Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi Keluarga
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan
sosial masyarakat.Berikut ini akan dikemukakan pengertian keluarga dalam
Harmoko (2012) :
a. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan ataua dopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain.
b. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, dan social dari tiap anggota.
c. Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
d. Menurut Bergess (1962), keluarga terdiri atas kelompok orang yang
mempunyai ikatan perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi,
anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan
komunikasi dalam peran sosial, serta mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang
berasal dari masyarakat, tetapi mempunyai keunikan tersendiri.
e. Menurut Helvie (1981), keluarga adalah sekelompok manuasia yang tinggal
dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang
erat.
f. Menurut Departemen kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari
suatu masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
- Hipertensi pada tekanan sistolik sama / lebih besar dari 140 mmHg / tekanan
diastolic sama / lebih besar dari 140 mmHg
- Hipertensi sistolik terisolasi : tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg,dan
tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Pada hipertensi sistolik ini masih controversial. Mengenai target tekanan darah
dianjurkan penurunan yang bertahap sampai sekitar sistolik 140-160 mmHg.
(R.P. Sidabular, 2010).
Hipertensi I
a.Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golonganyaitu :
- Herediter
- Lingkungan
- Hiperaktivitas
- Susunansyarafsimpatis
- Sistem rennin ongiotensin
- Defekdalammensekresi Na
- Faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti : alcohol, merokok serta
polistemia, stress (Ignativicius, 2008 : 2197).
1. Diuretik (chlorthalidonechygraton)
2. Diuretik apenggantikalium
3. Diuretika loop (frerasemide (lasik)
4. Inhibitor asenergik (propanoloc (iinderal)
5. Vaskodilaton (hydrolazinehydrocholoride (apresoline)
6. Penghambat enzim pengubah angiotensin (captopril (capoten)
7. Antagoniskalsium (diltiazem hydrochloride (cardizem)
b. Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan
yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya penyakit Hipertensi.
c. Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi dapat dilihat dari, yaitu;
1) Pendapatan keluarga
2) Kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan keluarga.
Pada pengkajian status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan
seseorang. Dampak dari ketidak-mampuan keluarga membuat seseorang enggan
memeriksakan diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
1) Riwayat masing-masing kesehatan keluarga (apakah mempunyai penyakit
keturunan).
2) Perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit
3) Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga
4) Pengalaman terhadap pelayanan kesehatan
e. Karakteristik lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Tetangga dan komunitas
3) Geografis keluarga
4) Sistem pendukung keluarga
f. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi keperawatan
a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan
yang meliputi pengertian, faktor penyebab tanda dan gejala serta yang
mempengaruhi keluarga terhadap masalah, kemampuan keluarga dapat
mengenal masalah, tindakan yang dilakukan oleh keluarga akan sesuai
dengan tindakan keperawatan, karena Hipertensi memerlukan perawatan
yang khusus yaitu mengenai pengaturan makanan dan gaya hidup. Jadi
disini keluarga perlu tau bagaimana cara pengaturan makanan yang benar
serta gaya hidup yang baik untuk penderita Hipertensi.
b) Untuk mengtahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana
keluarga mengambil keputusan apabila anggota keluarga menderita
Hipertensi.
c) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat keluarga
yang sakit. Yang perlu dikaji sejauh mana keluarga mengetahui keadaan
penyakitnya dan cara merawat anggota keluarga yang sakit Hipertensi.
d) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga
Skoring :
a. Tentukan skor untuk tiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan nilai bobot
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot
Menurut(Komang, 2010)adapundiagnosadalamkeperawatankeluargameliputi :
a. Gangguan rasa nyaman, nyeripadaanggota keluarga dengan
hipertensiberhubungandenganketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluarg
a yang mengalamihipertensi.
b. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah Hipertensi
c. Resiko jatuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan
d. Intoleransiaktivitasberhubungandengankelemahan,
ketidakseimbangansumplaidankebutuhanoksigenpadakeluarga.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi dapat dilakukan oleh banyak orang seperti klien (individu atau
keluarga), perawat dan anggota tim perawatan kesehatan yang lain, keluarga luas
dan orang-orang lain dalam jaringan kerja sosial keluarga (Friedman, 2013).
Hal yang perlu diperhatikan dalam tindakan keperawatan keluarga dengan
Hipertensi menurut Effendy dalam Harmoko (2012) adalah sumber daya dan dana
keluarga, tingkat pendidikan keluarga, adat istiadat yang berlaku, respon dan
penerimaan keluarga serta sarana dan prasarana yang ada dalam keluarga.
Sumberdaya dan dana keluarga yang memadai diharapkan dapat menunjang
proses penyembuhan dan penatalaksanaan penyakit Hipertensi menjadi lebih baik.
Sedangkan tingkat pendidikan keluarga juga mempengaruhi keluarga dalam
mengenal masalah Hipertensi dan dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat terhadap anggota keluarga yang terkena Hipertensi.
5. Evaluasi
Komponen kelima dari proses keperawatan ini adalah evaluasi. Evaluasi
didasarkan pada bagaimana efektifnya tindakan keperawatan
yang dilakukan oleh keluarga, perawat, dan yang lainnya. Evaluasi merupakan
proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbaharui
rencana asuhan keperawatan (Friedman, 2013).
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Evaluasi dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif (Suprajitno, 2006) yaitu dengan SOAP, dengan pengertian "S"
adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara subjektif oleh
keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan, "O" adalah keadaan
obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan penagamatan. "A"
adalah merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon keluarga secara