You are on page 1of 8
Jurnal Medika Planta - Vol. 1 No. 1 April 2010 ANTIHYPERLIPIDEMIC AND Research Article ANTIHYPERLIPIDEMIC AND ANTIDIABETIC EFFECT OF COMBINATION OF GARLIC AND TURMERIC EXTRACT IN RATS Elin Yulinah Sukandar, Joseph I. Sigit, Riva Deviana Kelompok Keahlian Farmakologi-Farmasi Klinik, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung Email : elin@fa.itb.ac.id ABSTRACT Introduction: The effect of oral administration of turmeric (Curcuma longa L) rhizomes, and garlic (Allium sativum L) bulbs extracts, and its combination on blood lipoprotein and glucose profile of hyperlipoproteinemic-diabetic male Sprague-Dawley rats had been studied. Methods: The rats were induced Ayperlipoproteinemic and diabetic with high fat diet, propylthiouracyl-containing drink, and monohydrate alloxan as a diabetogen. Results: showed that the combination showed higher effect than that of each extract alone. The combination at 100 mg/kg bw of each extract decreased blood glucose, total cholesterol, LDL and triglycerides level by (47,96+ 41,25)% (p=0.008), (24,15 + 8,89)% (p= 0.001), (8,19 31,76)%6 (p=0,065) and (47,85 + 20,38)% (p=0.004) respectively while turmeric extract ata dose of 100 mg/kg bw decreased blood glucose, blood total cholesterol, LDL, and triglycerides level by( 41,24 29,39)% (p= 0.020), (13,01 +15,75)% (p=0.056), (3,92 + 21,09)% (p=0,025) and (17,97 21,1)% (p=0.201) respectively and garlic extract at a dase of 100 mg/kg bw decreased blood glucose, total cholesterol and triglycerides level by (24,39 + 33,19)% (p=0.09), (14,67 £13,28)% (p= 0.035), (5,27 23,38)% (p= 0,334) and (28,18 + 7,72)% (p<0.001). respectively. Blood HDL level was 25.83% - increased by the combination at doses of 100 mg/kg bw each (p=0.256). Conclusion: the combination showed higher effect than that of each extract alone. Key words: Curcuma longa, Allium sativum, gemfibrosil, giclazide ANTIHYPERLIPIDEMIC AND .... Jurnal Medika Planta - Vol. 1 No. 1 April 2010 EFEK ANTIHIPERLIPIDEMIA DAN ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK BAWANG PUTIH DAN KUNYIT PADA TIKUS Elin Yulinah Sukandar, Joseph I. Sigit, Riva Deviana Kelompok Keahlian Farmakologi-Farmasi Klinik, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung Email : elin@fa.itb.ac.id ABSTRAK Pendahuluan: Telahditlti fek ekstrak rimpang kunyit(Cureuma longa L.), bawang putt (Allium sativum L.) masing-masing tunggal atau kombinasinya secara oral terhadap profil lipoprotein dan glukosa darah tikus Sprague-Dawley jantan diabetes-hiperlipoproteinemia, Metode: Tikus diinduksi menjadi diabetes dengan aloksan dan hiper-lipoproteinemia dengan pemberian makanan mengandung lemak tinggi dan propitiourasi ‘Hasil: menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak kunyit dengan ekstrak bawang putih menunjukkan efek yang lebih tinggi dari efek masing-masing ekstrak. Kombinasi ekstrak kunyit dengan ekstrak bawang putih masing-masing_ 100 mg/kg bb menurunkan kadar glukosa darah 47,96% (p= 0,008), kolesterol total 24,15% (p= 0,001), LDL 8,19% (p=0,004) dan trigliserida (47,85 + 20,38)% (p=0,004) sedangkan ekstrak kunyit dosis 100 mg/kg bb menurunkan kadar glikosa darah (41,24 + 29,39)% (p= 0.020), kolestrol total (13,01 +15,75)% (p= 0,56), LDL (8,19 31,76)% (p=0,065) dan trigliserida (17,97 + 21,1)% (p=0.201) serta ekstrak bawang putih dosis 100 mg/kg. bb menurunkan kadar glukosa darah (24,39 + 33,19)% (p=0,09), kolesterol total (14,67 +13,28)% (p= 0.035). LDL (5.27 23,38)% (p= 0,334) dan trigliserida (28,18 + 7,72)% (p<0.001). Kadar HDL dalam darah meningkat 25,83% oleh kombinasi tersebut pada dosis masing-masing 100 mgikg bb (p-0.256). Simpulan: kombinasi ckstrak kunyit dengan ekstrak bawang putih menunjukican ef yang lebih tinggi dari efek masing-masing ckstrak. Kata kunci : Curcuma longa, Allium sativum, gemfibrosil, gliklazid PENDAHULUAN Hiperlipoproteinemia dan hiperglycemia (dibetes mellitus) merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner. Hiperlipoproteinemia sering merupakan komplikasi diabetes atau sebaliknya. Kekurangan insulin atau adanya resistensi insulin pada penderita diabetes meningkatkan lipolisis dan terjadi peningkatan kolesterol di samping itu glukosa dapat diubah menjadi VLDL dan trigliserida, sehingga pada penderita diabetes terjadi peningkatan VLDL dan trigliserida sedangkan kilomikron dan HDL turun.1 Sebaliknya dengan adanya penimbunan lemak (orang gemuk) terjadi resistensi insulin sehingga gula darah tidak diubah menjadi glikogen dan dapat terjadi diabetes. Kunyit dan bawang putih telah lama digunakan secara tradisional untuk menurunkan kolesterol,” hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak kunyit dapat mencegah oksidasi LDL yang diyji pada kelinci,’ kurkumin yang merupakan komponen dalam kunyit dalam ‘menurunkan kolesterol hati yang diuji pada tikus' demikian juga bawang putih dapat menurunkan lipid darah,’ salah satu. zat aktif dari bawang putih adalah alisin menunjukkan efek terhadap hiperglikemia, hiperkolesterolemia dan hipertensi,® di samping itu ekstrak bawang putih dapat merelaksasi otot polos jantung.” Untuk meningkatkan efek antihiperlipidemia dan antidiabetes dicoba dikombinasi ekstrak kunyit dengan ekstrak bawang menggunakan model hewan yang sudah diiduksi menjadi hiperlipidemia-diabetes. METODE Rimpang kunyit diekstraksi menggunakan etanol, kemudian diuapkan menggunakan penguap vakum berputar sedangkan bawang putih diblender dengan ditambah air dan ekstraknya dikeringbekukan. Ekstrak dikarakterisasi secara fitokimia, Jurnal Medika Planta - Vol. 1 No. 1 April 2010 ANTIHYPERLIPIDEMIC AND Hewan uji diinduksi menjadi hiperlipidemia secara endogen menggunakan propiltiourasil dan ‘eksogen dengan makanan lemak tinggi setiap hari selama 14 hari, hiperglisemia diinduksi dengan aloksan tunggal sebagai diabetogen. Setelah diinduksi, hewan dikelompokkan ke dalam kelompok yang diberi ckstrak kunyit tunggal 200 mg/kg bb, bawang putih tunggal 200 mg/kg bb, kombinasi ‘masing-masing 100 mg/kg bb , selanjutnya diyji ekstrak tunggal 100 mg/kg bb untuk kedua ekstrak dan Kombinasi masing-masing 100 -100 serta 50-50 mg/kg bb. Penetuan kadar kolesterol total, HDL, ‘trigliserida dan glukosa dilakukan menggunakan alat fotometer Hitachi 4020. Sedangkan LDL dihitung menggunakan rumus Friedewald. Sebagai antihiperlipidemia pembandIng digunakan gemfibrosil dosis 53,55 mg/kg bb , simvastatin 2,7 mg/kg bb (pada uji awal) dan sebagai antidiabetes pembanding digunakan gliklasid 3,64 mg/kg bb. Data dianalisis secara statistik dengan Anova dan t-student. Bahan yang digunakan adalah simplisia rimpang kunyit, bulbus bawang putih, gemfibrosil dan gliklazid, larutan tragakan 1%, propoiltiourasil, makanan tikus standar, lemak kambing, kuning telur itik, minyak goreng, pereaksi Kolesterol, pereaksi HDL dan pereaksi trigliserida, ‘Alat yang digunakan adalah timbangan tikus, restrainer, alat suntik oral, kertas saring, corong pisah, labu Enlemeyer, tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, spatula, batang pengaduk, cawan penguap, mikropipet, tip kuning, tip biru, tabung Eppendorf, alat sentrifuga, fotometer, krus silika, hot plate, ‘freeze drier, pipet tetes, kertas timbang. Hewan uji adalah tikus jantan galur Wistar dengan bobot badan rata-rata 200 gr, diperoleh dari laboratorium perhewanan Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung, Tanaman uji diperoleh dari daerah Bogor, kemudian dilakukan determinasi di Herbarium Bandungense, Sekolah Imu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Tanaman uji dikeringkan selama lima hari. Dilakukan penghilangan kotoran organik dan anorganik dari simplisia, dan selanjutnya dilakukan penggilingan simplisia menjadi serbuk > Rimpang kunyit diekstraksi menggunakan etanol, kemudian diuapkan menggunakan penguap vakum berputar sedangkan bawang putih diblender dengan air dan ekstraknya dikeringbekukan. Ekstrak dikarakterisasi secara fitokimia, Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak dilakukan dengan penetapan kadar air, kadar abu total, kadar sari larut air, dan penapisan fitokimia terhadap golongan alkaloid, flavonoid, kuinon, tanin, saponin dan steroid/triterpenoid. Hewan uji diinduksi kolesterol secara eksogen dengan makanan kolesterol tinggi. Induksi kolesterol secara endogen dilakukan dengan pemberian PTU 0,01%. Sediaan Uji yang digunakan adalah ekstrak kunyit dan bawang putih. Masing-masing diberikan dalam dosis 100 mg/kg bb, dalam kombinasi masing-masing ekstrak 100 mg/kg bb dan ‘masing-masing 50 mg/kg bb., dibuat dalam bentuk larutan dengan pengental tragakan 1%, dengan ‘volume pemberian ImL/200 g bb tikus. Sediaan Pembanding menggunakan gemfibrosil dengan dosis 53,55 mg/kg bb, gliklazid 3,64 mg/kg bb, simvastatin 2,7 mg/kg bb disuspensikan dalam tragakan 1%, dengan volume pemberian ImL/200 g bb tikus. Pada uji awal, hewan uji dikelompokkan secara acak menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdiri atas lima ekor, dengan masing-masing kelompok sebagai kelompok kontrol positif, kelompok ‘ekstrak kunyit tunggal 200 mg/kgbb , kelompok bawang putih 200 mg/kg bb, kombinasi masing-masing 100 mg/kg bb, pembanding simvastatin 2,7 mg/kg bb Induksi kolesterol tinggi dilakukan secara endogen dan eksogen selama dua minggu, pemberian sediaan uji secara oral selama 28 hari.

You might also like