Professional Documents
Culture Documents
Bentuk Conus
Dilekatkan di sisi anterior dinding thoraks, di bagian depan tulang dada atau
sternum oleh ligamen Cooper, dengan melekat Musculus Pectoralis mayor.
Batas:
Superior : setinggi costa II
Inferior : setinggi costa VI atau VII
Lateral : Linea axillaris anterior s/d Linea axillaris medialis
Medial : batas lateral dari os sternum
Posterior : Melekat pada fascia M. pectoralis major, M.
serratus anterior dan M. obliquus externus, dan
bagian atas dari M. rectus abdominis
Vaskularisasi
rami mammarii mediales et laterales arteri
A. mammarii mediales:
berasal dari cabang interna A. thoracica interna (cabang A. subclavia)
memvaskularisasi daerah di sic II-IV
A. mammarii laterales:
Berasal dari banyak percabangan:
1) A. thoracica superior (cabang I dari A. axillaris)
2) A. thoracica lateral (cabang II dari A. axillaris)
3) A. pectorales cabang dari A. thoracoacromialis (cabang II dari A. axillaris)
4) cabang penetrasi dari A. intercostales posteriores pada sic II-IV
Percabangan A. mammarii laterales terutama berasal dari A. thoracica
lateral
Sistem vena payudara:
Medial: menuju V. thoracica interna (kemudian ke V.
brachiocephalica)
Lateral: menuju V. axillaris
Juga melalui: V. intercostales posteriores
Dari sic II-III: menuju V. intercostalis suprema (di sisi kanan
menuju cabang V. azygos, dan di sisi kiri menuju V.
brachiocephalica sinistra.
Dari sic IV: menuju V. azygos (di sisi kanan), dan V.
hemiazygos (di sisi kiri)
V. superficialis (cutaneous) mammaria beranastomose dapat
terlihat pada masa gestasi (di sekitar papilla mammae,
berbentuk sirkuler, dikenal sebagai venous circle (Netter) (Slide
dr. Warsito)
ETIOLOGI
Etiologi kanker mammae masih belum jelas tetapi data menunjukkan terdapat kaitan
erat dengan faktor berikut :
1. Riwayat keluarga dan gen terkait karsinoma mammae
Penelitian menemukan pada wanita dengan dengan saudara primer menderita
karsinoma mammae, probabilitas terkena mammae lebih tinggi 2-3 kali
dibanding wanita tanpa riwayat keluarga. Penelitian dewasa ini menunjukkan
gen utama yang terkait dengan timbulnya karsinoma mammae adalah BRCA-1
dan BRCA-2.
2. Reproduksi
Usia menarche kecil, henti haid lanjut dan siklus haid pendek merupakan
faktor resiko tinggi karsinoma mammae. Selain itu, yang seumur hidup tidak
menikah atau belum manikah, partus pertama berusia lebih dari 30 tahun dan
setelah partus belum menyusui, berinsiden relatif tinggi.
3. Kelainan kelenjar mammae
Penderita kistadenoma mammae hiperplastik berat berinsiden lebih tinggi. Jika
satu mammae sudah terkena kanker, mammae kontralateral resikonya
meningkat.
4. Penggunaan obat di masa lalu
Penggunaan obat jangka panjang hormon insidennya lebih tinggi. Terdapat
laporan penggunaan jangka panjang reserpin, metildopa, analgesik, trisiklik,
dll, dapat menyebabkan kadar prolaktin meningkat yang berisiko karsinogenik
pada mammae.
5. Radiasi pengion
Kelenjar mammae relatif peka terhadap radiasi pengion, paparan berlebih
menyebabkan peluang kanker lebih tinggi.
6. Diet dan Gizi
Berbagai studi kasus kelola menunjukkan diet tinggi lemak dan kalori
berkaitan langsung dengan timbulnya karsinoma mammae. Terdapat data yang
menunjukkkan orang yang gemuk sesudah usia50 tahun berpeluang lebih
besar terkena kanker mammae. Terdapat laporan, bahwa minum bir dapat
meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, wanita yang tiap hari minum bir 3
kali ke atas beresiko karsinoma mammae meningkat 50-70%. Penelitian lain
menunjukkan diet tinggi selulosa, vitamin A, dan protein kedelai dapat
menurunkan insiden kanker mammae.
PATOFISIOLOGI
Massa Tumor
Sebagian besar bermanifestasi sebagai mammae yang tidak nyeri, sering kali
ditemukan secara tidak sengaja. Lokasi massa kebanyakan di kudran lateral atas,
umunya lesi soliter, konsistensi agak keras, batas tidak tegas, permukaan tidak licin,
mobilitas kurang (pada stadium lanjut dapat terfiksasi ke dinding thoraks). Massa
cenderung membesar bertahap, dalam beberapa bulan bertambah besar secara jelas.
Perubahan Kulit
• Tanda lesung : ketika tumor mengenai ligamen glandula mammae, ligamen ini
memendek hingga kulit setempat menjadi cekung disebut ’tanda lesung’.
• Perubahan kulit jeruk (peau d’orange) : ketika vasa limfatik subkutis
tersumbat sel kanker, hambatan drainase limfe menyebabkan udem kulit,
folikel rambut tenggelam ke bawah tampak sebagai ’tanda kulit jeruk’.
• Nodul satelit kulit : ketika sel kanker di dalam vasa limfatik subkutismasing-
masing membentuk nodul metastasis, di sekitar lesi primer dapat muncul
banyak nodul tersebar, secara klinis disebut ’tanda satelit’.
• Invasi, ulserasi kulit : ketika tumor menginvasi kulit, tampak perubahan
berwarna merah atau merah gelap. Bila tumor terus bertambah besar, lokasi itu
dapat menjadi iskemik, ulserasi membentuk bunga terbalik, ini disebut ’tanda
bunga kol’.
• Perubahan inflamatorik : secara klinis disebut ’karsinoma mammae
inflamatorik’, tampil sebagai keseluruhan kulit mammae berwarna merah
bengkak, mirip peradangan, dapat disebut ’tanda peradangan’. Tipe ini sering
ditemukan pada kanker mammae waktu hamil atau laktasi.
SADARI:
Dapat dilakukan setiap bulan 1 kali.
Meliputi:
1. visual inspection (dengan atau tanpa cermin), untuk
mencatat adanya perubahan kontur, tekstur
2. manual inspection untuk melihat untuk mencatat adanya
perubahan kontur, tekstur, serta saat posisi berdiri dan
berbaring untuk mencatat adanya benjolan atau
penebalan.
Cara I:
gerakan memutar
Cara II:
gerakan naik-turun pada payudara seperti bentuk pie.
Kunci:
1. Menggunakan tiga tekanan yang berbeda saat menyentuh payudara
2. Penekanan payudara di berbagai kedalaman jaringan.
Langkah terakhir:
• Periksa bagian bawah lengan atas, dilakukan dengan relaks dengan cara yang
sama.
• Periksa dan rasakan adanya benjolan atau penebalan