Most of the lung's blood 95% circulates through low-pressure pulmonary artery and ends up in the

pulmonary capillary bed, where gas is exchanged. About 5% of the blood supply circulates through high-
pressure bronchial arteries, which originate at the aorta and supply major airways and supporting
structures.

in hemoptysis, the blood generally arises from this bronchial circulation, except when pulmonary arteries
are damaged by trauma, by erosion of a granulomatous or calcified lymph node or tumor, or, rarely, by
pulmonary arterial catheterization or when pulmonary capillaries are affected by inflammation.

lt is often stated that the cause of pulmonary hemorrhage in tuberculosis is the erosion or ulceration of
the blood vessel walls by a developing tuberculous process. Since the tubercle bacillus and its products
are capable of producing death with subsequent softening and liquefaction of tissues as resistant even as
bone, it is assumed that the same process, acting on a blood vessel walls. may produce similar softening
and consequent rupture of the vessel through which the blood can rush out. Hemorrhage, then, would
be a direct result of caseation laffecting the blood vessel.

if this were true, the forms of tuberculosis characterized by cessation. the exudative, rapidly progressive
types in which large portions of the lungs may undergo massive coagulation necrosis in a short time,
would be the most frequently affected by pulmonary hemorrhage.

Sebagian besar darah paru-paru 95% bersirkulasi melalui arteri pulmonalis bertekanan rendah dan
berakhir di tempat tidur kapiler pulmonal, di mana gas dipertukarkan. Sekitar 5% dari suplai darah
bersirkulasi melalui arteri bronkial bertekanan tinggi, yang berasal dari aorta dan memasok saluran
udara utama dan struktur pendukung.

dalam hemoptisis, darah umumnya muncul dari sirkulasi bronkus ini, kecuali bila arteri pulmonal dirusak
oleh trauma, oleh erosi kelenjar getah bening atau tumor granulomatosa atau kalsifikasi, atau, jarang,
oleh kateterisasi arteri pulmonal atau ketika kapiler paru dipengaruhi oleh peradangan.

Sering dinyatakan bahwa penyebab perdarahan paru pada tuberkulosis adalah erosi atau ulserasi pada
dinding pembuluh darah oleh proses tuberkulosis yang sedang berkembang. Karena basil tuberkulum
dan produknya mampu menghasilkan kematian dengan pelunakan dan likuifaksi jaringan sebagai
resisten bahkan seperti tulang, diasumsikan bahwa proses yang sama, bekerja pada dinding pembuluh
darah. dapat menghasilkan pelunakan yang sama dan pecahnya pembuluh darah sehingga darah dapat
keluar dengan cepat. Perdarahan, maka, akan menjadi hasil langsung dari kasefektif laffecting pembuluh
darah.

jika ini benar, bentuk tuberkulosis ditandai dengan penghentian. tipe progresif, eksudatif cepat di mana
sebagian besar paru-paru dapat mengalami nekrosis koagulasi masif dalam waktu singkat, akan menjadi
yang paling sering terkena oleh perdarahan paru.

L t. ‘" AA ,, _ 'A_., .m