You are on page 1of 2

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.
2. Resiko tinggi penularan infeksi pada bayi berhubungan dengan adanya kontak darah dengan bayi sekunder
terhadap proses melahirkan.
3. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan output cairan berlebih sekunder terhadap diare
4. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya
kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi.
6. Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan yang orang dicintai.

C. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Resiko tinggi infeksi Pasien akan bebas infeksi setelah1. Monitor tanda-tanda infeksi baru. 1. Untuk pengobatan dini
berhubungan dengan dilakukan tindakan keperawatan2. gunakan teknik aseptik pada setiap
imunosupresi, malnutrisi dan pola selama 3×24 jam dengan kriteria tindakan invasif. Cuci tangan sebelum
2. Mencegah pasien terpapar oleh kuman
hidup yang beresiko. hasil: meberikan tindakan. patogen yang diperoleh di rumah sakit.
- Tidak ada luka atau eksudat. 3. Anjurkan pasien metoda mencegah
- Tanda vital dalam batas normal terpapar terhadap lingkungan yang
(TD=110/70, RR=16-24, N=60- patogen. 3. Mencegah bertambahnya infeksi
100, S=36-37)
- Pemeriksaan leukosit normal4. Kumpulkan spesimen untuk tes lab. 4. Meyakinkan diagnosis akurat dan
(6000-10000) 5. Atur pemberian antiinfeksi sesuai advice pengobatan
dokter. 5. Mempertahankan kadar darah yang
terapeutik
2 Resiko tinggi infeksi Infeksi HIV tidak ditransmisikan1. Anjurkan pasien atau orang penting
1. Pasien dan keluarga mau dan
(kontakpasien) berhubungan setelah dilakukan tindakan lainnya metode mencegah transmisi HIV memerlukan informasikan ini
dengan infeksi HIV, adanya keperawatan selama 3×24 jam dan kuman patogen lainnya.
infeksi nonopportunisitik yang dengan kriteria hasil:
dapat ditransmisikan. - kontak pasien dan tim kesehatan2. Gunakan darah dan cairan tubuh 2. Mencegah transimisi infeksi HIV ke
tidak terpapar HIV precaution bial merawat pasien. Gunakan orang lain
- Tidak terinfeksi patogen lain masker bila perlu.
seperti TBC.
3 Resiko tinggi defisit volume Defisit volume cairan dapat 1. Kaji konsistensi dan frekuensi feses dan
1. Mendeteksi adanya darah dalam feses
cairan berhubungan dengan teratasi setelah dilakukan adanya darah. 2. Hipermotiliti mumnya dengan diare
output cairan berlebih sekunder tindakan keperawatan selama 2. Auskultasi bunyi usus 3. Mengurangi motilitas usus, yang pelan,
terhadap diare 1×24 jam dengan criteria hasil: emperburuk perforasi pada intestinal
- perut lunak 3. Atur agen antimotilitas dan psilium
- tidak tegang (Metamucil) sesuai advice dokter. 4. Untuk menghilangkan distensi
- feses lunak, warna normal
- kram perut hilang, 4. Berikan ointment A dan D, vaselin atau
zinc oside

You might also like