Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stroke
1. Definisi
2011)
seperti thrombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher),
embolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak
dari bagian tubuh yang lain), iskemia (penurunan aliran darah ke area otak),
perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak) (Smeltzer dkk,
2001).
faktor resiko yang dapat diubah dan faktor resiko yang tidak dapat diubah.
8
9
kontrasepsi oral, faktor hemostatik dan inflamasi. Faktor resiko yang tidak
dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, ras, etnik dan genetik (Dipiro dkk,
2005).
3. Klasifikasi Stroke
jaringan otak setiap menit. Bila hal ini turun sampai 18 mU/100 gram
jaringan otak setiap menit maka aktivitas listrik neuron terhenti tetapi
struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversible. Apabila
jaringan otak mati, disebut sebagai infark. Infark otak terjadi karena
iskemik otak yang lama dan parah dengan perubahan fungsi dan struktur
dari 24 jam bahkan sampai 21 hari. Jika seorang pasien terkena T.I.A
b. Stroke hemoragik
1) Perdarahan intraserebral
2) Perdarahan subarakhnoid
dalam ruang subarakhnoid yang meliputi sistem saraf pusat yang diisi
yang bersifat akut (De Freitas dkk, 2009). Tanda dan gejala stroke antara
lain :
a. Hemidefisit sensorik
b. Hemidefisit motorik
c. Penurunan kesadaran
13
sentral
fungsi intelektual(demensia)
b) Intervensi Endovaskuler
2) Terapi Farmakologi
antara lain :
14
2. Pemantauan temperatur.
b) Terapi Trombolitik
1. Trombolitik Intravena
2. Trombolitik Intraarteri
2014)
c) Terapi Antiplatelet
d) Terapi Antikoagulan
(Ikawati, 2014)
b. Stroke hemoragik
2) Terapi farmakologi
a. Terapi Antiplatelet
(Ikawati, 2014)
b. Terapi Antikoagulan
c. Terapi Antihipertensi
B. Hipertensi
1. Definisi
yang terjadi di dalam pembuluh arteri manusia ketika darah dipompa oleh
Penyakit ini terjadi tanpa gejala yang dapat meningkatkan penyakit stroke,
(Wiwit, 2010).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg sampai lebih dari
140 mmHg atau aliran tekanan darah diastolik 90 mmHg sampai lebih dari
kali lipat, dan hipertensi perbatasan meningkatkan risiko hingga 1,5 kali
darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor
pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula
18
termasuk orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah
b. Sekunder
atau menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau
Aliran darah otak (ADO) adalah jumlah darah yang menuju ke otak. Otak
orang dewasa menggunakan 20% darah yang dipompa oleh jantung pada saat
keadaan istirahat, dan darah dalam keadaan normal mengisi 10% dari ruang
intracarnial. ADO secara ketat meregulasi kebutuhan dari metabolik otak, rata-
rata aliran ADO dipertahankan 50 ml per 100 gram jaringan otak per menit
menekan dan merusak jaringan otak, sedangkan terlalu sedikit ADO akan
menyebabkan suplai darah yang tidak adekuat. Iskemik akan terjadi jika aliran
darah ke otak di bawah 18-20 ml per 100 gram otak permenit dan kematian
jaringan otak terjadi apabila ADO turun dibawah 8-10 ml per 100 gram
jaringan otak per menit. Di dalam jaringan otak terdapat biochemical cascade
atau yang disebut dengan iskemik cascade yang menyebabkan jaringan otak
19
menjadi iskemik, yang lebih lanjut menyebabkan kerusakan dan kematian dari
Konstriksi pembuluh darah akan terjadi bila tekanan darah meningkat dan akan
pembuluh darah sedang dan pembuluh darah kecil otak. Berdasarkan ini, stroke
yang timbul akibat hipertensi dapat dibedakan atas dua golongan yang
seperti arteri karotis, arteri vertebrobasilaris atau arteri di basal otak, perubahan
stroke iskemik. Peranan hipertensi hanya sebagai salah satu faktor resiko selain
dari faktor resiko lainnya (diabetes mellitus, hiperlipidemia, merokok dan lain-
lain). Pembuluh darah kecil di otak, ialah cabang penetrasi arteri yang
kelainan pada pembuluh darah jenis ini adalah spasme dan lipohialinosis,
spasme terjadi pada hipertensi akut seperti hipertensi maligna, dan manifestasi
tersebut akan menjadi tetap. Hal ini berbahaya karena pembuluh serebral
fluktuasi dari tekanan darah sistemik. Bila terjadi penurunan tekanan darah
sistemik maka tekanan perfusi ke jaringan otak tidak adekuat. Hal ini akan
tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi pada dinding kapiler menjadi
2007).
21
kondisi sistem neurologis. Pada sebagian besar pasien, tekanan darah akan
a. Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan sekitar 15%
sistolik (TDS) >220 mmHg atau tekanan darah diastolic (TDD) >120
mmHg. Pada pasien stroke iskemik akut yang akan diberi terapi
dan TDD <110 mmHg. Selanjutnya, tekanan darah harus dipantau hingga
TDS <180 mmHg dan TDD <105 mmHg selama 24 jam setelah
mmHg atau Mean Arterial Preassure (MAP) >150 mmHg, maka tekanan
c. Apabila TDS >180 mmHg atau MAP >130 mmHg disertai dengan gejala
d. Apabila TDS >180 mmHg atau MAP >130 mmHg tanpa disertai gejala
menit hingga MAP 110 mmHg atau tekanan darah 160/90 mmHg. Pada
diperbolehkan.
penurunan tekanan darah dengan cepat hingga TDS 140 mmHg cukup
kontraindikasi mutlak.
23
namun hal ini bersifat individual, tergantung pada usia pasien, berat
lebih rendah dari target di atas pada kondisi tertentu yang mengancam
target organ lainnya, misalnya diseksi aorta, infark miokard akut, edema
tersebut adalah 15-25% pada jam pertama, dan TDS 160/90 mmHg
a. Diuretik Thiazide
Golongan ini adalah yang paling tua dan paling banyak digunakan
Efek samping antara lain keletihan, keram kaki, lemah, encok (jarang),
libido dan atau impotensi. Diuretik thiazid yang digunakan pada pasien
mungkin adalah kemerahan pada kulit atau reaksi alergi lain, hilang
selera makan, batuk kering kronis, dan kerusakan ginjal. Contoh obat
2010).
25
pasien stroke iskemikdi instalasi rawat inap rsup sanglah denpasar”, hasil
Mengganggu jalan masuk kalsium menuju sel otot jantung dan arteri. Ini
lebih lancar untuk menurunkan tekanan darah. Golongan obat ini juga
yang disebut sebagai angina pektoris (biasanya disebut angina saja). Efek
ruam, konstipasi, sakit kepala, dan pening. Setiap obat dalam golongan
ini memiliki efek samping khusus. Contoh obat yang digunakan pada
(Kowalski, 2010).
mekanisme kerja obat ini tidak diketahui secara pasti, diduga bekerja
e. Alfa Blocker
stroke akut adalah fentolamin (antagonis reseptor alfa1 dan alfa2). Efek
2011).
f. Vasodilator Langsung
D. Rasionalitas Obat
a. Tepat diagnosis
tersebut. Akibatnya obat yang diberikan juga tidak akan sesuai dengan
d. Tepat dosis
efek terapi obat. Pemberian dosis yang berlebihan, khususnya untuk obat
yang dengan rentang terapi yang sempit, akan sangat beresiko timbulnya
efek samping. Sebaliknya dosis yang terlalu kecil tidak akan menjamin
memaksimalkan obat.
29
pemberian obat per hari semakin rendah tingkat ketaatan minum obat.
masing. Pemberian obat yang terlalu singkat atau terlalu lama dari yang
tidak diinginkan yang timbul pada pemberian obat dengan dosis terapi
Respon individu terhadap efek obat sangat beragam. Hal ini lebih
jelas terlihat pada beberapa jenis obat seperti teofilin dan aminoglikosida.
j. Tepat informasi
kepada pasien.
E. Kerangka Konsep
Ketepatan
PERDOSSI,
American Heart indikasi
Association
Journal, Stroke
Pasien Ketepatan
Terapi and Vascular
Stroke Neurology dan Obat
Akut Antihipertensi
Guideline for the
Diagnosis and Ketepatan
Management of Dosis
Hypertension in
Adults Ketepatan
Pasien
Gambar 1. Kerangka Konsep
F. Keterangan Empiris
Heart Association Journal, Stroke and Vacular Neurology and Guidline for the