You are on page 1of 14

Asuhan Keperawatan Keluarga

A. Data umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak R
2. Usia Kepala Keluarga : 63 tahun
3. Alamat : Rw 06 Rt 01 Curug
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
5. Pekerjaan : Sopir
6. Komposisi Keluarga :

No. Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan Ket.


Kelamin dengan KK
1.
2. Ibu E Perempuan Istri 60 SMP Ibu rumah -
tangga
3. Nn.F Perempuan Anak 22 th SMA Swasta -

Genogram:

Ib
Bpk.
u
R
E

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien

a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu nuclear family. Bapak R tinggal bersama dengan isterinya,
Ibu E dan anaknya yaitu Nn.F. Ibu E mengatakan jarang mengalami percekcokan
atau selisih paham dengan bapak R begitu juga dengan Nn. F. Mereka saling
menghargai dan menghormati satu sama lain, Nn.F selalu memberikan sebagian
penghasilannya setiap bulan terhadap ibunya, Nn E juga jarang melawan apabila
ibu E memberikan nasehat, mandiri, tidak pernah merepotkan ibu E dan selalu
memberikan pembelaan atau perlindungan terhadap ibu E jika sedang mengalami
percekcokan dengan Ny.W.
b. Suku
Keluarga Bapak R berasal dari suku betawi, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa betawi dan bahasa indonesia. Budaya sosial khusus dalam keluarga
adalah saling menghormati antar anggota keluarga dan masyarakat. Budaya
keluarga ibu E yaitu sering membantu antara keluarga satu sama lain apabila ada
yang mengalami kesulitan. Keluarga ibu E tidak memiliki kebiasaan dalam
budaya yang bertentangan dengan kesehatan seperti pantangan terhadap makanan
ataupun anggapan negatif terhadap penyakit yang diderita oleh ibu E dan bapak
R.
c. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak R adalah Islam. Keluarga Bapak R
sering menjalankan ibadah sholat di rumah dan berjamaah di masjid setiap shalat
magrib dan subuh. Bapak R sering mengikuti pengajian setiap malam jumat
sedangkan ibu E sering mengikuti pengajian-pengajian majelis taklim yang
diadakan di RW 06 Curug setiap hari senin dan selasa.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Bapak R memiliki penghasilan sebagai sopir sebesar Rp. 1.200.000,00 per bulan,
ditambah dengan penghasilan ibu E berdagang nasi uduk dan gorengan dengan
pendapatan setiap bulan lebih kurang Rp.600.000,00 per bulan, dan penghasilan
dari Nn. F sebesar Rp.1.500.000,00 namun tidak menetap atau kerja secara terus-
menerus setiap bulan karena sistem kontrak. Total penghasilan ini dirasa oleh
keluarga sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan masih ada untuk
ditabung dan sedekah.

e. Aktivitas rekreaksi keluarga


Keluarga mengatakan cukup jarang melakukan rekreasi di luar rumah. Namun,
kumpul-kumpul keluarga di dalam rumah sering dilakukan seperti menonton tv
bersama saat waktu luang dan setiap bulan bapak R dan ibu E dikunjungi anaknya
beserta cucunya yang tinggal di parung dan anak yang tinggal di RT 03 RW 06.
Selain itu kumpul-kumpul dengan keluarga disekitar rumah karena adik-adik ibu
E dan juga bapak R tinggal berdekatan dalam satu RW. Bapak R sesekali juga
membawa ibu E pergi jalan-jalan menggunakan motor untuk pergi ke pasar
Cisalak atau berkunjung ke rumah saudara atau kerumah anak yang di ciparung,
bogor atau Rt 02 Rw 06.

1. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan lansia dengan
masalah hipertensi dan kelelahan dan keluarga dengan anak dewasa.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Bapak R yang belum terpenuhi, yaitu
mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak setelah
menikah nanti. Ibu E mengatakan ia kadang kepikiran karena Nn.F sudah cukup
umur tetapi belum juga menikah, sehingga Ibu E kadang merasa khawatir dengan
kondisi puterinya. Selain itu ibu E juga mengatakan Ny.W sebagai anak yang
tinggal didekat rumah ibu E agar bisa memiliki rumah sendiri nantinya, karena
sejak sudah menikah Ny.W tinggal di kamar kontrakan yang dimiliki oleh ibu E
yaitu bagian depan dari rumah ibu E. Kedekatan tempat tinggal sering
menimbulkan percekcokan atau selisih paham antara ibu E dengan Ny.W hampir
setiap hari.
c. Riwayat keluarga inti
Ibu E mengatakan pernikahannya dengan bapak R tidak ada riwayat dijodohkan.
Ibu E dan bapak R menikah pada tahun 1973 atau usia pernikahan 43 tahun.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua Bapak R dan Ibu R ada memiliki riwayat penyakit kronik/genetik yaitu
riwayat hipertensi dari ayahnya bapak R dan riwayat hipertensi juga dari ibunya
ibu E.
2. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Bapak R yang ditempati saat ini adalah rumah pribadi. Tipe bangunan
rumah Bapak R adalah rumah permanen. Terdapat 2 kamar tidur, 1 dapur, 1
kamar mandi, 1 ruang tengah tempat berkumpulnya keluarga sekaligus ruang
tamu. Kurangnya ventilasi atau jendela di dalam kamar dan ruangan sehingga
ruanagan tampak gelap sehingga pada siang hari tetap menggunakan penerangan
lampu, selain itu rumah bapak R juga tampak kurang bersih dan kurang rapi.
Denah rumah:

Kamar kamar R.Tamu dan R


mandi 2 keluarga
kamar 1
Dapur pintu

pintu pintu
belakang tetangga dan komunitas utama
b. Karakteristik
Rumah keluarga Bapak R berada di perkampungan yang cukup padat
penduduknya, karena didaerah sekitar tempat tinggal bapak R adalah merupakan
lingkungan yang banyak kos-kosan atau kontrakan rumah petak, berdekatan
dengan pabrik paralon, pabrik aqua dan juga jalan lintas menuju bogor dan jalan
toll. Jarak antar rumah satu dengan yang lainya saling berdekatan. Rumah
disekitar merupakan rumah dari saudara-saudara ibu E dan juga bapak R. Warga
Rw 06 memiliki kegiatan pengajian yang rutin dilakukan setiap minggu dan
kegitan arisan Rw setiap bulan. Kelompok usia yang mendominasi wilayah ini
adalah usia dewasa peretngahan dan dewasa akhir. Warga mayoritas berasal dari
keturunan betawi, sunda dan jawa. Hubungan antar warga harmonis dan saling
membantu satu sama lain. Keluarga mengatakan nyaman tinggal di lingkungan
tersebut. Masalah kesehatan yang sering ada adalah hipertensi dan asam urat.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan yaitu Puskesmas,
bidan praktek, dokter praktek dan klinik umum (24 jam) yang menyediakan
pemeriksaan untuk semua tingkatan usia. Sedangkan kegiatan posyandu dan
posbindu juga sudah ada setiap bulan, yang menyediakan pemeriksaan untuk
bayi, balita dan ibu hamil, sedangkan untuk kegiatan posbindu terkait dengan
pemeriksaan lansia berjalan setiap jadwal posbindu meskipun jadwal tidak sama
setiap bulan. Tempat pelaksanaan Posyandu adalah dirumah kader RW setempat
dapat ditempuh dengan menggunakan jalan kaki, sedangkan untuk pelaksanaan
posbindu dilaksanakan ditempat pengajian warga Rw setempat dengan
memberikan pelayanan seperti timbang berat badan, pengukuran tekanan darah,
pengukuran asam urat, gula darah, dan kolesterol bagi warga yang bersedia untuk
membayar. Fasilitas umum yang ada di lingkungan yaitu sekolah, masjid, tempat
pertemuan untuk pengajian taklim dan pertemuan warga Rw 06.
c. Mobilitas grafis keluarga
Keluarga menempati rumah tersebut sudah 43 tahun. Keluarga tidak pernah
pindah rumah sampai saat ini. Ketiga bepergian keluarga menggunakan sepeda,
motor dan mobil yang dimiliki oleh bapak R.
d. Perkumpulan keluarga dan interkasi komunitas
Keluarga jarang memanfaatkan waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga,
melakukan diskusi, bercerita kegiatan sehari-hari yang telah dilakukan, biasanya
dilakukan saat malam hari. Bapak R sering mengikuti kegiatan pengajian dan
pertemuan rutin bapak-bapak, begitu juga Ibu E sering mengikuti kegiatan
majelis taklim dan arisan yang di adakan di Rt 01 maupun Rw 06. Ibu E dan
bapak R tidak rutin mengikuti kegiatan posbindu setiap bulan.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga bapak R memiliki sistem pendukung yang berasal dari anak pertama
Tn.P yaitu yang tinggal di ciparung, meski cukup jauh dan jarang ketemu tetapi
Tn.P cukup sering menanyakan keadaan bapak R dan ibu E melalui telepon, baik
kesehatan ataupun kondisi lainnya. Selain itu dukungan dari adik-adik ibu E juga
sering diberikan karena mereka sangat peduli satu sama lain baik dalam
memberikan support fisik maupun mental. Namun sistem pendukung yang
berasal dari kelompok penderita hipertensi dan gangguan tidur belum ada, kader
juga tidak ada melakukan kunjungan kerumah. Jaminan kesehata( BPJS/Dll)

3. Struktur Keluarga
a. Struktur peran (formal dan informal)
1) Peran formal
Bapak R berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengambil
keputusan di keluarga. Ibu E sebagai ibu rumah tangga berperan sebagai
pengurus rumah, pengatur kebutuhan anggota keluarga, selain itu ibu E juga
membantu dalam meningkatkan ekonomi atau penghasilan keluarga dengan
menjual nasi uduk setiap pagi. Nn. F berperan sebagai anak bungsu dari lima
bersaudara. Peran tersebut diterima dan konsisten sesuai dengan kemampuan
anggota keluarga.
2) Peran Informal
Bapak R dan Ibu E bersama-sama menjaga anaknya yaitu Nn.F yang saat ini
dalam tahapan dewasa. Ibu E sebagai istri saat ini berusaha memenuhi
kebutuhan bapak R agar tekanan darah bapak R bisa kembali dalam batasan
normal. Namun ibu E sendiri juga sedang mengalami gangguan tidur karena
merasa sangat kelelahan dengan aktifitas sehari-harinya yang kadang-kadang
tidak ada yang membantu dalam menyiapkan dagangan nasi uduk.
b. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga bapak R adalah saling terbuka satu sama lain,
namun bapak R tidak banyak bicara didalam rumah atau dengan anggota keluarga
lainnya yaitu ibu E dan Nn.F. Bapak R memulai pembicaraan apabila dirasa
penting saja, tetapi dalam hal komunikasi sampai sekarang tidak banyak
hambatan karena masing-masing anggota keluarga sudah memahami satu sama
lain. Ketika ada salah satu anggota keluarga yang sedang berbicara, anggota
keluarga lain mendengarkannya dengan baik. Ketika ada masalah, keluarga baru
mengadakan rembuk dan berdiskusi untuk memecahkan masalah. Anggota
keluarga bertingkah laku sopan dalam berinteraksi. Latar belakang komunikasi
dalam keluarga ini adalah budaya betawi dan lebih sering menggunakan bahasa
indonesia.
c. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga, Bapak R yang memegang peranan utama dalam pengambilan
keputusan termasuk mengatur dan memutuskan apa yang akan dilakukan oleh
anak ataupun ibu E. Umumnya setiap ada masalah, yang memegang peranan
penting adalah bapak R. Beliau memutuskan seluruh tindakan apabila ada
keluarga yang sakit atau ada masalah keuangan. Umumnya keluarga merasakan
puas dengan keputusan yang diambil karena sebelum memutuskan sesuatu
sebelumnya keluarga terlibat dalam berdiskusi untuk memecahkan masalah.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang di anut keluarga umumnya dilatarbelakangi oleh budaya
betawi. Sampai saat ini keluarga menerima nilai yang dianut dan tidak ada
konflik nilai. Nilai dan norma yang dianut tidak berpengaruh terhadap status
kesehatan keluarga.

4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain. Fungsi
afektif keluarga baik. Kasih sayang yang diberikan kepada semua anggota
keluarga adalah sama. Bentuk dukungan yang diberikan dalam keluarga biasanya
berbentuk verbal dengan saling menyemangati dan mendukung. Hubungan
keluarga sangat dekat dan saling terbuka jika mempunyai masalah. Jika ada
masalah dalam keluarga, maka cenderung menyelesaikannya cara musyawarah.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak R dan ibu E sering bersosialisasi dengan masyarakat di
lingkungan sekitar tempat tinggal. Bapak R dan keluarga sering mengikuti
kegiatan yang dibuat oleh masyarakat sekitarnya. Hubungan keluarga dalam
melatih sosialisasi anak dengan lingkungan cukup baik.
c. Fungsi Perawatan
Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya diberikan
obat warung dan jika tidak sembuh, baru di bawa ke Puskesmas atau beli obat
apotik. Keluarga tidak banyak mengetahui tentang informasi kesehatan sehingga
mereka tidak banyak tahu bagaimana menjaga kesehatan dan mengatasi kondisi
anggota keluarga yang sakit. Keluarga mengatakan kondisi sehat adalah ketika
tubuh masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja dan mengasuh
cucu. Kondisi sakit adalah ketika badan terasa tidak enak, dan sudah tidak mampu
melakukan aktivitas seperti biasa. Bapak R saat ini sering merasakan pegal pada
bagian kuduk, namun tidak dianggap suatu masalah yang berat karena bapak R
merasakan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu bapak R sering
merasakan lelah karena kurang istirahat, tetapi tidak dijadikan suatu keluhan.
Bapak R menderita hipertensi sudah sejak 2 tahun lalu. Ibu E yang dikeluhkan
saat ini adalah sulit tidur yang disebabkan karena kelelahan dengan aktifitas yang
sangat padat setiap harinya, selain berjualan ibu E juga masih harus mengasuh
cucu yaitu anak Ny.W. Ibu E baru mengetahui tekanan darahnya tinggi pada saat
dilakukan pemeriksaan, namun ibu E lebih sering merasakan tidur tidak cukup
setiap harinya. Ibu E merasakan sulit memulai tidur, mudah terbangun, dan jika
sudah terbangun sulit untuk tidur kembali, jika siang hari badan terasa lemah dan
mata terasa ngantuk. Ibu E merasakan sulit tidur ini lebih kurang 1 tahun terakhir
ini. Ibu R mengatakan semua anggota keluarga jenis makanan yang dimakan
sama dan senang mengonsumsi makanan apapun terutama bapak R lebih senang
makan dengan telor dan suka makan santan. Makanan tidak ada dipisahkan antara
makanan untuk Ibu E maupun Bapak R dan juga Nn.F. Frekuensi makan pada
keluarga Bapak R tiga kali sehari, tetapi Ibu E kadang-kadang makannya tidak
teratur yang dikarenakan tidak selera makan dan merasa kenyang terus. Konsumsi
buah, sayur dan buah bergizi lainnya cukup terpenuhi. Ibu E kadang-kadang bisa
tidur siang namun kadang juga tidak bisa tidur siang dan bapak R tidak pernah
tidur siangkarena aktifitasnya sebagai sopir. Tidur malam ibu E lebih kurang 3-4
jam/hari, dan kadang-kadang terganggu tidurnya apabila banyak pikiran. Ibu E
mengatakan bahwa rekreasi di luar rumah jarang dilakukan, tetapi Ibu E dan
bapak R kadang-kadang dikunjungi anaknya yang tinggal di Parung dan di Bogor.
Ibu E tidak pernah melakukan jalan pagi, sedangkan bapak R setiap hari
melakukan jalan pagi sembari pergi shalat subuh ke masjid. Bapak R tidak
merokok di dalam dan di luar rumah. Keluarga sering membeli obat di warung
untuk mengatasi sakit yang dirasakan sebelum harus berobat ke puskesmas atau
membeli obat ke apotik. Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan adalah
puskesmas dan apotik. Keluarga mengatakan cukup puas dengan pelayanan
kesehatan yang diterima dari puskesmas, selain jarak yang dekat dengan tempat
tinggal pelayanannya sangat bagus. Keluarga belum pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan terkait gangguan istirahat dan tidur seperti yang dialami
oleh ibu E.

5. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor yang di miliki
1) Stresor jangka pendek:
Stresor yang dimiliki keluarga saat ini adalah penghasilan yang tidak menentu
setiap bulannya, karena Nn.F tidak setiap bulan pekerjaannya berjalan terus
menerus karena sistem kontrak ketika kontrak berjalan berarti pekerjaan
berjalan juga begitu juga sebaliknya.
2) Stresor jangka panjang:
Ibu E mengatakan memikirkan kenapa sering beradu pendapat dengan Ny.W
karena adanya perbedaan pendapat cara mengasuh anak-anak Ny.W. Selain itu
adanya hubungan kurang baik antara anak pertama dengan anak ketiga dan
keempat, meski sudah berkeluarga masing-masing tetapi ada suatu hal yang
selalu dipermasalahkan atau menjadi bahan pecekcokkan. Ibu E juga
mengatakan menginkan jodoh terbaik untuk Nn.F kelak nanti. Dengan
banyaknya pikiran membuat ibu E banyak pikiran sehingga sulit untuk tidur.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Menurut keluarga, mereka sudah berusaha merawat anggota keluarga yang sakit
dengan baik dan ibu E mengatakan berusaha menyikapi masalah anak-anaknya
dengan sabar meski ibu E diakatan berpihak pada anak pertamanya.
c. Strategi koping yang digunakan
Startegi koping yang digunakan oleh ibu E untuk mengatasi setiap maslahnya
yaitu dengan bercerita pada adik-adiknya yang tinggal didekat rumah ibu E,
karena ibu E tidak berani bercerita pada bapak E takut menimbulkan beban dan
tekanan darahnya naik.
d. Adaptasi Keluarga
Stresor yang dirasakan oleh ibu E berdampak pada tekanan darah menjadi naik,
karena sebelumnya ibu E tidak pernah mendapatkan tekanan darahnya mencapai
190/100 mmHg. Secara keseluruhan keluarga selalu dapat mengatasi stressor dan
beradaptasi dengan keadaan baru.
6. Harapan Keluarga
Ibu E sangat berharap selalu diberikan kesehatan dan kesabaran oleh Allah SWT
sehingga mampu melakukan perannya sebagai istri dan ibu yang bijaksana buat anak-
anaknya, serta sebagai nenek yang baik bagi cucu-cucunya.

7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Bpk. R

Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, berwarna putih


uban
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
Mulut dan hidung Bentuk simetris, lidah berwarna putih kemerahan, tidak
ada secret yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran
yang terlihat melalui hidung, lidah pada posisi normal,
bicara tidak pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir
simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada cuping hidung,
Tidak ada lesi pada rongga mulut, perdarahan dan
pembengkakan (-), karies gigi (-), gigi tidak lengkap pada
bagian geraham dan beberpa gigi dibagian depan.
Dada dan paru- paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retraksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusis:
sonor, Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada
distensi, perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 20
x/menit, Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan
diseluruh lapang abdomen, tidak ada pembesaran organ
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 5-6x sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema
Sistem Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
muskuloskeletal terganggu karena pada persendian lutut terasa sakit bila
untuk melakukan aktifitas, dan kekuatan otot sudah
berkurang
BB dan TB 65 kg & 173 cm
Tanda- tanda vital TD 200/110 mmHg; Nadi 90 x/menit; Pernapasan 16
x/menit; Suhu 36,8º C
Capillary refill < 2 detik

Pemeriksaan Ibu E
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tipis, berwarna
putih uban.
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+), tampak ada kantung mata, pada
bagian bawah mata tampak kehitaman, tampak kurang
segar atau sayu.
Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
putih kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir lembab,
tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga mulut,
perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi (-),gigi tidak
lengkap lagi terutama pada bagian gigi geraham.
Dada dan paru-paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusi:
sonor, Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada
distensi, perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 15
x/menit, Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan
pada bagian abdomen, tidak ada pembesaran pada
abdomen.
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 5-6x sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema
Sistem Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh
muskuloskeletal meski kadang ada rasa nyeri pada persendian lutut, dan
kekuatan otot sudah berkurang
BB dan TB 62 kg & 160 cm
Tanda- tanda vital TD 190/100 mmHg; Nadi 82 x/menit; Pernapasan 20
x/menit; Suhu 36,6º C
Capillary refill < 2 detik
Tidur  Ibu E mengatakan setiap hari tidur hanya 3-4 jam
 Ibu E mengatakan setiap tidur merasa tidak nyenyak
 Ibu E mengatakan memulai tidur pukul 23.00 tapi
merasakan bisa tidur sekitar 1 jam dari mulai rebahkan
badan
 Ibu E mengatakan mudah terbangun dipertengahn jam
tidurnya
 Ibu E mengatakan susah tidur lagi jika sudah terbangun
 Ibu E tampak menahan kantuk pada saat siang hari
 Wajah ibu E tampak tidak segar

Pemeriksaan Nn. F
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tebal dan
berwarna hitam
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada gangguan
pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
putih kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
tidak ada lesi pada rongga mulut, perdarahan dan
pembengkakan (-), tidak terdapat karies gigi
Dada dan paru- paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusis:
sonor, Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada
distensi, perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 8
x/menit, Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan
diseluruh lapang abdomen, tidak ada pembesaran organ.
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 5x sehari
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Warnakulit putuh langsat dan bersih, tidak ada abrasi, tidak
ada lebam, tidak bengkak, tidak ada eritema
Sistem Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh,
muskuloskeletal dan otot kuat
BB dan TB BB 52 kg dan tinggi badan 157 cm.
Tanda- tanda vital TD : 110/80 mmHg, Nadi 76 x/menit; Pernapasan 20
x/menit; Suhu 36,5º C
Capillary refill < 2 detik
LAMPIRAN

ANALISA DATA

No. Analisis Data Diagnosa Keperawatan


1. DS: Ketidakefektifan pemeliharaan
 Ibu E mengatakan bapak R menderita tekanan darah kesehatan
tinggi sejak 2 tahun yang lalu
 Ibu E mengatakan tidak ada mengolah makanan
khusus untuk bapak R
 Ibu E mengatakan bapak R jarang melakukan
pemeriksaan kesehatan secara teratur kepelayanan
kesehatan
 Ibu E mengatakan bapak R masih sering makan
telor dan sayur bersantan hampir setiap hari
 Ibu E mengatakan bapak R tidak pernah mengikuti
olah raga lansia
 Bapak R mengatakan tidak ada keluarga maupun
teman yang mendukungnya untuk melakukan olah
raga secara teratur
DO:
 Tekanan darah bapak R 200/110 mmHg
 Bapak R terlihat tampak lelah
 Mata bapak R terlihat merah

2. DS: Konflik peran orang tua


 Ibu E mengatakan kadang terpikiran karena
puterinya (Nn.F) belum menikah
 Ibu E mengatakan sampai saat ini puterinya belum
ada tanda-tanda untuk menikah.
 Ibu E mengatakan khawatir dengan puterinya belum
menikah sementara Nn.F sudah cukup umur
 Ibu E mengatakan khawatir puterinya belum
menikah sementara usia Ibu E dan Bapak R sudah
semakin lanjut
DO:
 Ibu E tampak khawatir
 Puteri Ibu E 1 orang belum menikah
 Hasil pemeriksaan fisik : TD = 190/100 mmHg
3. DS: Gangguan pola tidur
 Ibu E mengatakan setiap hari tidur hanya 3-4 jam
 Ibu E mengatakan setiap tidur merasa tidak nyenyak
 Ibu E mengatakan memulai tidur pukul 23.00 tapi
merasakan baru bisa tidur sekitar 1 jam dari mulai
rebahkan badan
 Ibu E mengatakan mudah terbangun dipertengahan jam
tidurnya
 Ibu E mengatakan susah tidur lagi jika sudah terbangun
 Ibu E mengatakan

DO:
 Mata ibu E tampak terlihat kehitaman dan berkantung
 Ibu E tampak menahan kantuk pada saat siang hari
 Wajah ibu E tampak tidak segar/terlihat lelah
 Hasil pemeriksaan fisik : TD = 190/100 mmHg
 Nadi : 82x/menit
 Pernafsan : 20x/menit

You might also like