You are on page 1of 4

PSIKOLOGI KOGNITIF

Ni Kadek Diah Juliana Putri Alma Yunita Dewi Putu Christina Sudiatmini
16110501004 16110501005 16110501011

Nyoman Ayu Trisha Angela Putri Vanezia Ricardina des’Motta


16110501022 16110501023

BAHASA ( LANGUAGE )
Kognitif yaitu proses mental atau berpikir yang tidak bisa dilihat dengan mata. Hebert Simon
merupakan orang yang mengembangkan psikologi kognitif pada tahun 1950’an.
Bagaimana cara pikiran (kognitif) menjadi bahasa?
Bahasa berisi simbol-simbol yang dapat menyampaikan makna, aturan untuk mengombinasikan
simbol tersebut dan digunakan untuk menyampaikan beragam informasi.
Contoh :

APEL Jadi, pikiran tanpa adanya bahasa


tidak berguna.

(Pikiran) (Bahasa)

Bahasa memiliki beberapa bagian, yaitu :


Kalimat -> Frase -> Kata -> Suku Kata
Bagian dari Bahasa :
Fonem : Unit bicara terkecil dari bahasa yang dapat membedakan makna.
Morfem : Unit terkecil yang dapat dimaknai dalam bahasa. (di, ke, dan, yang, ya).
Semantik : Area dalam bahasa yang berfokus pada pemaknaan kata dan kombinasi kata.
Syntax : Sistem yang berisi aturan tentang pengaturan kata menjadi kalimat. (SPOK).
Contoh
Ibu membeli baju di pasar (kalimat)
Ibu membeli baju di pasar (Frase)
Ibu membeli baju di pasar (Kata)
I – bu mem – be – li ba – ju di pa - sar (Suku Kata) -> (di : Morfem)

Perkembangan Bahasa

1.

Pemahaman – Produksi Kata Bayi (konkret – memproses hal-hal yang bisa dilihat)
Pemahaman kata pada bayi akan lebih cepat dilakukan daripada produksi kata. Kata-kata yang
menjelaskan objek (benda) dan terkait interaksi sosial akan lebih mudah dipahami dan di
produksi karena hal tersebut dapat diproses oleh penglihatan bayi.
Ex : Setiap bayi melakukan interaksi sosial dengan orang lain maka orang tersebut akan
mengucapkan “halloo” sambil melambai pada bayi.
2. Pemahaman – Produksi Kata Anak
a. Fast Mapping yaitu proses dimana anak dapat memetakan kata menjadi konsep setelah 1x
percobaan, biasanya dimulai dari usia 2 tahun. Ex : Ani sangat suka Frozen saat berbicara
dengan ibu, ibu mengucapkan kata “idola” yang pertama kali didengar Ani. Setiap Ani
mendengar kata idola ia akan teringat dengan Frozen karena telah mengaitkan antara idola
dengan frozen.
b. Overextension yaitu kesalahan anak dalam memakai 1 kata untuk menggambarkan banyak
objek atau perilaku yang dimaksud. Ex : Jeruk dikatakan bola oleh anak, karena anak
menganggap semua benda berbentuk bulat adalah bola.
c. Underextension yaitu kesalahan anak dalam memakai 1 kata untuk menggambarkan objek
atau perilaku lebih spesifik dari yang seharusnya. Ex : Gajah yang diketahui Ella adalah
boneka gajah yang ada di kamarnya. Saat ia diajak ke kebun binatang dan ayahnya
memberitahu gajah, ia menolak karena gajah itu adalah boneka di rumahnya bukan yang ada
di kebun binatang.
d. Telegraphic Speech yaitu usaha bicara anak dengan cara menyampaikan/menampilkan kata-
kata utama. Jika hal ini dibiarkan akan terus berlanjur, sehingga orang tua tidak boleh
menggunakan bahasa bayi saat parenting. Ex : kata “makan” menjadi mam, mamam, dsb.
e. Overregularization yaitu kesalahan pemakaian tata bahasa saat awal mempelajarinya dapat
membuat anak menjadi salah ketika akan menyusun kalimat, sulit menggunakan kata
imbuhan dan sering menggunakan kata dasar atau sederhana. Ex : “Adik ayam makan”, yang
seharusnya adalah adik makan ayam.
3. Pemahaman – Produksi Kata Anak Usia Sekolah
a. Metalinguistik Awareness yaitu kemampuan membedakan makna konotatif (kiasan) dan
denotative (sebenarnya) dalam bahasa.
b. Bilingualism yaitu pembentukan bahasa dengan menggabungkan dua bahasa yang berbeda
intonasi, tata bahasa dan daftar kata-katanya, sehingga menyebabkan ada bahasa yang lebih
unggul dibandingkan bahasa lainnya.

Apakah 2 atau lebih bahasa yang diajarkan pada anak, berdampak pada perkembangan anak?
(+) Dampaknya sangat positif bagi memori, hal ini membuat anak lebih mudah dan kuat dalam
menghafal.
(-) Dampak negatifnya dapat membingungkan anak, sehingga membuat tata bahasa menjadi
tertukar atau tercampur.

Bahasa menurut Berbagai Teori


1. Evolusioner
Manusia mengambangkan bahasa sebagai usaha adaptasi dan bertahan hidup di
lingkuungannya.
2. Behaviorist
Anak belajar bahasa melalui imitasi, penguatan dan prinsip conditioning lainnya.
3. Nativist
Anak dilahirkan dengan kecenderungan untuk memiliki perkembangan bahasa LAD (Language
Acquisition Device).
4. Interactionict
Perkembangan bahasa terjadi karena factor biologis dan hasil belajar.

You might also like