You are on page 1of 4

Be stronger than

your excuses!
♥ ponskyyy

Psoriasis Pityriasis Rosea Dermatitis Seboroik

Definisi Penyakit autoimun, bersifat kronik dan Erupsi kulit akut yang sembuh sendiri, Kelainan kulit papuloskuamosa dengan
residif, ditandai : bercak-bercak eritema dimulai dengan sebuah lesi inisial predileksi di daerah kaya kelenjar
berbatas tegas dengan skuama yang berbentuk eritema dan skuama halus. sebasea, kepala, wajah, badan
kasar, berlapis-lapis dan transparan, Kemudian disusul oleh lesi-lesi yang
disertai fenomena tetesan lilin, lebih kecil di badan, lengan dan tungkai
Auspitz dan Kobner. atas yang tersusun sesuai dengan lipatan
kulit dan biasanya sembuh dalam 3-8
minggu.

Etiologi • Faktor genetik (tipe I)  HLA-B13, Idiopatik, diduga berkaitan dengan • Biasanya berhubungan dengan jamur
B17,Bw57, Cw6 reaktivasi virus HHV-7 dan HHV-6 Mallassezia furfur, gangguan
• Faktor imun (tipe II)  limfosit T imunologis dan aktivitas glandula
• Faktor pencetus  stres, infeksi, Predileksi: Badan, lengan atas bagian sebasea.
trauma, gangguan metabolik, alkohol, proksimal, tungkai atas • Faktor predisposisi  kelelahan, stres,
merokok infeksi, defisiensi imun

GK • Gambaran klasik : plak eritematosa • Gatal ringan • Dermatitis seboroik sering ditemukan
diliputi skuama putih disertai titik-titik • Lesi pertama (herald patch) di badan, pada pasien:
perdarahan bila skuama dilepas, soliter, berbentuk oval dan anular, • HIV / AIDS
berukuran milier s/d plakat, umumnya diameter ±3 cm. Ruam tdd eritema dan • Transplantasi organ
simetris dan disertai gatal ringan. skuama halus di pinggir. • Pankreatitis alkoholik kronik
• Predileksi : SCALP, ekstremitas bagian • Lesi berikut : lebih kecil dari lesi awal, • Malignansi
Be stronger than
your excuses!
♥ ponskyyy

ekstensor terutama siku dan lutut, susunan seperti pohon cemara terbalik • Meningkatnya lapisan sebum
daerah lumbosakral. (christmas tree)  muncul ± 2 minggu • Kualitas sebum
• Pada lidah dapat dijumpai plak putih setelah lesi pertama • Respon imun terhadap pityrosporum
berkonfigurasi mirip peta (geographic
tongue)
• Skuama kuning berminyak, batas agak
Psoriasis vulgaris/plakat kurang tegas, kadang disertai gatal
• Lesi dimulai dari makula eritematosa • Skuama halus (pitiriasis
ukuran <1cm lalu bergabung dengan sika/ketombe/dandruff)  tanda asal
beberapa lesi lainnya  plak
Psoriasis gutata • D. Seboroik
• Diameter < 1cm, umumnya setelah • Fase kronis  rambut rontok
infeksi Streptococcus di sal. nafas bag. • Pada keadaan berat, DS  eritroderma
atas/influenza/morbili
Psoriasis inversa/fleksural Predileksi:
• Lesi pada daerah lipatan (aksila, fossa Daerah seboroik : kulit kepala, wajah
antekubital, poplitea, inguinal, infra (alis, lipat nasolabial), telinga dan liang
mammae, perineum) telinga, bagian atas-tengah dada dan
Psoriasis pustulosa punggung, lipat gluteus, inguinal,
• PP generalisata (Von Zumbusch) : genital, ketiak
pustul sangat parah, seluruh tubuh,
kulit merah dan nyeri. Pustul
bergabung (lake of pustules)
• PP lokalisata : vesikel bening 
vesikopustul  pustul yang parah dan
makulopapular kering coklat
Eritroderma
Psoriasis kuku
Psoriasis arthritis
Diagnosis DB DB DB
• P. vulgaris  D. Numularis, • Tinea korporis  skuama lebih kasar, • Psoriasis
neurodermatitis, tinea korporis, gatal lebih berat terutama saat • Dermatitis atopik dewasa
parapsoriasis berkeringat, pemeriksaan KOH (+) • DKI
• P. fleksural  D. Seboroik, diaper • Sifilis sekunder • Dermatofitosis
rash, tinea cruris, kandidosis • Dermatitis numularis • Rosasea
Be stronger than
your excuses!
♥ ponskyyy

• P. Gutata  P. Rosea, D. Numularis, • Psoriasis gutata


erupsi obat, parapsoriasis

PP
• Histopatologis parakeratosis,
akantosis, papila dermis memanjang.
Terdapat sebukan leukosit pada
stratum spinosum (abses Munro), pada
epidermis (pustule of Kogoj)
• Fenomena tetesan lilin  skuama
berubah menjadi warna putih ketika
digores dengan pinggiran kaca objek.
• Tanda Auspitz  skuama putih akan
meninggalkan bintik-bintik perdarahan
ketika digores dengan pinggiran kaca
objek.
• Fenomena Kobner  trauma pada
kulit (garukan) akan menimbulkan
kelainan yang sama ±3 minggu

Tata Laksana Sistemik Simptomatik 1. Sampo anti mikotik (Selenium


• Kortikosteroid (prednison 30 mg/hari, • Gatal  sedatif. Antihistamin sulfida, zinc pirithione, ketoconazole)
tappering off) • Topikal  bedak salisilat, menthol 0,5- 2. Krim imidazole  mengurangi
• Obat sitostatik (metotreksat)  1% pertumbuhan jamur
minggu I (3x2,5 mg selang 12 jam), 3. Mencuci wajah dengan sabun 
jika tidak membaik  minggu II (3x5 Self limiting disease mengurangi sebum
mg). MK : Menekan proliferasi Dapat sembuh dalam 3-8 minggu, 4. Asam salisilat/sulfur 
limfosit dan produksi sitokin umumnya tidak berbekas memperlunak skuama
(imunosupresif). ESO : ggn hepar, lien, 5. Kortikosteroid topikal potensi sedang
GIT, BM. 6. Metronidazole , Siklopiroksolamin,
• Asitrerin  waktu paruh eliminasi Talkasitol, Benzoil peroksida, Salep
hanya 2 hari litium suksinat 5%
• Siklosporin  2,5 mg/kgBB/hari tetapi 7. Jika tidak membaik dengan terapi
nefrohepatotoksik konvensional  Terapi sinar UVB /
• itrakonazol 100 mg/hr oral (21 hr)
Be stronger than
your excuses!
♥ ponskyyy

Topikal 8. Tidak membaik dengan semua


• Kortikosteroid potensi sedang  modalitas = prednisolon 30 mg/hari
wajah, lipatan, genital; potensi
kuat/sangat kuat  batang tubuh dan
ekstremitas
• Kalsipotriol (analog vit. D)  hambat
hiperpoliferasi keratinosit dan sitokin
• Retinoid topikal  menormalkan
proliferasi dan diferensiasi keratinosit,
menurunkan jumlah sel radang
• Ter dan antralin  antiinflamasi, ter 2-
5%
Fototerapi (UVA & UVB) hambat
mitosis

You might also like