Professional Documents
Culture Documents
2
Klasifikasi Mineral
Mineral esensiel
Mineral esensiel untuk makro elemen : Ca, Mg, Na, K, P, Cl dan S,
untuk elemen kelumit atau mikro mineral : Mn, Fe, Cu, I, Zn, F, Va,
Co, Mo, Se, Cr, Sn, Ni dan Si.
Mineral kemungkinan esensiel
arsen, barium, bromin, kadmium, dan strontium.
Mineral non esensiel
alumunium, antimon, bismut, boron, germanium, aurum, timah
hitam, air raksa, rubidium, perak, dan titanium.
Mineral yang berpotensi toksik
tembaga (Cu), molibdenum (Mo), selenium (Se)
arsen (As), kadmium
timah hitam (Pb) dan air raksa (Hg)
3
Fungsi mineral
4
Mineral dalam Bahan Pangan
5
Mineral dalam bahan pangan berasal dari :
6
Pentingnya mineral dalam diet
• 98% calcium dan 80% phosphor dalam tubuh ada di
kerangka tubuh
• Sodium, potassium, calcium, dan magnesium – berperan
dalam sistem syaraf dan kontraksi otot
• Asam HCl dalam lambung – mempengaruhi kelarutan dan
penyerapan berbagai mineral dalam diet makanan
• Macro minerals: calcium, phosphor, sodium, potassium,
magnesium, chlorine, dan sulfur – kebutuhannya > 100
mg/hari utk org dewasa.
• Trace minerals: < 100 mg/hari - iron, iodine, zinc, copper,
chromium, manganese, molybdenum, fluoride, selenium,
and silica.
• Ultra trace minerals: vanadium, tin, nickel, arsenic, dan
boron
• Toxic: mercury, cadmium, aluminum
(bbrp mineral yg diperlukan tubuh bersifat toksik pd kdr yg 7
tinggi : fluoride & selenium)
Analisis Mineral
8
Preparasi sampel
9
Beberapa metode analisa mineral
A. Titrasi EDTA Complexometric
• Prinsip – menggunakan asam karbosilik yg mgd amina tersier utk
membentuk kompleks yang stabil dgn ion metal
• Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA)
• EDTA dapat membentuk 6 macam cincin 5 atom karbon dan
membentuk kompleks dgn semua metal kecuali alkali metal Gol I.
• Kompleks EDTA sangat stabil shg dpt digunakan untuk analisa secara
volumetrik.
• pH sangat berpengaruh – penurunan pH menyebabkan sisi
pengkelat/pengikat pada EDTA menjadi terprotonasi (ion +)
(menurunkan kemampuan binding)
• Titik akhir dideteksi dgn menggunakan pengkelat mineral yang
mempunyai afinitas lebih kecil drpd ion mineral dan menghasilkan warna
yg berbeda dlm btk bebas dan kompleks
• Aplikasi
– Cocok untuk mengukur kesadahan air dan mineral dalam buah dan sayuran
10
B. Precipitation Titration
11
Volhard Method – back titration method
• Aplikasi
– Gravimetric titration methods cocok bahan makanan yg tinggi klorida
(High concentrations - cheese, butter)
12
C. Colorimetric Methods
• Menentukan konsentrasi mineral berdsrkan hukum
Beer's (hubungan antara intensitas warna &
transmisi sinar)
• Pembentukan & pengukuran komponen yg
berwarna
• Harus stabil, reaksi cepat, & menghasilkan warna
tunggal/chromogen
• Contoh : penentuan P dg kolorimetri
– Intensitas warna dari phosphomolybdovanadate dpt
diukur secara spectrophotometric
• Aplikasi
Colorimetry digunakan utk berbagai mineral
13
Pemilihan metode yg akan digunakan
14
ATOMIC ABSORPTION SPECTROFOTOMETER
15
Penentuan mineral dengan AAS
• Prinsip : Abu dilarutkan dalam asam kuat
dialirkan kedalam tabung kapiler dalam AAS
• Mineral dibakar dengan asetilen akan
memancarkan sinar yang intensitasnya dapat
diukur dengan foto-meter khusus, atau
dengan mengukur serapan atom dari sinar
lampu khusus yang dipasang pada AAS
• Serapan atau intensitas yang terukur pada
larutan dapat diketahui jumlah mineralnya
setelah dibandingkan dg kurva standar
16
AAS
• Dpt digunakan utk penentuan berbagai mineral dlm wkt yg
bersamaan
• Kisaran parts per billion (ppb)
• Biaya mahal
• PRINSIP DASAR
• Atomic absorption spectroscopy – penentuan adsorpsi dari
atom netral stabil pada dalam btk gas
• 1. Transisi Energi dalam Atom
– Prinsip :
– Ee - Eg = hv (1)
– Dimana : Ee = energi dalam kondisi tereksitasi; Eg = energi in ground state;
h = Planck's constant; v = frequency of the radiation
– Sehingga, v = (Ee - Eg)/h (2)
– Karena c = v maka = hc/(Ee - Eg) (3)
– Dimana : c = kecepatan cahaya dan = pjg gelombang sinar terabsorbsi
17
• 2. Atomisasi (mineral/elemen yg akan dianalisa harus
dlm bentuk atom) – memisahkan partikel menjadi
molekul individual dan pemecahan molekul mjd atom-
atom (dilakukan dg suhu tinggi dalam flame/nyala api)
Approximate Atomization
Analytical Method
Source of Energy Temperature °C
Flame 1700-3150 AAS AES
Electrothermal 1200-3000 AAS (graphite furnace)
Inductively coupled
6000-8000 ICP-AES
argon plasma
18
Dua jenis atomisasi
- flame atomization & electrothermal (graphite furnace) atomization.
20
Contoh Metode Tradisional
• Analisa kalsium
– Pengendapan kalsium sbg kalsium oksalat dan
dititrasi dlm kalium permanganat stlh direaksikan
dgn asam sulfat
– Asam oksalat dan kalsium membentuk garam yg
tidak larut yaitu berupa kalsium oksalat
21
Contoh analisa
Preparasi sampel : pembuatan Aliquot a
22
Analisa kadar Ca :
10 mL aliquot A
23
X
Saring
25
Penentuan Cl :
10 mL aliquot A
Ditambah 1 mL K2CrO4
26
Contoh uji Pb dg AAS
27
Pembuatan kurva kalibrasi
28
Cara uji timbal dalam sampel
29
TERIMA KASIH
30
Soal
31
Jawab
• 2,5/100 x X = 100 mg
• X = 100 x 100/2,5 = 4000 mg = 4 g
32
33