You are on page 1of 11

RUMAH SAKIT

BORNEO CITRA MEDIKA


PANDUAN INISIASI MENYUSU DINI DAN ASI EKSKLUSIF
RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA

POKJA PROGRAM NASIONAL

Jalan A. Yani Rt. 7B Rw. 03 Kelurahan Angsau Kecamatan Pelaihari


Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan
Kode Pos : 70814 Telp : (0512) 2021002
Web : www.rsborneocitramedika.com
Email : rsborneocitramedika@rsborneocitramedika.com
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa bahwa atas
rahmat dan karuniaNya akhirnya Panduan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif di
Rumah Sakit Borneo Citra Medika ini dapat selesai. Seperti kita ketahui bahwa program
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif dapat menurunkan Angka Kematian
Bayi. Diharapkan dengan program ini dapat mempercepat penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi di Indonesia yaitu AKI :
228/100.000 KH (SDKI 2007) dan AKB : 34/1000 KH (SDKI 2007). Sedangkan tujuan
MDGs 2015 telah menetapkan target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari
408/100.000 KH menjadi 102/100.000 KH pada tahun 2015 dan Angka Kematian Bayi
(AKB) dari 68/1000 KH menjadi 23/1000 KH pada tahun 2015.

Panduan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pegangan dan acuan untuk
Rumah Sakit Borneo Citra Medika yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi
sehingga didapatkan kesamaan persepsi dalam melaksanakan perlindungn ibu dan bayi
secara terpadu paripurna.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga pedoman ini dapat disusun.

Kami menyadari pula bahwa masih banyak keterbatasan dan kendala serta
permasalahan yang perlu diantisipasi dalam upaya mewujudkan perlindungan ibu dan
bayi secara terpadu paripurna di Rumah Sakit Borneo Citra Medika, oleh karena itu
kami mengharapakan saran dan perbaikan, sumbangan pikiran maupun kritikan.

Akhir kata kami mengharapkan mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat.

Pelaihari, 01 Januari

2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB 1 DEFINISI ............................................................................................................. 1

BAB II RUANG LINGKUP .......................................................................................... ...2

BAB III TATA LAKSANA ............................................................................................. 3

BAB IV DOKUMENTASI............................................................................................... 6

ii
BAB I
DEFINISI

A. Pengertian
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan
nalurinya sendiri menyusu dalam 1 jam pertama, bersamaan dengan kontak kulit
antara kulit ibu dengan kulit bayinya.
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI sejak bayi dilahirkan sampai
berumur 6 bulan. Selama itu diharapkan bayi tidak memperoleh tambahan –
tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air gula maupun makanan
seperti pisang, biskuit, bubur susu dan lain sebagainya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional dalam pelayanan bayi baru
lahir di Rumah Sakit Borneo Citra Medika.
2. Tujuan Khusus
a. Mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Rumah Sakit Borneo Citra
Medika.
b. Mengurangi angka kecacatan dan kesakitan ibu dan bayi di Rumah Sakit
Borneo Citra Medika.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Klinik/Ruang laktasi adalah klinik yang diselenggarakan untuk memberikan


pelayan kepada ibu – ibu yang ada hubungannya dengan laktasi baik saat masih hamil
maupun masa pasca persalinan dengan demikian, klinik laktasi merupakan kegiatan
terintegrasi antara unit kerja yang berhubungan dengan kesehatan anak serta kebidanan
dan kandungan. Klinik ini menangani semua masalah yang berhubungan dengan laktasi.
Fungsi utama klinik laktasi adalah pelayanan medis. Fungsi pelayanan medis ini
dibedakan atas masa kehamilan dan masa pasca persalinan. Pada masa kehamilan,
fungsinya adalah bimbingan persiapan menyusui yang pada prinsipnya terdiri dari
persiapan psikis, pemeriksaan putting susu, penjelasan tentang manfaat ASI dan
kerugian susu buatan, penjelasan tentang rawat gabung dan penyuluhan atau konsultasi
gizi ibu hamil. Pada masa pasca persalinan diberikan bimbingan ibu meyusui pada
prinsipnya terdiri dari teknik menyusu yang baik dan benar. Perawatan payudara pasca
persalinan, penanganan masalah dalam menyusui, dan penyuluhan atau konsultasi gizi
bayi dan ibu menyusui serta perawatan bayi.

2
BAB III
TATA LAKSANA

Peranan tata laksana berupa kebijakan rumah sakit dalam melaksanakan program
Inisiasi Menyusu Dini dan Program ASI eksklusif sangat penting mengingat banyaknya
ibu yang melahirkan di rumah sakit. Tata laksana rumah sakit yang tidak menunjang
keberhasilan menyusui harus dihindari seperti :
- Bayi dipuasakan beberapa jam padahal refleks hisap bayi paling kuat pada jam –
jam pertama setelah lahir
- Memberikan makanan prelakteal (susu formula/dekstrosa)
- Memisahkan bayi dan ibunya
Untuk menghindari hal – hal tersebut, diperlukan adanya sikap dan pengetahuan
dari petugas kesehatan. Perawat harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat
mengenali keadaaan abnormal, kemudian melaporkannya ke dokter. Perawat juga
membantu ibu untuk merawat payudara, menyusui, menyendawakan, dan merawat bayi
secara benar. Perawat juga harus memperhatikan keadaan ibu dan bayi terutama yang
berhubungan dengan maslah menyusui. Perlu diperhatikan apakah ASI sudah keluar,
bagaimana puting, adakah pembengkakan payudara, adakah rasa sakit yang mengganggu
saat menyusui dan lain – lain. Demikian pula bayinya perlu dilihat apakah sudah
meghisap, kuat atau tidak, rewel atau tidak, dan lain – lain.

A. Persiapan Menyusui
Untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian ibu dalam menyusui bayi
maka Rumah Sakit Borneo Citra Medika melakukan edukasi dengan menyebarkan
leaflet, edukasi perseorangan ke masing – masing ibu yang baru melahirkan, dan
penempelan poster-poster di ruangan rawat inap ibu.
Edukasi perseorangan di lakukan setiap pagi ketika bidan datang ke ruangan
rawat inap setelah ibu melahirkan. Edukasi ini dilakukan sambil mempraktekkan
teknik menyusui pada ibu sehingga meningkatkan kemandirian untuk menyusui.
Jika terdapat kesulitan dalam pemberian ASI maka bidan akan datang untuk
mengajari ibu bagaimana teknik menyusui yang benar.

3
B. Teknik Menyusui
1. Posisi dan perlekatan menyusui
Perlekatan menyusui (latch on) adalah menempelnya mulut bayi di payudara ibu.
Untuk itu diperlukan posisi yang memperhatikan letak tubuh bayi secara
keseluruhan terhadap tubuh ibu. Hal ini akan sangat membantu bayi menelan
ASI dengan mudah dan jumlah yang cukup, dan pada akhirnya akan
meningkatkan produksi ASI sesuai kebutuhan bayi. Perlekatan bayi yang benar
juga mengindari luka puting, karena ada perlekatan yang benar, puting tidak akan
bergesakan dengan langit – langit bayi yang keras, melainkan jatuh di tengah
rongga tenggorokan bayi, sehingga tidak akan tergesek dan tidak akan luka. Oleh
karena itu perlekatan menyusu dapat dikatakan adalah jantungnya proses
menyusui.
2. Posisi yang benar :
a. Kepala dan leher bayi lurus (kepala bayi tidak menoleh)
b. Perut bayi menempel dengan perut ibu
c. Dagu bayi menempel di payudara ibu
d. Daerah gelap sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama
yang terletak dibagian bibir bawah bayi
e. Mulut bayi terbuka lebar

C. Tata Laksana Inisiasi Menyusu Dini


Pelaksanaan inisiasi menyusu dini dimulai dengan memberi tahu ibu dan
keluarga tentang asuhan yang akan diberikan, suami atau keluarga dianjurka untuk
mendampingi ibu saat persalinan. Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang
dinginkan (normal dengan posisi jongkok atau melahirkan di dalam air) dan hindari
penggunaan obat kimiawi saat persalinan, dapat diganti dengan non kimiawi (pijat,
aromatherapy, gerakan atau hipnobirthing).
Setelah bayi lahir, keringkan seluruh badan dan kepala bayi (kecuali kedua
tangan) secepatnya, biarkan lemak putih (vernix) karena dapat menyamarkan kulit
bayi. Lakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat kemudian tengkurapkan bayi
di dada atau perut ibu dan biarkan kulit bayi melekat di perut ibu, posisi kontak kulit
dengan kulit ini diperhatikan minimal satu jam atau setelah menyusu awal selesai.
Selimuti ibu dan bayi, jika perlu gunakan topi bayi. Biarkan bayi mencari sendiri
puting ibu, ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tapi tidak boleh

4
memaksakan bayi ke puting susu. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa menit
atau satu jam bahkan bisa lebih.

D. Tata Laksana Inisiasi Menyusu Dini Pada Operasi Caesar


Usaha bayi merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat
dilakukan pada persalinan operasi caesar. Namun jika diberikan anestesi spinal atau
epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga dapat memberi respon kepada bayi.
Bayi dapat segera di posisikan sehingga terjadi kontak kulit ibu dan kulit
bayi. Usahakan menyusu pertama dilakukan dikamar operasi. Jika keadaan ibu dan
bayi belum memungkinkan, bayi diberikan pada ibu pada kesempatan yang tercepat.
Jika dilakukan anestesi umum, kontak dapat terjadi diruang pulih saat ibu sudah
dapat merespon walaupun masih mengantuk atau dalam pengaruh obat bius.
Ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk pelaksanaan IMD
baik kondisi ibu maupun kondisi bayi.
Kondisi Ibu :
- Ibu dengan fungsi kardio respiratorik yang tidak baik
- Ibu dengan ekslampsia dan preekslampsia berat
- Ibu dengan penyakit infeksi akut dan aktif
- Ibu dengan karsinoma payudara, harus dicegah jangan sampai ASI nya keluar
karena dapat mempersulit penilaian penyakitnya
- Ibu dengan gangguan psikologi
- Ibu dengan gangguan hormon, ibu dengan hepatitis
Kondisi Bayi :
- Bayi kejang
- Bayi yang sakit berat
- Bayi dengan cacat bawaan

E. Cara Pengamatan Teknik Menyusui Yang Benar


1. Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5. Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, bagian bawah areola yang
lebih banyak masuk.
6. Bayi terlihat mengisap kuat dengan irama perlahan

5
7. Puting susu ibu tidak merasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala agak menengadah

6
BAB IV

DOKUMENTASI

Pencatatan dan pelaporan IMD di Rumah Sakit Borneo Citra Medika


dituangkan dalam laporan bulanan dengan menggunakan laporan berisi :
1. Identitas Bayi
Berisi nama bayi, cara persalinan, apgar score, BBL
2. Cakupan Tatalaksana Bayi baru lahir
Berisi jumlah IMD, Asi Eksklusif, PMK pada BBLR, Rawat Gabung, Imunisasi
Hepatitis B
3. Jumlah ibu dan bayi yang mengalami masalah dalam menyusui.
Pencatatan dan pelaporan menggunakan sistem dan format yang telah ada
disesuaikan dengan asuhan yang diberikan petugas.

Ditetapkan : Pelaihari
Pada Tanggal : 01 Januari 2018

DIREKTUR
RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA

dr. Singgih Sidarta, Sp.OG

NIK. 13011002

7
DAFTAR PUSTAKA

Presetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta : Diva
Press.
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka
Bunda.

You might also like