Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
7
Kata kunci: Pendidikan Play, Eye-Tangan, Koordinasi, Koordinasi Tangan-
Tangan, dan Kecepatan Keterampilan Tangan.
Pengantar
Bermain adalah topik penting dalam terapi okupasi, bermain dianggap kegiatan
yang diinginkan, yang mengakibatkan kepuasan fisik dan mental. Anak dianggap
teoritikus bergerak dari satu tahap perkembangan intelektual yang lain. Jika
kebutuhan dan insentif anak tidak dianggap, transisi dari satu tahap ke tahap
lainnya tidak dapat dipahami, karena perubahan motif dan keinginan anak terkait
dengan pembangunan. Adalah penting bahwa dalam bermain kebutuhan anak
terpenuhi. Jika fitur-fitur khusus dari kebutuhan ini tidak dipahami, kesatuan
bermain sebagai bentuk kegiatan tidak dapat dipahami.
8
Schaaf (1990) menerapkan pendekatan integrasi sensorik dalam terapi
okupasi untuk anak-anak pra-sekolah dan menunjukkan efek pengobatan melalui
penilaian perilaku bermain. Bundy (1993) menyatakan bahwa terapis okupasi
menggunakan bermain sebagai sarana untuk menciptakan keberhasilan terapi. Dia
merekomendasikan bahwa occupationa l terapis harus memberikan definisi yang
tepat dari bermain. Karena bermain merupakan sarana penting untuk intervensi,
itu harus dibedakan dari kegiatan non-play. Jika terapis okupasi percaya pada
pentingnya bermain mereka akan menganggapnya sangat serius. Perlakuan
komponen dasar keterampilan, seperti keterampilan motorik halus dan kasar, yang
ada dalam bermain anak, dapat menjadi pendekatan intervensi (Bundy & Clifford,
1989). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh bermain pada pendidikan keterampilan motorik halus 4-6 tahun anak-
anak. Penelitian ini menetapkan untuk:
Menggunakan Metoda
Peserta: Ini adalah studi tentang metode intervensi. Sampel terdiri dari kelompok
eksperimen dari 30 anak (laki-laki dan perempuan) dan kelompok kontrol dari 30
anak (putra dan putri). Peserta berusia 48-79 bulan dan sampel acak dari pusat
Kesejahteraan (Ameneh pusat kesejahteraan) di Teheran. Anak-anak dalam
penelitian ini adalah semua sehat, secara fisik dan mental, tanpa masalah
orneurological ortopedi.
Tools: Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari pengamatan langsung dan tidak
langsung. Mata-tangan koordinasi, koordinasi tangan-tangan dan kecepatan
keterampilan tangan dalam tes Cutting, Threading manik-manik dan Purdue
Pegboard diamati secara langsung, dan dicatat pada checklist. Informasi
demografis juga dicatat. Data dianalisis menggunakan ukuran variasi dan tengah
kecenderungan, uji T-siswa untuk membandingkan efek pendidikan bermain pada
berbagai usia kelompok, T-siswa tes untuk membandingkan hasil tes Cutting,
Threading manik-manik dan Purdue Pegboard, pada kelompok eksperimen dan
kontrol, dan uji T-siswa untuk mempelajari betweenvariables korelasi.
9
Proses : Selama penilaian peserta tidak memiliki masalah tidur tidak
mereka pada obat-obatan. Mereka juga memiliki laterality jelas.
Drama pendidikan diajarkan secara individual dalam sesi 45 menit,
tiga kali weekfor dua bulan. Tes diberikan dua kali, sebelum dan
sesudah intervensi. Untuk menghindari kelelahan, peserta
beristirahat selama 3-4 menit antara evaluasi pertama dan kedua.
PEMBAHASAN
10
Bagian dari sistem limbik seperti hippocampus, amigdala dan badan
mamiliari, memiliki peran tertentu misalnya amigdala dengan banyak koneksi
dengan bagian lain dari sistem limbik yang terlibat dalam timbulnya tingkat
motivasi dan emosi dan membantu proses belajar. The hipocampus dan badan
mamillary memiliki peran penting dalam jangka pendek dan memori jangka
panjang. Hipocampus memiliki peran dasar dalam menyimpan informasi dan
belajar. Berfungsi dengan menghasilkan stimulasi, yang mengubah memori
jangka pendek ke memori jangka panjang. Hipocampus menghasilkan semacam
sinyal yang dikirim ke memori jangka panjang dan memberikan perintah untuk
penyimpanan. Berdasarkan pengalaman hippocampus menentukan apa yang harus
dipelajari dan dihafal.
• tanggapan motor adalah hasil dari efek dari sistem limbik pada sistem
kontrol motor dan bukan sistem kontrol motor saja.
• Hipotalamus dan sistem limbik secara khusus terlibat dalam sifat emotif
perasaan sensorik dan apakah perasaan menyenangkan atau tidak.
11
sebagai akibatnya mereka menjadi lebih mampu menggambarkan dan
mengekspresikan diri secara manual atau secara lisan.
12