You are on page 1of 6

OUTLINE JURNAL

Judul :

Multicenter cohort-study of 15326 cases analyzing patient satisfaction and perioperative pain
management: general, regional and combination anesthesia in knee arthroplasty

Resume:

1. Tujuan penelitian

Jurnal ini bertujuan untuk mengevalusi berbagai jenis anastesi yang kerap digunakan
dalam operasi arthroplasty, membandingkan anastesi umum, anastesi spinal, dan kombinasi
anastesi umum dan regional yang digunakan untuk obat anti-nyeri, penilaian skala subjective
functional, penilaian skala nyeri, dan menilai kepuasan pasien pasca operasi. Hipotesis pada
studi ini menyatakan bahwa anastesi regional dan kombinasi anastesi regional dan umum
lebih unggul jika dibandingkan anastesi umum dalam menangani nyeri pasca operasi dan
sebagai obat anti-nyeri.

2. Jenis rancangan penelitian

Jurnal ini menggunakan rancangan penelitian cohort study pada 15326 pasien dalam
jangka tahun 2009 - 2015 pasca operasi primary arthroplasty yang dilakukan secara nasional
di 46 departemen ortopedi pada jangka waktu tersebut.

3. Tahun penelitian

Tahun dilakukannya penelitian ini adalah tahun 2009-2015.

4. Lokasi penelitian

Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah 46 departemen ortopedi di rumah sakit


seluruh Jerman.

5. Sampel penelitian

Sampel penelitian ini adalah 15326 pasien pasca operasi primary arthroplasty di 46
departemen ortopedi dalam jangka tahun 2009 dan 2015 dan memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.

6. Variabel penelitian

- Variabel bebas:

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah anastesi umum, anastesi regional dan
anastesi kombinasi yang digunakan dalam operasi arthroplasty.

- Variabel tergantung:
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah obat anti-nyeri, efek samping, skala
nyeri, kepuasan pasien, dan parameter subjektif kesejahteraan pasien yang dievaluasi pasca
operasi arthroplasty.

7. Skala data variabel penelitian

Skala data variabel penelitian yang digunakan adalah skala nominal.

8. Uji hipotesis penelitian

Dalam penelitian ini untuk membandingkan kebutuhan akan obat anti-nyeri, efek
samping, dan parameter fungsional antar kelompok studi digunakan Uji Komparatif
berpasangan dengan Uji Pearson’s Chi-Squared. Untuk mengetahui perbedaan nilai NRS
antar kelompok studi digunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) dengan Uji berpasangan
Bonferroni post-hoc tests. Signifikan jika p-value < 0,05. Semua analisis dilakukan
menggunakan SPSS 22.0

9. Diskripsi penelitian:

a. Hasil penelitian dan hasil uji hipotesis

Hasil Penelitian:

- Usia rata-rata pasien adalah 67,1 tahun, 61,6% dari semua pasien adalah perempuan, rata-
rata skor American Society of Anesthesiologists (ASA) adalah 2 (IQR 2-3). Rata-rata durasi
operasi adalah 89 menit (±32) untuk semua kelompok. Skala nyeri sebelum dilakukannya
operasi adalah 7 (IQR 2-8).

- Rerata skala nyeri yang dihasilkan pada kelompok anastesi umum adalah 4.6, 4.3 pada
kelompok anastesi spinal, 4.4 pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan anastesi perifer,
4.0 pada kelompok kombinasi anastesi umum dan anastesi spinal, 3.9 pada kelompok
kombinasi anastesi umum dan anastesi perifer. (Tabel. 2)

- Skala nyeri maksimal yang dihasilkan pada kelompok anastesi umum adalah 5.4, 5.3 pada
kelompok anastesi spinal, 5.8 pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan anastesi perifer,
5.1 pada kelompok kombinasi anastesi umum dan anastesi spinal, 4.9 pada kelompok
kombinasi anastesi umum dan anastesi perifer. (Tabel. 2)

- Skala nyeri minimal yang dihasilkan pada kelompok anastesi umum adalah 2.3, 1.8 pada
kelompok anastesi spinal, 2.0 pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan anastesi perifer,
1.7 pada kelompok kombinasi anastesi umum dan anastesi spinal, 1.6 pada kelompok
kombinasi anastesi umum dan anastesi perifer. (Tabel. 2)

- Skala kepuasan manajeman nyeri yang dihasilkan pada kelompok anastesi umum adalah
8.0, 8.0 pada kelompok anastesi spinal, 8.0 pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan
anastesi perifer, 8.1 pada kelompok kombinasi anastesi umum dan anastesi spinal, 8.4 pada
kelompok kombinasi anastesi umum dan anastesi perifer. (Tabel. 2)

Tabel 2. Perbandingan rata-rata skala nyeri, skala nyeri maksimal, skala nyeri
minimal dan kepuasan manajemen nyeri pada masing-masing kelompok anastesi.

- Kebutuhan opioid sebagai antinyeri pasca operasi dan nilai signifikasinya ditunjukkan pada
Tabel 3

Tabel 3. Perbandingan antar masing-masing kelompok anastesi untuk kebutuhan


antinyeri pasca operasi
- Efek samping yang terjadi selama intra operatif pada masing-masing teknik anastesi
ditunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4. Efek samping yang terjadi pada hari ke-1 pasca operasi

- Efek samping nyeri mempengaruhi kemampuan untuk tidur, sebesar 45.1% pada kelompok
anastesi umum, 45.0% pada kelompok anastesi spinal, 48.1% pada kelompok kombinasi
anastesi spinal dan perifer, 53.5% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan spinal,
39.0% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan perifer.

- Efek samping nyeri mempengaruhi kemampuan untuk menggerakkan kaki yang dioperasi,
sebesar 70.0% pada kelompok anastesi umum, 63.4% pada kelompok anastesi spinal, 75.5%
pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan perifer, 75.9% pada kelompok kombinasi
anastesi umum dan spinal, 64.3% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan perifer.

- Efek samping muntah selama operasi, sebesar 11,5% pada kelompok anastesi umum, 14.8%
pada kelompok anastesi spinal, 14.5% pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan perifer,
6.9% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan spinal, 10.2% pada kelompok kombinasi
anastesi umum dan perifer.

- Efek samping nyeri mempengaruhi kemampuan untuk batuk atau mengambil nafas dalam,
sebesar 4.5% pada kelompok anastesi umum, 4.3% pada kelompok anastesi spinal, 2.8%
pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan perifer, 3.9% pada kelompok kombinasi
anastesi umum dan spinal, 3.1% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan perifer.

- Efek samping merasa lelah selama operasi, sebesar 48.7% pada kelompok anastesi umum,
49.5% pada kelompok anastesi spinal, 32.0% pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan
perifer, 50.5% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan spinal, 42.0% pada kelompok
kombinasi anastesi umum dan perifer.

- Efek samping merasa pusing selama operasi, sebesar 20.1% pada kelompok anastesi umum,
20.4% pada kelompok anastesi spinal, 17.6% pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan
perifer, 24.5% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan spinal, 20.1% pada kelompok
kombinasi anastesi umum dan perifer.

- Efek samping nyeri mempengaruhi suasana hati, sebesar 20.4% pada kelompok anastesi
umum, 21.5% pada kelompok anastesi spinal, 19.2% pada kelompok kombinasi anastesi
spinal dan perifer, 19.7% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan spinal, 17.3% pada
kelompok kombinasi anastesi umum dan perifer.

- Efek samping merasa mual selama operasi, sebesar 22.4% pada kelompok anastesi umum,
26.6% pada kelompok anastesi spinal, 23.4% pada kelompok kombinasi anastesi spinal dan
perifer, 14.7% pada kelompok kombinasi anastesi umum dan spinal, 19.2% pada kelompok
kombinasi anastesi umum dan perifer.

Hasil Uji Hipotesis:

b. Resume pembahasan (penelitian selaras, penelitian tidak selaras, pernyataan


peneliti)

Penelitian selaras:

- Kardash et al dalam studinya randomized double-blinded suty meneliti pada 60 pasien yang
menjalani total knee replacement dengan anastesi spinal dan blok saraf femoral atau obturator
atau dengan placebo. Pada kelompok blok saraf obturator tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan dibandingkan dengan kelompok anastesi spinal-placebo, pada kelompok blok saraf
femoral memberikan hasil yang signifikan yaitu dapat mengurangi nyeri saat istirahat
(p=0.02) dan saat bergerak (p=0.05). Namun, penelitian ini tidak diamati dalam waktu 24 jam
pasca operasi. Penelitian ini mungkin selaras dengan penelitian kami dikarenakan
penggunaan blok saraf perifer pada anastesi spinal hanya dapat mengurangi skala nyeri
maksimal namun tidak dapat mengurangi skala nyeri minimal.
Penelitian tidak selaras:

- Pope et al. Dalam penelitiannya membandingkan 443 pasien yang menjalani operasi
arthroplasty dengan menggunakan jenis anastesi yang berbeda (anastesi umum, anastesi
umum ditambah blok saraf femoral, anastesi spinal, anastesi spinal ditambah pemberian
morphine intratrakeal dengan atau tanpa blok saraf femoral). Dalam penelitian tersebut,
opioid diberikan untuk mengatasu nyeri pasca operasi dalam 24 jam (VAS-scale). Berbeda
dengan penelitian NRS kami, VAS-score tidak memberikan hasil yang signifikan diantara
berbagai kelompok teknik anastesi. Kepuasan pasien tidak dievaluasi lebih lanjut.

- Canakci et al. Dalam penelitian tersebut membandingkan antara anastesi spinal dengan
psoas compartment with sciatic block (PCS) pada 60 pasien yang menjalani total knee
arthroplasty . VAS-score dihitung sampai 24 jam pasca operasi dengan skor 0-100. pada
penelitian tersebut tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antar kedua teknik tersebut
pada 24 jam pasca operasi. Jika dibandingkan dengan penelitian kami, penelitian tersebut
mengkaji dua teknik yang berbeda dan PCS tidak dikaji sebagai kategori independen dalam
penelitian kami. Namun, hasilnya selaras dengan temuan kami bahwa tidak menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan dalam skala nyeri pasca operasi dengan anastesi spinal
maupun anastesi perifer.

Pernyataan peneliti:

- Meskipun hasil dari penelitian kami secara statistik terdapat hasil yang sangat signifikan
pada kombinasi anastesi general dan anastsi regional dengan perbedaan NRS tertinggi 0.9
poin untuk nyeri, namun dalam pelaksanaan klinisnya hal tersebut masih belum jelas.
Namun, dalam penelitian skala besar sebelumnya, terdapat sedikit perbedaan yang nyata
untuk nyeri pada NRS.

c. Kesimpulan

Penggunaan kombinasi anastesi umum dan anastesi spinal serta kombinasi anastesi umum
dan anastesi perifer selama dilakukannya operasi arthroplasty lebih unggul dalam manajemen
nyeri pasca operasi, efek samping, skala nyeri, kepuasan pasien, dan parameter subjektif
kesejahteraan pasien dalam praktek sehari-hari. Dengan demikian, untuk penelitian
selanjutnya diperlukan studi secara acak untuk menganalisis lebih lanjut efek intraoperatif
dari berbagai teknik anastesi yang digunakan pada kepuasan pasien dan skala nyeri pasca
operatif.

You might also like