You are on page 1of 7

Kinerja Sektor Pertanian dan Pangan Serta Prospek Tahun 2019

2019

Prof. Dr. Dwi Andreas Santosa


Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI)
Research Associate of Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia
E-mail: dsantosa@indo.net.id

Presented at CORE Economic Outlook 2019


November 21, 2018
Luas Panen Padi Perbandingan Luas Panen dangan Impor

18 16 18 3,0

Juta Ton
Juta Hektar
Juta Hektar

Luas Panen Padi-Citra Satelit Luas Panen Padi-Kementan Impor Beras


16 16
2,5
14 14
39,5%
12 12 2,0

10 11 10
1,5
8 Data 8
Kementan
6 Citra Satelit 6 1,0

4
4
0,5
2
2

0
- 0,0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

AB2TI melakukan kajian produksi padi di 61 kabupaten sentra produksi Hasil studi KSA BPS: luas lahan baku sawah menurun 0,646 jt ha dari 7,751 jt ha (2013)
(2015), 16 kabupaten (2017) dan 14 kabupaten (2018). Kesimpulan: terjadi menjadi 7,105 jt ha (2018), deviasi proyeksi luas panen 46,70% (15,99 jt ha Kementan
penurunan produksi di tahun 2015, 2017 dan 2018. Kesimpulan AB2TI dan 10,90 jt ha BPS), deviasi potensi produksi 46,85% (Kementan 83,03 dan BPS 56,54
berkebalikan dengan data Kementan tetapi berkesesuaian dengan hasil Citra jt ton GKG), deviasi surplus beras 15,19 jt ton (Kementan 18,04 dan BPS 2,85 jt ton)
Satelit.
Diolah dari BPS 2000-2010, Kementan 2008 – 2017, Laporan Kinerja Dirjen Tanaman
Diolah dari Kementan 2008 – 2015, Sakip 2016, Laporan Kinerja Dirjen Tanaman Pangan 2017, Hasil Citra Satelit. BPS 2018. D.A. Santosa, 2018
Pangan 2017, Hasil Citra Satelit. D.A. Santosa, 2018.
Volume Impor
Harga GKP
Beras
14
6000

Juta Ton

11,64
5667
Jagung

10,81
12
5500

9,76
Kedelai
5020
5000 4908 4853 10
4839
4672 Gandum

7,73

7,62
4509 4472 4536

7,18
7,07
4500 4388 8
4319 4298

6,42

6,33
Gula Tebu

5,85
4000 3894 6

4,84

4,71
3800

4,56
HPP Ubi Kayu

3,50

3,47
3,37

3,04
3500 4

2,69
Bawang
Putih

1,33
1,28

1,03
3000 2

0,86
0,84

0,71
0,64
0,60

0,56
0,49

0,48

0,45

0,44
0,39
0,37

0,36
0,31
0
2014 2015 2016 2017 2018

Kenaikan Harga GKP


April 2017 ke April 2018 = 13,6% Pada tahun 2018 terjadi penurunan impor gandum tetapi terjadi kenaikan impor
Mei 2017 ke Mei 2018 = 16,5% beras, jagung, kedelai, dan gula tebu sehingga total impor pangan lebih besar
Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat usaha tani sudah jauh melampaui dibanding tahun 2017.
HPP yang ditetapkan pemerintah. Biaya produksi Rp 4.199/kg GKP (9/2016) dan
Rp 4.286 (1/2018) (Kajian AB2TI di 26 Kabupaten produsen padi) Diolah dari berbagai sumber BPS dan Kementan, data 2018 merupakan data Januari-
Survei Harga GKP, GKG dan beras oleh AB2TI di 46 Kabupaten di 12 Propinsi tahun September, sedangkan Oktober-Desember berdasarkan rata-rata bulanan. Santosa,
2017 – 2018. D.A. Santosa 2018. D.A. 2018.
Perkembangan Volume Impor Neraca Perdagangan Komoditi Pertanian
50

Miliar US$
30
Juta Ton

Neraca perdagangan

26
45

26

25
25 Ekspor

23
40

22
21
Impor

20
35
20

17
30 28,89

15
25
12

11
11

10
10

20
10 16,17
9

9
8

8
8

15
12,72
5
10

0 5

Gabungan Komoditi Beras, Jagung, Gandum, Kedelai, Gula Tebu, Ubi Kayu, -5
Bawang Putih

Total Impor Pangan 7 komoditas utama secara volumetrik terus Setelah mengalami penurunan nilai ekspor komoditi pertanian yang terus menerus
meningkat dari 21,7 juta ton (2014) menjadi 26,2 juta ton (2018) sejak tahun 2011, nilai ekspor meningkat kembali di tahun 2017 karena naiknya
harga minyak sawit. Nilai ekspor dan neraca perdagangan komoditi Pertanian
Diolah dari berbagai sumber BPS dan Kementan, data 2018 merupakan data Januari- kembali turun di tahun 2018.
September, sedangkan Oktober-Desember berdasarkan rata-rata bulanan. Santosa, D.A.
Diolah dari berbagai sumber BPS dan Kementan, data 2018 merupakan data Januari-September,
2018.
sedangkan Oktober-Desember berdasarkan rata-rata bulanan. Santosa, D.A. 2018.
NERACA KOMODITI PANGAN SUB SEKTOR
TANAMAN PANGAN
Neraca Perdagangan Komoditi Pertanian tanpa Perkebunan Neraca Perdagangan Komoditi Pertanian
Subsektor Tanaman Pangan
15 10
MilliMiliar US$

Miliar US$
10,94 7,95
8
10
6
6,49
1,31

4
5

2
0,90

0 0

-2
-5
-4
-6,32
Neraca perdagangan
Neraca perdagangan -6
-10
Ekspor
Ekspor
-8 -7,71
-10,04 Impor
Impor
-15 -10

Ekspor pangan turun dan impor pangan terus meningkat sejak 2013. Defisit neraca Setelah mengalami penurunan impor dan defisit neraca perdagangan dari 2014-
perdagangan komoditi pangan terus meningkat dan tahun 2017 mencapai 10,86 2017, impor dan defisit melonjak lagi di tahun 2018
milyar US$ dan turun menjadi 10,04 milyar US$ (2018)
Diolah dari berbagai sumber BPS dan Kementan, data 2018 merupakan data Januari-September,
Diolah dari berbagai sumber BPS dan Kementan, data 2018 merupakan data Januari-
sedangkan Oktober-Desember berdasarkan rata-rata bulanan. Santosa, D.A. 2018. September, sedangkan Oktober-Desember berdasarkan rata-rata bulanan. Santosa, D.A.
2018.
Neraca Perdagangan Komoditi Pertanian
2,5
Subsektor Hortikultura
Miliar US$ Neraca perdagangan 2,06
2,0 Ekspor
Impor
1,5

1,0 0,43

0,5

0,0

-0,5

-1,0

-1,5
-1,63
-2,0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Impor produk hortikultura serta defisit neraca perdagangan melonjak tajam sejak tahun 2015 yang diikuti penurunan
ekspor. Impor dan defisit menurun kembali di tahun 2018 meskipun masih jauh lebih tinggi dibanding 2015

Diolah dari berbagai sumber BPS dan Kementan, data 2018 merupakan data Januari-September, sedangkan Oktober-
Desember berdasarkan rata-rata bulanan. Santosa, D.A. 2018.
Stok beras awal tahun (termasuk
impor) diperkirakan sekitar 4 juta
ton
Impor beras turun
▪ Stok beras sementara aman meskipun tetap
perlu waspada terutama bila terjadi
kenaikan harga di bulan Desember 2018
dan Januari 2019
Surplus neraca perdagangan
▪ Bulan Januari-Februari 2019 akan komoditi pertanian
mengalami masa paceklik produksi dengan diperkirakan belum membaik.
tingkat konsumsi 5 juta ton
▪ Harga minyak sawit di tingkat
internasional masih akan tertekan
▪ Perbaikan neraca perdagangan
komoditi pertanian hanya bisa
Produksi padi tahun 2019
dilakukan dengan menekan impor
kemungkinan meningkat, setelah pangan
dua tahun berturut-turut turun

You might also like