Professional Documents
Culture Documents
kapan kita
melakukan inspeksi tersebut?
6. Analisis Risiko
Dalam kegiatan ini, semua jenis resiko, akibat yang bisa terjadi, tingkat
keparahan, frekuensi kejadian, cara pencegahannya, atau rencana tindakan untuk
mengatasi risiko tersebut dibahas secara rinci dan dicatat selengkap mungkin.
Ketidaksempurnaan dapat juga terjadi, namun melalui upaya sitematik, perbaikan
senantiasa akan diperoleh.
7. Evaluasi risiko
Memprediksi tingkat risiko melalui evaluasi yang akurat merupakan langkah yang
sangat menentukan dalam rangkaian penilaian risiko. Kualifikasi dan kuantifikasi risiko,
dikembangkan dalam proses tersebut. Konsultasi dan nasehat dari para ahli seringkali
dibutuhkan pada tahap analisis dan evaluasi risiko.
2. Apa perbedaan prinsip HRA dan HHI Safety dalam suatu perusahaan yang sama?
ada dasarnya Health Risk Assessment (HRA) secara konsep sama dengan HIRA Safety secara
umum. Jadi dengan menilai kombinasi likelihood dan consequencesuatu potensi ill health yang
diakibatkan oleh suatu hazard. Yang membedakannya hanyalah pendekatan terhadap hazards.
Dalam safety, hazards muncul dari faktor elektrik, mekanis, kinetis, dll. Sedangkan aspek
kesehatan hazards dilihat sebagai faktor fisika, biologi, kimia, ergonomic, dan psikososial.
Kemudian dalam pendekatan terhadap risiko potensi yang terjadi pada safety, yang diidentifikasi
adalah ‘cedera atau injury’ yang muncul bersifat akut sedangkan pada kesehatan, yang
diidentifikasi adalah ‘gangguan fungsi atau munculnya suatu penyakit’ sehingga lebih
bersifat ‘long-term’.
Pada HIRA, memang dibutuhkan satu hal yang lebih spesifik yaitu kemampuan menilai ‘proses
interaksi antara manusia dengan alat, material, dan lingkungannya’. Pada HIRA prosesnya
dimulai dengan melakukan ‘desk study’terhadap proses kerja yang ada di tempat kerja. Pada
tahap ini assessor melakukan identifikasi yang bersifat ‘forecast’ terhadap pekerjaan yang ada di
tempat kerja.
3. Bagaimana cara personil penilai risiko pekerjaan mengetahui kemampuan kerja maksimum
seorang pekerja? Soalnya kita ketahui kemampuan kerja setiap orang kan berbeda-beda
parameter praktis yang digunakan adalah pengukuran denyut nadi yang diusahakan tidak
melebihi 30-40x/m diatas denyut nadi sebelum bekerja
4. Salah satu risiko kesehatan di suatu perusahaan adalah hazard kimia. Bahan2 kima yg kita tau
kan ada yg jika terpapar sedikit sudah sangat berefek, ada yg jika paparannya banyak baru
berefek. bagaimana suatu perusahaan bisa mengetahui hal tersebut?
Menurut peraturan permenaker no 13 tahun 2011 tentang NAB, setiap bahan kimia memiliki
ambang batas yang berbeda. Jadi hal pertama yang dilakukan adalah mengecek kondisi
lingkungan dan perusahaan menggunakan bahan kimia. Contoh nya pada abses dapat
dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap setiap pekerja yang terpapar bahan kimia.
Contohnya pada pekerja yang terpapar cadmium dapat dilakukan pemeriksaan urin, darah
rambut dan feses rutin untuk mengetahui jumlah cadmium yang ada didalam tubuh
5. Jika perusahaan tidak menyediakan APD untuk pekerja sesuai standar, apakah ada
konsekuensinya terhadap perusahaan tersebut?
UU 1/1970 dikatakan bahwa pelanggaran atas keselamatan kerja diatur lebih lanjut dalam
peraturan perundang-undangan pelaksana, yang dapat memberikan ancaman pidana dengan
hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.
100.000,- (seratus ribu rupiah)