Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
teknologi (IPTEK). Para ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan
Persaingan secara global pada saat ini harus mampu di atasi dengan mempersiapkan
siswa sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dan berdaya saing
global dan mengantisipasi era global dunia pendidikan. Salah satu cabang ilmu
fisika. Fisika dapat membekali siswa dengan berbagai pengetahuan yang berkaitan
Guru perlu membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan teknologi untuk
aktivitas nyata peserta didik dengan berbagai objek yang dipelajari. Mereka
1
2
fenomena yang mereka lihat, kemampuan fisik (motorik) dan melatih penalaran
Sehubungan dengan itu, maka perlu adanya upaya perbaikan proses pembelajaran
yang dapat mengubah suasana belajar agar peserta didik lebih banyak terlibat dalam
yang dipelajarinya. Makin banyak peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran,
diharapkan makin tinggi kemungkinan hasil belajar yang dicapai peserta didik.
Negeri 1 Parepare terdapat beberapa masalah di dalam kelas diantaranya minat dan
hasil belajar peserta didik yang rendah. Indikasi rendahnya minat terlihat dari peserta
didik terlihat kurang aktif mengikuti proses pembelajaran, mereka terlihat tidak
antusias ketika diminta untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Bahkan mereka
terkesan tidak siap mengikuti pembelajaran karena pada saat jam pelajaran masih ada
beberapa peserta didik yang selalu keluar masuk kelas dengan berbagai alasan.
didik menganggap mata pelajaran fisika sulit alasannya karena fisika membutuhkan
3
peserta didik kesulitan memahami fisika. Hal ini berdampak pada rendahnya minat
guru harus mampu memilih, model, strategi, metode atau pendekatan pembelajaran
yang sesuai. Menurut Farhatin dan Suliyanah (2014), guru menempati kedudukan
pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan dan peran aktif siswa
dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang diprediksi mampu
meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik adalah model Problem Based
Instruction (PBI). Hal ini cukup beralasan karena model pembelajaran PBI
disekitar siswa untuk diselidiki secara autentik oleh siswa. Sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Trianto (2011: 90), bahwa Problem Based Instruction (PBI)
baru yang dimiliki siswa lebih bermakna dan melekat dalam memori jangka panjang.
Sebagai penunjang proses pembelajaran agar siswa tertarik dan memberi solusi
untuk Problem Based Instruction (PBI) yaitu konsumsi waktu yang cukup banyak
penunjang proses pembelajaran agar siswa tertarik belajar fisika maka perlu
pembelajaran yang lebih menarik. Salah satu media yang mampu mendukung proses
guru dapat mengemas pembelajaran yang sangat menarik dengan komposisi warna
mental dan emosi siswa. Powerpoint menfasilitasi penggunaan sebuah gaya yang
konsisten dalam sebuah presentasi yang menggunakan template atau master slide.
lebih menarik sehingga siswa berminat untuk mengikuti proses pembelajaran dan
diperoleh bahwa minat belajar peserta didik selama proses pembelajaran di kelas
tersebut masih rendah. Media komputer dan laptop pun jarang digunakan dalam
tersebut masih rendah terbukti dengan banyaknya siswa yang belum tuntas atau
belum mencapai KKM yang diterapkan disekolah tersebut. Adapun KKM yang
5
diterapkan disekolah ini yaitu 75, berdasarkan data hasil belajar Fisika untuk ranah
kognitif peserta didik kelas XD1 tahun pelajaran 2018/2019 semester ganjil terlihat
bahwa peserta didik yang mencapai nilai KKM (75) hanya 60%, yakni dari 20
jumlah peserta didik masih terdapat 8 orang yang belum mencapai nilai KKM. Ini
menandakan bahwa hasil belajar Fisika siswa dikelas XD1 SMK Negeri 1 Parepare
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model
perbedaan yang signifikan antara antara hasil belajar fisika siswa menggunakan
powerpoint. Muhammad Arif (2010) pada pelajaran fisika materi pokok hukum
dari materi daripada ulasan dangkal, dan juga orientasi masalah pembelajaran dimana
siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan ketika belajar, namun juga pengalaman
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Model PBI
Berbantuan Media Powerpoint pada Peserta Didik Kelas XD1 SMK Negeri 1
Parepare”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan model
pembelajaran PBI terhadap hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan model
pembelajaran PBI.
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
7
1. Untuk meningkatan minat belajar fisika peserta didik yang di ajar melalui
2. Untuk meningkatan hasil belajar fisika peserta didik yang di ajar melalui
D. Manfaat Penelitian
minat dan hasil belajar peserta didik dan membantu peserta didik
PBI.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
pembelajaran fisika.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang luas
BAB II
KAJIAN TEORI
berbagai peran, melalui pengalaman belajar dalam kehidupan nyata. Arends dalam
berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Model
siswa lewat latihan penyelesaian masalah, oleh sebab itu siswa dilibatkan dalam
learner, artinya lewat pembelajaran model ini siswa harus dilibatkan dalam
pengalaman nyata atau simulasi sehingga dapat bertindak sebagai seorang ilmuwan
atau orang dewasa. Model ini tentu tidak dirancang agar guru memberikan informasi
sebanyak banyaknya kepada siswa, tetapi guru perlu berperan sebagai fasilitator
Problem Based Instruction berpusat pada peserta didik (student centered). Guru
bervariasi. Problem Based Instruction merupakan salah satu dari berbagai model
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengaktifkan peserta didik dalam
peserta didik dihadapkan pada masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan
nyata. Ciri utama dari PBI adalah disuguhkannya masalah yang real dan peserta
berfikir bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut tanpa bimbingan dari guru.
c. Penyelidikan autentik
e. Kolaborasi
untuk bekerja sama dalam kelompok kecil. Guru juga perlu memberikan
penting bantuan itu bagi peserta didik agar mereka lebih saling bergantung
PBI dimulai oleh adanya masalah (dapat dimunculkan oleh siswa), kemudian siswa
memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang
mereka perlu ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih
yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok,
dan membuat laporan. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa model PBI dapat
tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya
pembelajaran yang mewakili kelima sintaks model PBI, sehingga dapat membantu
B. Minat Belajar
dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap
dan perilaku. Peserta didik yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha
lebih keras dibandingkan peserta didik yang kurang berminat. Dalam belajar
diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami,
sehingga peserta didik dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
dilakukan. Dampak tersebut terjadi suatu perubahan perilaku. Perubahan perilaku ini
meliputi seluruh pribadi peserta didik, baik kognitif, psikomotor, maupun afektif.
bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan
secara berkelompok.
3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada
4. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
terhadap mata pelajaran. Pada proses pembelajaran minat tidak muncul dengan
sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik, yaitu: (a) motivasi, (b) proses
belajar, (c) bahan pelajaran dan sikap guru, (d) keluarga, (e) teman pergaulan, (f)
lingkungan, dan (g) fasilitas. Oleh karena itu, apabila seorang guru ingin berhasil
kepada peserta didik agar ia berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar
tersebut. Apabila peserta didik sudah merasa berminat mengikuti pelajaran, maka ia
akan dapat mengerti dengan mudah. Sebaliknya apabila peserta didik merasakan
mengikuti pelajaran tersebut. Ini disebabkan pada diri peserta didik tidak muncul
perasaan senang dan ketertarikan pada pelajaran, sehingga tidak ada kenangan untuk
mengingat pelajaran yang telah lewat. Tetapi peserta didik yang memiliki minat
terhadap pelajaran cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar. Karena
peserta didik untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang
diinginkan.
16
Pada proses pembelajaran minat tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi
mempengaruhi minat belajar peserta didik, yaitu: (a) motivasi, (b) proses belajar
(c) bahan pelajaran dan sikap guru, (d) keluarga, (e) teman pergaulan, (f) lingkungan,
dan (g) fasilitas. Oleh karena itu, apabila seorang guru ingin berhasil dalam
peserta didik agar ia berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar tersebut.
Apabila peserta didik sudah merasa berminat mengikuti pelajaran, maka ia akan
dapat mengerti dengan mudah. Sebaliknya apabila peserta didik merasakan tidak
pelajaran tersebut. Ini disebabkan pada diri peserta didik tidak muncul perasaan
senang dan ketertarikan pada pelajaran, sehingga tidak ada kenangan untuk
mengingat pelajaran yang telah lewat. Tetapi peserta didik yang memiliki minat
terhadap pelajaran cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar. Karena
peserta didik untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang
diinginkan.
adalah rasa ketertarikan peserta didik untuk belajar atau mempelajari sesuatu materi
pelajaran yang diajarkan guru di sekolah. Untuk mengetahui apakah peserta didik
berminat belajar atau tidak, dapat dilihat dari beberapa indikator mengenai minat
belajar. Indikator yang ada pada peserta didik yang memiliki minat belajar yang
17
tinggi dapat dikenali melalui proses pembelajaran di kelas, yaitu: perasaan senang,
perhatian dalam belajar, bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik serta manfaat
C. Hasil Belajar
Istilah hasil belajar tersusun dari dua kata, yakni “hasil” dan “belajar”.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, hasil diartikan sebagai suatu kegiatan yang
telah dicapai dari yang telah dilakukan sebelumnya. Jadi hasil tidak lain dari kegiatan
yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok dalam
suatu bidang tertentu. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
Jerome Brunner dalam (Trianto, 2010:15), bahwa belajar adalah suatu proses aktif di
pengalaman yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dalam format
yang baru.
1. Aspek Kognitif
a. Mengingat (C1)
b. Memahami (C2)
diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Mengubah satu bentuk gambaran (angka)
jadi bentuk lain (kata-kata), misalnya memparafkan ucapan dan dokumen penting.
c. Mengaplikasikan (C3)
Menerapkan suatu prosedur pada tugas familier (Misalnya, membagi satu bilangan
d. Menganalisis (Analisis/C4)
dalam cerita secara jadi bukti-bukti yang mendukung dan menentang suatau
penjelasan historis).
e. Mengevaluasi(C5)
inkonsistensi atau kesalahan dalam suatu proses atau produk, menentukan apakah
suatu proses atau produk memiliki konsistensi internal, menemukan efektifitas suatu
kesimpulan seorang ilmuwan sesuai dengan data – data amatan atau tidak).
f. Mencipta (C6)
Memadukan bagian-bagian untuk bentuk sesuatu yang baru dan koheren atau
berdasarkan kriteria dan merancang prosedur untuk menyelesaikan suatu tugas dan
menciptakan suatu produk (misalnya, membuat habitat untuk spesies tertentu demi
suatu tujuan) .
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
yang lebih baik dibandingkan sebelum pembelajaran. Hasil belajar yang dipakai
dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada aspek kognitif saja yang meliputi aspek
D. Media Powerpoint
Corporation dalam program aplikasi persentasi yang paling banyak digunakan saat
ini. Hal ini dikarenakan banyak kelebihan di dalamnya dengan kemudahan yang
disediakan. Microsoft Powerpoint ini dapat merancang dan membuat persentasi lebih
tinggi. Gunakan ukuran huruf 17-10 untuk isi teks, sedangkan sub judul 18 dan untuk
judul 30, b. Gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi atau video untuk
memperjelas dan memperindah tampilan, c. Area tampilan frame yang ditulis jangan
melebihi ukuran 16x10 cm d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih
dari 18 baris teks, e. Dalam satu slide/frame hanya berisi satu topik atau satu sub
topik pembahasan, f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan, g. Perhatikan
setiap tampilan, h. Variasi warna memang diperlukan, tetapi harus juga diperhatikan
karakteritik yang dimiliki oleh jenis media presentasi khusunya Powerpoint. Hal ini
karena bentuk tampilan akan menentukan kualitas saat kita melakukan presentasi.
E. Kerangka Pikir
adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara
dapat diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan peserta didik dalam
kegiatan proses belajar mengajar. Pembelajaran akan lebih bermakna jika peserta
informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif
seseorang. Sehubungan dengan itu, maka perlu adanya upaya perbaikan proses
pembelajaran yang dapat mengubah suasana belajar agar peserta didik lebih banyak
konsep yang dipelajarinya. Makin banyak peserta didik terlibat dalam proses
pembelajaran. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah
model pembelajaran PBI menggunakan media powerpoint sehingga minat dan hasil
belajar meningkat.
adalah pembelajaran yang mampu meningkatkan minat dan hasil belajar peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Minat peserta didik adalah rasa ketertarikan
peserta didik untuk belajar atau mempelajari sesuatu materi pelajaran yang diajarkan
guru di sekolah. Dan untuk mengetahui apakah peserta didik berminat belajar atau
tidak, dapat dilihat dari beberapa indikator mengenai minat belajar. Indikator yang
ada pada peserta didik yang memiliki minat belajar yang tinggi dapat dikenali
belajar, bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik serta manfaat dan fungsi
pelajaran dalam kegiatan pembelajaran, minat dianggap menjadi modal utama bagi
peserta didik untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh seorang
guru. Tanpa adanya minat pada diri peserta didik, pembelajaran akan berlangsung
bermutu jika peserta didik mengalami sendiri dan mengaitkan informasi baru pada
konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif, dalam hal ini salah satu
pembelajaran PBI, maka minat belajar peserta didik akan meningkat sehingga
23
Secara Skema kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Model PBI:
1. Orientasi peserta didik
2. Mengoorganisasi peserta didik dalam belajar
3. Membantu peserta didik secara individual atau
kelompok dalam penelitian
4. Menyajikan hasil karya
5. Analisis dan evaluasi pemecahan masalah
Minat Belajar
Keaktifitan peserta didik meningkat
Hasil Belajar
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir maka hipotesis tindakan dalam
akan mampu meningkatkan minat dan hasil belajar fisika pada peserta didik kelas
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
research). Penelitian ini dilaksanakan dalam 1 siklus setiap siklus dalam penelitian
1. Siklus pertama
a. Perencanaan
menentukan strategi yang digunakan pada model PBI yang akan diterapkan
powerpoint.
b. Pelaksanaan
25
satu kali tes pada akhir siklus. Materi yang dibahas dalam pelaksanaan tindakan
siklus 1 adalah hukum I, II, dan III Newton dan gaya Gesek . Tindakan-tindakan
peserta didik agar ingin belajar dan memperhatikan materi yang akan
pada LKPD dan siapa yang menulis resume untuk memamerkan hasil
kelompok, dll.
26
pada LKPD
menanggapi
dipelajari.
10. Guru peneliti bersama peserta didik menyimpulkan hasil yang diperoleh
c. Observasi
27
Kegiatan observasi dalam PTK dilakukan pada langkah ini adalah melakukan
peneliti diberi angket dan tes hasil belajar untuk mengetahui minat dan hasil
d. Refleksi
2. Siklus kedua
Kegiatan yang dilakukan pada siklus ini adalah mengukur kegiatan – kegiatan
tercapai pada siklus kedua ini maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya
B. Subjek Penelitian
28
Subjek penelitian adalah siswa kelas XD1 SMK Negeri 1 Parepare Tahun
Pelajaran 2018/2019 berjumlah 20 orang siswa, terdiri dari 14 orang laki – laki dan 6
orang perempuan.
oktober. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Parepare yang beralamat Jl. Bau
Sulawesi selatan.
penyelesaian masalah.
2. Minat belajar fisika peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah skor yang diperoleh peserta didik melalui kuesioner minat yang
3. Hasil belajar fisika peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini
peserta didik yaitu 85% secara klasikal dan mencapai penguasaan materi
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan beberapa siklus. Antara siklus I dan siklus II
Refleksi Awal
Rencana Tindakan
Observasi
Berhasil,. ? dst
Rencana Tindakan
Observasi
Berhenti
1. Siklus Pertama ( I )
31
a. Tahap Perencanaan
1. Menelaah kurikulum
pertemuan.
6. Membuat dan merancang tes hasil belajar yang akan diberikan setiap
7. Membuat angket untuk melihat sejauh mana minat peserta didik dalam
belajar.
b. Tahap Tindakan
3. Pada saat kegiatan inti guru menyajikan masalah kepada peserta didik
atau informasi.
masalah.
didik.
9. Seluruh hasil observasi, tanggapan peserta didik dan hasil tes siklus I
dianalisis.
c. Tahap Observasi
menggunakan :
segala yang terjadi selama proses belajar mengajar, antara lain : Daftar
mengajar.
33
d. Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi di kumpul dan dianalisa dari
F. Instrumen penelitian
yang dimiliki oleh peserta didik dan diberikan sebelum penerapan model
(√) pada salah satu pilihan jawaban tersebut. Format pilihan jawaban
didasarkan pada skala likert, dengan pola jawaban 5 = sangat setuju (SS),
bentuk daftar pernyataan tertulis yang pilihan jawaban dari peserta didik
34
Tes hasil belajar fisika peserta didik disusun dalam tes tertulis berbentuk
pilihan ganda. Item pilihan jawaban berjumlah 5 (lima) buah dengan simbol
pilihan A, B, C, D, dan E. Setiap butir soal (item) hanya memiliki satu pilihan
jawaban yang benar. Jika peserta didik menjawab benar mendapatkan skor 1
dalam mengamati dan mencatat segala aktivitas siswa dalam memecahkan masalah
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Data mengenai hasil belajar fisika (kemampuan kognitif) yang diambil dari
2. Data mengenai minat belajar fisika yang diambil dari hasil kuesioner tiap
akhir siklus.
35
hasil belajar (kemampuan kognitif) yang diambil dari hasil tes dan kuesioner tiap
nilai rata-rata, persentase, standar deviasi, median, frekuensi, nilai terendah dan
sangat tidak setuju. Respon peserta didik pada instrumen minat belajar dihitung
Persentase skor maksimal minat dari angket untuk jumlah item dengan jumlah
responden, jika semua jawaban respon yang diberikan bernilai 5 adalah 100%.
Persentase minimal adalah 10% jika semua respon peserta didik bernilai 1.
36
JumlahSkorPerolehanS iswa
Skor Minat x100%
SkorMaksimal
Mengacu pada rentang persentase minat peserta didik, maka dibuat 5 kriteria yang
diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kriteria Minat Belajar Fisika
Interval Kategori
84% - 100% Sangat berminat
68% - 83% Berminat
51% - 67% Cukup berminat
36% - 51% Tidak berminat
10% - 35% Sangat Tidak berminat
Hasil belajar peserta didik yaitu nilai yang diperoleh dari tes setiap akhir
siklus. Untuk mengetahui nilai akhir maka skor jawaban peserta didik yang diperoleh
𝑅
Na = 𝑥 100%
𝑛
Sedangkan untuk mengetahui kategori hasil belajar peserta didik dapat dilihat
dibawah :
Panjang interval nilai untuk matapelajaran Fisika dapat ditentukan dengan cara:
minimal (KKM) sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh sekolah, dapat dilihat
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila skor minat dan hasil belajar fisika telah
mencapai ketuntasan minimal, yaitu apabila 80% subjek penelitian telah mencapai