You are on page 1of 4

Hikmah Tidur dalam Aktivitas Manusia

“Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat” (QS. An – Naba’ (78) : 9)

Bahasa Al-Qur’an
Tidur merupakan aktivitas keseharian yang biasa kita lakukan. Walaupun sejatinya
tidur hanya memejamkan mata dan sedikit gerakan tubuh involunter. Sejatinya aktivitas sel,
jaringan, otot, syaraf, hormon, elektrik yang masih berfungsi dan bergerak. Oleh karenanya
tidur merupakan aktivitas penting dalam ketidak sadaran yang patut disyukuri. Tidur memang
aktivitas tidar sadar yang terjadi, tetapi berbeda dengan kematian atau hendak menuju kematian
(koma). Sangatlah berbeda ketika seseorang dikatakan tidur, dia masih merespon dan bangun
ketika terjadi rangsangan dari luar, berbeda dengan koma yang tidak merespon ketika diberi
rangsangan.
Al-Qur’an menyebutkan kata tidur (nawm) sebanyak 3 kali dalam bentuk pasif, yaitu
pada QS. Al- Baqarah : 255; QS. Al- Furqon: 47 dan QS. An-Naba’: 9. Kata tidur yang tedapat
dalam QS. An Naba’: 9 menyisaratkan bahwa Allah menyebutkan dalam sebuah pernyataan
sekaligus karunia kepada makhlukNya bahwa tidur sebagai sarana pengistirahatan. Kalimat
tersebut bukan mengandung perintah untuk tidur, ataupun larangan untuk tidur. Kata kami pada
ayat tersebut berarti Allah sebagai sang khaliq, Dia tidak hanya menciptakan makhlukNya
tetapi juga menciptakan suatu kebutuhan yang harus ada pada makhluk itu. Lanjut, bahwa
Allah Azza wajalla menyebutkan dengan sangat gamblang bahwa tidur suatu proses yang
fungsinya untuk beristirahat. Ayat yang sangat rinci dengan penempatan yang sesuai. Allah
tidur menyebutkan istirahat itu tidur, melainkan tidur untuk istirahat. Aktivitas istirahat tidak
hanya tidur, behenti dari kegiatan, berhenti dari kerja, duduk setelah sekian lama berdiri,
berbaring setelah sekian lama duduk, tidur setelah sebelumnya berbaring, atau sekedar melepas
penah dan ketegangan otot dengan streching, melakukan gerakan-gerakan ringan, jalan santai
setelah sebelumnya lari kencang, dsb. Tidur merupakan salah satu dari sekian banyak aktivitas
kegiatan istirahat yang bisa dilakukan. Namun, Al- Qur’an menerangkan lebih detail dan lebih
rinci perihal tidur.
Semua makhluk hidup mengalami dua keadaan pasti yaitu hidup dan mati. Ditengah-
tengah antara hidup dan mati ada proses istirahat. Manusia dan hewan mengalami proses tidur.
Makhluk bersel satu/uniselular mengalami proses dorman/istirahat. Studi yang melibatkan
peneliti Austria, Finlandia dan Hungaria yang dimuat dalam Discovery bahwa tumbuhan juga
mengalami aktivitas tidur pada malam hari. Pada ayat tersebut kata Kum (kamu) yang
dimaksud tersebut adalah manusia. Mengingat ayat-ayat sebelumnya pada permulaan surat
bahwa kegiatan saling bertanya-tanya (1), saling berselisih (3) mengenai berita yang besar/hari
kebangkitan (2) ditujukan kepada manusia. Bahkan kelanjutan dari pada ayat 9 QS. An-Naba
menerangkan bahwa ada 2 golongan manusia yaitu orang yang melampaui batas dan orang
yang bertakwa. Jadi sangat jelas bahwa kata Kum (kamu) berarti manusia bukan hewan
ataupun tumbuhan.
Kelanjutan dari ayat 9 QS An-Naba, bahwa dan Kami menjadikan malam sebagai
pakaian dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan. Begitu juga diterangkan pada
QS. Al Furqon: 47 bahwa dan Dialah yang menjadikan malam untuk sebagai pakaian, dan tidur
untuk istirahat dan dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. Berdasarkan dua pokok
bahasan tersebut, aktivitas tidur berkaitan langsung dengan kondisi malam hari. Dimana tidur
panjang manusia saat malam hari setelah siang hari dilakukan untuk menjadi penghidupan dan
usaha. Sebuah konsep keseimbangan tubuh manusia yang telah diciptakan oleh Allah begitu
juga aktivitas dari manusia itu sendiri. Manusia tidak lagi bingung memikirkan cara untuk
istirahat saat seharian bekerja, dan manusia tidak lagi bingung memikirkan kapan waktu untuk
istirahat. Begitulah Allah sebagai sang khaliq, Ar Rahman Ar Rahim sangatlah rinci
memerhatikan setiap detail makhluknya.
Konsepsi Tidur
Penilaian tidur bukan terletak pada kuantitas tidur, melainkan pada kualitas tidur.
Jangan sampai beranggap bahwa tidur sebagai istirahat, maka akan sering dan lama tidur untuk
istirahat yang lama ketika aktivitas yang sangat berat dan melelahkan. Berbicara mengenai
tidur merupakan kondisi fisiologis yang direspon oleh tubuh sebagai sebuah kebutuhan.
Kebutuhan tidur tiap orang berbeda-beda, begitu pula jumlah waktu tidur. Salah satu penilaian
kualitas tidur seseorang dapat dilihat ketika bangun dari tidur dengan keadaan tambah rileks,
tambah segar dan bugar serta siap melakukan aktivitas kembali.
Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar saat orang tersebut dapat dibangunkan
dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. Setiap malam, seseorang
mengalami dua tipe tidur yang saling bergantian satu sama lain. Ada dua tipe tidur yaitu:
1. Tidur Gelombang Lambat /Nonrapid Eye Movement (NREM)
Tidur tipe ini begitu tenang dan dapat dihubungkan dengan penurunan tonus
pembuluh darah perifer dan fungsi-fungsi vegetatif tubuh lain. Contohnya, tekanan darah,
frekuensi pernapasan dan kecepatan metabolisme basal akan berkurang 10-30 persen.
Tidur gelombang lambat sering disebut tidur tanpa mimpi, tetapi sebenarnya pada tahap
ini sering timbul mimpi dan bahkan mimpi buruk, serta mimpi pada tahap ini sering tidak
dapat diingat.
2. Tidur dengan pergerakan mata yang cepat /Rapid Eye Movement (REM)
Sepanjang tidur malam yang normal, tidur REM yang berlangsung 5-30 menit
biasanya muncul rata-rata setiap 90 menit. Bila seseorang sangat mengantuk, setiap tidur
REM berlangsung singkat bahkan mungkin tak ada. Sebaliknya, sewaktu orang menjadi
semakin lebih nyenyak sepanjang malamnya, durasi tidur REM juga semakin lama.
Terdapat beberapa hal yang sangat penting dalam tidur REM:
a. Tidur REM biasanya disertai mimpi yang aktif dan pergerakan otot tubuh yang aktif
b. Seseorang leibh sukar dibangunkan oleh rangsangan sensorik selama tidur gelombang
lambat, tetapi orang-orang terbangun secara spontan di pagi hari sewaktu episode tidur
REM
c. Tonus otot di seluruh tubuh sangat berkurang dan ini menunjukkan adanya hambatan
yang kuat pada area pengaturan otot spinal
d. Frekuensi denyut jantung dan pernapasan biasanya menjadi ireguler dan ini
merupakan sifat dari keadaan tidur dengan mimpi
e. Walaupun ada hambatan yang sangat kuat pada otot-otot perifer, masih timbul
pergerakan otot yang tidak teratur. Keadaan ini termasuk pergerakan mata yang cepat
f. Pada tidur REM, ota menjadi sangat aktif dan metabolisme di seluruh otak meningkat
sebanyak 20%. Pada elektroensefalogram (EEG) terlihat gelombang otak serupa saat
keadaan siaga. Tidur tipe ini disebut tidur tipe paradoksikal karena seseorang dapat
tetap tidur walaupun aktivitaas otaknya meningkat.

Aktivitas Tidur
Aktivitas tidur sangat penting bagi manusia, hal tersebut sangat dibutuhkan untuk
membantu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Ketika seseorang tidur, sel dan jaringan di
dalam tubuh akan mengalami pertumbuhan, perbaikan dan penyembuhan. Tidur membantu
tubuh membuat pengaruh penting bagi aktivitas hormonal. Hormon kortisol misalnya, hormon
yang dikeluarkan setiap hari dan salah satunya untuk membantu kita bangun saat pagi hari.
Ketika seseorang mengalami gangguan tidur, makan hormon kortisol akan terus naik, dapat
mengakibatkan seseorang mudah lapar, membutuhkan asupan kalori yang lebih dan dapat
menimbulkan obesitas, DM, hiperkolesterol, dll. Kortisol akan beredar banyak di dalam tubuh
saat keadaan stress. Melatonin merupakan hormon yang dapat mempengaruhi irama jantung,
hormon tersebut dapat membantu otak dan tubuh ketika aktivitas keseharian. Ketika tidur anda
nyaman dan rileks hormon ini juga yang membantu saat tidur. Berkebalikan dengan hormon
kortisol, melatonin akan tinggi saat seseorang tidur dan hal ini akan sangat membantu proses
pengistirahatan tubuh dan otak. Hormon GABA membantu mengkomunikasikan aktivitas saraf
dan otak saat tidur. Hormon pertumbuhan akan maksimal keluar saat sesorang tidur, hormon
tersebut berfungsi untuk membantu pertumbuhan sel dan memperbaiki sel yang rusak. Tidur
juga memacu terlepasnya hormon sex di dalam tubuh, hal tersebut berkontribusi terjadinya
pubertas dan kesuburan. Selama tidur, sitokin dalam tubuh dapat membantu sistem imun dalam
menyerang beberapa infeksi yang ada. Saat tidur akan terjadi peningkatan hormon leptin dan
penurunan hormon grehlin yang mampu mengontrol metabolisme karbohidrat, lemak dan
kalori dalam tubuh agar tidak terjadi obesitas.
Kecukupan tidur juga mempengaruhi aktivitas belajar, mengingat dan perasaan
seseorang. Mary Shelley seorang penulis novel Frankenstein mengatakan bahwa novel tersebut
buah dari mimpi saat tidur. Aktivitas belajar akan fokus dan nyaman ketika seseorang cukup
dalam tidurnya. Penerimaan informasi, penyelesaian tugas, membuat sebuah keputusan akan
mudah dan tepat saat seseorang dalam keadaan fokus dan segar setelah tidur yang cukup.
Mental seseorang yang kurang tidur akan berubah menjadi mudah gelisah, kurang bahagia
bahkan bisa berkembang menjadi depresi.
Selama proses tidur nonREM, jantung dan pembuluh darah akan mengalami
perlambatan sampai tidur dalam. Selama tidur REM, jantung dan pernafasan akan fluktuatif.
Perubahan yang terjadi saat siklus tidur REM dan nonREM inilah yang dapat menjaga
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Ketika terjadi gangguan tidur, maka akan
meningkatkan hormon adrenalin, kortisol dan hormon stress lainnya yang dapaat
meningkatkan risiko penyakit jantung. Seseorang yang kurang tidur akan meningkatkan kadar
protein C-reaktif yang merupakan indikator inflamasi dan dapat meningkatkan risiko
aterosklerosis.
Berbicara tentang durasi tidur seseorang, tiap orang berbeda-beda kebutuhannya. Dunia
medis, menyatakan bahwa orang dewasa membutuhkan waktu 8-8,5 jam untuk tidur malam.
Hal tersebut bisa kurang atau bahkan lebih tiap-tiap orang, baiknya tidak kurang dari 5 jam dan
tidak lebih dari 9 jam saat tidur malam. Rasulullah SAW biasa tidur selepas isya’ awal malam
sampai 1/3 malam akhir. Jika dikonversikan dengan waktu Indonesia, kurang lebih tidur sekitar
jam 7/8 malam dan bangun jam 1/2 malam. Kemudian Rasul biasa tidur siang 1-2 jam setelah
dhuhur. Beliau melarang menzolimi dirinya sendiri dengan bekerja sepanjang hari kemudian
beribadah sepanjang malam. Bahwa tubuh juga punya hak yang harus dipenuhi salah satunya
dengan beristirahat/tidur.
Begitulah Allah menciptakan makhlukNya beserta kebutuhan makhluknya. Tidur
merupakan rahmat Allah yang diberikan sebagai penyeimbang aktivitas manusia. Begitu pula
Allah ciptakan siang untuk menjadi penghidupan bagi manusia dan malam menjadi istirahat
bagi manusia. Jika engkau tidak mampu meraih dan memenuhi rahmat Allah seperti tidur,
bagaimana engkau mampu beraktivitas dan mencari penghidupan di siang hari. Sebaliknya,
jika engkau gunakan siang hari bukan semata-mata untuk mencari penghidupan, ibadah,
beramal shaleh maka engkau akan kesulitan dalam tidur di malam hari. Mari bersama perbaiki
kualitas malam kita untuk beristirahat, menjaga kesehatan dan memperbaiki kualitas siang kita
untuk mencari penghidupan, beribadah dan beramal shaleh.
Semoga bermanfaat, Wallahu alam bishowab.

Referensi :
1. Al Qur’an
2. Hadits
3. Guyton and Hall. Fisiologi Manusia. Elsevier
4. https://www.fammed.wisc.edu/files/webfm-
uploads/documents/outreach/im/handout_sleep.pdf
5. https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/public/sleep/healthy_sleep.pdf

You might also like