Professional Documents
Culture Documents
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa bahwa atas
rahmat dan karuniaNya akhirnya Panduan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif di
Rumah Sakit Borneo Citra Medika ini dapat selesai. Seperti kita ketahui bahwa program
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif dapat menurunkan Angka Kematian
Bayi. Diharapkan dengan program ini dapat mempercepat penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi di Indonesia yaitu AKI :
228/100.000 KH (SDKI 2007) dan AKB : 34/1000 KH (SDKI 2007). Sedangkan tujuan
MDGs 2015 telah menetapkan target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari
408/100.000 KH menjadi 102/100.000 KH pada tahun 2015 dan Angka Kematian Bayi
(AKB) dari 68/1000 KH menjadi 23/1000 KH pada tahun 2015.
Panduan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pegangan dan acuan untuk
Rumah Sakit Borneo Citra Medika yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi
sehingga didapatkan kesamaan persepsi dalam melaksanakan perlindungn ibu dan bayi
secara terpadu paripurna.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga pedoman ini dapat disusun.
Kami menyadari pula bahwa masih banyak keterbatasan dan kendala serta
permasalahan yang perlu diantisipasi dalam upaya mewujudkan perlindungan ibu dan
bayi secara terpadu paripurna di Rumah Sakit Borneo Citra Medika, oleh karena itu
kami mengharapakan saran dan perbaikan, sumbangan pikiran maupun kritikan.
Pelaihari, 01 Januari
2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................................... 6
ii
BAB I
DEFINISI
A. Pengertian
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan
nalurinya sendiri menyusu dalam 1 jam pertama, bersamaan dengan kontak kulit
antara kulit ibu dengan kulit bayinya.
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI sejak bayi dilahirkan sampai
berumur 6 bulan. Selama itu diharapkan bayi tidak memperoleh tambahan –
tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air gula maupun makanan
seperti pisang, biskuit, bubur susu dan lain sebagainya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional dalam pelayanan bayi baru
lahir di Rumah Sakit Borneo Citra Medika.
2. Tujuan Khusus
a. Mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Rumah Sakit Borneo Citra
Medika.
b. Mengurangi angka kecacatan dan kesakitan ibu dan bayi di Rumah Sakit
Borneo Citra Medika.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
Peranan tata laksana berupa kebijakan rumah sakit dalam melaksanakan program
Inisiasi Menyusu Dini dan Program ASI eksklusif sangat penting mengingat banyaknya
ibu yang melahirkan di rumah sakit. Tata laksana rumah sakit yang tidak menunjang
keberhasilan menyusui harus dihindari seperti :
- Bayi dipuasakan beberapa jam padahal refleks hisap bayi paling kuat pada jam –
jam pertama setelah lahir
- Memberikan makanan prelakteal (susu formula/dekstrosa)
- Memisahkan bayi dan ibunya
Untuk menghindari hal – hal tersebut, diperlukan adanya sikap dan pengetahuan
dari petugas kesehatan. Perawat harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat
mengenali keadaaan abnormal, kemudian melaporkannya ke dokter. Perawat juga
membantu ibu untuk merawat payudara, menyusui, menyendawakan, dan merawat bayi
secara benar. Perawat juga harus memperhatikan keadaan ibu dan bayi terutama yang
berhubungan dengan maslah menyusui. Perlu diperhatikan apakah ASI sudah keluar,
bagaimana puting, adakah pembengkakan payudara, adakah rasa sakit yang mengganggu
saat menyusui dan lain – lain. Demikian pula bayinya perlu dilihat apakah sudah
meghisap, kuat atau tidak, rewel atau tidak, dan lain – lain.
A. Persiapan Menyusui
Untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian ibu dalam menyusui bayi
maka Rumah Sakit Borneo Citra Medika melakukan edukasi dengan menyebarkan
leaflet, edukasi perseorangan ke masing – masing ibu yang baru melahirkan, dan
penempelan poster-poster di ruangan rawat inap ibu.
Edukasi perseorangan di lakukan setiap pagi ketika bidan datang ke ruangan
rawat inap setelah ibu melahirkan. Edukasi ini dilakukan sambil mempraktekkan
teknik menyusui pada ibu sehingga meningkatkan kemandirian untuk menyusui.
Jika terdapat kesulitan dalam pemberian ASI maka bidan akan datang untuk
mengajari ibu bagaimana teknik menyusui yang benar.
3
B. Teknik Menyusui
1. Posisi dan perlekatan menyusui
Perlekatan menyusui (latch on) adalah menempelnya mulut bayi di payudara ibu.
Untuk itu diperlukan posisi yang memperhatikan letak tubuh bayi secara
keseluruhan terhadap tubuh ibu. Hal ini akan sangat membantu bayi menelan
ASI dengan mudah dan jumlah yang cukup, dan pada akhirnya akan
meningkatkan produksi ASI sesuai kebutuhan bayi. Perlekatan bayi yang benar
juga mengindari luka puting, karena ada perlekatan yang benar, puting tidak akan
bergesakan dengan langit – langit bayi yang keras, melainkan jatuh di tengah
rongga tenggorokan bayi, sehingga tidak akan tergesek dan tidak akan luka. Oleh
karena itu perlekatan menyusu dapat dikatakan adalah jantungnya proses
menyusui.
2. Posisi yang benar :
a. Kepala dan leher bayi lurus (kepala bayi tidak menoleh)
b. Perut bayi menempel dengan perut ibu
c. Dagu bayi menempel di payudara ibu
d. Daerah gelap sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama
yang terletak dibagian bibir bawah bayi
e. Mulut bayi terbuka lebar
4
memaksakan bayi ke puting susu. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa menit
atau satu jam bahkan bisa lebih.
5
7. Puting susu ibu tidak merasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala agak menengadah
6
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan : Pelaihari
Pada Tanggal : 01 Januari 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA
NIK. 13011002
7
DAFTAR PUSTAKA
Presetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta : Diva
Press.
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka
Bunda.