Professional Documents
Culture Documents
Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi dengan skuama
di atasnya. Eritema sirkumsrip dan merata tetapi pada stadium penyembuhan sering
eritema yang di tengah menghilang dan hanya terdapat di pinggir. Skuama berlapis-
lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika, serta transparan. Besar kelainan bervariasi:
lentikular, nummular atau plakat, dapat berkonfluensi, jika seluruhnya atau sebagian
besar lentikular disebut psoriasis gutata, biasanya pada anak-anak dan dewasa muda dan
terjadi setelah infeksi akut oleh Streptococcus.
Lesi primer pada pasien psoriasis dengan kulit yang cerah adalah merah, papul
dan berkembang menjadi kemerahan, plak yang berbatas tegas (Gambar 2.2 sampai
dengan 2.4). Lokasi plak pada umumnya terdapat pada siku, lutut, skalp, umbilikus, dan
intergluteal.
Pasien psoriasis dengan kulit cerah, lesi primer adalah plak merah
dengan sisik putih perak.
Plak kronis psoriasis, papul merah salmon dengan batas tegas (kiri) dan Plak kronis psoriasis
yang menyebar, berwarna merah salmon berbatas tegas (kanan).
Pada pasien psoriasis dengan kulit gelap, distribusi hampir sama, namun papul
dan plak berwarna keunguan denan sisik abu-abu.
Pasien dengan kulit gelap, plak dan papul berwarna keunguan dan sisik berwarna abu-abu (kiri)
dan pasien Afrika-Amerika dengan plak keunguan yang tebal, dan sisik abu-abu pada dorsal jari
(kanan).
Pada telapak tangan dan telapak kaki, berbatas tegas dan mengandung pustule
steril dan menebal pada waktu yang bersamaan. Trauma eksternal, meliputi goresan dan
garukkan pada kulit menyebabkan plak psoriatik yang lama,hal ini dikenal dengan
Fenomena Kobner.
Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner (isomorfik).
Kedua yang disebut lebih dahulu dianggap khas, sedangkan yang terakhir tak khas,
hanya kira-kira 47% yang positif dan didapati pula pada penyakit lain, misalnya liken
planus dan veruka plana juvenilis.1
Fenomena tetesan lilin adalah skuama yang berubah warnanya menjadi putih
pada goresan, seperti lilin yang digores, disebabkan oleh berubahnya indeks bias. Di
samping menimbulkan kelainan pada kulit dan kuku, penyakit ini dapat pula
menyebabkan kelainan pada sendi. Penyakit ini umumnya bersifat poliartikular,
tempat predileksinya pada sendi interfalangs distal, terbanyak terdapat pada usia
30 – 50 tahun. Sendi membesar, kemudian terjadi ankilosis dan lesi kistik
subkorteks. Kelainan pada mukosa jarang ditemukan.1 Psoriasis arthritis
diklasifikasikan menjadi 5 subgrup: (1) asimetris oligoartrikular arthritis,
ditemukan pada 70% pasien dengan arthritis dan ditandai dengan sausage-shaped
digits, (2) keterlibatan sendi metakarpofalangeal simetris, (3) keterlibatan sendi
interfalang distal, dengan deformitas swan neck, (4) arthritis mutilans, ditandai
dengan resorpsi tulang, dan (5) spondilitis atau spondiloarhtropati. Usia puncak
seiktar 40 tahun, dan sering kali onset bersifat akut.
7. Eritroderma Psoriatik
Eritroderma psoriatik dapat disebabkan oleh pengobatan topikal yang
terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Biasanya lesi yang khas
untuk psoriasis tidak tampak lagi karena terdapat eritema dan skuama tebal
universal. Ada kalanya lesi psoriasis masih tampak samar-samar, yakni
eritematosa dan kulitnya lebih meninggi. Manifestasi klinis tipe ini, difus, eritema
generalis dan sisik yang meluas. Kulit merasa hangat dan aliran darah kutaneus
meningkat.
Parapsoriasis
Parapsoriasis merupakan penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, pada
umumnya tanpa keluhan, kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama,
berkembang biasanya perlahan-lahan, perjalanan umumnya kronik. Parapsoriasis plak
kecil adalah kondisi tanpa gejala kronis, ditandai dengan munculnya plak kecil dan
bersisik yang terus menerus, terutama pada batang tubuh.
Parapsoriasis plak kecil dengan diameter kurang dari 5 cm
Parapsoriasis Plak besar. Terdapat plak yang irregular dan dengan ukuran
yang bervariasi pada lengan
Eritroderma
Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan
atau eritema yang bersifat generalisata yang mencakup 90% permukaan tubuh
yang berlangsung dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.Bila eritemanya
antara 50-90% dinamakan pre-eritroderma. Eritroderma dapat disebabkan oleh
akibat alergi obat secara sistemik, perluasan penyakit kulit, penyakit sistemik
termasuk keganasan. Penyakit kulit yang dapat menimbulkan eritroderma
diantaranya adalah psoriasis 23%, dermatitis spongiotik 20%, alergi obat 15%,
CTCL atau sindrom sezary 5%.
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik merupakan penyakit papuloskuamosa yang kronik. Kelainan
ini dapat mengenai bayi dan dewasa, dan berhubungan dengan peningkatan
produksi sebum pada skalp dan area yang memiliki banyak kelenjar sebasea di
wajah dan badan. Penyebabnya multifaktorial. Tempat predileksi biasanya
dimulai pada kulit kepala, dan kemudian menjalar ke muka, kuduk, leher dan
badan. Istilah dermatitis seboroik (D.S.) dipakai untuk segolongan kelainan kulit
yang didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat
seboroik. Penyakit ini sering kali dihubungkan dengan peningkatan produksi
sebum dari kulit kepala dan daerah muka serta batang tubuh yang kaya akan
folikel sebasea. Dermatitis seboroik sering ditemukan dan biasanya mudah
dikenali. Kulit yang terkena biasanya berwarna merah muda (eritema),
membengkak, ditutupi dengan sisik berwarna kuning kecoklatan dan berkerak.