You are on page 1of 6

Hubungan Respiratory Rate (RR) dan Oxygen Saturation (SpO2)

Pada Klien Cedera Kepala

Riki Ristanto1, Amin Zakaria2


1
Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes RS. dr. Soepraoen Malang
2
Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes RS. dr. Soepraoen Malang

ABSTRAK
Latar Belakang. Evaluasi fungsi respirasi pada pasien cedera kepala merupakan intervensi penting saat
penatalaksanaan pasien cedera kepala. Evaluasi fungsi respirasi dilakukan melalui pengukuran RR dan
SpO2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara RR dan SpO2 pada klien yang
mengalami cedera kepala. Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan desain cohort
retrospektif ini dilaksanakan di Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung pada bagian Rekam Medis. Data diambil
dari semua rekam medis pasien bulan Januari 2016 hingga Juli 2017 berjumlah 150 rekam medis. Variabel
yang digunakan adalah jumlah RR dan Kadar SpO2 saat pasien masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah
sakit. Data yang didapatkan kemudian diolah dengan SPSS 20.0 menggunakan Uji Korelasi Spearman’s
Rho. Hasil. Berdasarkan hasil analisis Uji Korelasi Spearman’s Rho didapatkan p= 0,002, r= -0,247.
Kesimpulan. Pada pasien cedera kepala, komponen RR memiliki hubungan yang bermakna dengan kadar
SpO2 dengan kekuatan lemah dan arah korelasi negatif.
Kata Kunci: Pasien cedera kepala, Respiratory Rate (RR), Saturasi Oksigen (SpO2).

Correlation Respiratory Rate (RR) and Oxygen Saturation (SpO2)


In Head Injury Client

ABSTRACT

Proposal IPAL
Background. Evaluation of respiratory function in patients with head injury is an important intervention
when the management of head injury patients. Evaluation of respiratory function is done by measuring RR
and SpO2. The purpose of this study was to analyze the relationship between RR and SpO2 in clients who
suffered head injury. Method. The observational analytic study with this retrospective cohort design
approach was carried out in dr. Iskak Tulungagung Hospital at the Medical Record section. Data taken from
all patient medical records from January 2016 to July 2017 amounted to 150 medical records. The variables
used were the number of RR and SpO2 levels when the patient entered the Emergency Department. The data
obtained was then processed with SPSS 20.0 using Spearman's Rho Correlation Test. Results. Based on
Spearman's Rho correlation test results obtained p = 0,002, r = -0,247. Conclusion. In head injury patients,
the RR component has a significant relationship with SpO2 levels with weak strength and negative
correlation direction.
Keywords: Head injury patient, Respiratory Rate (RR), Oxygen Saturation (SpO2).

PENDAHULUAN Namun, saat ini masih belum ada sistem


Evaluasi fungsi respirasi pada pasien evaluasi fungsi respirasi yang ideal untuk
cedera kepala merupakan intervensi penting diterapkan pada kasus cedera kepala, karena
saat penatalaksanaan pasien cedera kepala. baik RR maupun SpO2 sama-sama memiliki
Fungsi respirasi merupakan fungsi yang kelebihan dan kekurangan ketika diterapkan.
menjamin kebutuhan oksigenasi pada otak Respiratory Rate (RR) adalah jumlah
yang sedang mengalami cedera (Bruijns et al., siklus pernafasan (inspirasi dan ekspirasi
2014). Evaluasi fungsi respirasi, umumnya penuh) yang dihitung dalam waktu 1 menit
dilakukan melalui pengukuran RR dan SpO2. atau 60 detik (Perry & Potter, 2005).

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


Frekuensi pernafasan merupakan salah satu terutama otak pasca terjadinya cedera kepala
komponen tanda vital, yang bisa dijadikan merupakan tujuan utama yang dilakukan pada
indikator untuk mengetahui kondisi pasien, saat penanganan awal pasien dengan cedera
terutama kondisi pasien kritis (Muttaqin, kepala. Oleh karena itu evaluasi fungsi
2010; Smith & Roberts, 2011). Menurut hasil respirasi merupakan komponen penting yang
penelitian Bruijns et al. (2014), bahwa perlu dilakukan untuk mengetahui adanya
frekuensi pernafasan merupakan prediktor perburukan kondisi sedini mungkin. Tujuan
yang baik untuk mengetahui outcome pasien dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
cedera kepala, bersama dengan tekanan darah hubungan antara RR dan SpO2 pada klien
sistolik. Namun, hasil pengukuran RR yang mengalami cedera kepala.
dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi: METODE
latihan atau olah raga, keadaan emosi Penelitian observasional analitik
(kecemasan/takut), polusi udara, ketinggian, dengan pendekatan desain cohort retrospektif
obat-obatan (narkotik, amfetamin), suhu, ini dilaksanakan di Rumah Sakit dr. Iskak
gaya hidup, usia, jenis kelamin, dan nyeri Tulungagung pada bagaian Rekam Medis.
akut (Muttaqin, 2010) Data diambil dari semua rekam medis pasien
Alat ukur kedua dari fungsi respirasi bulan Januari 2016 hingga Juli 2017

Proposal IPAL
adalah saturasi oksigen (SpO2). Menurut berjumlah 150 rekam medis dengan kriteria
Brooker (2005) oxygen saturation merupakan inklusi adalah data rekam medis dengan nilai
presentase hemoglobin (Hb) yang mengalami ISS ≥ 15, memiliki data RR, dan SpO2 pada
saturasi oleh oksigen. Observasi oxygen lembar triage, dan data dengan rentang usia
saturation dilakukan untuk mencegah dan pasien 20-65 Tahun. Kriteria ekslusinya
mengenali risiko terjadinya hipoksia jaringan. adalah data rekam medis dengan luka bakar
Hipoksia jaringan akan menyebabkan risiko serius, intoksikasi dan PPOK, dan data pasien
trauma sekunder pada jaringan otak yang akan rujukan. Dilakukan pengumpulan data dasar
berakibat pada kematian pasien (McMulan et berupa: jenis kelamin, dan mekanisme cedera.
al., 2013). Menurut Brooker (2005), bacaan Data RR dan SpO2 diambil pada data rekam
saturasi oksiegen memiliki beberapa faktor medis saat pasien masuk IGD rumah sakit.
yang mempengaruhi, yaitu hemoglobin (Hb), Data yang didapatkan kemudian diolah
sirkulasi, aktivitas, suhu tubuh, adanya dengan SPSS 20.0 menggunakan Uji Korelasi
hiperbilirubinemia, dan adanya hipoksemia. Spearman’s Rho.
Menurut Wilensky et al. (2009) kondisi HASIL
cerebral ischemic injury terjadi pada 90% Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian
yang meninggal akibat cedera kepala. n %
Jenis Kelamin
Menjaga kecukupan oksigenasi jaringan Laki-laki 107 71,3

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


Perempuan 43 28,7 lemah dengan arah korelasi negatif (semakin
Mekanisme Cedera
Kecelakaan lalu lintas 133 88,7 tinggi nilai RR maka menunjukkan semakin
Jatuh 10 6,7 rendahnya SpO2).
Trauma benda tumpul 7 4,7
Total 150 100
Sumber: Data primer hasil penelitian
PEMBAHASAN
Tabel 2. Diskriptif data Responden Penelitian
Data yang didapat menunjukkkan
Variabel Rerata Median Minimum Maksimu
m bahwa pada periode pengambilan sampel,
Usia 40,17 40 19 68
ISS 25,19 26 17 38 rerata usia penderita cedera kepala adalah
GCS 9,06 9 3 14
RR 23,99 22 14 60 40,17 (19-68) tahun, dengan prevalensi laki-
SpO2 85,96 88,45 50 99
Sumber: Data primer hasil penelitian laki yang terbanyak (71,3%), dan mekanisme
Pada tabel 1 yang merupakan cedera terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas
karakteristik responden penelitian, didapatkan (88,7%). Hasil tersebut bersesuaian dengan
bahwa trauma kepala lebih banyak terjadi hasil penelitian Tjahjadi et al. (2013) yang
pada laki-laki (71,3%), dengan mekanisme menyatakan bahwa jumlah pasien laki-laki
cedera terbanyak kecelakaan lalu lintas yang mengalami cedera kepala (61 orang atau
(88,7%). Berdasarkan hasil pada tabel 2, 81.96%) lebih banyak dibandingkan jumlah
kejadian cedera kepala rata-rata terjadi pada pasien perempuan (11 orang atau 18.04%).

Proposal IPAL
usia 40,17 (19-68) tahun. Berdasarkan Menurut Amanda & Marbun (2014),
penilaian Score ISS, diperoleh nilai laki-laki adalah korban kecelakaan yang
mediannya 26 dengan rerata 25,19 (17-38), paling banyak di Indonesia, bahkan
dan terbanyak mengalami cedera kepala jumlahnya termasuk dalam lima besar
sedang dengan rerata GCS 9,06 (3-14). Pada penyebab utama kematian di Indonesia.
data RR responden didapatkan rerata 23,99 Menurut Spesialis Keselamatan Lalu Lintas di
(14-60), SpO2 responden didapatkan rerata Bank Dunia, Jose Luis Irigoyen, negara-
85,96 (50-99). negara berkembang seperti Indonesia
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Spearman’s Rho. menyumbang 90% jumlah kematian akibat
SpO2
kecelakaan lalu lintas. Setiap hari rata-rata
r -0,247
RR p 0,002 120 orang meninggal akibat kecelakaan lalu
n 150 lintas di Indonesia dengan 60% kematian
Sumber: Data primer hasil penelitian

Berdasarkan hasil analisis Uji berasal dari pengendara roda dua atau tiga dan

Spearman’s Rho pada Tabel 4.5 dapat 80%nya korbannya adalah laki-laki.

diketahui bahwa p value = 0,002 dan nilai r = Dengan Uji Spearman’s Rho didapatkan

-0.247, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa RR memiliki hubungan yang

terdapat hubungan yang bermakna antara RR bermakna (p= 0,002) dan memiliki arah

dan SpO2 dengan kekuatan hubungan yang korelasi negatif (r= -0.247) dengan kadar

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


SpO2. Semakin tinggi nilai RR maka dimungkinkan karena peningkatan variabel
menunjukkan semakin rendahnya SpO2. RR dapat disebabkan karena berbagai kondisi.
Adanya hubungan yang lemah dengan Komponen RR memiliki faktor lain yang
arah korelasi negatif antara RR dan SpO2 dapat mempengaruhi hasil penghitungannya.
menunjukkan bahwa upaya tubuh dalam Menurut Bouzat et al. (2015); Kondo et al.
meningkatkan RR merupakan pertanda (2011); Laytin et al. (2015), banyak faktor
adanya hipoksia jaringan yang ditandai oleh yang dapat mempengaruhi RR pasien yang
adanya penurunan saturasi oksigen atau mengalami cedera kepala, diantaranya adalah
SpO2. Upaya tersebut merupakan pertanda usia, mekanisme terjadinya injuri, dan adanya
tubuh sedang melakukan mekanisme penggunaan ventilasi mekanik. Sedangkan
kompensasi yang bertujuan untuk menurut Warfield & Bajwa (2004),
mempertahankan perfusi jaringan cerebral. menyebutkan bahwa komponen RR dapat
Adanya kerusakan jaringan otak akan memicu dipengaruhi oleh beberapa keadaan, antara
terjadinya gangguan sistemik yang salah lain rasa tidak nyaman atau nyeri, pengaruh
satunya berupa hipermetabolisme pada respons sistem saraf simpatis, keadaan
jaringan otak. Cedera otak yang diikuti asidosis metabolik, kebutuhan oksigenasi
dengan adanya kenaikan penggunaan energi tubuh, suhu tubuh, dan keadaan saluran

Proposal IPAL
dan metabolisme basal akan memicu pernafasan.
kebutuhan oksigen yang lebih tinggi dari Penggunaan komponen RR juga tidak
kondisi normal (Werner & Engelhard, 2007). dapat dijadikan dasar dalam pemberian berapa
Maka secara reflek tubuh akan berusaha untuk liter O2 yang harus diberikan kepada pasien.
memenuhi kebutuhan oksigen dan menjaga Berbeda dengan SpO2, yang dapat
perfusi jaringan otak dengan cara memberikan gambaran langsung dari jumlah
meningkatkan jumlah RR per menit, total oksigen yang dialirkan darah ke jaringan
harapannya dengan meningkatnya jumlah RR setiap menit atau disebut dengan oxygen
maka FiO2 akan meningkat dan berdampak delivery (McMulan et al., 2013). Sehingga
pula pada peningkatan PaO2 dan saturasi penggunaan dari hasil pengukuran SpO2 dapat
oksigen jaringan. Maka dapat disimpulkan dijadikan acuan dalam penentuan jumlah
bahwa pada kondisi pasien cedera kepala oksigen yang perlu diberikan kepada pasien.
yang masih terkompensasi, maka nilai RR Oxygen saturation memiliki positif korelasi
yang didapatkan belum bisa menggambarkan dengan jumlah oksigen yang diberikan,
kondisi pasien cedera kepala yang dengan artian bahwa semakin tinggi kadar
sebenarnya. oksigen yang diberikan, maka kadar oxygen
Kekuatan hubungan yang lemah saturation juga akan mengalami peningkatan
antara RR dan SpO2 (r= -0.247), (Silvestri, 2011). Nilai normal dari oxygen

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


saturation adalah antara 95 – 100% memperfusi jaringan, utamanya jaringan
(Merenstein & Gardner, 2002). cerebral.
Dari hasil penelitian ini didapatkan KESIMPULAN
fakta bahwa adanya kesamaan berupa Pada pasien cedera kepala, komponen
penurunan GCS pasien yang diikuti oleh RR memiliki hubungan yang bermakna
penurunan dari SpO2 pasien. Kondisi hipoksia dengan kadar SpO2 dengan kekuatan lemah
yang terjadi pada pasien merupakan dampak dan arah korelasi negatif.
dari beratnya kerusakan otak pasca cedera DAFTAR PUSTAKA
kepala yang tergambar pada skor GCS pasien. Amanda, Gita & Marbun, Julkifli. (2014).
Indonesia Urutan Pertama Peningkatan
Dari seluruh pasien yang meninggal
Kecelakaan Lalu Lintas.
didapatkan data bahwa 100% mengalami http//republika.co.id. Diakses tanggal 24
Juli 2016 Pukul 09.11 WIB.
hipoksia, dengan kondisi terbanyak
Bouzat, Pierre, Legrand, Robin, Gillois,
mengalami hipoksia sedang. Skor GCS pasien Pierre, Ageron, François-Xavier, Brun,
yang meninggal sebagian besar menunjukkan Julien, Savary, Dominique, Payen, Jean-
François. (2015). Prediction of intra-
hasil GCS ≤8 sejumlah 19 pasien atau 79%. hospital mortality after severe trauma:
Menurut Sharf dan El-Gebali (2013) yang which pre-hospital score is the most
accurate? Injury. doi:
menyatakan bahwa GCS dan saturasi oksigen http://dx.doi.org/10.1016/j.injury.2015.1

Proposal IPAL
merupakan faktor prediktor mortality yang 0.035
kuat pada pasien dengan cedera kepala berat. Brooker, C. (2005). Ensiklopedi
Keperawatan. (Andry Hartono, Brahm
Sehingga dapat disimpulkan bahwa berat U. P, Dwi Widiarti:trans). Jakarta:
ringannya kondisi pasien cedera kepala yang EGC.
tergambar pada GCS maka akan terlihat juga Bruijns, S., Guly, H., Bouamra, O., Lecky, F.,
& Wallis, L. (2014). The value of the
pada nilai SpO2 nya. Komponen SpO2 adalah difference between ED and
gambaran presentase rasio antara jumlah prehospital vital signs in predicting
outcome in trauma. Emergency
oksigen aktual yang terikat oleh hemoglobin Medicine, 31, 579-582
(Djojodibroto, 2007). Maka dengan Djojodibroto, D. (2007). Respirologi:
mengetahui berapa nilai hasil pengukuran Respirasi medicine. Jakarta: EGC

SpO2 akan membantu untuk mengetahui Kondo, Y., Abe, T., Kohshi, K., Tokuda, Y.,
Cook, E.F. and Kukita, I. (2011).
berapa besaran konsentrasi oksigen yang Revised trauma scoring system to
benar-benar bisa dimanfaatkan untuk predict In hospital mortality in the
emergency department:
Glasgow Coma Score, Age, and systolic scoring system in low- and middle-
blood pressure score. Critical Care, 15: income countries: Lessons from
R191. Mumbai. Injury, 46(12), 2491-2497.
doi:
Laytin, Adam D., Kumar, Vineet, Juillard,
http://dx.doi.org/10.1016/j.injury.2015.0
Catherine J., Sarang, Bhakti, Lashoher,
6.029
Angela, Roy, Nobhojit, & Dicker,
Rochelle A. (2015). Choice of injury

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)


McMullan, J., Rodrigues, D., Hart, K. W., Smith, J., & Roberts, R. (2011). Vital signs
Lindsell, C. J., Voderschmidt, K., for nurses an introduction to clinical
Wayne, B., Branson, R. (2013). observations. London: Wiley-
Prevalence of prehospital hypoxemia Blackwell.
and oxygen use in trauma patients. Tjahjadi, M., Arifin, M. Z., Gill, A. S., &
Military Medicine. 178(10): 5. Faried, A. (2013). Early mortality
Merenstein, G. B., & Gardner, S. L. (2002). predictor of severe traumatic brain
Hanbook of nenonatal intensive care. injury: A single center study of
Missouri: Mosby, Inc. prognostic variables based on admission
characteristics. The Indian Journal of
Muttaqin, A. (2008). Pengantar asuhan
Neurotrauma, 10(1), 3-8. doi:
keperawatan klien dengan gangguan
http://dx.doi.org/10.1016/j.ijnt.2013.04.
sistem persyarafan. Jakarta: Salemba
007.
Medika
Warfield, C.A., Bajwa, Z.H. (2004).
Perry & Potter. (2005). Fundamental
Principles and practice of pain
keperawatan: konsep, proses, dan
medicine. 2nd ed. US: McGraw-Hill.
praktik. Jakarta: EGC.
Werner, C., & Engelhard. (2007).
Sharf, M.S., El-Gebali, M.A. (2013).
Pathophysiology of traumatic brain
Correlation between glasgow coma
injury. British Journal of Anaesthesia,
Score and jugular venous oxygen
99(1), 4-9. doi: 10.1093/bja/aem131.
saturation in severe traumatic brain
injury. Egyptian Journal of Anaesthesia. Wilensky, E. M., Gracias, V., Itkin, A.,
29, 267-272. Hoffman, K., Bloom, S., Yang, W.,
http://dx.doi.org/10.1016/j.egja.2013.02 Christian, S., LeRoux, PD. (2009).

Proposal IPAL
.008. Brain tissue oxygen and outcome after
severe traumatic brain injury: A
Silvestri, Linda Anne. (2011). Saunders
Systematic Review. Critical Care
Comprehensive Review For The
Medecine Journal. 37(6), 2057-2063.
NCLEX-RN Examinatioan. US: Elsevier
Inc.

Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)

You might also like