Professional Documents
Culture Documents
1. PARAMETER UMUM
a) Tinggi badan
Antara usia 6-12 bulan, panjang lahir bayi meningkat 50% hingga ukuran rata-rata
pada usia 12 bulan yaitu 72,5 cm.
b) Berat Badan
Antara usia 6-12 bulan berat bayi bertambah 341g/bulan. Berat lahir bayi
meningkat 3 kali lipat saat berusia 12 bulan. Berat badan rata-rata bayi usia 12
bulan adalah 9,8 kg.
Rumus perkiraan berat badan anak:
5 bulan : 2 x BBL
12 bulan : 3 x BBL
2 tahun : 4 x BBL
c) Lingkar Kepala (LK) atau Lingkar Fronto-oksipital (LFO)
Antara usia 6-12 bulan, Lk meningkat 0,44cm perbulan hinga mencapai ukuran
rata-rata 45cm. Pada usia 12 bulan, Lk meningkat sepertiganya dan berat otak
bertambah 2,5 kali.
d) Lingkar Dada
1) Ukuran normal sekitar 2cm lebih kecil dari Lk
2) Ukurlah lingkar dada sejajar dengan putting.
2. NUTRISI
a. Sumber Makanan Awal
1) Produk susu formula diperkaya besi yang siap saji adalah pilihan selain
ASI yang dapat diterima. Asupan rata-rata 113g (6 kali/hari) dalam satu
bulan sampai dengan 119g (5 kali/hari selama 6 bulan pada saat makanan
padat dikenalkan)
2) Penyapihan
Dari payudara atau botol kegelas harus bertahap
b. Kebutuhan Cairan
1) Susu ( dan makanan saring lanjutan) merupakan sumber air utama bagi
bayi .
2) Kebutuhan air rata-rata 120-135mL/kg/hari dari usia 6 sampai 12 bulan.
c. ASI atau susu formula tetap sebagai sumber nutrisi utama untuk usia 6 sampai 12
bulan.
3. MOTORIK KASAR
a. Bayi baru lahir dapat memutar kepala dari sisi yang satu kesisi yang lain pada posisi
tengkurap, kecuali jika pertemukannya sangat lunak yang dapat menyebabkan
keadaan tercekik(asfiksasi)
b. Bayi bersandar pada usia 7 bulan
c. Bayi duduk tanpa ditopang pada usia 8 bulan
d. Bayi naik berdiri pada usia 9 bulan
e. Bayi dapat merambat (berjalan berpegangan pada objek seperti meja atau pegangan
pengamanan ) pada usia 10 bulan
f. Bayi dapat berjalan sambil memegang tangan seseorang pada usia sekitar 12 bulan.
4. MOTORIK HALUS
a. Bayi dapat menggenggam dengan ibu jari dan jari lain pada usia,7,5-8,5 bulan.
b. Bayi mengembangkan gerakan menjempit pada usia 9 bulan .
c. Bayi mencoba membangun menara dari bolak-balok pada sekitar usia 12 bulan.
5. ASPEK KEAMANAN
Cidera atau Kecelakaan merupakan penyebab utama kematian selama masa bayi:
PERKEMBANGAN
1. Merangkak
Perkembangan yang terjadi selama sikap terlungkup dianggap selesai bila kemampuan
merangkak sudah tercapai. Bayi yang berusia satu tahun masih suka merangkak tapi
sudah dapat mengangkat dirinya sendiri. Bila berpegangan pada sesuatu sudah dapat
berjalan beberapa langkah. Merangkak sekarang ahnya untuk bermain-main saja.
2. Duduk
Perkembangan duduk pada anak usia satu tahun sudah tidak mengalami perkembangan
lagi dibandingkan dengan keadaan pada usia sebelas bulan. Perkembangan terhadap
fungsi ini telah mencapai penyelesaian.
3. Berjalan ketika sebelah tangan dipegang
Pada usia satu tahun sudah mulai berjalan bila ada yang memegang sebelah tangannya.
Langkah-langkahnya belum mantap dan kedua kaki masih terbentang lebar. Bayi masih
gampang kehilangan keseimbangan sehingga orang dewasa masih harus memegangnya
dan selalu siap menangkapnya bila ia terjatuh.
4. Meletakkan benda kedalam tangan orang lain
Pada usia sembilan bulan bayi mulai sengaja menjatuhkan benda-benda yang
dipegangnya tidak peduli kemana jatuhnya benda yang dilepaskannya itu. Bayi yang
berusia satu tahun sudah dapat meletakkan dengan tepat benda yang dipegangnya
kedalam tanagn orang yang memintanya atau kedalam wadah lalu dengan mantap dan
pasti ia mengarahkan tangannya dan melepaskan benda pada saaat yang tepat.
5. Menjatuhkan benda kecil melalui sebuah lubang
Bayi sudah harus belajar bermacam-macam kemampuan untuk dapat melakukan
keterampilan ini dengan baik. Ia haru sudah dapat memegang dan melepaskan benda
dengan tepat dan teratur, mata dan tangannya sudah harus mencapai kerjasama koordinasi
yang cukup tinggi, dan ia sudah harus paham mengenai pengertian ruang. Bila semua
kemampuan ini sudah dikuasainya, barulah ia dapat memasukkan sebuah kancing baaju
kedalam sebuah botol.
6. Bermain kejar-kejaran
Terjadinya hubungan dengan orang tua dan anak menjelang usia satu tahun tampak jelas
bila melakukan permainan bersama. Misalnya, anak akan bergembira ria apabila ibu
mengejar dan merangkak dalam sikap kaki empat dan mencoba mengangkapnya.
7. Mengungkapkan perasaan dengan suara
Perkembangan bicara pada bayi usia satu tahun tidak kagi hanya mengoceha
sembarangan yang tidak dapat dipahami artinya. Ia sudah mulai membentuk kata-kata
pertama dalam bahasa anak, misalnya “wau-wau” yang berarti anjing, “gau-gau” berarti
bebek, “meong=meong” yang berarti kucing. Atau kata-kata lain semacam itu. Ini adalah
permulaan dari cara berbicara bahasa manusia.
8. Memahami tugas-tugas sederhana
Menjelang satu tahun ia sudah dapat mengerti kalimat-kalimat sederhana yang menyuruh
atau mengandung tugas. Misalnya, jika disuruh “adik sini dong”, atau “ambilkan”, ia
akan betul-betul bereaksi, tetapi tidak selalu melakukannnya. Suatu ciri khaa bayi pada
usia satu tahun ialah biasanya selalu lupa kepada tugas-tugas yang sedang diekejakannya.
Ia sering terlena dan dengan mudah mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal yang lebih
menarik dan terus terpikat. (sulistyawati, Ari.2014)
1) Menarik mainan
Bila anak sudah dapat berjalan tanpa berpegangan, berikan mainan yang bisa
ditarik ketika anak berjalan, anak biasanya akan menyukai mainan yang
bersuara.
2) Berjalan mundur
Bila anak sudah dapat berjalan tanpa berpegangan, berikan mainan yang dapat
ditarik dan ajari untuk berjalan mundur agar dapat memperhatikan mainannya.
3) Berjalan naik dan turun tangga
Bila anak sudah dapat berjalan sendiri, ajari anak untuk menaiki tangga
dengan cara berjalan sambil berpegangan pada dinding atau pegangan tangga.
Begitu juga saat turun anak temani anak saat menaiki tangga.
4) Berjalan sambil berjinjit
Ajari anak untuk berjalan dengan berjinjit. Buat anak agar mau untuk
mengikuti kita berjalan sambil berjinjit berkeliling ruangan.
5) Menangkap dan melempar bola
Ajak anak untuk bermain bola dengan cara melempar dan menangkap bola.
Awali dengan bola yang berukuran besar.
2. Kemampuan gerak halus
Stimulasi yang perlu dilanjutkan, antara lain:
a. Memasukkan benda kedalam wadah
b. Bermain dengan mainan yang mengapung di air
c. Menggambar
d. Menyusun kubus dan mainan
1) Permainan balok
Beli atau buat balok kayu dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm. Ajari anak untuk
menyusun balok itu tanpa menjatuhkannya.
2) Memasukkan dan mengeluarkan benda
Ajari anak untuk memasukkan benda kedalam suatu wadah mislanya,
pot,kaleng,botol, dan sebagainya. Lalu ajarkan pula bagaimana cara
mengeluarkannya sendiri tanpa dibantu.
3) Memasukkan benda yang satu ke benda yang lain
Sediakan mangkuk atau koatk plastik dengan berbagai ukuran. Ajarkan
kepada anak cara memasukkan mangkuk yang berukuran lebih kecil kedalam
mangkuk yang ukurannya lebih besar. Biarkan anak melalukannya sendiri.
3. Kemampuan bicara dan bahasa
Stimulasi yang perlu dilanjutkan antara lain :
a. Berbicara
b. Menjawab pertanyaan
c. Menunjuk dan menyebutkan nama gambar dalam buku atau majalah
1) Membuat suara
Ajak anak untuk membuat suara dengan cara memukul-mukul kaleng kosong
atau barang lain yang dapat mengeluarkan suara
2) Menyebut nama bagian tubuh
Ketika kita sedang mengenakan pakaian anak, sebutkan bagian-bagian
tubuhnya dengan menunjukkan secara langsung. Berikutnya, tanyakan nama
bagian tubuh dengan menunjuk langusung ke bagian yang di maksud.
3) Pembicaraan
Bila anak meminta sesuatu dan menyebutkan hanya satu kata saja, misalnya
susu maka ajari iya untuk mengatakan dua kata. Puji ia jika berhasil
mengatakannya.
4. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian
Stimulasi yang perlu dilanjutkan antara lain :
a. Memberi rasa aman dan kasih sayang
b. Mengayun
c. Meninabobokan
d. Permainan ciluk-ba
e. Permainan bersosialisasi
1) Menirukan pekerjaan rumah tangga
Libatkan anak dalam kegiatan rumah tangga, misalnya menyapu.
2) Melepas baju
Ajari anak untuk melepas bajunya sendiri. Mula-mula tunjukkan cara melapas
kancing atau melepas sepatunya.
3) Makan sendiri
Tunjukkan kepada anak cara memegang sendok. Biarkan anak makan sendiri
dan bantu jika ia mengalami kesulitan.
4) Merawat boneka
Berikan ia boneka yang dapat dicuci. Ajari bagaimana cara merawatnya
dengan memandikan, memberi makan, dan menyayanginya (dilakukan
terutama untuk anak perempuan)
5) Pergi ke tempat-tempat umum
Sesekali ajak anak ketempat umum, seperti kebun binatang, pasar,
terminal,bandara, dan lain-lain sambil membicarakan apa yang dilihatnya.
Pada usia ini kemampuan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi sudah mulai muncul,
sehingga segala peralatan yang berhubungan dengan makan seperti garpu, piring, sendok dan
gelas semuanya harus dijelaskan pada anak atau diperkenalkan atau dilatih tentang penggunaan,
sehingga dapat mengikuti aturan yang ada. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada usia ini
sebaiknya penyediaan bervariasi menunya untuk mencegah kebosabanan, berikan susu dan
makanan yang dianjurkan antara lain, daging, sup, sayuran dan bua-buahan, pada anak ini juga
perlu makanan padat sebab kemampuan mengunyah sudah mulai kuat. (Alimul Aziz
Hidayat.2008).
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TODDLER 2 TAHUN
3. Pola Tidur
a. Total kebutuhan tidur rata-rata 9-13 jam per hari
b. Kebanyakan toddler tidur siang satu kali sehari sampai akhir tahun kedua dan ketiga
c. Masalah tidur dapat disebabkan rsa takut berpisah.
d. Ritual waktu tidur dan objek transisi melambangkan rasa aman : selimut,mainan
e. Ketika mimpi buruk membangunkan anak anda,respon yang paling baik adalah
memagangnnya dan menenangkannya,biarkan dia menceritakan mimpinya dan
tinggalah anda bersamanya hingga tenang dan tidur kembali.
f. Mimpi buruk ada karena anak anda mengalami hal yang tidak mengenakkan seperti
cemas dan stres maka hal itu harus diminimalkan.
4. Kesehatan Gigi
a. Gigi primer (20 gigi desidua) lengkap ketika usia 2,5 tahun.
b. Kunjungan pertama ke dokter gigi harus sebelum 2,5 tahun
c. Orang tua harus membersihkan gigi toddler dengan sikat kembuh dan air, di sela-sela
gigi menggunakan benang halus. Pasta giguu tidak mungkin digunakkan karena
toddler tidak menyukai busanya dan berbahaya jika ditelan.
d. Diet rendah kariogenik contoh gula pasir, yang dapat menimbulkan carries gigi.
5. Eliminasi
a. Karakteristik feses sesuai dengan jenis makanan yang dapat mewarnai feses.
b. Pengeluaran urin 500- 1000- ml/hari
Menurut (Nursalam dkk, 2008) bimbingan pada anak usia 3 tahun meliputi :
a. Mendiskusikan pentingnya kebutuhan anak dalam meniru dan dilibatkan dalam kegiatan
b. Mendiskusikan kegiatan yang dilakukan dalam toilet training, dan sikap orang tua
dalam menghadapi keadaan-keadaan seperti mengompol atau buang air besar di celana
c. Menekankan keunikan proses berpikir balita, terutama bahasa yang digunakan, serta
pemahaman terhadap waktu
d. Menekankan disiplin dengn tetap terstruktur secara benar dan nyata, ajukan alasan yang
rasional, serta hindari kebingungan dan salah pengertian
e. Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak atau pusat penitipan anak pada siang hari
(play group)
2.3 Bimbingan Nutrisi
Dalam memenuhi kebutuhan zat gizi anak usia 3 tahun hendaknya digunakan kebutuhan
prinsip sebagai berikut :
a. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok, minyak
dan zat lemak serta gula
b. Berikan sumber protein nabati dan hewani
c. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan makanan lain
yang dapat diterima, misalnya jika anak menolak sayuran mungkin karena cara
memasaknya, buatlah cara lain, jika masih menolak gantilah sayuran dengan menambah
buah buahan yang penting anak mendapat vitamin dan mineral.
d. Berikan makanan selingan (makanan ringan) seperti biscuit dsb diberikan antara waktu
pagi, siang dan malam
e. Makanan anak usia 1 tahun belum banyak berbeda dengan makanan waktu usia kurang
dari 1 tahun, sebagaimana telah dijelaskan bahwa anak disapih lebih baik pada umur 2
tahun, sehingga pada umur 1 tahun ASI masih diberikan pada anak.
Pada umumnya makanan masih berbentuk lunak, baik nasi, sayur dan lauk pauk seperti
daging hendaknya dimasak sedemikian rupa sehingga anak mudah mengunyahnya dan
pencernaan mudah mencerna.Anak mulai diajak makan bersama keluarga.
Makanan anak setelah umur 3 tahun lebih banyak makanan padat, masa 1-3 tahun ini
masa yang sangat labil dimana anak mudah sekali terserang berbagai penyakit infeksi,
sehingga keadaan gizi anak harus mendapatkan perhatian yang baik.
Makanan usia 3-5 tahun tetap sama dengan makanan anak sebelumnya tetapi seperti
kebutuhan protein sedapat mungkin diambil dari makanan sumber hewani.
2.4 Bimbingan Edukasi Seksual
2.5 Bimbingan Pencegahan Kecelakaan
Fakor pertama yang menyebabkan kecelakaan pada anak adalah jenis kelamin,
biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah. Faktor kedua yaitu usia,
pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahu mana yang
berbahaya. Faktor ketiga adalah lingkungan, adanya penjaga atau pengasuh cenderung dapat
mengurangi angka kejadian kecelakaan pada anak (Yupi, 2004).
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung & mudah ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
2.6 Bimbingan Istirahat Tidur
Kebutuhan tidur pada toddler menurun menjadi 10 – 12 jam sehari. Sekitar 20 – 30 %
tidurnya adalah tidur REM, banyak. Tidur 11 siang dapat hilang pada usia 3 tahun karena
sering terbangun pada malam hari yang menyebabkan mereka tidak ingin tidur pada malam
hari (Asmadi, 2008).
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA PRESCHOOL 4-6 TAHUN
1. Perkembangan Biologis
Saat umur sampai 12 tahun, pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun untuk tinggi badan dan
meningkat 2-3 kg per tahun untuk berat badan. Selama usia tersebut, anak laki-laki dan
perempuan memiliki perbedaan ukuran tubuh. Anak laki-laki cenderung gemuk. Pada usia ini,
pembentukan jaringan lemak lebih cepat perkembangannya daripada otot.
2. Perkembangan Psikososial
Menurut Freud, perkembangan psikososialnya digolongkan dalam fase laten, yaitu ketika
anak berada dalam fase oidipus yang terjadi pada masa prasekolah dan mencintai seseorang.
Dalam tahap ini, anak cenderung membina hubungan yang erat atau akrab dengan teman sebaya,
juga banyak bertanya tentang gambar seks yang dilihat dan dieksploitasi sendiri melalui media.
Menurut Erikson, perkembangan psikososialnya berada dalam tahap industri vs inferior. Dalam
tahap ini, anak mampu melakukan atau menguasai keterampilan yang bersifat teknologi dan
sosial, memiliki keinginan untuk mandiri, dan berupaya menyelesaikan tugas. Inilah yang
merupakan tahap industri. Bila tugas tersebut tidak dapat dilakukan, anak akan menjadi inferior.
3. Temperamen
Sifat temperamental yang dialami sebelumnya merupakan faktor terpenting dalam
perilakunya pada masa ini. Pola perilakunya menunjukkan anak mudah bereaksi terhadap situasi
yang baru. Pada usia ini, sifat temperamental sering muncul sehingga peran orang tua dan guru
sangat besar untuk mengendalikannya.
4. Perkembangan Kognitif
Menurut Plaget, usia ini berada dalam tahap operasional konkret, yaitu anak
mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama periode ini kemampuan
anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki kemampuan belajar dari
benda, situasi, dan pengalaman yang dijumpainya.
5. Perkembangan Moral
Masa akhir kanak-kanak, perkembangan moralnya dikategorikan oleh Kohlberg berada
dalam tahap konvensional. Pada tahap ini, anak mulai belajar tentang peraturan-peraturan yang
berlaku, menerima peraturan, dan merasa bersalah bila tidak sesuai dengan aturan yang telah
diterimanya.
6. Perkembangan Spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah konkret atau nyata daripada
belajar tentang “God”. Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka sehingga cenderung
melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk neraka.
7. Perkembangan Bahasa
Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari berbagai pelajaran di
sekolah, bacaan, pembicaraan, dan media. Kesalahan pengucapan mengalami penurunan karena
selama mencari pengalaman anak telah mendengar pengucapan yang benar sehingga mampu
mengucapkannya dengan benar.
8. Perkembangan Sosial
Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok, yang ditandai dengan adanya
minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima
sebagai anggota kelompok.
9. Perkembangan Seksual
Masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dari teman-teman terlebih guru dan pelajaran
di sekolah. Anak mulai berupaya menyesuaikan penampilan, pakaian, dan bahkan gerak-gerik
sesuai dengan peran seksnya. Kecenderungan pada usia ini, anak mengembangkan minat-minat
yang sesuai dengan dirinya. Disini, peran orang tua sangat penting untuk mempersiapkan anak
menjelang pubertas.
10. Perkembangan Konsep Diri
Perkembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh mutu hubungan dengan orang tua,
saudara, dan sanak keluarga lain. Saat usia ini, anak-anak membentuk konsep diri ideal, seperti
dalam tokoh-tokoh sejarah, cerita khayal, sandiwara, film, tokoh nasional atau dunia yang
dikagumi, untuk membangun ego ideal yang menurut Van den Daele berfungsi sebagai standar
perilaku umum yang diinternalisasi.
Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)
Masalah yang dapat digunakan dalam merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga
dengan anak usia sekolah yaitu :
a. Masalah aktual/risiko
1) Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh
2) Menarik diri dari lingkungan sosial
3) Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
4) Mudah dan Sering marah
5) Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang dibebankan
6) Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
7) Keengganan melakukan kewajiban agama
8) Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
9) Gangguan komunikasi verbal
10) Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan untuk bermain)
11) Nyeri (akut/kronis)
12) Trauma atai cedera pada sistem integumen dan gerak
b. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan :
Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
1) Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga
2) Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
3) Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani
4) Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
5) Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan masalah
6) Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
7) Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu membaut alternatif
Pada masa remaja pertumbuhan lebih cepat dari pada masa pra sekolah. Keterampilan
dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan teman yang
berjenis kelamin sama. Anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa remaja bila
dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan masa transisi dari masa anak ke
dewasa. Pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat badan dan tinggi badan yang disebut
dengan pacu tumbuh adolescent. Terjadi pertumbuhan yang pesat dari alat-alat kelamin
1. Perubahan adalah ciri utama dari proses biologis pubertas. Sistem regulasi hormon di
perubahan kuantitatif dan kualitatif pada masa pra pubertas sampai dewasa). Keadaan
ini mengakibatkan pertumbuhan yang cepat dari tinggi badan dan berat badan,
perubahan komposisi tubuh, timbulnya tanda-tanda seks primer dan sekunder, dan
gonad dan dibagi dalam beberapa tahap yang berurutan, yang oleh Tanner disebut
Terdapat 5 tahap pertumbuhan fisik dari pra pubertas (TKS 1) ke dewasa (TKS 5)
fisik, yang lebih baik diukur dengan umur tulang daripadi umur kronologis. TKS juga
dan Slipped Femoral Epiphysis dan peningkatan alkalin fosfatase pada kedua jenis
ukuran dan umur mulai nya remaja, hal ini disebabkan adanya perbaikan gizi dan
lebih tinggi dan mulainya lebih awal, telah terjadi baik di negara maju maupun
dinegara berkembang, tetapi pada 30 tahun terakhir kecenderungan ini telah mencapai
plateau. Selain itu faktor etnik dan lingkungan mempengaruhi mulainya masa remaja.
Dikatakan bahwa remaja yang tinggal didaerah rural, tumbuh kembang somatiknya
agak lebih lambat bila dibandingkan dengan remaja yang tinggal didaerah urban.
Terdapat ciri yang pasti dari pertumbuhan somatik pada remaja yaitu peningkatan massa
tulang, otot massa lemak, kenaikkan berat badan, perubahan biokimia, yang terjadi pada
kedua jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan walaupun polanya berbeda. Selain
itu terdapat kekhususan (seks spesifik) seperti pertumbuhan payudara pada remaja
Secara garis besar terdapat 4 kategori perubahan sebagai ciri pertumbuhan yaitu ː
3. Perubahan ukuran
Perubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan
bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan,
lingkaran kepala dan lain-lain. Organ tubuh seperti jantung, paru-paru atau usus
4. Perubahan proporsi
refleks-refleks primitif.
organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi
tetap yang menggantikan gigi susu yang telah lepas, dan munculnya tanda-tanda
seks sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis dan aksila, tumbuhnya buah dada
tetap, ada masa-masa dimana pertumbuhan sangat pesat, yaitu masa pranatal, bayi
badan sudah menurun pada saat lahir, kemudian relatif tetap hingga usia 4-5 tahun,
lalu meningkat lagi pada usia 6-8 tahun, menurun lagi sampai saat sebelum adolesen,
kemudian meningkat pesat pada usia 11-15 tahun dan disebut adolescent growth
spurt. Puncak percepatan pertumbuhan tinggi badan anak perempuan terjadi 2 tahun
pertumbuhan tinggi badan terutama tulang dan otot. Beberapa organ tubuh tertentu
tidak mengikuti pola pertumbuhan umum, tetapi mempunyai pola tersendiri. Organ-
organ tubuh dimaksud adalah otak dan tulang tengkorak, organ reproduksi dan
jaringan limfoid.
badan. Sampai usia 2 tahun pertambahan tinggi badan berlangsung cepat setelah
pertumbuhan berlangsung dengan cepat sampai berhenti pada masa akil balig.
sekitar 12 tahun mencapai 200% dan berangsur menurun lagi sampai usia dewasa
menjadi 100% . Dengan keadaan ini anak-anak pada masa pubertas relatif lebih
Pertumbuhan otak dan kepala terjadi paling cepat dibanding bagian tubuh
lambat, baru pada masa pubertas terjaadi percepatan yang luar biasa mengejar
(Soetjiningsih, 2010)
Pada masa remaja ini tumbuh kembang berlangsung pesat baik fisik maupun
psikologis. Untuk mengimbangi tumbuh kembang yang pesat ini anak harus mendapat
perhatian termasuk nutrisi yang baik. Setelah pertumbuhan yang lambat pada masa anak,
maka pada masa remaja ini ditandai dengan pertumbuhan yang sangat pesat seperti halnya
pada masa bayi. Selama masa remaja terjadi kenaikan tinggi badan sekitar 20% tinggi
dewasa dan 50% berat dewasa. Pertumbuhan pada masa remaja ini berlangsung sekitar 5
hingga 7 tahun, dengan persentasi tertinggi terjadi selama 18-24 bulan yaitu pada masa pacu
tumbuh setiap individu berbeda, pada umumnya anak perempuan lebih cepat dari pada anak
laki-laki. Pertumbuhan melambat setelah maturitas seksual tercapai, dan akhirnya berhenti
pada anak perempuan sekitar umur 18 tahun dan laki-laki 20 tahun. Sebagian besar
pertumbuhan remaja perempuan setelah menarche tidak lebih dari 2-3 inci.
Selama masa pertumbuhan ini, komposisi tubuh juga mengalami perubahan. Pada
masa pra-remaja, komposisi lemak tubuh pada anak laki-laki dan perempuan relatif sama,
masing-masing 15% dan 19%. Tetapi pada masa remaja pertumbuhan lemak anak
perempuan lebih pesat, sehingga pada waktu dewasa menjadi 22% pada perempuan 15%
pada laki-laki. Untuk menilai pertumbuhan anak pada masa ini dapat dilakukan dengan
mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebalnya lipatan kulit,
kemudian dibandingkan dengan buku nasional. Kalau tidak ada baku nasional, dapat
Sejalan dengan pertumbuhan fisik yang pesat pada masa remaja, juga terjadi
berpikir abstrak dan imajinasi. Kegalauan emosi pada masa ini juga dapat berpengaruh
terhadap kebiasaan makan anak. Remaja sering kurang nyaman dengan pertumbuhannya
yang pesat tersebut, sedangkan di sisi lain mereka ingin berpenampilan seperti pada
umumnya teman sebayanya atau idolanya. Sehingga remaja sangat rentan terhadapgangguan
makan, seperti remaja perempuan melakukan diet yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.
sedangkan remaja laki-laki memakai makanan suplemen agar ototnya tumbuh seperti orang
dewasa.
Untuk menentukan kebutuhan zat makanan pada masa remaja ini agak sulit,
berhubung pola pertumbuhannya yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan dan
(IDAI, 2008)
B. GIZI REMAJA
Pada waktu memasuki masa remaja awal, anak laki-laki telah mencapai 55 persen dari
berat dewasa sedangkan anak perempuan 59 persen. Kenaikan berat badan masih sama
dengan pada akhir masa anak yaitu 2.0 kg/tahun. Pada anak laki –laki timbunan lemak
biasanya terdapat pada tubuh sedangkan perempuan pada tubuh juga ekstremitas. Hal-hal
e. Energi
Energi yang dibutuhkan pada masa remaja tergantung pada kecepatan pertumbuhan dan
f. Protein
Asupan protein paling sedikit memenuhi 7-8% dari total energi yang dikonsumsi. Total
protein yang dianjurkan 45-72 gram/hari tergantung pada jenis kelamin, umur, status gizi,
g. Mineral
Pada masa pacu pertumbuhan diperlukan 2 kali lipat lebih banyak mineral kalsium, besi,
seng, dan magnesium. Kebutuhan kalsium tinggi badan pada masa remaja untuk
mendukung pertumbuhan tulang dimana 45% terjadi pada masa ini dan dianjurkan laki-
h. Vitamin
Tiamin, riboflavin dan niasin dibutuhkan dalam jumlah yang tinggi untuk mengimbangi
kebutuhan energi yang tinggi pula. Pada umumnya dengan asupan energi yang tinggi
akan diikuti tingginya pertumbuhan tulang yang pesat. Kebutuhan vitamin A, E, C, asam
folat, dan vitamin B6 sama dengan dewasa. Dikatakan bahwa asupan zat makanan yang
kurang pada masa remaja adalah A, B6, riboflavin, besi, kalsium dan seng. Selain itu,
pada remaja perempuan juga sering kekurangan magnesium, tembaga dan mangan.
Pada masa remaja aktifitasnya tinggi, baik kegiatan disekolah maupun diluar
sekolah. Pola makan remaja sering kacau. Tidak jarang mereka makan pagi dan
f. Kehamilan
Remaja yang hamil pada saat umur ginekologisnya masih muda atau yang
malnutrisi pada saat hamil, memerlukan gizi yang lebih baik (umur ginekologis
adalah jarak antara menarche dengan terjadinya konsepsi). Kenaikan berat badan
selama kehamilan pada remaja dianjurkan lebih banyak daripada dewasa yaitu
sekitar 12,5- 17,5 kg. Remaja yang hamil pada maturitas seksual yang cukup,
risiko komplikasi kehamilanya tidak berbeda dengan wanita dewasa. Hanya pada
remaja dengan umur ginekologis yang muda sering menderita masalah psikologis.
g. Anoreksia nervosa
Perkembangan organ seksual pada masa pubertas amat nyata bila dibandingkan
dengan pada masa anak-anak. Pematangan secara fisik pada masa pubertas hanya merupakan
salah satu proses pada remaja sebab variasi pematangan pada remaja bervariasi sesuai dengan
(Andrews, 2004):
berbeda misalnya di suatu saat mereka harus mengalami suatu perasaan seksualnya, bercinta
tapi pada saat yang beramaan mereka harus mencegah jangan sampai melakukan hubungan
seksual. Tetapi kelompok remaja lainnya, mereka telah mempunyai pematangan intelektual
dan emosionalnya yang bersamaan dengan pematangan fisiknya sehingga mereka dapat
menciptakan suatu kebebasan dan rangsangan. Secara garis besar seksualitas remaja
merupakan suatu proses pematangan biologis saat pubertas dan pematangan psikoseksual
(Garofalo, 2004).
Pubertas adalah salah satu periode perubahan dari tidak matang menjadi matang.
Pada saat pubertas, terjadi perkembangan tanda-tanda seks sekunder. Salah satu tanda
adanya pematangan fisik ini adalah anak perempuan mulai haid dan anak laki-laki mulai
mimpi basah atau ejakulasi dan pada saat ini mereka telah mempunyai kemampuan
fertilitas(Anderson, 2002).
Perubahan kadar hormon reproduksi yang akan diikuti dengan perubahan perilaku
seksual akan nampak pada masa ini. pada masa ini terjadi perubahan FSH (Follicle
Stimulating Hormon) dan LH (Luteinizing Hormon) selama tidur dan merangsang produksi
hormon testosteron dan spermatozoa pada laki-laki, sedangkan pada anak perempuan
hormon ini akan merangsang pengeluaran estrogen dan pematangan sel telur. Selama
pubertas produksi testosteron mencapai sepuluh sampai duapuluh kali lipat pada anak laki-
laki, sedangkan pada anak perempuan meningkat menjadi delapan sampai sepuluh kali lipat.
Pengeluaran hormon dari kelenjar adrenal akan menyebabkan pertumbuhan rambut pubis
dan aksila serta peningkatan kelenjar lemak pada kulit sehingga seringkali menimbulkan
reproduksi atau hormon seks baik pada anak laki-laki ataupun perempuan akan
tersebut sesuai dengan beberapa fase mulai dari praremaja, remaja awal, remaja menengah
3. Pra Remaja
Masa praremaja adalah suatu tahap untuk memasuki tahap remaja yang
sesungguhnya. Pada masa praremaja ada beberapa indikator yang telah dapat ditentukan
untuk menentukan identitas gender laki-laki atau perempuan. Beberapa indikator tersebut
ialah indikator biologis berdasarkan jenis kromosom, bentuk gonad, dan kadar hormon.
Ciri-ciri perkembangan seksual pada masa ini antara lain perkembangan fisik yang masih
tidak berbeda dengan yang sebelumnya. Pada masa praremaja ini, mereka mulai senang
mencari tahu informasi mengenai seks dan mitos seks baik dari teman sekolah, keluarga
atau dari sumber lainnya. Penampilan fisik dan mental secara seksual tidak banyak
4. Remaja Awal
Pada masa ini merupakan tahap awal atau permulaan, remaja sudah mulai tampak
ada perubahan fisik yaitu fisik sudah mulai matang dan berkembang. Pada masa ini
remaja sudah mulai mencoba melakukan onani karena telah sering terangsang secara
seksual akibat pematangan yang dialaminya. Rangsangan ini diakibatkan oleh faktor
internal yaitu meningkatnya kadar testosteron pada laki-laki dan estrogen pada
perempuan. Sebagian dari mereka amat menikmati apa yang mereka rasakan, tetapi
sebagian dari mereka justru selama atau sesudah merasakan kenikmatan tersebut
kemudian meresa kecewa dan berdosa. Hampir sebagian besar dari remaja laki-laki pada
paeriode ini tidak bisa menahan untuk tidak melakukan onani sebab pada masaini mereka
seringkali mengalami fantasi. Selain itu, tidak jarang dari mereka yang memilih untuk
melakukan aktivitas non fisik untuk melakukan fantasi atau menyalurkan perasaan cinta
dengan teman lawan jenisnya yaitu dengan bentuk hubungan telepon, surat-menyurat
5. Remaja Menengah
Pada masa remaja menengah, para remaja sudah mengalami pematangan fisik
secara penuh yaitu remaja laki-laki sudah mengalami mimpi basah sedangkan remaja
perempuan sudah mengalami menstruasi. Pada masa ini gairah seksual remaja sudah
kesempatan untuk melakukan sentuhan fisik. Namun, perilaku seksual masih secara
alamiah. Mereka tidak jarang melakukan pertemuan untuk bercumbu bahkan kadang-
kadang mereka mencari kesempatan untuk melakukan hubungan seksual. Sebagian besar
dari mereka mempunyai sikap yang tidak mau bertanggung jawab terhadap perilaku
6. Remaja Akhir
Pada masa remaja akhir, remaja sudah mengalami perkembangan fisik secara
penuh, sudah seperti orang dewasa. Mereka telah mempunyai perilaku seksual yang
sudah jelas dan mereka sudah mulai mengembangkannya dalam bentuk pacaran.
(SIECUS, 2004)
E. POLA PERILAKU SEKSUAL REMAJA
Identitas diri dan perasaan ketidaktergantungan pada orang tua sudah mulai menonjol
pada remaja dan mereka lebih suka mengadakan pergaulan dengan kelompok sebayanya dan
ikatan di dalam kelompok sebaya amat kuat. Aspek seksual pada remaja mempunyai
kekhususan antara lain pengalaman berfantasi dan mimpi basah. Remaja laki-laki sekitar
93% dan 89% remaja perempuan melakukan fantasi pada saat masturbasi. Fantasi ini tidak
hanya dialami oleh para remaja, tetapi ternyata masih sering mengalami sampai pada saat
dewasa. Remaja menginginkan kebebasan yang lebih banyak dan kadang-kadang ingin lebih
leluasa melakukan aktivitas seksual, walaupun tidak jarang menimbulkan konflik dalam
dirinya sehingga sebagian merasa berdosa dan cemas. Perkembangan perilaku seksual
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain perkembangan psikis, fisik, proses belajar, dan
sosio-kultural. Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka aktivitas seksual remaja amat erat
kaitannya dengan faktor-faktor itu. Beberapa aktivitas seksual yang sering dijumpai pada
remaja yaitu sentuhan seksual, membangkitkan gairih seksual, seks oral, seks anal,
Pada masa remaja ternyata tidak sedikit para remaja yang melakukan hubungan
seksual. Di Amerika serikat hubungan seksual yang dilakukan oleh para remaja ternyata
perempuan hamil sebelum tamat sekolah menengah, 50% diantaranya melakukan abortus
dan sisanya melahirkan bayinya. Dampak lain yang perlu diwaspadai ialah bahaya penularan
HIV/AIDS yang sudah menyebar. Hubungan seksual yang pertama dialami oleh remaja
3) Waktu atau saat mengalami pubertas. Saat itu mereka tidak pernah memahami tentang
4) Kontrol sosial kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar.
melakukan pertemuan yang makin sering tanpa kontrol yang baik sehingga hubungan
6) Kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak untuk memasuki
7) Kurang kontrol dari orang tua. Orang tua terlalu sibuk sehingga perhatian terhadap anak
kurang baik.
8) Status ekonomi. Mereka yang hidup dengan fasilitas berkecukupan akan mudah
hubungan seksual. Sebaliknya kelompok yang ekonomi lemah tetapi banyak kebutuhan
mendapatkan sesuatu.
9) Korban pelecehan seksual yang berhubungan dengan fasilitas antara lain sering
10) Tekanan dari teman sebaya. Kelompok kadang-kadang saling ingin menunjukkan
penampilan diri yang salah untuk menunjukkan kematangannya, misal mereka ingin
12) Mereka kehilangan kontrol sebab tidak tahu akan batas-batasnya mana yang boleh dan
13) Mereka merasa sudah saatnya untuk melakukan aktivitas seksual sebab sudah merasa
17) Terjadi peningkatan rangsangan seksual akibat peningkatan kadar hormon reproduksi
atau seksual