Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN POST PARTUM EKLAMSIA PENURUNAN KESADARAN
DI RUANG ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr.Hi.ABDULMOELOEK PROVINSI LAMPUNG
Tanggal
LAPORAN KASUS
Oleh:
SUSILO SUDARMAN
NPM 12330048
Tanggal
Oleh:
SUSILO SUDARMAN
NPM 12330048
Tanggal
Pembimbing I
Pembimbing II
Penguji
Shinta,AA, S.Kep., Ns
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Malahayati
Alhamdulillahirobbil alamin……
“Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk orang-orang yang aku sayangi dan aku cintai…”
Kepada orang tuaku bapak ( Sabaryanto ) dan Ibu ( Napsiah ) yang telah memberiku semangat ,perhatian ,
kasih-sayang dan telah mebesarkanku , mendidiku dan selalu mengiringi langkah-langkahku dan memberi
dukungan baik materi maupun moril serta do’a yang tak henti-hentinya , Terima kasih Bapak Ibu atas
Untuk kakakku Sunarto.Amd ,Sigit Maryono S.Kom dan mbakku Sunarmi.S.S yang aku sayangi terima
kasih selama ini telah memberi motivasi dan do’a kepadaku,dan ponakan pertamaku Dita yang selalu
Teman-teman angkatan 2012 ,teima kasih atas do’a, motivasi , dan kenangan yang indah selama 3 tahun
ini.
MOTTO
"Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya
mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah."
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT , yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada penulis ,sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.S dengan Post Partum Eclamsia di Ruang ICU
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Hi. Abdul Moelok Provinsi Lampung”. Studi Kasus ini merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan DIII pada Akademi Keperawatan Universitas Malahayati
Bandar Lampung.
Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dorongan serta saran
yang begitu besar manfaatnya baik dari dosen maupun mahasiswa, oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih :
4. Triyoso,S.Kep. Ns. M.kes., selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan
saran dalam pembuatan laporan kasus ini.
5. Shinta,AA, S.Kep., Ns selaku Penguji yang telah membimbing dan memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis untuk mengadakan observasi dan pengambilan data dalam
proses pembuatan Laporan kasus ini.
6. Staf Dosen Prodi DIII Keperawatan Universitas Malahayati Bandar Lampung yang telah
memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan laporan kasus ini.
` Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………………… i
HALAMAN JUDUL…………………..…………………..…………………..………………. ii
PERSEMBAHAN…………………..…………………..…………………..…………………. iv
MOTTO…………………..…………………..…………………..…………………..………… v
KATA PENGANTAR…………………..…………………..…………………..……………… vi
BAB I PENDAHULUAN………..……..………..……..………..……..………..…... 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pre-eklamsia adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan, terjadi setelah minggu ke
20 gestasi, ditandai dengan hipertensi dan protein uria dan dapat juga diserta dengan udema.
Hipertensi di sini adalah tekanan darah 140/90 mmHgatau lebih, atau sutu kenaikan tekanan
sistolik sebesar 30mmHg atau lebih (jika diketahui tingkat yang biasa), atau kenaikan tekanan
darah diastolic sebesar 15 mmHg atau lebih (jika diketahui tingkat yang biasa). Protein uria
dalam preeklamsia adalah konsentrasi protein sebesar 0,3 g/l atau lebih pada sedikitnya 2
spesimen urin yang di ambil secara acak dan pada selang waktu 6 jam atau lebih. Edema biasa
terjadi pada kehamilan normal, sehingga edema bukanlah tanda pre-eklampsia yang dapat
dipercaya kecuali jika edema juga mulai terjadi pada tangan dan wajah, serta kenaikan berat
badan yang mendadak sebanyak 1 kg atau kebih dalam seminggu (atau 3 kg dalam sebulan)
adalah indikasi pre-eklampsia (kenaikan berat badan normal sekitar 0,5 kg per minggu).
(Anonim, 2007).
Sedangkan PEB (Pre-eklampsia berat) adalah pre-eklampsia yang berlabihan yang terjadi
secara mendadak. Wanita dapat dengan cepat mengalami eklampsia. Hal ini merupakan
kedaruratan obstertik dan penatalaksanaannya harus segera dimulai.
Pre-eklamsi berat terjadi apabila :
a. Tekanan darah 160/110 atau lebih.diukur 2x dengan antara sekurang-kurangnya 6 jam dan
pasien istirahat.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih/24 jam.
c. Olyguri 400 cc atau lebih/ 24 jam.
d. Gangguan cerebral /penglihatan
e. Oedema paru / cyanosis
f. Sakit kepala hebat
g. Mengantuk
h. Konfensi mental
i. Gangguan penglihatan (seperti pandangan kabur, kilatan cahaya)
j. Nyeri epigastrium
k. Mual dan muntah (Musalli, 2007).
Seksio Caesaria adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada
dinding perut & dinding rahim dng syarat dinidng rahim dalam keada an utuh serta berat janin
diatas 500 gram. Indikasi sectio caesaria adalah sectio caesarea antara lain : Ibu / janin : Distosia
(ketidakseimbangan sepalopelvik, kegagalan induksi persalinan, kerja rahim yang abnormal). Ibu
: Penyakit pada ibu (Eklapmsia, DM, Penyakit jantung, Ca servik), pembedahan sebelumnya,
sumbatan pada jalan lahir. Janin : Gangguan pada janin, Prolaps tali, Mal presentasi. Plasenta :
Plasenta previa,Abrupsion plasenta ( Mochtar, 1998).
Walaupun belum ada teori yang pasti berkaitan dengan penyebab terjadinya preeklampsia, tetapi
beberapa penelitian menyimpulkan sejumlah faktor yang mempengaruhi terjadinya
preeklampsia. Faktor risiko tersebut meliputi;
1) Riwayat preeklampsia. Seseorang yang mempunyai riwayat preeklampsia atau riwayat
keluarga dengan preeklampsia maka akan meningkatkan resiko terjadinya preeklampsia.
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep dasar penyakit
Eklamsia adalah pre eklamsia yang disertai kejang-kejang, kelainan akut pada ibu hamil.
(Maimunah, 2005).
Secara eksklusif eklampsia merupakan penyakit pada kehamilan pertama (nullipara). Biasanya
terdapat pada wanita masa subur dengan umur ekstrim, yaitu pada remaja belasan tahun atau pada wanita
yang berumur lebih dari 35 tahun. (Sarwono, 2005).
Eklamsia adalah terjadinya kejang pada seorang wanita dengan pre eklamsia yang tidak dapt
disebabkan oleh hal lain. (Cunningham, 2005).
Eklampsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan saraf) dan / atau koma dimana
sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia.
TINJAUAN KASUS
Tanggal Masuk RS :14 juni 2015 Ruang :ICU
A.Data Dasar
1. Identitas Pasien
1. Nama :Ny.S
2. Umur :26 Tahun
3. Jenis Kelamin :Perempuan
4. Agama :Islam
5. Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
6. Alamat :Punduh Pidada,Pesawaran
1. Nama :Tn.KP
2. Umur :32 Tahun
3. Alamat :Punduh Pidada,Pesawaran
4. Hubungan :Suami
B.Riwayat kesehatan
1.Keluhan utama
Pada tanggal 14 juni 2015 pukul 13.00 WIB klien dibawa oleh keluarganya ke IGD Dr.Hi. Abdul
Moelok Bandar Lampung dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak 2 hari yang lalu setelah melahirkan
G2 P1 A0 , dengan tanda vital Tekanan darah 130/80 mmHg ,Nadi 100x/menit Suhu 36x/menit RR
29x/menit
Saat di lakukan pengkajian pada tanggal 19 juni 2015 ,keluhan utama penurunan kesadaran
dengan GCS : 3 E:1 V:ETT M:1 dengan tanda vital Tekanan darah 103/63 mmHg, RR 30x/menit sesak
terpasang O2 dengan Ventilator ,Nadi 131x/menit ,Suhu 37,0 C
Dalam keluarga klien ,tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama dengan klien
II. Pengkajian Primer
a) Airway
Adanya sumbatan jalan nafas yaitu terdapat sekret,suction
b) Bhreating
RR 30x/menit , irama teratur,suara nafas vesikuler ,tidak suara tambahan, terpasang ETT ,
Spo2 99%,O2 ventilator
c) Circulation
Turgor kulit elastis ,mukosa bibir kering ,TD 108/63 mmHg ,Nadi 131x/menit
d) Disability
Kesadaran Coma GCS:3 E:1 V:ETT M:1, pupil medriasis maksimal
e) Exposure
Tidak ada jejas ,dan tidak ada luka bekas operasi
A.Tanda-tanda vital
Nadi :131x/menit
RR :30x/menit
B.Pemeriksaan fisik
1) Kepala
Bentuk simetris ,tidak ada lesi, tidak ada odem ,warna kulit kepala putih dankeadaan rambut
bersih
2) Mata
Mata kanan dan kiri simetris,tidak ada strabisstrabismus, konjungtiva anemis,sklera mata
anikterik,pupil isokor medriasis maksimal,reflek cahaya (-)
3) Hidung
Bentuk hidung simetris ,terdapat sekret ,kondisi lubang hidung kotor
4) Telinga
Bentuk simetris ,tidak ada serumen
5) Mulut
Klien tidak mampu berkomunikasi ,Lidah kotor,berwarna putih , Gigi tidak ada perdarahan dan
tidak berlubang ,Gusi tidak ada perdarahan,Bibir pecah-pecah ,tidak ada lesi ,terpasang ETT
6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada pembesaran Tyroid
7) Thorax
a. Jantung
Inpeksi :Tidak ada lesi dan jejas, warna normal
Palpasi :Tidak ada odem
Auskultasi :Lup dup
b. Paru-paru
Inpeksi :Pergerakan dinding dada simetris,tidak ada lesi
Palpasi :Tidak ada odem
Perkusi :Sonor
Auskultasi :Vesikuler,tidak ada whezing dan rhonci
8) Abdomen
Inpeksi :Bentuk simetris tidak ada lesi
Palpasi :
Perkusi :Tidak ada kembung
Auskultasi :Bising usus 8x/menit
9) Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada lesi odem, pergerakan tidak ada ,terpasang infus pada
ekstremitas kiri atas , mobilitas oleh petugas
10) Genetalia
Bersih ,terpasang kateter ,urine berwarna kuning jernih
C.Pola eliminasi
a.Urine
710 cc/hari
b.Fekal
D.Tingkat kesadaran
1.Asupan nutrisi selama di rawat di ruang ICU klien makan melalui selang NGT susu dan air putih
F.Pemeriksaan Penunjang
Therapy
-Omeprazole : IV/hari
-E Nevi :0,05gr/kgbb/menit
-Suction rutin/jam
-RR:30x/menit
-Pemasangan ETT
-Spo2 99%
-O2 ventilator
3 Ds:- Gangguan perfusi Nekrosi jaringan
jaringan selebral otak
Do:
-TD 108/63mmHg
-N:131x/menit
-S:37,0°celcius
Diagnosa Keperawatan
-Sekret: jumlah
3cc/suction,berwarna
berbau keton
-Suction rutin/jam
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan 1.Kaji frekuensi 1.Kecepatan biasanya
ekspansi paru Pola nafas klien kembali dan ekspansi dada pernafasan bervariasi
-Pola nafas efektif nafas dan catat adanya obstruksi jalan nafas
Do:
-Bunyi nafas bunyi nafas tambahan
-Klien tampak sesak
normal/bersih
-RR:30x/menit
-TTV dalam batas 3.Kolaborasi dalam 3.memaksimalkan
jaringan selebral b.d asuhan keperawatan kesadaran klien keadaan umum pasien
Nekrosis jaringan otak jaringan selebral optima 2.Kaji kafileri refil 2.Mengetahui tingkat
Di tandai dengan: bertahap dengan kriteria ,GCS,warna dan kesadaran pasien dan
Ds:-
hasil: kelembaban kulit potensial kenaikan TIK
Do:
-Kesadaran 3.Kolaborasi dengan 3.Sebagai terapi
M:1
-Pupil medriasis
maksimal
-TD 108/63mmHg
-N:131x/menit
-S:37,0°celcius