Professional Documents
Culture Documents
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Anatomi
Fisiologi Manusia
Disusun Oleh:
Nama Kelompok
Dosen Pembimbing :
1
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Integumen .
Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai masukan bagi
kami.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………….........................1
Kata pengantar………………………………………………………............................2
Daftar isi.........................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang.......................……………………………….......................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
A. Kesimpulan.............................................................................................13
Daftar Pustaka...............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.
Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjar(keringat dan sebaseous),dan reseptor saraf khusus.
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Sistem organ yang
luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi,
lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu
tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh
terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ
sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin,
sentuhan, tekanan dan nyeri.
2. Rumusan Masalah
a. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi warna kulit ?
b. Apa saja kelainan pada sistem integumen ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Ini adalah alasan yang paling umum diketahui. Bahwa persebaran ras dengan
warna kulit yang berbeda adalah mekanisme adaptasi dan perlindungan. Melanin,
pigmen yang bertanggung jawab terhadap perbedaan warna kulit, melindungi sel-sel
kulit agar tidak rusak terkena paparan sinar ultraviolet matahari. Pigmen melanin
dapat bertambah banyak dengan adanya paparan sinar matahari. Manusia yang tinggal
di daerah khatalustiwa/ekuator akan mempunyai warna kulit yang gelap. Tapi ini juga
terkait dengan Ras (genetis/Hereditas).
Pada suatu penelitian, orang yang kulitnya terpapar oleh sinar matahari
intensitas tinggi mengalami penurunan signifikan kadar folat di dalam tubuhnya. Lalu
apa hubungannya dengan evolusi dan seleksi alam? "Ternyata Folat yang cukup
diperlukan untuk perkembangan saraf pada janin. Bila seorang ibu hamil kekurangan
folat, janin dapat mengalami defek kongenital bernama spina bifida, sehingga
menurunkan survival keturunannya. Selain bagi ibu hamil, folat juga diperlukan untuk
proses fisiologis terutama sintesis DNA normal dari sel-sel tubuh termasuk
pembentukan sperma (spermatogenesis). Jadi, folat juga sangat terkait dengan
kesuburan pada pria. Inilah yang mendasari pemikiran bahwa ada evolusi yang terjadi.
Evolusi dan seleksi alam bertujuan melindungi kadar folat tubuh yang penting bagi
kelangsungan suatu spesies (melalui proses reproduksi). Melalui proses yang lama,
terjadi perubahan genetik, kulit manusia yang tinggal di ekuator jadi memproduksi
banyak melanin untuk melindungi kadar folat. Bila tidak terbentuk perlindungan ini
maka manusia tersebut mengalami gangguan dalam proses reproduksi terkait
kekurangan folat. Bila ada variasi genetik, maka genetik manusia yang survive sampai
sekarang adalah keturunan yang mempunyai produksi cukup melanin (jadi mayoritas
satu ras kulitnya item). Manusia yang berpindah tempat tinggal ke daerah dekat kutub
kulitnya menjadi berwarna lebih cerah. Mereka tidak terlalu membutuhkan
perlindungan melanin karena paparan sinar UV yang tidak begitu banyak seperti di
ekuator.
5
3. Manusia subtropis memang tidak boleh berkulit terlalu gelap
Karena mereka tetap membutuhkan sinar matahari yang cukup yang sampai di
keratinosit untuk mengubah provitamin D menjadi vitamin D. Vitamin D sendiri juga
penting untuk pertumbuhan normal tubuh, tulang janin. Jadi kalau teralu gelap, bisa
jadi paparan sinar matahari tidak cukup kuat menembus melanin. Kalau tidak cukup
proses pewarisan sifat genetik jadi berhenti sehingga yang survive adalah yang
memiliki sifat gen berkulit tidak terlalu gelap.
4. Tinjauan Enzimatis
6
B. Kelainan pada sistem integumen
1.KUDIS (Scabies)
Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha
dan kadang di sela jari tangan atau kaki.
Pencegahan :
- Menerapkan perilaku hidup bersih
- Menjaga kebersihan kulit
-Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-
obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh
pada kulit yang terserang Panu.
-Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari
sprei, baju, handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit
scabies. Oleh karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke
orang lain. Caranya dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai
oleh penderita.
Ketika seseorang menderita penyakit kudis untuk pertama kalinya, akan memakan
waktu empat sampai enam minggu untuk kulit bereaksi. Gejala yang paling umum
adalah:
Rasa gatal, terutama pada malam hari
Bentol / bintil merah seperti jerawat
Kulit lecet atau melepuh
Kulit luka yang disebabkan oleh garukan
2. KUSTA
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit
kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui
hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium.
Pencegahan :
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada
pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal
(pembasmi bakteri) yang lemah terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson
7
menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. Pada 1960an, dapson tidak digunakan
lagi. Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya
menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an.
Tanda dan Gejala
*Tanda - tanda pada kulit, Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan
*Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh
*Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap
*Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut
*Lepuh tidak nyeri, Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
*Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.
3. DERMATITIS KONTAK
Peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis iritan) atau
alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat pajanan.
Pencegahan :
-Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur
gandum dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit.
Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi gatal.
-Penyakit dermatitis kontak adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu allergen
seperti deterjen, oleh sebab itu penggunaan sarung tangan dalam hak ini sangat
diperlukan untuk menghindari kekambuhan kembali.
4. AKNE
Penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan dengan
folikel rambut (disebut unit pilosebasea). Berbagai faktor. Penyebab acne sangat
banyak (multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic
factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis,
musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia
8
lainnya.
Pencegahan :
-Penggunaan sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi dan menjelang
tidur.
-Pemberian obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam retinoat (vitamin A,
retin A) digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.
5. RUBEOLA (campak)
Suatu penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam makulopapulaaar eritematosa,
mulai dari wajah, badan lalu ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari sebelum
ruam.
Pencegahan :
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin
biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman
(vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan
atas.Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam
bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan
pada usia 4-6 tahun. Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal
10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
9
berubah warna menjadi kecoklatan.
6. HERPES ZOASTER
Merupakan radang kulit akut yang menyerang kulit dan mukosa. Kelainan ini
merupakan reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer dari virus Varicella
Zoster.Virus (VZV).
Pencegahan :
Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian
vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik
terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes zoster dapat
berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus
tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah
terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien
yang rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta
imunosupresi.
7. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran>
1cm dan lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa
yang membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa
yang membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
· infectious mononucleosis (mono),
· chickenpox,
· measles,
· HIV,
· herpes,
· virus-virus selesma umum,
· adenovirus, dan
· banyak virus-virus lain
Pencegahan
-Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
-Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu contohnya
10
dengan menjada kebersihan diri.
8. PITIRIASIS VERSIKOLOR
Penyakit jamur superficial yang kronik, biasanya tidak memberikan keluhan yang
subyektif, berupa bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat hitam
sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang
ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut.
Pencegahan :
-Menjaga kebersihan lingkungan.
-Menjaga kebersihan diri, dengan mandi yang bersih dengan menggunakan sabun.
-Pengobatan harus dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Obat-obat yang
dipakai meliputi : suspense selenium sulfide (selsun) dapat dipakai dengan sampo 2-3
kali seminggu. Obat digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30 menit sebelum
mandi.
11
pinggir yang polisiklik karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu
9. Kandidiasis
Merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida
albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang
dapat menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis.
Pencegahan :
-Menjaga kebersihan lingkungan.
-Menjaga kebersihan diri.
Pengobatan yang dapat dilakukan :
1.Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi.
2. Topikal :
- Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari
2 kali selama 3 hari.
- Nistatin : berupa krim, salap, emulsi.
- Amfoterisin B
- Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak
diserap dalam usus.
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
13
Daftar Pustaka
https://www.google.com/search?q=faktor+faktor+yang+mempengaruhi+warna+kulit&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb
https://www.google.com/search?q=kelainan+pada+sistem+integumen&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb
14