You are on page 1of 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

Y DENGAN

AVN AT BILATERAL FEMUR DI RUANG KEMUNING 4

RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Stase KMB (Keperawatan Medikal
Bedah) pada Program Profesi Ners Angkatan XXXVI

Disusun oleh :

Herlina Aprilia

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2018

LAPORAN KASUS

Tgl.Pengkajian : 07/10/2018 No. Register : 0001517621

Jam Pengkajian : 13.30 WIB Tgl MRS : 05/10/2018

Ruang/Kelas : Kemuning 4/1

I. IDENTITAS

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Y
Tempat tanggal lahir : Sumedang, 10-09-1978
Umur : 49 tahun 1 bulan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : POLRI
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jl. Cilengkrang II RT02/03 Desa Palasari Kecamatan
Cibiru Kabupaten Bandung
Diagnosa Medis : AVN at Bilateral neck femur

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. D
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cilengkrang II RT02/03 Desa Palasari Kecamatan
Cibiru Kabupaten Bandung
Hubungan dengan pasien: Istri

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pinggul
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh nyeri di area pinggul, apabila posisi duduk tidak benar dan
berjalan nyeri dirasa semakin parah, dan akan berkurang jika posisi kaki
kanan diberi ganjalan dan sedikit ditekuk. Nyeri dirasakan di pinggul dan
merambat ke kaki kanan hingga lutut. Skala nyeri 3(0-10) dan dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien didiagnosa menderita SLE 2 tahun yang lalu (2016). 1 bulan yang lalu
pada September 2018 dilakukan operasi penambahan lemak di area wajah.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada

E. Riwayat Psikososial Spiritual


1. Riwayat Psikologi
a. Status emosi
- Ekspresi wajah dan perasaan klien : cemas
- Tingkah laku yang menonjol : gelisah
- Suasana yang membahagiakan klien : ditemani keluarga
- Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman : pasien
memikirkan kemungkinan gagal operasi dan resiko operasi lainnya
b. Gaya komunikasi
- Tampak hati-hati dalam berbicara : ya / tidak
- Pola komunikasi : Lambat / spontan
- Komunikasi klien jelas : ya / tidak
- Menolak untuk diajak komunikasi : ya / tidak
- Penggunaan bahasa isyarat : ya / tidak
- Tipe kepribadian : terbuka / tertutup
c. Pola pertahanan
Mekanisme koping dalam mengatasi masalah : bantuan dari istri
d. Kondisi emosi/perasaan klien
- Suasana hati yang menonjol pada klien : cemas / senang
- Kesesuaian emosi klien dengan ekspresi wajah : ya / tidak
2. Riwayat sosial
Pola interaksi klien :
- Kepada siapa klien berespon : semua orang yang ngajak berinteraksi
- Interaksi klien : aktif / pasif
- Orang yang terdekat : istri dan anak
- Pasien merasa malu jika harus berfoto karena penyusutan lemak dan
otot di wajahnya
3. Riwayat spiritual
Kebutuhan beribadah klien terpenuhi, klien melakukan shalat di atas tempat
tidur dan pergi ke toilet pasien untuk berwudhu sendiri di bantu
menggunakan tongkat.

F. Riwayat ADL

ADL DI RUMAH SAKIT


Pola pemenuhan Makan :
- Jumlah : 3x1 porsi habis
kebutuhan
- Menu: yang disediakan
nutrisi & cairan
RS
Minum :
- Jumlah : 1000 cc/ 8 jam
- Jenis :
1. Air putih (800 cc)
2. Jus jeruk (200 cc)
Kebutuhan Cairan Pasien:
2xBBx6 = 2x68x6
= 816 cc
BB: 68 kg
TB: 172 cm
BMI = BB/TB2 dalam m
= 68/ (1,72) 2
= 23,05 (Normal)
Pola Eleminasi BAK :
- Frekuensi : ± 4 x/hari
- Jumlah : 1500 cc
- Warna : kuning normal
- Bau : normal (amoniak)
- Masalah :-

BAB :
- Frekuensi : 1x/hari
- Konsistensi : normal
- Warna : normal
- Bau : -
- Masalah : -
Pola istirahat - Lama tidur : 9 jam
tidur - Gangg tidur : tidak
- Upaya mengatasi
masalah tidur : -

Pola kebersihan - Frekuensi mandi : 1x/hari


- Frekuensi keramas : -
diri (PH)
- Frekuensi gosok gigi :
1x/hari
- Keadaan kuku : pendek
bersih
Aktivitas lain Bantuan alat bantu jalan
(tongkat)

III. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum
Penampilan : Rapi bersih
Kesadaran : Compos Mentis
Kesulitan bicara : Tidak ada
Kelemahan otot : Ekstremitas bawah kanan
Penglihatan : Mata terbuka spontan & tidak ada masalah

2. Pemeriksaan TTV

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi


HR 81 x/menit 60 – 100 Normal
x/menit
RR 19 x/menit 16 – 20 Normal
x/menit
TD 130/80 mmhg 110/70 - Pre hipertensi
120/80 mmhg
MAP= Normal
70-110 mmHg
2 diastol +sistol
3
160+130
=
3
=97 mmHg
T 36,7 ˚C 36,5 - 37,5 ˚C Normal
3. Pemeriksaan Kepala & Leher
a. Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut tidak terdapat ketombe namun
berminyak dan rambut sebagian sudah beruban, tidak rontok, distribusi
rambut merata, lesi (-), dan nyeri tekan (-), terdapat penyusutan lemak di
pipi.
b. Leher
Bentuk simetris, jaringan parut (-), lesi (-), perubahan warna kulit (-),
massa (-), nyeri tekan (-), pergerakan leher normal/bisa ke segala arah,
kaku kuduk (-) dan tidak ada gangguan bicara, menelan (+).
4. Pemeriksaan Penglihatan
Kelengkapan (+) & kesimetrisan mata (-), distribusi bulu mata merata &
tidak rontok, sklera tidak ada ikterik, kornea bening, konjungtiva merah
muda, iris berwatna coklat dengan dan ada warna putih yang melingkar,
refleks pupil terhadap cahaya (+), ketajaman penglihatan (+), lapang
pandang normal, gerakan otot mata (+), lesi (-), dan alat bantu penglihatan
(-), otot mata kanan menyusut.
5. Pemeriksaan Penciuman/Penghidungan
- Bentuk hidung : Normal  tidak ada perubahan bentuk
- Kebersihan : Bersih  tidak ada kotoran, tidak ada lendir, dan tidak
ada darah yang keluar
- Polip (-)
- Lesi (-)
- Gangguan penciuman (-)  masih mampu membedakan bau-bauan

6. Pemeriksaan Pendengaran/Telinga
Bentuk dan letak daun telinga simetris, peradangan (-), lesi (-), serumen (-),
telinga dalam keadaan bersih, fungsi pendengaran masih baik, dan tanpa
alat bantu pendenaran
7. Pemeriksaan Mulut
Warna bibir merah muda, keadaan bibir sedikit kering tetapi tidak sampai
pecah-pecah, lesi di gusi (-), pembengkakan tonsil (-), lidah bersih,
stomatitis (-), dan fungsi pengecapan baik.
8. Pemeriksaan Alat Indra
a. Penciuman: Penciuman Tn. Y normal
b. Perabaan: Perabaan Tn. Y normal
9. Pemeriksaan Dada/Pernapasan
Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris, bunyi pernapasan teratur,
tidak ada suara nafas tambahan, terasa sesak (-), ronkhi (-), friction rub (-),
nyeri tekan (-), riwayat penyakit sistem pernafasan (-), gangguan sistem
pernafasan (-), taktil premitus (getarannya sama), BJ 1 & BJ 2 terdengar
normal & irama teratur, dan bunyi jantung abnormal (-).
10. Pemeriksaan Abdomen
Abdomen datar, bising usus 10x/menit, nyeri tekan (-), bunyi abdomen
timpani.
11. Pemeriksaan Sistem Reproduksi (tidak terkaji)
12. Pemeriksaan Kulit
- Warna kulit kuning langsat
- Kelembaban kulit baik
- Turgor kulit baik
- Lesi (-)
- Massa (-)
- Edema (-)

13. Pemeriksaan Ekstremitas Atas / Bawah


a. Ekstremitas Atas:
Ekstremitas hangat, sianosis (-), CRT < 2s, tidak ada perbatasan gerak
(kekuatan otot : 5), lesi (-), kemerahan (-), dan tidak terdapat gangguan
mobilitas.
b. Ekstremitas Bawah:
Ekstremitas hangat, varises (-), edema tungkai (-), CRT < 2s, kaki kanan
mengalami pengecilan otot dengan kekuatan ototnya 2, terdapat
gangguan mobilitas.
Pengkajian Resiko Jatuh (Morse Falls Scale)

No Risiko Nilai Skor


1 Riwayat jatuh yang baru atau dalam Tidak 0 0
bulan terakhir Ya 25
2 Diagnosa Medis Sekunder >1 Tidak 0 0
Ya 15
3 Alat bantu jalan 15
- Bed rest/ dibantu perawat 0
- Penopang, tongkat/ walker 15
- furnitur 30
4 Memakai terapi heparin lock/ IV Tidak 0 0
Ya 20
5 Cara berjalan/ berpindah 10
- Normal/ bed rest/ imobilisasi 0
- Lemah 10
- Terganggu 20
6 Status Mental 0
- Orientasi sesuai kemampuan diri 0
- Tanpa keterbatasan diri 15
Total Skor 25

Keterangan:
0-24 : Pasien tidak berisiko
25-45 : Pasien berisiko ringan-sedang
>45 : Pasien berisiko tinggi

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


A. Laboratorium

Hasil Lab : 26 September 2018

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi


Hematologi
Hemoglobin 14,9 g/dL 14 – 17,4 g/dL Normal
Hematokrit 44,8 % 41,5 – 50,4 % Normal
Eritrosit 5,06 juta/uL 4,4 - 6,0 10^3/uL Normal
Leukosit 7,04 103/uL 4,50 – 11,0 103/uL Normal
Trombosit 238 ribu/uL 150 - 450 ribu/uL Normal
Index Eritrosit
MCV 88,5 fL 80-96 fL Normal
MCH 29,4 pg 27,5-33,2 pg Normal
MCHC 33,3 % 33,4-35,5 % Rendah
LED 42 mm/jam <15 mm/jam Tinggi
Kimia
CRP Kuantitatif 0,84 mg/dL <0,3 mg/dL Tinggi
B. Penunjang lain
1. X-Ray (17 September 2018)
Lumbosakral:
- Curve dan alignment dalam batas normal
- Besar, bentuk, dan struktur trabekula vertebra lombosakral dalam
batas normal
- Diskus dan foramen intervertebralis tidak menyempit
- Pedikel dalam batas normal
- Tampak fraktur colum femoris kanan (displacement)
- Tampak fraktur incomplete pada caput femoris kiri

Kesan:

- Fraktur colum femoris kanan (displacement)


- Curiga fraktur incomplete caput femoris kiri
- Foto lumbosakral dalam batas normal

V. DIAGNOSA MEDIS
AVN at bilateral neck femur

VI. TERAPI

No 08 Oktober 09 Oktober

Nama Obat dan 2018 2018


Jam Jam
Bentuk Sediaan 1 20 09
7
1 Ranitidin 100 √
gram IV
2 Ketorolak 30 √ √
gram IV

VII. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Konsumsi obat Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri kortikosteroid
diarea pinggul menjalar ↓
hingga lutut kaki kanan Pemecahan lemak
- Pasien mengatakan tidur
terganggu
tidak nyenyak karena

sering terbangun untuk
Lemak menyumbat
membetulkan posisi
pembuluh darah
bantalan kaki karena

apabila posisinya tidak
Suplai ke tulang terganggu
sesuai nyeri semakin

terasa.
Iskemia pada caput femur
-
karena sirkulasi kolateral
DO :
terbatas
- Pasien terlihat meringis

ketika kaki kanannya
Avaskular nekrosis
berubah posisi
- Nyeri berdasarkan NRS ↓
3 (0-10) Merusak permukaan sendi
- Pasien berkegiatan

dibantu dengan alat
Nyeri akut
bantu jalan untuk
mengurangi penekanan
pada area pinggul
- Hasil x-ray: Fraktur
colum femoris kanan
(displacement)
- HR: 81x/menit
- TD: 130/80 mmHg
- RR: 19x/menit
DS : Avascular nekrosis Anxietas
- Pasien mengatakan ↓
sedang menunggu Penatalaksanaan operatif
jadwal operasi ↓
- Pasien mengatakan akan
Resiko pembedahan
dilakukan penggantian

sendi pinggul kanan
Anxietas
sehingga memikirkan
resiko pembedahan
DO :
- Tn. Y tampak cemas
- TD: 130/80 mmHg
- HR: 81x/menit
- RR: 19x/menit
DS : SLE Gangguan citra
- Pasien mengatakan malu ↓ tubuh
jika diajak foto bersama Autoimun
teman ataupun keluarga ↓
karena penyusutan otot Menyerang otot
dan lemak diwajahnya ↓
- Pasien mengatakan
Otot mata dan wajah
sudah cuti selama 1
menyusut
bulan untuk pengobatan

-
Gangguan citra tubuh
DO :
- Tampak wajah tidak
simetris
- Terdapat penyusutan
lemak di pipi
- Terdapat penyusutan otot
mata kanan

DS: nyeri sendi Risiko Jatuh


- Pasien mengatakan ↓
kegiatan pemenuhan Pengurangan beban
kebutuhan diri penekanan
dibantu ↓
menggunakan Penggunaan alat bantu
tongkat jalan tongkat
- Pasien mengatakan

nyeri dirasakan jika
Risiko Jatuh
berjalan tidak
menggunakan
tongkat
- Pasien mengeluh
nyeri pinggul
DO:
- Pasien mobilisasi ke
toilet menggunakan
tongkat
- Pasien hanya sendiri
tidak ada keluarga
yang menunggu
- Bed plang terbuka di
satu sisi
- Pasien mengalami
AVN at bilateral neck
femur

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2. Ansietas bergubungan dengan resiko pembedahan
3. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan struktur wajah
4. Risiko Jatuh berhubungan dengan lingkungan yang tidak aman
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan a. Kaji secara komprehensif a. mengetahui tingkat
dengan terputusnya kontunitas keperawatan selama 2x8 jam terhadap nyeri termasuk nyeri pasien
jaringan ditandai dengan diharapkan nyeri pasien lokasi, karakteristik,
DS : berkurang dengan kriteria durasi, frekuensi,
- Pasien mengatakan nyeri hasil: kualitas, intensitas nyeri
diarea pinggul menjalar - Pasien mengatakan dan faktor presipitasi
hingga lutut kaki kanan nyeri berkurang b. Kaji tanda-tanda vital b. Tanda-tanda vital
- Pasien mengatakan tidur - Skala nyeri pasien
pasien mengindikasikan
tidak nyenyak karena sering berkurang 1 menjadi 2
yang terjadi pada
- Tanda-tanda vital
terbangun untuk
tubuh
normal (HR: 80-
membetulkan posisi c. mengetahui tingkat
c. Observasi reaksi
100x/menit, RR: 18-20
bantalan kaki karena apabila ketidaknyamanan
ketidaknyaman secara
x/menit, TD: 110-
posisinya tidak sesuai nyeri yang dirasakan oleh
nonverbal
120/70-80 mmHg,
semakin terasa. pasien
- Suhu: 36,5-37,50C) d. meningkatkan
- Pasien dapat d. Gunakan strategi
DO : kepercayaan pasien
mengurangi nyeri komunikasi terapeutik
- Pasien terlihat meringis dan menentukan
dengan teknik distraksi untuk mengungkapkan
ketika kaki kanannya intervensi yang
berubah posisi pengalaman nyeri dan tepat.
- Nyeri berdasarkan NRS 3
penerimaan klien
(0-10)
terhadap respon nyeri e. Mengetahui apakah
- Pasien berkegiatan dibantu
nyeri mengganggu
dengan alat bantu jalan e. Tentukan pengaruh
activity daily living
untuk mengurangi pengalaman nyeri
pasien
penekanan pada area terhadap kualitas hidup
pinggul ( nafsu makan, tidur,
- Hasil x-ray: Fraktur colum
aktivitas, mood,
femoris kanan f. mengurangi nyeri
hubungan sosial)
(displacement) dan melihat
- HR: 81x/menit f. Tentukan faktor yang
keefektifan
- TD: 130/80 mmHg dapat memperburuk
RR: 19x/menit intervensi
nyeri. Lakukan evaluasi
dengan klien dan tim
kesehatan lain tentang
ukuran pengontrolan
g. Pemberian “health
nyeri yang telah
education” dapat
dilakukan
mengurangi tingkat
g. Berikan informasi tentang
kecemasan dan
nyeri termasuk penyebab
membantu klien
nyeri dan yang dapat dalam membentuk
mengurangi nyeri seperti mekanisme koping
reposisi klien. terhadap rasa nyeri
h. Untuk mengurangi
tingkat
ketidaknyamanan
yang dirasakan
h. Kontrol lingkungan yang klien. Agar nyeri
dapat mempengaruhi yang dirasakan
respon ketidaknyamanan klien tidak
klien (suhu ruangan, bertambah.
i. Mengurangi skala
cahaya dan suara)
nyeri

j. Untuk mengurangi
nyeri
k. Mengatasi efek

i. Ajarkan cara penggunaan samping obat

terapi non farmakologi ketorolak

(distraksi dan relaksasi).


j. Berikan obat analgetik
(ketorolak 30 gram IV)
k. Berikan obat ranitidin
100 gram IV.

Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan a. Jadilah pendengar yang baik a. Membina trust
resiko pembedahan ditandai keperawatan selama 1x8 jam, bagi pasien dan keluarga
b. Menentukan
b. Kaji penyebab kecemasan
dengan diharapkan kecemasan pasien
intervensi yang
pasien
DS : berkurang dengan kriteria
sesuai
- Pasien mengatakan sedang hasil: c. Mengetahui
c. Observasi tanda verbal dan
menunggu jadwal operasi a. Pasien dapat mengontrol tingkat kecemasan
- Pasien mengatakan akan non verbal dari kecemasan
kecemasan klien
dilakukan penggantian b. TTV normal: pasien d. Mengetahui
- RR: 18-20x/menit d. Kaji tanda-tanda vital pasien
sendi pinggul kanan kondisi pasien
- HR: 80-100x/menit
e. Dukungan
sehingga memikirkan resiko - TD: 110-120/70-80 e. Anjurkan keluarga untuk
keluarga dapat
pembedahan mmHg tetap mendampingi pasien
- Suhu: 36.5-37,50C memperkuat
DO :
c. Pasien mengetahui
mekanisme koping
- Tn. Y tampak cemas
tindakan hip arthoplasty,
- TD: 130/80 mmHg pasien sehingga
- HR: 81x/menit resiko pembedahan dan
tingkat ansietasnya
RR: 19x/menit
tindakan untuk mencegah
berkurang
f. Berikan informasi terkait
resiko pembedahan. f. Peningkatan
frakture nect femur dan hip
arthoplasty pengetahuan
tentang penyakit
yang dialami klien
dapat membangun
mekanisme koping
klien terhadap
kecemasan yang
g. Ajarkan teknik napas dalam dialaminya
g. Mengurangi
h. Bantu mekanisme koping
tingkat kecemasan
h. Koping yang baik
akan menentukan
cara
menyelesaikan
masalah
Gangguan Citra Tubuh Setelah dilakukan asuhan a. Monitor frekuensi a. Mengetahui
berhubungan dengan keperawatan selama 2x8 jam, kalimat yang mengkritik seberapa besar
perubahan struktur wajah diharapkan citra diri pasien diri sendiri pasien mampu
ditandai dengan: meningkat dengan kriteria menerima
DS : hasil : keadaan dirinya
b. Meningkatkan
- Pasien mengatakan malu a. Mampu beradaptasi
jika diajak foto bersama dengan kondisi wajah percaya diri
teman ataupun keluarga saat ini pasien
b. Koping pasien b. Bantu klien untuk
karena penyusutan otot dan
mengenali tindakan yang c. Mengetahui
meningkat
lemak diwajahnya
c. Puas dengan akan meningkatkan kekuatan
- Pasien mengatakan sudah
penampilan tubuh penampilannya pribadi pasien
cuti selama 1 bulan untuk
pengobatan
- c. Identifikasi dukungan
DO : keluarga
- Tampak wajah tidak
d.
simetris
- Terdapat penyusutan lemak
di pipi
- Terdapat penyusutan otot
mata kanan
Risiko Jatuh berhubungan Setelah dilakukan asuhan a. Identifikasi kebutuhan a. Menentukan
dengan lingkungan yang tidak
keperawatan 1x8 jam keamanan pasien dari tingkat safety
aman ditandai dengan:
diharapkan pasien dapat fisik, fungsi kognitif dan klien
DS:
terhindar dari kejadian jatuh kebiasaan perilaku pasien
- Pasien mengatakan
dengan kriteria hasil: b. Identifikasi bahaya
kegiatan pemenuhan
a. Pasien mengetahui keselamatan pasien di b. Mencegah klien
kebutuhan diri dibantu
menggunakan tongkat pentingnya lingkungan (ex: fisik, dari bahaya
- Pasien mengatakan nyeri
pemasangan bed plang biologis, kimia).
dirasakan jika berjalan b. Lingkungan sekitar
c. Dekatkan barang-barang
tidak menggunakan pasien aman
pasien
c.
tongkat
- Pasien mengeluh nyeri c. Agar mudah
d. Anjurkan keluarga untuk dijangkau oleh
pinggul
mendampingi pasien saat pasien
DO:
akan mobilisasi ke toilet d. Menghindari
- Pasien mobilisasi ke
e. Anjurkan pemasangan resiko jatuh
toilet menggunakan
bed plang
tongkat
- Pasien hanya sendiri e. Menghindari

tidak ada keluarga yang resiko jatuh dari

menunggu tempat tidur


- Bed plang terbuka di
satu sisi
- Pasien mengalami AVN
at bilateral neck femur
FORMAT CATATAN KEPERAWATAN

Diagnosa
Tanggal/
Keperawata IMPLEMENTASI RESPON PARAF
Jam
n
Nyeri akut 08 Oktober a. Mengkaji secara komprehensif terhadap nyeri - Pasien mengeluh nyeri di area
berhubu 2018/ 10.00 termasuk lokasi, karakteristik, durasi, pinggul kanan yang menjalar hingga
ngan WIB frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor lutut, nyeri dirasakan sejak 1 bulan
dengan presipitasi yang lalu, skala nyeri 3 (0-10). Nyeri
terputus dirasakan semakin parah ketika
nya berjalan dan berpindah, akan hilang
kontinui jika diistirahatkan dengan posisi yang
tas tepat.
- TD: 120/70 mmHg, RR: 18x/menit,
jaringan b. Mengkaji tanda-tanda vital pasien
HR: 80x/menit, suhu: 36,8 0C
- Pasien tampak meringis ketika kaki
c. Observasi reaksi ketidaknyaman secara
kanannya berubah posisi
nonverbal - Pasien terlihat nyaman dan tidak
d. Mengatur kenyamanan pasien (menyalakan terlihat meringis.
kipas angin, membuka jendela pasien,
mereposisi kaki kanan dan memberi ganjalan
dibawah lutut
e. Mengajarkan cara penggunaan terapi non - Pasien mengerti dan mengatakan
farmakologi (distraksi dengan bermain game akan mempraktikan saat nyeri terasa
dan relaksasi napas dalam).
Ansietas 08 Oktober a. Mengkaji penyebab lain kecemasan pasien - Pasien merasa takut terhadap resiko
bergubungan 2018/ 11.30 dari pembedahan yang akan
dengan resiko WIB dilakukan.
- Pasien terlihat cemas dan gelisah
pembedahan b. Observasi tanda verbal dan non verbal dari
kecemasan pasien - TD: 120/70 mmHg, RR: 18x/menit,
c. Mengkaji tanda-tanda
HR: 80x/menit, suhu: 36,8 0C
- Keluarga terlihat sedang berkumpul
d. Menganjurkan keluarga untuk tetap
dan mendampingi pasien
mendampingi pasien
- Pasien mengerti dan mendengarkan
e. Memberikan informasi terkait frakture nect
dengan baik
femur dan hip arthoplasty kemungkinan
resiko pembedahan yang akan terjadi dan
pencegahan yang akan dilakukan selama di
dalam ruang operasi.
f. Mengajarkan teknik napas dalam - Pasien menyatakan lebih tenang
g. Membantu mekanisme koping - Pasien mengatakan akan memikirkan
hal yang positif
Gangguan 08 Oktober a. Memonitor frekuensi kalimat yang - Pasien mengatakan tidak percaya diri
Citra Tubuh 2018/ 13.00 mengkritik diri sendiri jika bersuafoto dengan rekan-
berhubungan WIB rekannya
- Klien mengatakan akan kontrol 2
dengan
bulan kedepan terkait suntik lemak di
perubahan b. membantu klien untuk mengenali tindakan
pipi
struktur wajah yang akan meningkatkan penampilannya - Istri dari pasien selalu mendampingi
dan tidak mengurangi keharmonisan
rumah tangganya.
c. mengidentifikasi dukungan keluarga - pasien terlihat merenung sejenak dan
ceria kembali

d. Meningkatkan koping pasien


Risiko Jatuh 08 Oktober a. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien dari - Pasien membutuhkan keamanan fisik
berhubungan 2018/ 14.00 fisik, fungsi kognitif dan kebiasaan perilaku karena nyeri yang dirasakan diarea
dengan
WIB pasien kaki kanan sehingga menggunakan
lingkungan
tongkat
yang tidak - Pasien terlihat sendiri di ruangan
aman b. Identifikasi bahaya keselamatan pasien di dengan bed plang yang terbuka di
lingkungan (ex: fisik, biologis, kimia). satu sisi
- Pasien mengerti
c. Anjurkan pemasangan bed plang dan
memberikan informasi terkait pentingnya bed
- Pasien mengerti dan akan
plang
menyampaikan kembali kepada

d. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi keluarga


- Meja barang pasien sudah didekatkan
pasien saat akan mobilisasi ke toilet dan
oleh keluarga
mengecek lantai apakah basah atau licin

e. Mendekatkan barang-barang pasien

Nyeri akut 09 Oktober a. Mengkaji secara komprehensif terhadap nyeri - Setelah dilakukan pembedahan
berhubu 2018/ 09.00 termasuk lokasi, karakteristik, durasi, dengan mengganti neck femur pasien
ngan WIB frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor lebih nyaman dan nyeri sudah
dengan presipitasi berkurang menjadi skala nyeri 2 (0-
terputus 10).
- TD: 120/80 mmHg, RR: 18x/menit,
nya b. Mengkaji tanda-tanda vital pasien
HR: 72x/menit, suhu: 36,6 0C
kontinui
- Pasien tampak nyaman
tas c. Observasi reaksi ketidaknyaman secara
- Pasien terlihat nyaman dan tidak
jaringan nonverbal
terlihat meringis dan lutut sudah
d. Mengatur kenyamanan pasien (menyalakan
kipas angin, membuka jendela pasien, tidak perlu diganjal.
- Pasien sedang bermain game untuk
mereposisi kaki kanan dan memberi ganjalan
mendistraksi nyeri
dibawah lutut
e. Mengajarkan cara penggunaan terapi non - Pasien tenang dan menerima obat
farmakologi (distraksi dengan bermain game
dan relaksasi napas dalam).
f. Memberikan obat ketorolak 30 gram IV
Gangguan 09 Oktober e. Memonitor frekuensi kalimat yang - Pasien mengatakan tidak percaya diri
Citra Tubuh 2018/ 13.00 mengkritik diri sendiri jika bersuafoto dengan rekan-
berhubungan WIB rekannya
- Klien masih akan berusaha untuk
dengan
memperbaiki struktur wajahnya
perubahan f. membantu klien untuk mengenali tindakan - Istri dari pasien selalu mendampingi
struktur wajah yang akan meningkatkan penampilannya dan tidak mengurangi keharmonisan
rumah tangganya.
- Pasien humoris jadi sulit menilai
g. mengidentifikasi dukungan keluarga psikologisnya

h. Meningkatkan koping pasien


FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN

TGL CATATAN PARAF


08 S : Pasien mengatakan lebih tenang dan pasrah
Oktober O : Pasien terlihat tenang setelah diberi penjelasan dan
2018 diajarkan teknik napas dalam
A : Masalah ansietas berhubungan dengan resiko pembedahan
teratasi
P : Intervensi dihentikan
08 S : Pasien mengatakan mengerti pentingnya bed plang
Oktober O : pasien memasang bed plang
2018 A : masalah resiko jatuh b.d lingkungan yang tidak aman
teratasi
P : intervensi dihentikan
09 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
Septembe O : - Pasien terlihat nyaman
r 2018 - Skala nyeri 2 (0-10)
- Pasien sudah dilakukan hip arthoplasty
A : Masalah nyeri akut berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan teratasi
P : Intervensi dihentikan
09 S : - Pasien mengatakan 2 bulan lagi akan melanjutkan
Septembe intervensi penyuntikan lemak diarea wajahnya
r 2018 - Pasien mengatakan sudah ada perubahan setelah
dilakukan penambalan lemak di pipinya 1 bulan yang
lalu
O : - Pasien terlihat belum menerima kondisinya saat ini
- Otot mata sebelah kanan mengalami penyusutan
A : Masalah gangguan citra tubuh teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
X

Herdman, Heather. 2018. Nanda-I diagnosa keperawatan : definisi dan klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC
Bulechek, Gloria., Buutcher, Howard., Dochterman, Joanne., Wagner, Cheryl. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC)
6th Indonesian edition. Singapore : Elsevier
Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, Meridean., Swanson, Elizabeth. 2016. Nursing Outcome Classification (NOC), 5th
Indonesian Edition. Singapore: Elsevier

You might also like