You are on page 1of 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

A. Definisi Keluarga
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan
sosial masyarakat.Berikut ini akan dikemukakan pengertian keluarga dalam
Harmoko (2012) :
a. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan ataua dopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain.
b. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, dan social dari tiap anggota.
c. Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
d. Menurut Bergess (1962), keluarga terdiri atas kelompok orang yang
mempunyai ikatan perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi,
anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan
komunikasi dalam peran sosial, serta mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang
berasal dari masyarakat, tetapi mempunyai keunikan tersendiri.
e. Menurut Helvie (1981), keluarga adalah sekelompok manuasia yang tinggal
dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang
erat.
f. Menurut Departemen kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari
suatu masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 1
Sedangkan pada tahap konsep perkembangan keluarga ada delapan tahap
perkembangan dan tahap kedelapan yaitu tahap terakhir perkembangan keluarga
usia lanjut ini di mulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salahs
atu pasangan meninggal dan keduanya meninggal. (Duvall & Miller, 1985 dalam
Marilyn M. Friedman, hal 122: 2010)

B. Lansia dengan Hipertensi

- Hpertensi didefinisikan sebagai TD persisten diamantekan ansistoliknya


diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg (Smeltzer&
Bare, 2011 : 896).
- Hiperetnsi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap di atas batas
normal yang disepakati yaitu : diastolic 90 mmHg / sistolik 140 mmHg (Kee&
Hayes, 2008 : 479).
- Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap di atas batas
normal yang disepakati yaitu : diastolic 90 mmHg / sistolik 140 mmHg (Price
& Wilson, 2010 : 933).
Hipertensi pada lanjutusia dibedakan atas :

- Hipertensi pada tekanan sistolik sama / lebih besar dari 140 mmHg / tekanan
diastolic sama / lebih besar dari 140 mmHg
- Hipertensi sistolik terisolasi : tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg,dan
tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Pada hipertensi sistolik ini masih controversial. Mengenai target tekanan darah
dianjurkan penurunan yang bertahap sampai sekitar sistolik 140-160 mmHg.
(R.P. Sidabular, 2010).

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 2
Klasifikasihipertensi
Kategori Sistolik, mmHg Diastolik, mmHg

Normal + < 130 < 85

Normal tinggi 130-139 85-89

Hipertensi I

Stadium 1 (ringan) 140-159 90-99

Stadium 2 (sedang) 160-179 100-109

Stadium 3 (berat) 180-209 110-119

Stadium 4 (sangat berat) > 210 > 120

a.Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golonganyaitu :

1. Hipertensi primer / esensial


Yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, tetap ia da beberapa faktor
penunjang antara lain

- Herediter
- Lingkungan
- Hiperaktivitas
- Susunansyarafsimpatis
- Sistem rennin ongiotensin
- Defekdalammensekresi Na
- Faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti : alcohol, merokok serta
polistemia, stress (Ignativicius, 2008 : 2197).

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 3
2. Hipertensi sekunder / hipertensi renal
Yaitu terhadap sekitar 5% kasus penyebab spesifiknya diketahui seperti
penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensivaskuler renal, hiperal
diasteronisme primer dan sindromcushing, feokromasitoma, koarktasio aorta,
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, penggunaan konstrasepsi
oral, penyakit renal vaskulerdan renal parendrymal, kelainanendokrin, tumor
otak, encephalitis, peningkatan volume introvaskuler, lukabakar.

Perubahan fisik pada lansia terkait dengan penyakit hipertensi :

 Perubahan system kardiovaskuler


- Elastisitas, dinding aorta menurun
- Katub jantung menebal dan menjadi kaku
- Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
umur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
- Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk
(duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65
mmHg (mengakibatkan pusing mendadak)
- Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatknya resistensi dari
pembuluh darah perifer, sistolis normal ± 170 mmHg. Distolis normal ±
90 mmHg.
Dengan adanya penurunan suplai O2 keotak maka kebutuhan otak akan O2
berkurang. Hal tersebut dapat menyebabkan pingsan pada akhirnya akan
terjadi resiko injuri.

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 4
b.Manifestasi
1. Neurologi
- Pusing / migraine
- Penurunan kemampuan berbicara
- Disfungsi system syaraf
- Infeksiserebral
- Infarkotak
- Perdarahanserebral
- Edema cerebral
- Stroke
- Hemiplegia
2. Gastro intestinal
- Mual
- Muntah
3. Urologi
- Poliuria
- Nokturia
- Hematuria mikroskopik
- Palidipsi
- Azotemia
- Gagalginjal
- Proteinuria
4. Kardiovaskuler
- Mycocardiacinfark
5. Respiratorisus
- Sesaknafas
6. Psikologis
- Mudahmarah
- Cemas
- Sulit tidur

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 5
7. Sensori
- Gangguan tajam pengelihatan
- Pandangan akbur
- Kebutaan
- Retinopati
c. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada penderita hipertensi terdiri dari penatalaksanaan non
farmakologis dan famarkologis.

Penatalaksanaan non farmakologis terdiri dari :

1. Penurunan berat badan


2. Pembatasan alcohol
3. Pembatasan konsumsi natrium
4. Pembatasan penggunaan tembakau
5. Latihan dan relaksasi
Penatalaksanaan farmakologis terdiri dari :

1. Diuretik (chlorthalidonechygraton)
2. Diuretik apenggantikalium
3. Diuretika loop (frerasemide (lasik)
4. Inhibitor asenergik (propanoloc (iinderal)
5. Vaskodilaton (hydrolazinehydrocholoride (apresoline)
6. Penghambat enzim pengubah angiotensin (captopril (capoten)
7. Antagoniskalsium (diltiazem hydrochloride (cardizem)

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 6
C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga pada lansia dengan hipertensi
Pada dasarnya proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah
yang sistematis, yang digunakan ketika bekerja pada individu, keluarga, kelompok
dan komunitas. Pada keperawatan keluarga perawat dapat mengkonseptualisasikan
keluarga sebagai konteks dimana fokus dan proses perawatannya berorientasi pada
anggota keluarga secara individu.
Dalam praktiknya kebanyakan perawat keluarga bekerja pada keduanya yaitu
pada keluarga dan pada individu dalam keluarga. Ini berarti bahwa perawat
keluarga akan menggunakan proses keperawatan pada dua tingkatan yaitu tingkat
individu dan keluarga. Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-
keluarga yang rawan kesehatan, yaitu keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan atau beresiko timbulnya masalah kesehatan. Sasaran keluarga yang
dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan keluarga itu sendiri.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, beberapa poin yang perlu
dilakukan oleh perawat, yaitu;
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibina. Untuk mendapatkan
data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat
diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan setiap hari), lugas
dan sederhana.
Asuhan keperawatan keluarga menurut teori aplikasi model pengkajian
Friedman (2013) dalam kasus keluarga dengan penyakit Hipertensi yaitu :
a. Data umum
1) Nama kepala keluarga
2) Usia
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
5) Alamat
6) Daftar anggota keluarga

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 7
Tabel 4 Daftar Anggota Keluarga
N Status
Nama L/K Usia Hubungan Pendidikan Pekerjaan
o kesehatan
1
2
3

b. Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan
yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya penyakit Hipertensi.
c. Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi dapat dilihat dari, yaitu;
1) Pendapatan keluarga
2) Kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan keluarga.
Pada pengkajian status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan
seseorang. Dampak dari ketidak-mampuan keluarga membuat seseorang enggan
memeriksakan diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
1) Riwayat masing-masing kesehatan keluarga (apakah mempunyai penyakit
keturunan).
2) Perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit
3) Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga
4) Pengalaman terhadap pelayanan kesehatan
e. Karakteristik lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Tetangga dan komunitas
3) Geografis keluarga
4) Sistem pendukung keluarga
f. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 8
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga dan bagaimana anggota keluarga mengembangkan sikap saling
mengerti. Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Fungsi ini
merupakan basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan unit keluarga.
Fungsi ini berhubungan dengan persepsi keluarga terhadap kebutuhan
emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi
akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam mengenal tanda-
tanda gangguann kesehatan selanjutnya.

2) Fungsi keperawatan
a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan
yang meliputi pengertian, faktor penyebab tanda dan gejala serta yang
mempengaruhi keluarga terhadap masalah, kemampuan keluarga dapat
mengenal masalah, tindakan yang dilakukan oleh keluarga akan sesuai
dengan tindakan keperawatan, karena Hipertensi memerlukan perawatan
yang khusus yaitu mengenai pengaturan makanan dan gaya hidup. Jadi
disini keluarga perlu tau bagaimana cara pengaturan makanan yang benar
serta gaya hidup yang baik untuk penderita Hipertensi.
b) Untuk mengtahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana
keluarga mengambil keputusan apabila anggota keluarga menderita
Hipertensi.
c) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat keluarga
yang sakit. Yang perlu dikaji sejauh mana keluarga mengetahui keadaan
penyakitnya dan cara merawat anggota keluarga yang sakit Hipertensi.
d) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 9
mengetahui keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan akan dapat
mecegah kekambuhan dari pasien Hipertensi.
e) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas kesehatan yang mana akan mendukung kesehatan seseorang.
g. Fungsi sosialisasi
Pada kasus penderita Hipertensi yang sudah mengalami komplikasi stroke,
dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga maupun
didalam komunitas sekitar keluarga.
h. Fungsi reproduksi
Pada penderita Hipertensi perlu dikaji riwayat kehamilan (untuk mengetahui
adanya tanda-tanda Hipertensi saat hamil).
i. Fungsi ekonomi
Status ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap kesembuhan penyakit.
Biasanya karena faktor ekonomi rendah individu segan untuk mencari
pertolongan dokter ataupun petugas kesehatan lainya (Friedman, 2013).
j. Stres dan koping keluarga
1) Stresor yang dimiliki
2) Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
3) Strategi koping yang digunakan
4) Strategi adaptasi disfungsional
k. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan fisik umum
2) Pemeriksaan fisik khusus
l. Harapan keluarga
Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat (petugas kesehatan)
untuk membantu penyelesaian masalah kesehatan yang terjadi.

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 10
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga
atau masyarakat yang diperoleh dari suatu proses pengumpulan data dan analisis
cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan
dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya (Shoemaker dalam
Murwani, A, & Setyowati, S, 2011).
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga dapat diarahkan pada sasaran
individu atau keluarga. Komponen diagnosis keperawatan meliputi masalah
(problem), penyebab (etiologi) dan atau tanda (sign). Sedangkan etiologi mengacu
pada 5 tugas keluarga yaitu :
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
1) Persepsi terhadap keparahan penyakit
2) Pengertian
3) Tanda dan gejala
4) Faktor penyebab
5) Persepsi keluarga terhadap masalah
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
1) Sejauh mana keluarga mengertimengenai sifat dan luasnya masalah
2) Masalah dirasakan keluarga/Keluarga menyerah terhadap masalah yang dialami
3) Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
4) Kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
5) Informasi yang salah
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
1) Bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakit
2) Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
3) Sumber – sumber yang ada dalam keluarga
4) Sikap keluarga terhadap yang sakit
d. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
1) Keuntungan/ manfaat pemeliharaan lingkungan
2) Pentingnya higyene sanitasi

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 11
3) Upaya pencegahan penyakit
e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas keluarga
1) Keberadaan fasilitas kesehatan
2) Keuntungan yang didapat
3) Kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan
4) Pengalaman keluarga yang kurang baik
5) Pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh keluarga
Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keperawatan keluarga, selanjutnya
masalah kesehatan keluarga yang ada, perlu diprioritaskan bersama keluarga dengan
memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga. Prioritas
masalah asuhan keperawatan keluarga sebagai berikut :
Tabel 5 Prioritas Masalah
KRITERIA BOBOT SKOR
Aktual = 3
Sifat masalah 1 Resiko = 2
Potensial = 1
Mudah = 2
Kemungkinan masalah untuk
2 Sebagian = 1
dipecahkan
Tidak dapat = 0
Tinggi = 3
Potensi masalah untuk dicegah 1 Cukup = 2
Rendah = 1
Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi = 1
Menonjolnya masalah 1
Tidak dirasakan adanya masalah
=0

Skoring :
a. Tentukan skor untuk tiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan nilai bobot

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 12
SKOR
x NILAI BOBOT
ANGKA TERTINGGI

c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot
Menurut(Komang, 2010)adapundiagnosadalamkeperawatankeluargameliputi :
a. Gangguan rasa nyaman, nyeripadaanggota keluarga dengan
hipertensiberhubungandenganketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluarg
a yang mengalamihipertensi.
b. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah Hipertensi
c. Resiko jatuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan
d. Intoleransiaktivitasberhubungandengankelemahan,
ketidakseimbangansumplaidankebutuhanoksigenpadakeluarga.

3. Rencana Asuhan Keperawatan/ Intervensi


Effendy dalam Harmoko (2012), mendefinisikan: rencana keperawatan
keluargaadalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan,
dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah didefinisikan.
Sedangkan Friedman (2013) menyatakan ada beberapa tingkat tujuan. Tingkat
pertama meliputi tujuan-tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur,
langsung dan spesiflk. Sedangkan tingkat kedua adalah tujuan jangka panjang
yang merupakan tingkatan terakhir yang menyatakan maksud-maksud luas yang
yang diharapkan oleh perawat maupun keluarga agar dapat tercapai.
Dalam menyusun kriteria evaluasi dan standar evaluasi, disesuaikan dengan
sumber daya yang mendasar dalam keluarga pada umumnya yaitu biaya,
pengetahuan, dan sikap dari keiuarga, sehingga dapat diangkat tiga respon yaitu
respon verbal, kognitif, afektif atau perilaku, dan respon psikomotor untuk
mangatasi masalahnya. Tujuan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 13
Hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang (Effendy dalam Harmoko, 2012).
Tujuan jangka pendek pada penderita Hipertensi antara lain : setelah diberikan
informasi kepada keluarga mengenai Hipertensi keluarga mampu mengambil
keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat untuk anggota keluarga yang
menderita Hipertensi dengan respon verbal keluarga mampu menyebutkan
pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta perawatan Hipertensi. Respon afektif,
keluarga mampu menentukan cara penanganan atau perawatan bagi anggotanya
yang menderita Hipertensi secara tepat. Sedangkan respon psikomotor, keluarga
mampu memberikan perawatan secara tepat dan memodifikasi lingkungan yang
sehat dan nyaman bagi penderita Hipertensi. Standar evaluasi yang digunakan
adalah pengertian, tanda dan gejala, penyebab, perawatan, komplikasi dan
pengobatan Hipertensi (Effendy dalam Harmoko, 2012).
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dalam perawatan Hipertensi adalah
masalah dalam keluarga dapat teratasi atau dikurangi setelah dilakukan tindakan
keperawatan. Tahap intervensi diawali dengan menyelesaikan perencanaan
perawatan.
Berikut adalah rencana asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi:

Tabel 6 Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Rencana
Keperawatan Evaluasi Evaluasi Intervensi
Gangguan Tujuan umum : Respon 1. Keluarga 1. Memberikan
rasa nyaman Setelah verbal dapat pendidikan
nyeri dilakukan menjelaska kesehatan
hipertensi kunjungan ke n mengenai
berhubungan rumah selama 4 pengertian, penyakit
dengan hari diharapkan penyebab, hipertensi :
ketidakmamp nyeri berkurang tanda dan pengertian,

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 14
uan keluarga gejala penyebab,
merawat Tujuan khusus: Hipertensi tanda dan
anggota Setelahdilakuka 2. Keluarga gejala.
keluarga n tindakan mampu 2. Membantu
yang keperawatan mengambil keluarga
mengalami selama 6x60 keputusan dalam
nyeri menit keluarga jika ada memutuskan
hipertensi mampu: anggota keputusan
keluarga yang tepat.
1. Mengenal dengan 3. Memberikan
masalah Hipertensi pendidikan
kesehatan 3. Keluarga kesehatan
2. Mengambil mampu dalam
keputusan merawat merawat
3. Merawat anggota anggota
anggota keluarga keluarga
keluarga dengan dengan
yang sakit Hipertensi Hipertensi
4. Memodifikas 4. Keluarga 4. Membantu
i lingkungan mampu keluarga
5. Memanfaatk mengubah mengenal dan
an fasilitas faktor mengubah
pelayanan lingkungan faktor
kesehatan yang lingkungan
menyebabk yang
an menyebabkan
Hipertensi Hipertensi
5. Keluarga 5. Membantu
mampu keluarga

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 15
memanfaaa dalam mencari
stkan fasilitas
fasilitas kesehatan
kesehatan yang tersedia.
yang ada.
Kurangnya Tujuan umum : Respon 1. Keluar 1. Memberik
pengetahuan Setelah verbal ga dapat an pendidikan
berhubungan dilakukan menjelaskan kesehatan
dengan kunjungan ke pengertian mengenai
ketidakmamp rumah selama 4 hipertensi pengertian
uan keluarga hari diharapkan 2. Keluar hipertensi
mengenal keluarga mampu ga dapat 2. Memberik
masalah mengambil menyebutkan an pendidikan
Hipertensi keputusan klasifikasi kesehatan
hipertensi mengenai
Tujuan khusus: 3. Keluar klasifikasi
Setelahdilakuka ga mampu hipertensi
n tindakan menjelaskan 3. Memberik
keperawatan tanda dan an pendidikan
selama 6x60 gejala kesehatan
menit keluarga hipertensi mengenai tanda
mampu: 4. Keluar dan gejala
ga dapat hipertensi
1. Mengenal mengerti 4. Memberik
masalah penyebab an pendidikan
kesehatan hipertensi kesehatan
2. Mengambil 5. Keluar mengenai
keputusan ga penyebab
3. Merawat menyebutkan hipertensi

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 16
anggota komplikasi 5. Memberik
keluarga dari an pendidikan
yang sakit hipertensi kesehatan
4. Memodifikas mengenai
i lingkungan komplikasi
5. Memanfaatk hipertensi
an fasilitas
pelayanan
kesehatan
Resiko jatuh Tujuan umum : Respon 1. Keluar 1. Memberik
berhubungan Setelah verbal ga dapat an pendidikan
dengan dilakukan menjelas kan kesehatan
ketidakmamp kunjungan ke bagaimana mengenai
uan keluarga rumah selama 4 cara bagaimana cara
mengambil hari diharapkan mengambil keluarga
keputusan keluarga dapat keputusan mengambil
mengambil jika salah keputusan
keputusan satu keluarga 2. Memberik
ada yang an pendidikan
Tujuan khusus: mengalami kesehatan
Setelahdilakuka perubahan kepada keluarga
n tindakan status
keperawatan kesehatan
selama 4x60 2. Keluar
menit keluarga ga dapat
mampu mengambil
1. Mengena keputusan
l masalah
kesehatan

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 17
2. Mengam
bil keputus
3. Merawat
anggota
keluarga yang
sakit
4. Memodif
ikasi
lingkungan
5. Memanf
aatkan fasilitas
pelayanan
kesehatan

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi dapat dilakukan oleh banyak orang seperti klien (individu atau
keluarga), perawat dan anggota tim perawatan kesehatan yang lain, keluarga luas
dan orang-orang lain dalam jaringan kerja sosial keluarga (Friedman, 2013).
Hal yang perlu diperhatikan dalam tindakan keperawatan keluarga dengan
Hipertensi menurut Effendy dalam Harmoko (2012) adalah sumber daya dan dana
keluarga, tingkat pendidikan keluarga, adat istiadat yang berlaku, respon dan
penerimaan keluarga serta sarana dan prasarana yang ada dalam keluarga.
Sumberdaya dan dana keluarga yang memadai diharapkan dapat menunjang
proses penyembuhan dan penatalaksanaan penyakit Hipertensi menjadi lebih baik.
Sedangkan tingkat pendidikan keluarga juga mempengaruhi keluarga dalam
mengenal masalah Hipertensi dan dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat terhadap anggota keluarga yang terkena Hipertensi.

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 18
Adat istiadat dan kebudayaan yang berlaku dalam keluarga akan mempengaruhi
pengambilan keputusan keluarga tentang pola pengobatan dan penatalaksanaan
penderita Hipertensi, seperti pada suku pedalaman lebih cenderung menggunakan
dukun daripada pelayanan kesehatan.
Demikin juga respon dan penerimaan terhadap anggota keluarga yang sakit
Hipertensi akan mempengaruhi keluarga dalam merawat anggota yang sakit
Hipertensi.
Sarana dan prasarana baik dalam keluarga atau masyarakat merupakan faktor
yang penting dalam perawatan dan pengobatan Hipertensi. Sarana dalam keluarga
dapat berupa kemampuan keluarga menyediakan makanan yang sesuai dan
menjaga diit atau kemampuan keluarga, mengatur pola makan rendah garam,
menciptakan suasana yang tenang dan tidak memancing kemarahan. Sarana dari
lingkungan adalah, terjangkaunya sumber-sumber makanan sehat, tempat latihan,
juga fasilitas kesehatan (Effendy dalam Harmoko, 2012).

5. Evaluasi
Komponen kelima dari proses keperawatan ini adalah evaluasi. Evaluasi
didasarkan pada bagaimana efektifnya tindakan keperawatan
yang dilakukan oleh keluarga, perawat, dan yang lainnya. Evaluasi merupakan
proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbaharui
rencana asuhan keperawatan (Friedman, 2013).
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Evaluasi dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif (Suprajitno, 2006) yaitu dengan SOAP, dengan pengertian "S"
adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara subjektif oleh
keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan, "O" adalah keadaan
obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan penagamatan. "A"
adalah merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon keluarga secara

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 19
subjektif dan objektif, "P" adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat
melakukan tindakan.
Dalam mengevaluasi harus melihat tujuan yang sudah dibuat sebelumnya. Bila
tujuan tersebut belum tercapai, maka dibuat rencana tindak lanjut yang masih
searah dengan tujuan

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 20
DAFTAR PUSTAKA

- Frideman, M. 2013. Buku Ajar Keperawatankeluarga :Riset,Teori,


danPraktek.Edisi ke-5. Jakarta : EGC.
- Harmoko. 2012. AsuhanKeperawatanKeluarga. Yogyakarta :PustakaPelajar.
- Wilkinson JM & Ahern NR, 2011. BukuSaku Diagnosis Keperawatan : Diagnosis
NANDA, Intrvensi NIC, Kriteriahasil NOC, Alihbahasaoleh: Esty W Jakarta :
EGC.
- Suprajitno.2006, Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dan Praktek, Jakarta :
EGC.

STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS


STIKES WHS[Type text] Page 21
STASE KELUARGA & KOMUNITAS PROGRAM STUDY PROFESI NURS
STIKES WHS[Type text] Page 22

You might also like