You are on page 1of 4

Enam Langkah Siklus Pelatihan

ENAM LANGKAH SIKLUS PELATIHAN


1. ANALISA KEADAAN

Tujuan analisa keadaan adalah untuk mengkaji kebutuhan pelatihan.

Kumpulkan informasi dasar:


• Apa masalah-masalah yang paling penting?
• Dapatkan uraian pekerjaan
• Kenali kebutuhan pembelajar terkait dengan kesenjangan kinerja.
• Diskusi dengan staf (perorangan/kelompok, semua tingkatan) dan pihak lain yang
tergabung dalam program pelatihan (yang serupa) seperti kementrian dan Lembaga
Swadaya Masyarakat.
• Laporan (Kementrian, LSM, organisasi donor, dll)

Pengamatan:
• Staf (perorangan/kelompok, semua tingkatan)
• Situasi pekerjaan

Tentukan apakah pelatihan adalah jalan keluarnya.


Apakah pelatihan menjadi jawaban yang paling sesuai untuk permasalahan tersebut? Jika
ya, mengapa?

Analisa keadaan memungkinkan Anda untuk mengkaji kemungkinan dari suatu program
pelatihan yang terkait dengan ketersediaan sumber daya (manusia, keuangan dan bahan)
serta logistik.

2. DESAIN PELATIHAN

Pertimbangkan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa dan perhatikan teknik-


teknik pelatihannya.

• Tetapkan tujuan pelatihan secara keseluruhan


• Putuskan isi pelatihan (kurikulum)
 MDF copyright 2018

• Telusuri kerjasama (pertukaran sumber daya, bahan, pelatih, kurikulum, pengakuan


kursus, sertifikat)
• Rumuskan tujuan pembelajaran untuk setiap sesi
• Rancang sesi-sesi yang terperinci, yang mengindikasikan metode-metode pelatihan
• Kenali secara jelas kelompok staf yang akan dilatih dan tetapkan kriteria penerimaan
• Pertimbangkan penggunaan pre-test atau kuesioner untuk mengetahui tingkat
www.mdf.nl

pengetahuan yang dimiliki.


• Rencanakan tanggal dan lamanya kursus
• Tetapkan anggaran
• Buat rencana logistik untuk pelatihan

ref:Enam Langkah Siklus Peatihan AB Page 1 (4)


Enam Langkah Siklus Pelatihan

• Pilih para pelatihnya


• Pertimbangkan perlunya kontrak pelatihan

Rencana dan alat evaluasi harus dirancang dan direncanakan selama tahap-tahap
awal pelatihan dan dimasukkan ke dalam jadwal kursus.

3. PERSIAPAN

Waktu yang memadai harus diberikan untuk tahap ini, persiapan adalah proses yang
sangat menyita waktu!

• Gunakan sumber dan sarana setempat secara maksimal


• Rencanakan jadwal (termasuk evaluasi)
• Tentukan metode pengajaran yang sesuai (Pengetahuan/Keterampilan/Sikap)
• Siapkan rencana pelatihan
• Siapkan daftar pertanyaan penugasan
• Urutkan bahan ajar
• Siapkan bahan pelatihan (bantuan visual, bacaan, lembaran materi, dll)
• Terjemahkan bahan ajar jika perlu
• Siapkan logistik pelatihan (tempat, istirahat minum teh, perlengkapan audiovisual)
• Pertimbangkan sertifikat
• Pertimbangkan pembayaran/ insentif/ uang saku (tergantung situasi setempat)

4. PELAKSANAAN

Pelaksanaan kursus yang sebenarnya harus sesuai dengan tujuan kursus.

• Lakukan acara pelatihan sesuai dengan tujuan


• Jelaskan tujuan, yang tentu saja, dirancang untuk peserta
• Cek harapan peserta dan tunjukkan batasan-batasan kursus
• Sarankan kepada para peserta untuk menyimpan sebuah buku catatan pembelajaran
• Sesuaikan sesi, pelajaran dan topik dengan hasil pengawasan dan evaluasi (bersikaplah
luwes dengan batasan-batasan Anda)
• Lakukan tes pasca pelatihan untuk menilai para peserta jika diperlukan
• Evaluasi pelajaran oleh para peserta (modul, pertengahan kursus, akhir kursus)
 MDF copyright 2018

• Evaluasi diri oleh pelatih yang dilakukan selama dan pada akhir acara pelatihan (umpan
balik, daftar cek, rekan kerja, pengamat)

Pada kursus-kursus pelatihan adalah penting untuk selalu mengingatkan peserta akan
dunia nyata dan pembelajaran apa yang akan mereka dapatkan dari kursus tersebut.
• Sarankan kepada para peserta untuk menyimpan sebuah buku catatan pembelajaran. Ini
www.mdf.nl

dapat menjadi dasar rencana tindakan pribadi mereka.


• Minta peserta untuk membuat rencana tindakan pribadi dalam batas waktu yang realistis
untuk diterapkan setelah kursus berakhir (komitmen/dasar yang bagus untuk tindak
lanjut)

ref:Enam Langkah Siklus Peatihan AB Page 2 (4)


Enam Langkah Siklus Pelatihan

5. EVALUASI

Evaluasi diperlukan untuk meningkatkan kinerja pelatih, pembelajaran peserta dan


kursus itu sendiri. Evaluasi harus dilakukan selama dan setelah suatu acara pelatihan.

Istilah ‘evaluasi’ digunakan secara luas dan kadang-kadang tumpang tindih dengan istilah-
istilah lain seperti ‘validasi’ dan ‘penilaian’ yang mungkin membingungkan. Evaluasi adalah
bagian pengendalian mutu pelatihan. Evaluasi memberikan umpan balik terhadap kinerja
pelatih, mutu rancangan dan penyampaian kegiatan pelatihan.

Jenis-jenis evaluasi pokok antara lain:

o Evaluasi diri: kita bisa mengkritik diri kita sendiri, meminta kritikan dari para peserta kita
dan juga dari rekan-kerja kita (ketika mengajar dalam tim)
o Evaluasi pembelajar: proses di mana peserta-perserta Anda menulis pikiran mereka,
komentar dan pengamatan mereka tentang pelatihan.
o Ujian: mengukur apakah para pembelajar mempelajari apa yang direncanakan. Mengukur
pengetahuan dan pemerolehan keterampilan relatif mudah. Mengukur perubahan sikap
dan perubahan perilaku kerja jauh lebih sulit.

• Latih evaluasi diri selama dan setelah sesi, hari atau acara pelatihan (umpan balik, daftar
cek, rekan kerja, pengamat)
• Minta para peserta untuk membuat evaluasi tertulis dan/atau lisan terhadap sesi atau
kursus (modul, pertengahan kursus, akhir kursus)
• Laksanakan tes pasca pelatihan (post-test) untuk menilai para peserta jika diperlukan
• Saat kursus berakhir, kemajuan para peserta bisa diamati saat mereka melaksanakan
pekerjaan mereka sehari-hari.
• Diskusikan kemajuan peserta latihan dengan para peserta/pelatih/penyelia/kelompok
sasaran
• Tulis laporan evaluasi

Hasil evaluasi harus menunjukkan apakah tujuan telah tercapai atau tidak dan jika tidak,
mengapa. Kemudian dapat ditarik kesimpulan apakah program pelatihan perlu diubah.
Dengan melihat hasilnya, topik yang akan dicakup dalam lokakarya dan kursus-kursus
penyegaran di masa yang akan datang dapat dipilih.

6. TINDAK LANJUT

Rencanakan pengawasan dan kegiatan-kegiatan tindak lanjut jauh sebelumnya.


 MDF copyright 2018

Penting untuk menentukan suatu rencana tindakan pribadi dalam batas waktu yang realistis
untuk dapat digunakan sebagai kegiatan tindak lanjut setelah kursus.

Tujuan pengawasan adalah:


1. Untuk mengamati kemajuan para peserta pelatihan dalam lingkungan kerja mereka
sehari-hari
2. Untuk memantau apakah para peserta latihan menerapkan keterampilan yang telah
www.mdf.nl

mereka peroleh selama pelatihan


3. Untuk menentukan kebutuhan pelatihan tambahan

ref:Enam Langkah Siklus Peatihan AB Page 3 (4)


Enam Langkah Siklus Pelatihan

Kunjungan pemanduan rutin harus direncanakan untuk:


• Memberikan umpan balik yang relevan
• Berdiskusi dengan para peserta pelatihan/ rekan kerja/ penyelia dan kelompok sasaran
peserta latihan.

Tentukan kebutuhan pelatihan tambahan.

Setelah melihat perkembangan hasil pelatihan dan penggunaannya dalam realitas pekerjaan
sehari-hari peserta pelatihan, maka lalu perlu diperhatikan juga program pengembangan
setelahnya.

Peserta pelatihan yang telah menerapkan hasil pelatihan, kemudian perlu untuk diberikan
kembali sebuah pelatihan untuk lebih memperkaya pengetahuan yang telah dimilikinya.
Selain itu, peserta pelatihan akan dapat selalu mengikuti perkembangan-perkembangan
terbaru sesuai dengan lingkup pekerjaannya.

 MDF copyright 2018


www.mdf.nl

ref:Enam Langkah Siklus Peatihan AB Page 4 (4)

You might also like