You are on page 1of 2

1.

Preceptorship melibatkan dua orang yang berusaha berakomodasi satu sama lain dalam
kapasitas professional
2. Preceptee terkadang menjadikan preceptorship ini menjadi sebuah pengalaman yang
menegangkan sedangkan bagi preceptor tanggungjawab dalam membimbing juga
merupakan sebuah stressor stress vs stress rawan konflik
3. Penyebab konflik kegagalan fungsi komunikasi, kurangnya keterbukaan dalam
interaksi, kurang kepercayaan dan preceptor terkadang kurang responsive terhadap
kebutuhan preceptee
4. Fase adaptasi preceptee:
 Fase bulan madu semangat masih tinggi-tingginya baik untuk dibimbing
maupun membimbing
 Pemulihan dan resolusi mulai melihat realita dunia kerja, preceptor mulai
melihat sikap asli dari preceptee dengan karakter yang unik
 Fase shock menemukan konflik dan berusaha menyelesaikanya.
5. Jenis-jenis konflik
 Konflik tugas terkait pencapaian pembelajaran/kompetensi
 Konflik hubungan hubungan interpersonal antara preceptor dengan preceptee
 Konflik proses penyelesaian masalah biasa konflik muncul dalam
pendelegasian peran preceptor terhadap tenaga lain.
6. Pemicu konflik
 Perbedaan nilai dan kepribadian bahasa, budaya, jenis kelamin, dll
 Peran/hubungan yang ambigu ex: preceptee lebih senior, preceptee masih
saudara
 Lingkungan dan situasi
7. Dampak negative konflik:
 Mengganggu hubungan
 Stress
 Mengganggu kualitas preceptorship
8. Dampak positif konflik:
 Adaptasi
 Kreatifitas dan inovatif
 Persepsi lebih luas
 Harmonis
9. Jenis-jenis metode pembelajaran klinis:
 Pembelajaran pre dan post
 Self educated learning learning contact, independent study, self sopace modul
 Observasi langsung
 Metode pembelajaran masalah ronde, bedside teaching
 Konferensi
 Demonstrasi
 Metode studi kasus
 Bedside Teaching

You might also like