You are on page 1of 1

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metrik yang digunakan untuk mendefinisikan

karakteristik tinggi badan/berat badan dan mengklasifikasikannya dalam kelompok-


kelompok (Nuttall, 2015). Menurut The Center for Disease Control and Prevention Indeks
Massa Tubuh (IMT) adalah ukuran berat badan yang disesuaikan dengan tinggi badan,
dihitung dengan berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan tinggi badan kuadrat
dalam satuan meter (kg/m2). Selain menggunakan IMT metode lain yang dapat digunakan
untuk mengukur lemak tubuh antara lain ketebalan lipatan kuit, bioelectrical impedance,
penimbangan di bawah air, dan dual energy x-ray absorption yang mungkin lebih akurat
daripada IMT. Indeks Massa tubuh lebih sering digunakan untuk mengukur lemak tubuh
karena cara pengukurannya yang sederhana, murah dan tidak invasif. Berbeda dengan
metode lainnya IMT hanya bergantung pada tinggi badan dan berat badan (CDC, 2007).

Indeks Massa Tubuh diukur dengan cara berat badan dalam satuan kilogram dibagi
dengan tinggi badan kuadrat dalam satuan meter (kg/m2). Hasil yang diperoleh dari
pengukuran tersebut diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu underweight, normal,
overweight dan obesitas. Seseorang dikategorikan underweight apabila nilai IMT kurang
dari 18.5, normal 18.5-24.9, overweight 25-29.9 dan obesitas lebih dari 30 (CDC, 2007).

Penggunaan IMT untuk menentukan lemak tubuh karena beberapa faktor seperti usia,
jenis kelamin, etnis dan massa otot dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Perhitungan
IMT juga tidak dapat membedakan antara kelebihan lemak, massa otot, atau massa tulang.
Seperti pada orang dewasa tua mereka cenderung memiliki lemak tubuh yang lebih banyak
daripada orang dewasa muda. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak
daripada pria dan juga pada seorang atlit mereka kemungkinan memiliki IMT yang tinggi
karena massa otot yang meningkat (CDC, 2007).

You might also like