Professional Documents
Culture Documents
BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN
MOL
Dosen Pembimbing :
Dr. Rizqi Puteri Mahyudin, S.Si., MS
Disusun Oleh:
Alviana Nursa’adah H1E115001
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan yakni mengetahui bagaimana cara pembuatan MOL
berbahan dasar nasi bekas.
3.1 Alat
Alat yang digunakan adalah :
1. Siapkan 2 buah reaktor berkapasitas 5000 mL
2. 1 buah pilox black doff
3. Batu bata
4. Saringan
5. Corong
6. Pengaduk
7. 2 buah botol bekas
8. Timbangan
9. Kamera ponsel
10. Gelas ukur berkapasitas 1000 mL
11. Botol semprot
12. Lakban
1.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1. Nasi bekas 500 gr
2. Gula aren 300 gr
3. Air kelapa 1000 mL
4. Air cucian beras utama 1000 mL
5. Air sumur sebanyak 3000 mL
5.1 Hasil
Gambar 1. Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 6. Gambar 7.
Hasil fermentasi sampel 1 Hasil fermentasi sampel 2
Nasi Warna Karakteristik
Sebelum Putih Tekstur nasi padat, tidak berbau,
difermentasi belum terjadi perubahan apapun
Setelah difermentasi Putih Tekstur nasi kental seperti bubur,
kekuningan bau seperti tape.
4.2 Pembahasan
Dari penelitian membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) yang berbahan
dasar nasi bekas, maka diperoleh hasil seperti tabel dan dokumentasi di atas. Dari
tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa keadaan nasi sebelum difermentasikan
memiliki warna putih dengan memiliki beberapa karakteristik diantaranya, yaitu
tekstur nasi padat, tidak berbau, dan belum terjadi perubahan apapun. Sedangkan
nasi yang difermentasikan ialah nasi basi yang telah ditumbuhi jamur atau
cendawan yang berwarna merah hingga kekuning-kuningan. Nasi basi tersebut
dimasukkan dalam reaktor lalu diberi campuran air kelapa dan gula. Dalam
pembuatan MOL ini gula berfungsi sebagai sumber makanan dan hidupnya
bakteri yang ada di jamur. Nasi yang sudah tercampur dengan air kelapa serta gula
merah dalam wadah di tutup rapat-rapat. Wadah berisi nasi basi diletakkan di
tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Biarkan selama 7 hari,
sebelum membuka tutup wadah, wadah dikocok terlebih dahulu supaya nasi basi
dan air campuran gula dapat tercampur rata. Pada saat membuka reaktor haruslah
hati-hati karena tekanan gas cukup tinggi. Karena cukup mengejutkan bila tutup
wadah dibuka dan tekanan gas pada cairan cukup tinggi. MOL sudah dikatakan
siap pakai, apabila tercium bau masam manis seperti tapai yang keluar dari dalam
reaktor hasil fermentasi nasi basi. Sebelum mempergunakannya, cairan ini
terlebih dahulu di saring cairan. Kemudian masukan ke dalam botol dan MOL
siap untuk dipergunakan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Mikroorganisme berguna untuk membantu kesehatan dan penyerapan unsur
hara dalam tanah.
2. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat,
glukosa, dan sumber mikroorganisme.
3. Fermentasi adalah perombakan anaerob karbohidrat yang menghasilkan
pembentukan produk fermentasi yang stabil.
4. Gula digunakan sebagai sumber makanan dan hidupnya bakteri yang ada di
jamur nasi basi.
5. Media fermentasi, kadar bahan baku atau substrat, bentuk dan sifat
mikroorganisme yang aktif dalam proses fermentasi, termasuk kedalam
faktor-faktor yang menentukan kualitas larutan MOL.
5.2 Saran
Adapun saran untuk penelitian ini adalah perlu diadakannya penelitian
ulang untuk lebih memperkuat hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Juanda, Irfan, dan Nurdiana. (2011). “Pengaruh Metode Dan Lama Fermentasi
Terhadap Mutu Mol (Mikroorganisme Lokal”. Jurnal Floratek. 6, 140 –
143.
Mulyono. 2014. Membuat Mol dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga-cetakan
1. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Murtini, J.T. dan Ernik Yuliana. 1997. Pengaruh Penambahan Starter Bakteri
asam Laktat Pada Pembuatan Bekasam Ikan Sepat Terhadap Mutu Daya
Awetnya. Vol. 1. No.1 ( 30 Januari 2010).
Seni, Ida Ayu Yadnya, I Wayan Dana Atmaja, Ni Wayan Sri Sutari.
(2013). “Analisis Kualitas Larutan Mol (Mikoorganisme Lokal) Berbasis
Daun Gamal (Gliricidia Sepium)”. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika.
Issn: 2301-6515 Vol. 2, No. 2, April 2013.