You are on page 1of 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PRESBIOPIA

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING


Alamat : JL.Tipar Cakung No.1 Sukapura , Kec.Cilincing
No. Telepon : 021 - 44834952
Presbiopia

No. Dokumen :SOP.012/PKC/UKP/BPU


No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 21 September 2018
Halaman : 1/5
Puskesmas
drg. Leny Ariyani, MKM
Kecamatan NIP.1971112620032003
Cilincing
1. Pengertian Presbiopia adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan usia dimana
penglihatan kabur ketika melihat objek berjarak dekat. Presbiopia
merupakan proses degeneratif mata yang pada umumnya dimulai sekitar
usia 40 tahun. Kelainan ini terjadi karena lensa mata mengalami kehilangan
elastisitas dan kemampuan untuk berubah bentuk.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
konjungtivitis secara komprehensif dan optimal di puskesmas kecamatan
cilincing
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No: 097 Tahun 2015 tentang Kebijakan standar
prosedur Operasional Layanan Klinis.
4. Referensi Panduan Praktik Klinis bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I tahun 2017
5. Prosedur Alat & Bahan
a. Status Rekam Medis
b. Alat tulis
c. Pen light
d. Snellen Chart
e. Kartu Jaeger
f. Stetoskop
g. Tensimeter
h. Termometer
i. Timbangan
Langkah-langkah :
1. Perawat memanggil pasien
2. Perawat mempersilahkan pasien duduk
3. Perawat mengidentifikasi pasien
4. Perawat melakukan anamnesa ringkas dan pemeriksaan tanda vital
dan asuhan keperawatan terbatas, dan menginput di software e-
puskesmas
5. Perawat mempersilahkan pasien berkonsultasi dengan dokter
6. Dokter melakukan anamnesa dan mengalinya
a. Keluhan:
1) Penglihatan kabur ketika melihat dekat.
2) Gejala lainnya, setelah membaca mata terasa lelah, berair, dan
sering terasa perih.
3) Membaca dilakukan dengan menjauhkan kertas yang dibaca.
4) Terdapat gangguan pekerjaan terutama pada malam hari dan
perlu sinar lebih terang untuk membaca.
b. Faktor resiko yaitu usia lanjut umumnya lebih dari 40 tahun
7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan refraksi untuk penglihatan jarak jauh dengan
menggunakan Snellen Chart dilakukan terlebih dahulu.
b. Dilakukan refraksi penglihatan jarak dekat dengan menggunakan
kartu Jaeger. Lensa sferis positif ditambahkan pada lensa koreksi
penglihatan jauh, lalu pasien diminta untuk menyebutkan kalimat
hingga kalimat terkecil yang terbaca pada kartu. Target koreksi
sebesar 20/30.
8. Dokter menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik
9. Petugas melakukan tatalaksana.
a. Koreksi kacamata lensa positif.

Usia Koreksi Lensa


40 tahun +1,0 D
45 tahun +1,5 D
50 tahun +2,0 D
55 tahun +2,5 D
60 tahun +3,0 D

10. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan


keluarganya
a. Memberitahu pasien dan keluarga bahwa presbiopia merupakan
kondisi degeneratif yang dialami hampir semua orang dan dapat
dikoreksi dengan kacamata.
b. Pasien perlu kontrol setiap tahun, untuk memeriksa apakah terdapat
perubahan ukuran lensa koreksi.
11. Memberitahu keluarga jika penyakit ini harus dikoreksi dengan
bantuan kacamata. Karena jika tidak, maka mata akan
berakomodasi terus menerus dan menyebabkan komplikasi.
12. Petugas melakukan dokumentasi pada rekam medis e-Puskesmas
dan meng-input kode diagnosis ICD X : H52.4 (Presbiopia)
6. Diagram
Alur (Jika
dibutuhkan) Nama Pasien Perawat
Perawat
muncul di software melakukan
memanggil Pasien
e-Puskesmas identifikasi Pasien

Pemeriksaan
tanda vital dan
Perawat
asuhan
mempersilahkan Perawat
keperawatan
Pasien melakukan
terbatas dan
berkonsultasi anamnesis singkat
meng-input data
dengan Dokter
di software e-
Puskesmas

a.Dokter memberikan
edukasi tentang
Dokter penyakitnya:
Dokter melakukan
menegakkan b.Memberi informasi agar
anamnesis dan
diagnosis penyakitnya harus dikoreksi
pemeriksaan fisik
Presbiopia (H52.4) dengan bantuan kacamata
untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut

Kriteria rujukan: Penatalaksanaan dengan


1. Melakukan Rujukan Ke Fasilitas penggunaan kacamata dengan
Kesehatan Sekunder visus yang sesuai

7. Unit Terkait Layanan Umum, Layanan Lansia, Layanan tindakan, Layanan 24 jam,
Apotek.
8. Hal-hal yang Pengkajian terhadap gejala khas :
harus Apakah penglihatan kabur pada saat melihat dekat di saat usia lanjut atau
diperhatikan karna terdapat gangguan pada segmen posterior
10.Dokumen terkait Status rekam medis
11. Rekaman historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan Diberlakukan
AUDIT KLINIS

No. Dokumen : SOP.012/PKC/UKP/BPU

BLUD No. Revisi : 01


DAFTAR TILIK
PUSKESMAS Tgl Terbit : 21 September 2018
KECAMATAN
Halaman : 1/
5
CILINCING
Kegiatan Tidak
No. Ya Tidak
Apakah berlaku
1. Apakah petugas memanggil pasien
2. Apakah petugas mempersilahkan pasien duduk

3. Apakah petugas mengidentifikasi pasien


Apakah petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan
4. tanda vital dan asuhan keperawatan terbatas

Apakah dokter melakukan anamnesis mendalam,


5. pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (bila perlu)

6. Apakah dokter menegakkan diagnosa Presbiopia


Apakah dokter memberikan edukasi tentang penyakitnya
7.
Apakah dokter memberikan tata laksana yang sesuai
8.
Apakah dokter merujuk pasien sesuai prosedur bila ada
9.
kondisi yang perlu ditindak lanjuti
Apakah petugas melakukan dokumentasi pada rekam
10.
medis

Mengetahui
Ketua Tim Manajemen Mutu Koordinator Audit Internal

Dr. Sri Setyastuti Hayati Istiqomah, Amd.Keb


NIP. 198009242014032002 NIP. 199003192014032005

You might also like