Professional Documents
Culture Documents
CH3
CH3- C= CH2CH3 CH 2 = CHCH2CH2OH
2 - Metil - 2-butena 3 – butenol
1,3 – Sikloheksadiena
Penamaan trivial untuk induk alkuna sederhana : asetilena (HC ≡ CH). Gugus-gugus
yang terikat pada karbon SP dinamai sebagai substituen pada asetilena.
Contoh :
C ≡ CH CH3 - C ≡ CCH2CH3
1
IUPAC : fenil etuna 2 Pentuna
Trivial : fenil asetilena etil metil asetilena
REAKSI ADISI
3 reaksi yang lazim pada Alkena :
- Reaksi dengan hydrogen, dengan klor dan dengan hydrogen halida
H2
CH3CH3
Katalis Pt etana
CH2- CH2
1,2 dikloroetana
HCl CH3 CH2 Cl Reaksi adisi
Kloro etana
HX HX
CH ≡ CH CH2 = CH X CH3CHX2
Suatu vinil halida suatu 1,1 – dihaloetana
Reaktifitas relative HX :
H I > HBr > HCl > HF
Ikatan HX : sangat polar (mudah melepaskan H +) → dapat denngan mudah melepaskan H+
kepada ikatan II suatu alkena, hasilnya suatu KARBOKATION antara yang dengan cepat
bereaksi dengan ion halida menghasilkan alkil halida → Reaksi adisi elektrofilik
(karena serangan awal dilakukan oleh sebuah
elektrofil)
Mekanisme : ..
2
H – Cl :
.. H
+ ..
Tahap 1 : CH3CH = CHCH3 CH3CHCHCH3 + : Cl :
Lambat ..
Karbokation antara
H Cl
..
Tahap 2 : CH3CHCH2CH3 + : Cl : CH3CHCH2CH3
Lambat .. 2 Kloro butana
A. Aturan Markovnikov :
Dalam adisi HX kepada alkena tak simetris H + dari HX menuju ke karbon berikatan
rangkap yang telah banyak memiliki hidrogen.
Contoh :
H kesini
Cl
HCl
CH3CH = CH2 CH3CH – CH3
Propena 2 – kloro propana
tak simetris
H kesini
Br
HBr |
(CH3)2 C = CHCH3 (CH3)2 C – CH2CH3
2 metil 2 butena 2 bromo 2 metil butana
H kesini
CH 3 HI CH 3
1 metil sikloheksena I
I – iodo – 1 metil sikloheksana
Adisi HX kepada Alkena tak simetris : Reaksi REGIOSELEKTIF (reaksi yang diperoleh
dua produk adisi isomeric → namun satu lebih melimpah).
B. Penalaran aturan Markovnikov :
Untuk propena dua dua karbokation mungkin terbentuk :
H+ H+
S+ +
CH3CH = CH2 CH3CH – CH2 CH3CH2CH2
3
H+ H
S+ +
CH3CH = CH2 CH3CH – CH2 CH3CHCH3
Br
sekunder lebih stabil primer kurang stabil
Pembentukan produk
CH3CHCH2Br + H – Br CH 3CH2CH2Br + Br ●
Jika Br ● menyerang alkena → terbentuk radikal bebas
(kestabilan radikal bebas sperti KARBOKATION tersier > sekunder > primer)
OSO 3H
CH3CH = CH2 + H – OSO3H → CH3CH – CH3
propena 2 iso propil hidrogen sulfat
OH
H+
CH3CH = CH2 + H2O CH3CH – CH3
2 – Propanol ( 60%)
Dalam larutan asam kuat (seperti H 2SO4 dalam air), air mengadisi suatu ikatan
rangkap menghasilkan ALKOHOL, Reaksi ini disebut : hidrasi suatu Alkena.
Mekanisme :
Tahap 1 : R2C = CHR + H+ [ R2C+ – CH2 R ]
+
Tahap 2 : HOH : OH
4
OH
HgSO4
CH3(CH2)3 C =CH + H2O [ CH3 (CH2)3 C = CH2 ]
H 2SO4 suatu end
alkohol vinilik
O
CH 3 (CH2)3 C – CH3
2 heksanon (80%)
→ Hidrasi diatas / arang digunakan : karena hasil relatif rendah namun alkohol
sederhana seperti etanol – 2 propanol, disintetis di Industri.
Mekanisme :
Disosiasi merkurium ( II) asetat :
+
H9 (O2CCH3)2 H9O2CCH3 + O2CCH3
Serangan elektrofilik :
H 2O menyerang disini
S+
R2C = CHR R 2C – CHR
+
H 9O2CCH3 H9O2CCH3
+
Suatu zat antara bertitian
(a bridged intermediate )
5
Serangan H2O dan pelepasan proton
..
R2C – CHR .. OH 2 :OH
H 2O : H+
H9O2CCH3 R 2C – CHR R 2C – CHR
H 9O2CCCH3 H9O2CCCH3
H
+
NaBH4 : Natrium boronhidrida Na H – B – H
Br Br
Br Br
CH2 = CH2 RCH = CH2 R2C = CH2 R2C = CHR R2C = CR2
_
+
X–X
.. ..
: Br – B r : .. + ..
.. .. : Br : Br :
Jika alkena tak simetris, sebagian besar muatan positif akan diemban oleh
karbon yang lebih tersuspensi.
karbon yang lebih positif
.. .. ..
: Br – : Br Br :
.. ..
CH3CH = CH2 – Br CH3CH – CH2
sebuah ion bromonium
bertitian tak simteris
∂
.. ..
Br : Br :
H H H 3C
C C C C
∂ : Br : H
H3C H .. H
.. 1 – 2, - dibromopropana
: Br
..
Mekanisme umum :
∂
Tahap 1 (lambat) X
R2C = CHR + X2 R2 C CHR +X−
∂
Tahap (cepat) ∂
X X
R2C CHR +X− R2C − CHR
∂ X
7
1. HIDROBORASI ada : 3 tahap, setiap tahap 1 gugus alkil ditambahkan pada
borana (BH3) sampai ketiga hidrogennya diganti oleh gugus alkil.
H BH2
Tahap 1 : CH2 = CH2 + B – H CH3 – CH2
H
Tahap 2 : CH2 = CH2 + CH3CH2BH2 (CH3CH2)2 BH
Tahap 3 : CH2 = CH2 + CH3CH2BH2 (CH3CH2)3 B
trietil borana (suatu organo
borana)
Organo borana : pertama-tama ditemukan oleh Herbert C Brown tahun
1950 pada Universitas ‘Purdue’ → mendapat hadiah nobel tahun 1979.
H – BH2
∂− ∂+
sangat penting karena H bagian Elektroneagatif dari molekul→ ( ion
HIDRIDA,
H−).
→ bila mengadisi suatu ikatan rangkap H − nya terikat pada karbon yang
lebih tersuspensi.
Misal : CH3CH = CH2 CH3CH – CH2
H – BH2 H BH2
∂− ∂+
H pada karbon yang lebih tersuspensi
(1) BH3 OH
CH3
(2)H2O2, OH−
CH3
1 – metil siklopentena trans, 2 metil siklo pentanol
Jika produk adisi dari (1 metil- 1 siklo heksena) PADA ADISI HIDROBORASI.
8
Maka B dan H akan CIS satu sama lain dalam produk itu.
CH3
CH3 + BH3
1 metil H BH2 dan H adalah CIS
sikloheksena BH2
OR
−
2 OOH 3OH−
RO – B – OR 3 ROH + BO32−
−
−2 OH hidrolisis
Satu keuntungan dari tahap hidroborasi – oksida : adalah hasil alkohol yang
tidak mungkin diperoleh dari hidrasi alkena dengan katalis – asam.
9
ADISI HALOGEN DAN AIR
Suatu alkena direaksikan dengancampuan Cl2 atau Br2 dalam air → (1,2
halohidrin).
Umum :
Tahap 1 :
Tahap 2
ADISI CAMPURAN
Tahap 1
Tahap 2
Adisi Markovnikov
X H
10
H – OH, H+ R2C – CHR Alkohol
H3OSO H
X
OH
Hidrogenasi Katalitik
Adisi katalitik gas hidrogen kepada suatu alkena atau alkuna : suatu reduksi dari
senyawa berikatan II (Pi).
Pt
CH3CH = CH2 + H2 CH3CH2CH3
Propena Propana
Pt
CH3C ≡ CH + 2H2 CH3CH2CH3
Propuna P Propana
OKSIDASI ALKENA
Reaksi oksidasi ikatan rangkap ada 2 kelompok :
a. Oksidasi ikatan II tanpa memutuskan ikatan sigma
b. Oksidasi ikatan II yang memutusan ikatan sigma
11
ad. a. tanpa memutuskan ikatan sigma (tanpa pemaksapisahan= cleavage)
→ menghasilkan 1,2 – diol atau epoksida
OH OH
II [O]
C=C C C atau –C - C –
[ O]
C= C – C – atau – C –H atau – C – OH
Keton aldehid asam karboksilat
A. Pembentukan Diol
Secara Umum :
Reaksi larutan permangat dingin : UJI BAEYER untuk ketidak jenuhan seny
yang tidak diketahui strukturnya → membentuk end coklat MnO2. Tapi aldehid
jua +
F Cl Br I
Nomor atom 9 17 35 53
Naiknya prioritas
Contoh :
12
Br F Cl berprioritas Br Cl
tinggi daripada F
C=C C=C
I Cl I F
13