Professional Documents
Culture Documents
1. Ukur TB dan BB
Tinggi badan diukur sekali pada saat ibu datang per-tama untuk
mendeteksi resiko bila hasil pengukuran <145 cm. Kenaikan berat badan
normal ibu hamil rata – rata 6,5-16 kg.
UK(minggu)=cm
22 – 27 (+2 cm)
minggu –
UK(minggu)=cm
(+2 cm)
29-35 minggu –
4. Pemberian imunisasi TT
Tujuan pemberian imunisasi TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus
neonatorum. Efek sampingnya adalah kemerahan dan bengkak 1-2 hari.
Kunjungan antenatal
TT1 pertama – –
TT2 -4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
25 tahun / seumur
TT5 1 tahun setelah TT 4 hidup 99
Sumber (Saifuddin,2009)
5. Pemberian tablet Fe
Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk ibu hamil dan nifas, karena pada
masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin.
Pemberian tablet sesegera mungkin setelah mual hilang, satu tablet per
hari selama 90 hari.
6. Tes PMS
Pemeriksaan kepada ibu hamil, diambil spesimen darah vena, apabila tes
dinyatakan positif, ibu hamil dilakukan pengo-batan/rujukan.
7. Temu Wicara/konseling
Tujuan konseling adalah untuk membantu ibu hamil memahami
kehamilannya dan sebagai upaya preventif terha-dap hal – hal yang tidak
diinginkan. Selain itu untuk membantu ibu hamil menemukan kebutuhan
asuhan kehamilan, penolong persalinan yang bersih dan aman atau
tindakan klinik yang mungkin diperlukan.
8. Tes Hb
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu yang pertama kali, lalu
diperiksa lagi menjelang persalinan. Pemerik-saan Hb adalah salah satu
upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil. Nilai normal HB menurut
Rukiyah, 2009 adalah 10,4 gr%.
9. Tes Protein Urine
Pemeriksaan protein urine ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah
preeklamsia.
Edema dapat terjadi pada kehamilan normal. Edema yang terjadi pada
kehamilan mempunyai interpretasi, misalnya 40% edema dijumpai pada
hamil normal, 60% edema dijumpai pada kehamilan yang hipertensi, 80%
edema dijumpai pada kehamilan dengan hipertensi dan proteinuria. Edema
terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel endotel kapilar. Edema
yang patologik adalah edema yang nondependent pada muka dan tangan
atau edema generalisata dan biasanya disertai dengan kenaikan berat
badan yang cepat.(Prawirohardjo, 2010).
a. Kehamilan muda
b. Perdarahan
c. Uterus mengeras
a. Nyeri abdomen
b. Keluarnya cairan
pervaginam
c. Febris
d. Uterus mengeras
Keluarnya cairan dari
vagina pada kehamilan e. Takikardi pada janin
lanjut Amnionitis
c. Uterus tidak
mengeras
d. Febris
a. Frekuensi napas
cepat
b. Batuk
c. Keluar dahak
d. Kesulitan bernapas
Hepar membengkak
Limpa membesar
Malaria
Kuning Tifoid
1. Tingkat I = ringan
Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau
makan, berat badan turun dan rasa nyeri di epigastrium, nadi sekitar 100
kali permenit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering dan
muka cekung.
1. Tingkat II = sedang
Mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih
parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi
kecil dan cepat, suhu badan naik(dehidrasi),icterus ringan, berat badan
turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Dapat pula terjadi asetonuria dan dari napas keluar bau aseton.
1. Tingkat II = berat
Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, samnolen smpai koma,
nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik dan tensi
turun sekali, icterus. Komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada
susunan syaraf pusat (ensefalopati Wernicke) dengan adanya nistagmus,
diplopia, perubahan mental.
Daftar Pustaka
Untuk mengantisipasi adanya risiko yang terlalu berat pada ibu berkaitan
dengan kehamilannya, penting dilakukan promosi kesehatan kepada ibu–
ibu hamil tersebut tentang tanda–tanda bahaya dalam kehamilan, yang
mencakup; Keluarnya darah dari jalan lahir, keluar air ketuban sebelum
waktunya, kejang, gerakan janin tidak ada atau berkurang, demam tinggi,
nyeri hebat di perut, sakit kepala atau kaki bengkak, muntah terus dan
tidak bisa makan pada kehamilan muda, selaput kelopak mata pucat.
Apabila tanda-tanda bahaya tersebut diabaikan dan menyebabkan ibu
berada dalam kondisi yang mengancam jiwa dan sulit untuk ditolong,
maka bukan tidak mungkin risiko kematian ibu dan janinnya didepan
mata dan akan menambah deret Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklampsia (Saifuddin,2001).
e. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan
istirahat baring, mi num banyak dan mengompres untuk menurunkan
suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh
wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –
gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan
masa nifas (Pusdiknakes, 2003).