You are on page 1of 23

FST03

Prinsip Good Agricultural Practices


Harsi Dewantari Kusumaningrum
Hanifah Nuryani Lioe
Prof. Dr. Sugiyono
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan - IPB

Capacity Building for Safety and Hygiene in


Food Supply Chain in Indonesia

Department of
Food Science and Technology, IPB

Outline

1 Capaian Pembelajaran

2 Pendahuluan: Pentingnya Penerapan GAP

3 GAP Bidang Pertanian

4 GAP Bidang Perikanan

5 GAP Bidang Peternakan

6 Rangkuman
7

1
Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan topik ini peserta mampu:

• Menjelaskan peran GAP dalam bidang pertanian

• Menjelaskan peran GAP dalam bidang perikanan

• Menjelaskan peran GAP dalam bidang peternakan

Pendahuluan
Mengapa harus GAP ?

2
Pendahuluan
Mengapa harus GAP ?

Pendahuluan
Good Agricultural Practices

• Praktik yang baik untuk mereduksi kemungkinan


masuknya bahaya yang sulit dihilangkan atau tidak
mungkin dikendalikan pada tahap selanjutnya dalam
rantai pangan

Contoh: pestisida, antibiotik, mikotoksin, mikroba pada


pangan yang dikonsumsi mentah atau segar

• Mencakup: penerapan teknologi yang ramah lingkungan,


pencegahan penularan organisme pengganggu tanaman,
penjagaan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan
petani, serta prinsip penelusuran balik (traceability).

3
GAP Bidang Pertanian

petanikol.wordpress.com

GAP Bidang Pertanian

4
GAP Bidang Pertanian
Good Agricultural Practices Penyiapan benih

Penyiapan lahan

Penanaman

Pemupukan

Pengendalian organisme pengganggu


tanaman (POPT)

Pengairan

Pemanenan

GAP Pertanian: Lahan


Pemilihan Lokasi

Permentan Nomor 48/2009

5
GAP Pertanian: Lahan
Penyiapan Lahan/Media Tanam

1. Dilakukan dengan cara yang


dapat memperbaiki atau
memelihara struktur tanah.
2. Dilakukan dengan cara yang
dapat menghindarkan erosi.
3. Pemberian bahan kimia tidak
mencemari lingkungan.

GAP Pertanian: Lahan


Penyiapan Lahan

Kegiatan yang mencakup:


• pembajakan
• penggaruan
• pembedengan
• pembuatan pematang
• saluran air
• pemberian pupuk dasar
apabila diperlukan

6
GAP Pertanian: Benih dan Varietas

Penanaman dan Pemupukan

7
GAP Pertanian: Pengendalian Hama

Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (POPT)

Pengendalian:
• hama,
• penyakit
• gulma
secara terpadu, sehingga
tidak menimbulkan kerugian
ekonomis.

GAP Pertanian: Pengendalian Hama


Penggunaan pestisida yang baik dan benar

8
GAP Pertanian: Pengendalian Hama

GAP Pertanian: Pengendalian Hama

9
GAP Pertanian: Pengendalian Hama

Secara umum:
Hentikan penyemprotan pestisida
minimal 2 minggu sebelum panen

Pada penanaman cabe http://distan.pemda-


diy.go.id/distan11/images/stories/teknologi/hotikultura/sopcabemera
hgk.pdf

Hentikan penyemprotan pestisida


minimal 1 minggu sebelum panen

10
CONTOH PENGENDALIAN HAMA LALAT BUAH sesuai GAP
http://distan.pemda-
diy.go.id/distan11/images/stories/teknologi/hotikultura/sopcabemerahgk.p
df

Mengumpulkan buah yang terserang kemudian dimusnahkan


dengan cara dibakar atau dibenamkan.
Pemanfaatan musuh alami antara lain parasitoid larva dan pupa
(Biosteres sp,Opius sp), predator semut, Arachnidae (laba – laba),
Staphylinidae(kumbang) dan Dermatera (Cecopet).
 Pengendalian pasang sekperamon dan kombinasikan dengan
pelikat kuning pada hamparan 40 buah per ha
Pengendalian secara kimiawi dilakukan apabila cara – cara
pengendalian lainnya tidak dapat menekan populasi hama.
Pestisida yang digunakan harus efektif, terdaftar dan sesuai
anjuran.

GAP Pertanian: Pengairan

11
GAP Pertanian: Pemanenan

GAP Pertanian

12
GAP Bidang Perikanan

GAP Bidang Perikanan

13
GAP Bidang Perikanan

GAP Bidang Perikanan

14
GAP Bidang Perikanan
Keamanan pangan pada usaha pembesaran: proses pra-produksi

GAP Bidang Perikanan

15
GAP Bidang Perikanan
Keamanan pangan pada usaha pembesaran: proses produksi

Persiapan kolam

Penebaran Benih

Pemberian Pakan

Pemanenan

Penanggulangan Hama Insekta

GAP Bidang Perikanan


Keamanan pangan pada usaha pembesaran: proses produksi
a. Persiapan lahan/wadah : tidak
menggunakan pupuk, probiotik,
pestisida, dan desinfektan terlarang;
penggunaannya sesuai peruntukan dan
sudah memiliki nomor pendaftaran
b. Penumbuhan pakan alami tidak
menggunakan pupuk dan bahan aditif;
penggunaannya sesuai peruntukkan
dan sudah memiliki nomor
pendaftaran
c. Pemilihan benih berasal dari unit
pembenihan yang bersertifikat

16
GAP Bidang Perikanan
Keamanan pangan pada usaha pembesaran: proses produksi

d. Pengelolaan air dilakukan sebelum, selama, dan setelah


proses produksi dengan tidak menggunakan probiotik
terlarang; jika perlu, dilakukan filterisasi dan upaya
pengendapan dalam wadah tandon tersendiri
e. Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan dilakukan
dengan menerapkan pengamanan biologi (biosecurity),
pemulihan kualitas air dengan tidak menggunakan probiotik
dan bahan kimia terlarang
f. Pengamanan biologi mencakup antara lain bebas
hama/patogen dan binatang peliharaan serta tindakan
isolasi terhadap ikan yang terserang penyakit

GAP Bidang Peternakan

17
GAP Bidang Peternakan
PERSYARATAN LOKASI CARA BETERNAK
AYAM RAS PEDAGING - AYAM BROILER
1. Lokasi cukup jauh dari
keramaian/perumahan penduduk.
2. Lokasi mudah terjangkau dari
pusat-pusat pemasaran.
3. Lokasi terpilih bersifat menetap;
tidak mudah terganggu oleh
keperluan-keperluan lain selain
untuk usaha peternakan.

GAP Bidang Peternakan


1. Perkandangan
Sistem ideal meliputi:
• Suhu berkisar antara 32,2-35oC
• Kelembaban berkisar antara 60-70%,
• Penerangan/pemanasan kandang sesuai
dengan aturan yang ada
• Tata letak kandang agar mendapat sinar
matahari pagi dan tidak melawan arah
angin kencang,
• Model kandang disesuaikan dengan
umur ayam

18
GAP Bidang Peternakan
1. Perkandangan (lanjutan)
• Untuk anakan sampai umur 2 minggu-
1 bulan memakai kandang boks; untuk
ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3
bulan memakai kandang boks yang
dibesarkan; untuk ayam dewasa bisa
dengan kandang postal ataupun
kandang baterai.
• Konstruksi kandang tidak harus dengan
bahan yang mahal; yang penting kuat,
bersih dan tahan lama.

GAP Bidang Peternakan


2. Peralatan
a. Litter (alas lantai)
• Harus dalam keadaan kering, tidak
boleh ada atap yang bocor dan air
hujan tidak masuk walau angin
kencang
• Tebal setinggi 10 cm
• Bahan campuran dari kulit padi/sekam
dengan sedikit kapur dan pasir
secukupnya, atau hasil serutan kayu
dengan panjang antara 3–5 cm.

19
GAP Bidang Peternakan
2. Peralatan (lanjutan)
b. Indukan atau brooder
Berbentuk bundar atau persegi empat
dengan areal jangkauan 1-3 m dan alat
pemanas di tengah; berfungsi seperti induk
ayam yang menghangatkan anaknya ketika
baru menetas.
c. Tempat bertengger (bila perlu)
Untuk tempat istirahat/tidur; dibuat dekat
dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke
lantai yang mudah dibersihkan dari luar.
Dibuat tertutup agar terhindar dari angin
dan letaknya lebih rendah dari tempat
bertelur.

GAP Bidang Peternakan

20
GAP Bidang Peternakan

GAP Bidang Peternakan

21
GAP Bidang Peternakan

Rangkuman

22
 Capacity Building for Safety and Hygiene in
Food Supply Chain in Indonesia

Department of
Food Science and Technology, IPB

23

You might also like