 2
x 200000

Karena λc ≥ 1,2

Maka faktor tekuk, ω = 1,25 x λ2c

= 1,25 x 2,092 = 5,46

Pu
Tegangan tekan yang terjadi,  =
An
2200,30 kg
= = 325,48 kg/cm2
6,76 cm²

fy
Tegangan tekan rencana, r =Øx
w
2400 2
= 0,85 x
= 373,63 kg/cm
5,46

Rasio tegangan, stress ratio = 
T

325,48
=
373,63

= 0,87 < 1 → OK..!!

Syarat,  < r

325,48 < 373,63 → OK..!! Profil mempunyai kekuatan cukup.

ii) Cek Kekakuan Batang Tekan (Stiffness)

Panjang batang, Lk = 120 cm

I
Jari- jari inersia batang, i =
A

27,31
= 6,76
=2

www.engineerwork.blogspot.com 17
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

Kelangsingan batang, λ =L/i


= 120 / 2 = 60

Syarat kelangsingan batang tekan,

λ < 200
60 < 200 → OK..!! Profil mempunyai kekakuan cukup.

3. Cek Lendutan Maksimum yang Terjadi

Lendutan yang terjadi akibat beban mati dan hidup dapat diketahui dengan
program SAP dengan cara, Display – Show Deformed Shapes seperti ditunjukkan
pada Gambar berikut.

Gambar 28. Deformasi Struktur Akibat Beban Mati dan Hidup

Kontrol lendutan :
Nilai lendutan yang terjadi < Lendutan yang diizinkan
2,09 mm < 1/300 x L = 1/300 x 1000 mm
2,09 mm < 3,33 mm → OK..!! Lendutan terkontrol.

www.engineerwork.blogspot.com 18
Laporan Perhitungan Struktur
RSGGGRRROOOUUUPPP
AZZA REKASTRUKTUR

H. Kesimpulan

1. Perencanaan struktur kuda- kuda lengkung menggunakan profil baja pipa, untuk
menghindari adanya tekuk lateral karena profil pipa mempunyai kekakuan yang
sama ke segala arah, tidak ada sumbu lemah sumbu kuat.
2. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa struktur
kuda- kuda aman dan mampu menerima berbagai macam kombinasi
pembebanan yang meliputi : beban mati, beban hidup, dan beban angin.

Perencana Struktur,

Muhammad Miftakhur Riza

www.engineerwork.blogspot.com 19
LAMPIRAN : PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress ), fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus (ultimate stress ), fu = 370 MPa
Tegangan sisa (residual stress ), fr = 70 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity ), E= 200000 MPa
Angka Poisson (Poisson's ratio ), = 0.3

B. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : C 125.50.20.3,2


ht = 125 mm
b= 50 mm
a= 20 mm
t= 3.2 mm
A= 781 mm2
Ix = 1810000 mm4
Iy = 270000 mm4
Sx = 29000 mm3
Sy = 8020 mm3
rx = 48.2 mm
ry = 18.5 mm
c= 16.8
Berat profil, w= 6.13 kg/m

Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, b = 0.90


Faktor reduksi kekuatan untuk geser, f = 0.75
Diameter sagrod, d= 8 mm
Jarak (miring) antara gording, s= 1000 mm
Panjang gording (jarak antara rafter), L1 = 6000 mm
Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), L2 = 2000 mm
Sudut miring atap, = 15.7 

C. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + ) ] = 76923.077 MPa
h = ht - t = 121.80 mm
J = 2 * 1/3 * b * t3 + 1/3 * (ht - 2 * t) * t3 + 2/3 * ( a - t ) * t3 = 2754.70 mm4
Iw = Iy * h2 / 4 = 1.001E+09 mm6
X1 =  / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 13936.14 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ] * Iw / Iy = 0.00028 mm2/N2
2

Zx = 1 / 4 * ht * t2 + a * t * ( ht - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( ht - t ) = 24034 mm3
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t)2 + t * (b - t - c)2 = 13597 mm3

G = modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,


J = Konstanta puntir torsi, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h = tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,

1. BEBAN PADA GORDING

2.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Material Berat Satuan Lebar Q


(m) (N/m)
1 Berat sendiri gording 61.3 N/m 61.3
2 Atap baja (span deck ) 120 N/m2 1.0 120.0
Total beban mati, QDL = 181.3 N/m

2.2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
setebal 1 inc = 25 mm. qhujan = 0.025 * 10 = 0.25 kN/m2
Jarak antara gording, s= 1 m
Beban air hujan, qhujan * s * 103 = 250 N/m
Beban hidup merata akibat air hujan, QLL = 250 N/m
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL = 1000 N
3. BEBAN TERFAKTOR

Beban merata, Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL = 617.56 N/m


Beban terpusat, Pu = 1.6 * PLL = 1600.00 N
Sudut miring atap, = 0.27 rad
Beban merata terhadap sumbu x, Qux = Qu * cos  *10-3 = 0.5945 N/mm
Beban merata terhadap sumbu y, Quy = Qu * sin  *10-3 = 0. 671 N/mm
Beban terpusat terhadap sumbu x, Pux = Pu * cos  = 1540.31 N
Beban terpusat terhadap sumbu y, Puy = Pu * sin  = 432.96 N

4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L1 = 6000 mm


Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Ly = L2 = 2000 mm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Mux = 1/10 * Qux * Lx2 + 1/8 * Pux * Lx = 3295502 Nm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 2471626 Nm
Momen di tengah bentang, MB = 3295502 Nm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 2471626 Nm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Muy = 1/10 * Quy * Ly 2 + 1/8 * Puy * Ly = 175085 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Vux = Qux * Lx + Pux = 5107 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Vuy = Quy * Ly + Puy = 767 N

5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :


Kelangsingan penampang sayap, =b/t= 15.625
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
p = 170 / √ fy = 10.973
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
r = 370 / √ ( fy - fr ) = 28.378
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 5768049 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3263201 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 4930000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1363400 Nmm
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact ,   p
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact , p <    r
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p)
c. Penampang langsing ,  > r
→ Mn = Mr * ( r /  )2

 > p dan  < r


Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang non-compact
Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p) = 5544068 Nmm
langsing : Mn = Mr * ( r /  )2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x penam non-compact Mnx = 5544068 Nmm
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p) = 2755451 Nmm
langsing : Mn = Mr * ( r /  )2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y penam non-compact Mny = 2755451 Nmm
6. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :


a. Bentang pendek : L  Lp
→ Mn = Mp = fy * Zx
b. Bentang sedang : Lp  L  Lr
→ Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ]  Mp
c. Bentang panjang : L > Lr
→ Mn = Cb *  / L*√ [ E * Iy * G * J + (  * E / L )2 * Iy * Iw ]  Mp
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 940 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = fy - fr = 170 MPa
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 3035 mm
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1.14
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 5768049 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3263201 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 4930000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1363400 Nmm
Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan lateral), L = L2 = 2000 mm
L > Lp dan L < Lr
 Termasuk kategori : bentang sedang
Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Mnx = Mpx = fy * Zx = - Nmm
Mnx = Cb * [ Mrx + ( Mpx - Mrx ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 6072754 Nmm
Mnx = Cb *  / L*√ [ E * Iy * G * J + (  * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. x untuk : bentang sedang Mnx = 6072754 Nmm
Mnx > Mpx
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mnx = 5768049 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Mpy = fy * Zy = - Nmm
Mny = Cb * [ Mry + ( Mpy - Mry ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 2615868 Nmm
Mny = Cb *  / L*√ [ E * Iy * G * J + (  * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang sedang Mny = 2615868 Nmm
Mny < Mpy
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = 2615868 Nmm
7. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal terhadap sumbu x :


Berdasarkan pengaruh local buckling , Mnx = 5544068 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mnx = 5768049 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg menentukan, Mnx = 5544068 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu x,  b * Mnx = 4989661 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y :
Berdasarkan pengaruh local buckling , Mny = 2755451 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mny = 2615868 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg menentukan, Mny = 2615868 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu y,  b * Mny = 2354281 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 3295502 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 175085 Nmm
Mux / ( b * Mnx ) = 0.6605
Muy / ( b * Mny ) = 0.0744
Syarat yg harus dipenuhi : Mux / ( b * Mnx ) + Muy / ( b * Mny ) ≤ 1.0
Mux / ( b * Mnx ) + Muy / ( b * Mny ) = 0.7348 < 1.0 AMAN (OK)

8. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,


h/t  6.36 *  ( E / fy )
38.06 < 183.60  Plat badan memenuhi syarat (OK)

Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 5107 N


Luas penampang badan, Aw = t * ht = 400 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, Vnx = 0.60 * fy * Aw = 57600 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,  f * Vnx = 43200 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = 767 N
Luas penampang sayap, Af = 2 * b * t = 320 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Vny = 0.60 * fy * Af = 46080 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,  f * Vny = 34560 N
Vux / ( f * Vnx ) = 0.1182
Vuy / ( f * Vny ) = 0.0222
Syarat yang harus dipenuhi :
Vux / ( f * Vnx ) + Vuy / ( f * Vny )  1.0
Vux / ( f * Vnx ) + Vuy / ( f * Vny ) = 0.1404 < 1.0 AMAN (OK)
9. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :


Mu / ( b * Mn ) + 0.625 * Vu / ( f * Vn )  1.375

Mu / ( b * Mn ) = Mux / ( b * Mnx ) + Muy / ( b * Mny ) = 0.7348


Vu / ( f * Vn ) = Vux / ( f * Vnx ) + Vuy / ( f * Vny ) = 0.1404
Mu / ( b * Mn ) + 0.625 * Vu / ( f * Vn ) = 0.8226
0.8226 < 1.375  AMAN (OK)

10. TAHANAN TARIK SAGROD

Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0.1671 N/mm


Beban terpusat terfaktor pada gording, Puy = 432. 6 N/m
Panjang sagrod (jarak antara gording), Ly = L2 = 2000 m
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor,
Tu = Quy * Ly + Puy = 767 N
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 370 MPa
Diameter sagrod, d= 8 mm
Luas penampang brutto sagrod, Ag =  / 4 * d2 = 50.27 mm2
Luas penampang efektif sagrod, Ae = 0.90 * Ag = 45.24 mm2

Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,


 * Tn = 0.90 * Ag * fy = 10857 N
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif,
 * Tn = 0.75 * Ae * fu = 12554 N
Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunakan,   * Tn = 10857 N
Syarat yg harus dipenuhi : Tu   * Tn
767 < 10857  AMAN (OK)

You might also like