You are on page 1of 16

Edisi V 2016

Presiden Resmikan 5 Pelabuhan Dirjen Hubla Resmikan


untuk Mewujudkan Tol Laut Pelabuhan Ke-91 di Aceh

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 1 7/19/16 10:15 PM


KOLOM
REDAKSI

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL

MENJAGA KESELAMATAN PERHUBUNGAN LAUT

UNTUK KEHIDUPAN SUSUNAN PENGURUS


Penanggung Jawab

S
Direktur Jenderal Perhubungan Laut
etiap tahun Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Ke­ Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
menterian Perhubungan selalu mengadakan kegiatan kam­ Pengarah
panye keselamatan pelayaran (Kespel). Kegiatan ini se­ngaja Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut
dilaksanakan tidak hanya di satu tempat atau daerah, me­lainkan Direktur Kepelabuhanan
Direktur Perkapalan dan Kepelautan
bergantian. Kampanye keselamatan pelayaran tahun lalu di­se­ Direktur Kenavigasian
lenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, dengan menampilkan ber­ Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
bagai kegiatan, termasuk gelar pasukan dan atraksi penyelamatan Redaktur Pelaksana
kecelakaan di laut dengan mengerahkan berbagai potensi SAR, Kepala Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat
termasuk armada patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
Redaktur
(KPLP) atau Sea And Coast Guard.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat
Berbeda dengan tahun lalu, kampanye Keselamatan Pelayaran
Tahun 2016 yang digelar di Larantuka, Nusa Tenggara Timur 21 Penyunting/Editor
– 25 Maret lalu menampilkan sesuatu yang baru yaitu tidak ada Silo Darmono
lagi atraksi berbagai pertunjukan seperti latihan penyelamatan Staf Redaksi
korban kecelakaan kapal, penanggulangan kebakaran kapal, dan Presti Febriana
penanganan pencemaran laut. Kampanye keselamatan tahun ini Kandi Tri Astuti
Deni Wisnu Anggoro
langsung berpraktik melakukan penyelamatan dan pengamanan Erawati
perayaan Paskah di Larantuka. Laura T. Amelia
Bahkan sebelum pelaksanaan pengamanan Paskah, Direk­ Achmad Sopandji
torat Jenderal Perhubungan Laut juga melakukan pameran kes­ Desain Grafis & Fotografer
elamatan pelayaran yang menyajikan berbagai benda pamer yang Tim Desain Grafis
berada di atas Kapal Negara Kenavigasian dan Kapal KPLP, seka­ Indi Astono
Syahroni
ligus peragaan pemakaian peralatan keselamatan sehingga para
penumpang yang sedang berada di Pelabuhan Larantuka dapat Sekretariat
lebih mengetahui bagaimana prosedur keselamatan pelayaran Rustam Hidayat
yang seharusnya dilakukan. Alamat Redaksi
Perubahan kegiatan kampanye keselamatan pelayaran se­perti Gedung Karya Lt. 15. Kementerian Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Barat No.8. Jakarta 10110
yang dilaksanakan tahun ini tentu saja memiliki tujuan selain Telp/Fax : 021 – 3847118 ext. 4135
untuk mengingatkan kembali kepada seluruh pihak pemangku e-mail: humaslaut@gmail.com
kepentingan (stakeholder) termasuk masyarakat bahwa kesela­
matan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama, tetapi juga
sekaligus memberi contoh bagaimana cara menjaga keselamatan
pelayaran. Hasilnya sungguh berhasil dengan tidak adanya in­ Presiden Resmikan 5 Pelabuhan
siden atau kecelakaan pelayaran dan korban jiwa selama pelaksa­ untuk Mewujudkan Tol Laut Halaman 4
naan perayaan Paskah.
Selain kampanye keselamatan pelayaran, pada edisi kali ini
juga kami menyajikan informasi tentang pelaksanaan Rapat Kerja
Pelabuhan Bungkutoko
Direktorat Jenderal Perhubungan sebagai wahana untuk menin­ Wujud Sinergi Pembangunan
gkatkan harmoni dan koordinasi seluruh pegawai agar tercipta Halaman 7
peningkatan kualitas kerja seperti yang diharapkan oleh Menteri
Perhubungan Ignasius Jonan. Pelabuhan Atapupu Wujud
Di sela-sela rapat kerja, Direktorat Perkapalan dan Kepe­ Pembangunan Indonesia Sentris
lautan melakukan soft lounching pendaftaran kapal secara on­ Halaman 8
line. Dengan fasilitas itu, sekarang setiap pengusaha atau pemilik
kapal dapat melakukan pengurusan dokumen kapalnya secara Dirjen Hubla Resmikan
online dan dapat dilakukan dari tempat mana saja, tidak harus Pelabuhan Ke-91 di Aceh
datang bertatap muka dengan petugas. Wisnu Halaman 14

2 Edisi V 2016

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 2 7/19/16 10:15 PM


I
ndonesia merupakan Negara ke­
pulauan yang memiliki luas teri­
torial laut tiga kali lebih besar da­
ri luas daratannya sehingga pemba­
ngunan konektivitas antarpulau dan
antardaerah sangat diperlukan untuk
menumbuhkan perekonomian dan
mendorong pemerataan pem­bangun­
an di seluruh wilayah Negara Kesatu­
an Republik Indonesia (NKRI).
Pemerintahan berkomitmen un­
tuk memprioritaskan pembangunan
berbasis kemaritiman dan menjadi­
kan Indonesia sebagai poros maritim FILIPINA

dunia melalui pembangunan infra­


struktur laut, termasuk dengan mem­ MALAYSIA
BRUNEI DARUSALAM

bangun infrastruktur pelabuhan. MALAYSIA

Juga untuk mendukung program Tol


Laut yang menjadi program nasional
Pemerintahan Presiden Joko Wido­ I N D O N E S I A
do dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Mendukung komitmen Presiden
Joko Widodo tersebut di atas, tahun
TIMOR LESTE

2016 ini Kementerian Perhubungan AUSTRALIA

telah menyelesaikan pem­ bangunan


dan pengembangan 91 pelabuhan
yang tersebar di 17 Provinsi di Indo­
nesia. Dari total 91 pelabuhan ter­
sebut, 80 pelabuhan dibangun di
wi­layah timur Indonesia, sedangkan
sisanya 11 pelabuhan dibangun di wi­
layah barat Indonesia. pelabuhan dimaksud antara lain be­ dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan
Pengembangan pelabuhan di rupa pembanguan dermaga, trestle, dimulai dari tanggal 4 April 2016
wi­layah timur Indonesia ini menja­ causeway, terminal penumpang, ge­ hingga tanggal 2 Juni 2016.
di salah satu dari penerjemahan dung kantor, gudang, dan fasilitas Dengan rampungnya pemba­
pro­gram NAWACITA Indonesia pendukung lainya. ngunan 91 fasilitas pelabuhan di se­
Sen­tris, yang tidak lagi memusatkan Selain itu, sebagian besar dari luruh wilayah Indonesia, pemerintah
pembangunan di Pulau Jawa ( Jawa pelabuhan yang dibangun ini dapat berharap masyarakat akan mendapat­
Sentris), tetapi memprioritaskan melayani angkutan laut perintis se­ kan aksesibilitas transportasi yang
pembangunan mulai dari kawasan hingga dapat membuka aksesibilitas lebih mudah untuk melakukan akti­
pinggiran, daerah terluar, terdalam, transportasi bagi masyarakat hingga fitas dan mobilisasi sehingga mampu
terisolir, dan rawan bencana. ke wilayah terpencil, terdalam, ter­ menggerakkan dan menumbuhkan
Keberadaan pelabuhan juga luar, dan terdepan. perekonomian masyarakat setempat
da­pat mendorong perekonomian Pembangunan 91 pelabuhan serta menekan disparitas harga antar
bang­ sa sejalan dengan NAWACI­ tersebut di atas kesemuanya telah daerah di seluruh wilayah Indonesia.
TA ketujuh yaitu mewujudkan ke­ selesai dan diresmikan pengopera­ Di samping itu, keberadaan
mandirian ekonomi masyarakat de­ siannya oleh Presiden Joko Wido­ seluruh pelabuhan ini diharapkan
ngan menggerakkan sektor-sektor do, Menteri Perhubungan Ignasius dapat menimbulkan multiplier effect
stra­tegis ekonomi domestik. Jonan, Sekretaris Jenderal Kemen­ yang akan membawa dampak besar
Adapun sumber dana yang di­ terian Perhubungan Ir. Sugihardjo, bagi masyarakat Indonesia, tidak
gunakan untuk membangun 91 in­ M.Sc, dan Direktur Jenderal Per­ hanya memfasilitasi keterhubungan
frastrukur pelabuhan tersebut ber­ hubungan Laut Ir. A Tonny Budio­ antar wilayah menjadi lebih efektif,
sumber dari dana APBN dengan no, MM. efisien, dan terjangkau, ketersediaan
total investasi senilai Rp4,26 Triliun. Rangkaian kegiatan peresmian pelabuhan yang memadai juga akan
Beberapa fasilitas pelabuhan 91 pelabuhan dilaksanakan di 11 lo­ menggerakkan pertumbuhan eko­
yang dibangun pada masing-masing kasi pelabuhan di seluruh Indonesia nomi suatu daerah. Silo

Edisi V 2016
3
01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 3 7/19/16 10:15 PM
PRESIDEN RESMIKAN 5 PELABUHAN
UNTUK MEWUJUDKAN TOL LAUT
P
residen Joko Widodo ngan total anggaran Rp160,293 Mil­ sepanjang 70 meter untuk mengako­
( Jokowi) meresmikan peng­ yar. Pelabuhan Tobelo direncanakan modasi kapal dengan ukuran 1000
gunaan Pelabuhan Tobelo, untuk kegiatan bongkar muat barang DWT, lapangan penumpukan seluas
Pelabuhan Galela, Pelabuhan Tutu dan petikemas serta turun naik pen­ 176 meter persegi, gudang seluas 100
Kembong, Pelabuhan Wonreli, dan umpang dengan fasilitas antara lain meter persegi, dan terminal penum­
Pelabuhan Pulau Teor. Peresmian dermaga general cargo sepanjang 174 pang seluas 150 meter persegi.
kelima pelabuhan tersebut dipusat­ meter untuk mengakomodasi kapal
kan di Pelabuhan Tobelo, Kabupaten ukuran 2000 DWT, dermaga pe­ 4.Pelabuhan Teor
Halmahera Utara pada 6 April 2016. numpang sepanjang 135 meter untuk Ditetapkan hierarkinya seba­
Dalam sambutannya Presiden mengakomodasi kapal ukuran 1000 gai pelabuhan pengumpan lokal. Pe­
Jokowi mengatakan, pembangunan DWT, dermaga petikemas sepanjang ngembangan Pelabuhan Teor diba­
infrastruktur pelabuhan bertujuan 170 meter untuk mengakomodasi ka­ ngun dengan total anggaran Rp42,65
untuk menghubungkan antar pulau, pal ukuran 10.000 DWT. Milyar. Fasilitas yang ada di Pelabuh­
antar provinsi, antar kabupaten di an Teor di antaranya Dermaga sepan­
seluruh Indonesia. Program tol laut 2.Pelabuhan Galela jang 70 meter pada kedalaman 5
yang sudah terlaksana sejak tahun lalu, Ditetapkan hierarkinya seba­
gai me­ ter untuk mengakomodasi kapal
menyediakan tiga buah kapal yang pelabuhan pengumpan lokal. Pengem­ ba­rang dengan ukuran 1000 DWT
secara reguler singgah di pelabuhan- bangan Pelabuhan Galela Provinsi dan kapal penumpang dengan ukur­
pelabuhan besar dan akan ditambah Maluku Utara dibangun dengan to­ an 1300 DWT, serta fasilitas darat
lagi frekuensinya pada tahun ini. tal anggaran Rp35,5 Milyar. Output berupa lapangan penumpukan, gu­
“Kita ingin dari Tobelo mau ke yang dihasilkan berupa pembangun­ dang dan terminal penumpang.
Aceh bisa, inilah Indonesia,” kata an dermaga sepanjang 80 meter, la­
Presiden. pangan penumpukan dan terminal 5.Pelabuhan Wonreli
Dalam laporannya, Menteri penumpang seluas 150 meter persegi. Pelabuhan Wonreli ditetap­
Perhubungan Ignasius Jonan men­ Dermaga Pelabuhan Galela dibangun kan hierarkinya sebagai pelabuhan
gatakan bahwa mulai akhir April pada kedalaman 5 meter untuk dapat pengum­pan regional. Pengembangan
2016, kapal Tol Laut akan singgah mengakomodasi kapal dengan ukuran Pelabuhan Wonreli dibangun dengan
di Pelabuhan Tobelo. “Jadi kapalnya maksimal 1000 DWT. total anggaran sebesar Rp54,5 Mil­
juga besar untuk sekali pelayaran,” yar. Output yang dihasilkan berupa
ucap Jonan. 3. Pelabuhan Tutu Kembong pembangunan Dermaga se­panjang
Lima pelabuhan yang diresmi­ Pelabuhan ini ditetapkan hie­ 120 meter pada kedalaman 6 meter
kan Presiden adalah sebagai berikut: rarkinya sebagai pelabuhan pengum­ untuk mengakomodasi kapal dengan
pan lokal. Pengembangan Pelabuhan ukuran 2000 DWT, dan fasilitas da­
1. Pelabuhan Tobelo Tutu Kembong dibangun dengan rat antara lain lapangan penumpukan
Ditetapkan hierarkinya sebagai total anggaran sebesar Rp157,1 Mil­ barang seluas 2000 meter persegi, gu­
pelabuhan pengumpul. Pengembang­ yar. Fasilitas yang ada di Pelabuhan dang serta terminal penumpang se­
an Pelabuhan Tobelo dibangun de­ Tutu Kembong antara lain dermaga luas 300 meter persegi. Wisnu

4 Edisi V 2016

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 4 7/19/16 10:15 PM


PELABUHAN WASIOR,
PENGGERAK EKONOMI
PAPUA BARAT

S
ebelum meresmikan lima pelabuhan di Halmahera
Utara, pada 5 April 2016, Presiden Joko Widodo
meresmikan terlebih dahulu Pelabuhan Wasior,
Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Pelabuhan ini
menjadi titik terluar tol laut di wilayah timur Indonesia.
Pengembangan pelabuhan tersebut dibangun secara
multiyears dari dana APBN Kementerian Perhubungan
tahun anggaran 2005-2015 dengan nilai investasi sekitar
Rp79 miliar.
Dalam sambutan peresmian, Presiden Jokowi
mengemukakan Pelabuhan Wasior merupakan salah satu
pelabuhan yang menjadi bagian dari tol laut yang ber­
fungsi menghubungkan seluruh kabupaten di tanah air.
Tahun ini, Pelabuhan Wasior baru dilewati satu rute kota-kabupaten dan juga lintas moda transportasi akan
dari tiga rute tol laut dan diharapkan dilewati 6 rute ta­ menjadikan harga barang-barang menjadi sama di semua
hun depan. Tarif tiket kapal di tol laut ini, presiden me­ tempat.
ngutarakan nantinya dapat disubsidi. Dengan begitu ma­ Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan
syarakat dapat menggunakannya. Pelabuhan Wasior semula dibangun untuk menjadi
Selain untuk angkutan penumpang, Pelabuhan Wa­ pelabuhan rakyat. Sejak tahun 2010 diperbaiki hingga
sior juga untuk mempermudah angkutan barang. Na­ tahun lalu dan kini telah menjadi pelabuhan yang memi­
mun, keberadaan pelabuhan di beberapa lokasi tidak liki fasilitas cukup baik.
serta merta menurunkan harga barang-barang, karena “Pelabuhan Wasior merupakan pelabuhan yang
untuk pengangkutan barang masih memerlukan konek­ penting untuk melayani wilayah di sekitar Kabupaten
tivitas dengan moda transportasi lainnya. Hal itu sangat Teluk Wondama dan telah menjadi bagian dari kapal tol
tergantung dengan sarana infrastruktur yang dimiliki. laut,” kata Menhub.
Jokowi memberi­ Pelabuhan Wasior me­
kan gambaran di Papua, nem­pati lahan seluas 55.718
Merauke telah ada pela­ meter persegi dengan status
buhan, sehingga barang Hak Pakai. Pelabuhan Wa­
dari mana pun sudah sior merupakan pelabuhan
bisa tiba di Merauke. Na­ pengumpul dalam hierarki
mun, untuk melanjutkan pelabuhan laut. Pembangu­
pengiriman kebutuhan nan fasilitas di pelabuhan
masyarakat atau logistik Wasior meliputi dermaga
ke wilayah Pegunungan seluas 174x10 meter per­
Tengah masih diperlukan segi, Trestle I seluas 48x8
jalan darat. meter persegi, Trestle II
“Harga bensin hing­ seluas 47x8 meter persegi,
ga Rp60 ribu, semen Causeway I seluas 160x6
Rp800 ribu karena jalan darat tidak ada. Tahun ini jalan meter persegi, Causeway II seluas 127x8 meter persegi
darat bisa tembus,” katanya. dan reklamasi 12.500 meter persegi.
Presiden mengatakan jalan darat juga tengah diba­ Pelabuhan Wasior dapat disandari kapal hingga
ngun dari Manokwari-Wendesi-Wasior dan hanya ter­ 3.500 DWT dengan faceline dermaga -10 m LWS. Se­
sisa 30 km yang belum terselesaikan. Tahun depan, ke­ lain itu terdapat pembangunan fasilitas darat seperti kan­
men­terian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ber­ tor, terminal penumpang, pos jaga, rumah pompa, genset,
komitmen mengerjakannya. gudang seluas 15x40 meter persegi, dan lapangan pe­
Presiden menjelaskan bahwa konektivitas antar numpukan seluas 10.000 meter persegi. Silo

Edisi V 2016
5
01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 5 7/19/16 10:15 PM
TAHUNA, PELABUHAN PENGHUBUNG
DI KAWASAN TERLUAR INDONESIA
M
enhub Ignasius Jonan
meresmikan 12 pelabuh­
an penghubung dan pe­
rekat kepulauan terluar utara Indo­
nesia di Tahuna, Sangihe Sulawesi
Utara, Minggu 1 Mei 2016 dengan
total nilai investasi ± Rp583 miliar.
Peresmian ke 12 pelabuhan ini
merupakan perwujudan Nawacita
pemerintahan Joko Widodo-Jusuf
Kalla, yaitu membangun Indonesia
dari pinggiran, kawasan terluar, per­
batasan, terdalam dan rawan bencana.
Menhub Ignasius Jonan meng­
ungkapkan perluasan dan pengem­ lama mulai tahun 2013-2015 de­ Pelabuhan Kawio dikembang­
bangan kawasan hinterland akan ngan total anggaran ± Rp31 miliar. kan sejak tahun 2008-2015 dengan
menjadi fokus kementerian setelah Fasilitas yang dibangun di antaranya anggaran ± Rp51 miliar. Fasilitas­
peresmian 91 pelabuhan pada tahun dermaga sepanjang 70 meter, fasilitas nya antara lain berupa dermaga 42
ini. “Arahnya itu pengembangan sisi darat berupa gudang 200 m2, kantor m, kantor dan terminal penumpang
darat. Mau gudang, portland atau alat serta lapangan penumpukan. serta gudang.
bongkar muat dan lain sebagainya,” Pelabuhan Lipang dikembang­ Pada Pelabuhan Sawang telah
kata Menhub. kan sejak tahun 2011 sampai dengan dikembangkan fasilitas di antaranya
2015 dengan total anggaran ± Rp27 berupa dermaga 132 meter, fasilitas
Pengembangan 12 Pelabuhan miliar. Fasilitas yang dibangun der­ darat berupa gudang, terminal pe­
Pelabuhan Tahuna dan Petta se­ maga sepanjang 43 meter dan fasilitas numpang dan lapangan penumpuk­
cara hierarki merupakan pelabuhan darat antara lain gudang seluas 300 an. Total anggarannya ± Rp38 miliar
pengumpul. Pengembangan Pe­la­buh­ m2 serta terminal penumpang 150 m2. dilakukan dari Tahun 2006-2015.
an Tahuna. Dilakukan mulai tahun Pelabuhan Kahakitang dikem­ Pelabuhan Buhias telah dikem­
2004 sampai dengan 2015 dengan bangkan sejak tahun 2013 hingga bangkan sejak tahun 2013-2015
total anggaran ± Rp180 mi­liar. Fasi­ tahun 2015 dengan total anggaran ± dengan anggaran ± Rp27 miliar.
litasnya antara lain dermaga multi­ Rp50 miliar. Fasilitas yang dibangun Fasilitasnya antara lain berupa der­
purpose 300 meter untuk mengako­ antara lain dermaga sepanjang 118 maga 70 meter, fasilitas darat antara
modasi kapal ukuran 5000 DWT. m serta fasilitas darat berupa gudang lain gudang, terminal penumpang
Pengembangan Pelabuhan Petta 200 m2, kantor serta lapangan pe­ dan lapangan penumpukan.
dilakukan dari tahun 2005 hingga numpukan. Sedangkan pada Pelabuhan
tahun 2015 dengan total anggaran Pelabuhan Kawaluso dikem­ Amu­rang telah dikembangkan fa­si­
± Rp44 miliar. Pengembangannya bangkan sejak tahun 2006 hingga litas antara lain berupa dermaga ge­
berupa pembangunan 2 unit dermaga tahun 2015 dengan total anggaran ± neral kargo 164 meter, dan fasilitas
sepanjang 50 meter, lapangan pe­ Rp29 miliar. Fasilitas yang dibangun darat antara lain lapangan penum­
numpukan, gudang 300 m2, dan ter­ antara lain dermaga sepanjang 43 m, pukan 1.000 m2, terminal penum­
minal penumpang. kantor dan terminal penumpang 150 pang 112,5 m2 dan gudang 500 m2.
Pengembangan Pelabuhan Bu­ m2 serta gudang 300 m2. Dikembangkan sejak tahun 2006-
kide dilakukan dari tahun 2001 hing­ Pe­la­buhan Matutuang dilaku­ 2015 dengan anggaran ±Rp58 miliar.
ga tahun 2015 dengan total anggaran kan mulai tahun 2010 sampai de­ Pelabuhan Bukide, Kalama, Li­
± Rp23 miliar. Fasilitas yang ada an­ ngan tahun 2015 dengan total ang­ pang, Kahakitang, Kawaluso, Mata­
tara lain dermaga 35 meter, kantor gar­an ± Rp25 miliar. Fasilitasnya tuang, Kawio, Buhias dan Amurang
dan terminal penumpang 250 m2 dan an­tara lain berupa dermaga 40,5 merupakan pelabuhan pengumpan
gudang untuk mengakomodasi kapal me­ter dan fasilitas darat antara lain lokal. Sedangkan Pelabuhan Sawang
dengan ukuran 1000 DWT. gu­dang, terminal pe­ numpang dan dikategorikan sebagai pelabuhan
Pengembangan Pelabuhan Ka­ lapangan penumpukan. pengumpan regional. Silo

6 Edisi V 2016

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 6 7/19/16 10:15 PM


PELABUHAN BUNGKUTOKO
WUJUD SINERGI PEMBANGUNAN
K
ementerian Perhubungan
telah menyelesaikan pem­
bangunan Pelabuhan Bung­
kutoko di Sulawesi Tenggara (Sul­
tra) dan diresmikan Menhub Igna­
sius Jonan pada 2 Mei 2016.
Pelabuhan yang dibangun de­
ngan dana APBN sebesar Rp
204,217 miliar sejak tahun 2009
sampai dengan tahun 2015 ini berlo­
kasi terpisah dari Pelabuhan Kendari
saat ini. Lokasinya persis di mulut
Teluk Kendari yang men­
jadi tempat pertemuan
arus keluar ma­
suk air laut dari
Teluk Kendari
serta dari Laut
Banda. pengembangan, kapal penumpang dengan ukuran
G ubernur pendang­k alan 6.022 GT (Pelni) dengan kedalaman
Sulawesi Teng­ perairan kolam, Faceline dermaga seluas 8 M LWS.
gara, Nur Alam, alur pelayaran Fasilitas Pelabuhan Pelabuhan
dalam sambutan­ yang sempit, dan Bungkutoko terdiri dari dermaga
nya menyatakan ren­cana pemerin­ seluas 188x20 M2, trestle seluas
bahwa masyarakat tah daerah untuk 206x8 M2, dan causeway seluas
Sulawesi Tenggara sa­ mem­bangun jembatan 150x8 M2. Sementara itu, lahan sisi
ngat menghargai penanganan di atas alur pelayaran dengan darat Pelabuhan Bungkutoko total­
langsung oleh Menteri Perhubungan tinggi bebas yang terbatas. nya seluas 363x200 M2 yang terdiri
dalam pengembangan infrastruktur Selain itu, tingkat pertumbuhan dari gudang seluas 15,5x25 M2, la­
perhubungan di Provinsi Sulawesi pelabuhan laut Kendari pada tahun pangan penumpukan barang seluas
Tenggara, dan peresmian beberapa 2008, cukup tinggi ditandai data se­ 25.000 M2, Kantor KSOP seluas
pelabuhan yang terletak di 3 provinsi bagai berikut: Berth Occupancy Ratio 15,5x25 M2, pos jaga seluas 4x6
yang dilakukan di Bungkutoko, Su­ (BOR) 79%; pertumbuhan kontai­ M2, jalan lingkungan pelabuhan se­
lawesi Tenggara, merupakan wujud nerisasi mencapai 7,79% per tahun; luas 524x10 M2.
dari sinergi dalam pembangunan. pertumbuhan arus barang 10,2% Selain Bungkutoko, ada 4
Menhub Jonan mengatakan pertahun; pertumbuhan arus peti pelabuhan di Sultra yang turut di­
bahwa 21 dari 35 pelabuhan yang kemas 7% per tahun. resmikan Menhub yaitu Pelabuhan
telah diresmikan berada di Pulau Selain itu, dengan adanya pem­ Baubau (Kota Baubau), Pelabuhan
Sulawesi. Pembangunan Pelabuhan bangunan di kawasan Bungkutoko Wanci (Wakatobi), Pelabuhan Mo­
Bungkutoko sendiri telah diputus­ ini akan menjadi lokomotif pem­ lawe (Kabupaten Konawe Utara dan
kan oleh Presiden Republik Indone­ bangunan Kota Kendari yang saat Pelabuhan Maligano (Kabupaten
sia melalui Keputusan Presiden No. ini terus berbenah untuk menseja­ Muna).
168 Tahun 1998 tentang Kawasan jarkan diri dengan kota-kota lain di Sedangkan di Sulsel pelabuhan
Pengembangan Ekonomi Terpadu, Indonesia. yang diresmikan yakni pelabuhan
Buton, Kolaka dan Kendari. Pelabuhan Bungkutoko meru­ Kalukalukuang (Kabupaten Pang­
Pembangunan Pelabuhan pakan pelabuhan pengumpul yang kep). Dan tiga pelabuhan di Sulteng
Bung­ kutoko juga merupakan pe­ memiliki kapasitas kapal kargo sebe­ antara lain Pelabuhan Parigi (Kabu­
ngembangan dari Pelabuhan Ken­dari sar 6.000 DWT dan merupakan paten Parigi Moutong), Pelabuhan
yang terkendala penegembangan­ yang terbesar. Selain itu, Pelabuhan Malala dan Pelabuhan Ogoamas di
nya karena keterbatasan lahan Bungkutoko juga dapat menampung Kabupaten Toli-toli. Deni

Edisi V 2016
7
01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 7 7/19/16 10:15 PM
PELABUHAN ATAPUPU WUJUD
PEMBANGUNAN INDONESIA SENTRIS
M
enhub Ignasius sistem logistik nasional yang
Jonan meresmikan efisien dan efektif.
secara serentak 3
pelabuhan penyeberangan dan Data Pengembangan
6 pelabuhan laut penghubung 6 Pelabuhan
dan perekat kepulauan ter­ Pengembangan Pelabuh­
luar, terdepan dan perbatasan an Atapupu dilaksanakan mu­
di Provinsi Nusa Tenggara lai tahun 2004 – 2015 dengan
Timur (NTT) pada Minggu 8 total anggaran ±105 miliar
Mei 2016, di Pelabuhan Ata­ Ru­ piah. Pelabuhan Atapupu
pupu, NTT. direncanakan untuk kegiatan
Peresmian pelabuhan- bong­kar muat barang dan pe­
pelabuhan ini merupakan per­ ti kemas serta turun naik pe­
wujudan pembangunan Indo­ numpang dengan fasilitas
nesia sentris sesuai Nawacita an­tara lain Dermaga 1 sepan­
pemerintahan Joko Widodo- jang 310 meter dan Dermaga
Jusuf Kalla, yaitu memba­ngun 2 sepanjang 70 meter untuk
Indonesia dari pinggiran, ka­ mengakomodasi kapal ukuran
wasan terluar, perbatasan, ter­ 3.000 DWT, serta fasilitas da­
dalam, dan rawan bencana. rat antara lain berupa lapang­
Ketiga pelabuhan pe­ an penumpukan seluas 6,7
nyeberangan tersebut yaitu, hektar, terminal penumpang
Pelabuhan Kewapante, Pama­ 180 m2 dan gudang 800 m2.
na, dan Seba. Sedangkan enam Pengembangan Pelabuh­
pelabuhan laut yaitu Pelabuh­ an Ba’a dilaksanakan mulai
an Atapupu, Ba’a, Papela, Reo, Ta­ hun 2004 – 2015 dengan
Pota, dan Larantuka. total anggaran ±102 miliar
Menhub Jonan menga­ta­ Ru­piah. Output yang dihasil­
kan peresmian pelabuh­an laut kan berupa pembangunan
ini bagian dari 35 pelabuhan der­maga sepanjang 80 meter,
yang sudah selesai pemban­ lapangan penumpukan 1,5
gunannya sesuai target tahun hektar, 2 unit gudang 1.250
2015. Sebanyak 33 pelabuhan m2, terminal penumpang 400
diantaranya berada di timur m2 dan kantor pelabuhan 150
Indonesia, hanya 2 yang bera­ m2 untuk dapat mengako­
da di wilayah barat, pelabuhan modasi kapal dengan ukuran
Barus di Sumatera Utara dan maksimal 3.000 DWT.
Pelabuhan Sukadana di Kali­ Pengembangan Pelabuh­
mantan Selatan. an Papela dilaksanakan mulai
Sementara untuk pela­ tahun 2007 – 2015 dengan
buh­an penyeberangan, ba­ to­tal anggaran sebesar ±26
nyak tersebar di Kalimantan, miliar Rupiah. Fasilitas yang
Sulawesi, dan Nusa Tenggara ada di Pelabuhan Papela an­
Barat. tara lain dermaga sepanjang
Plt Dirjen Perhubung­ 152 meter, kantor dan termi­
an Laut Umar Aris dalam nal penumpang 300 m2 untuk
laporan­nya mengatakan, pem­ mengakomodasi kapal dengan
bangunan sarana dan prasa­ ukuran 1.000 DWT.
rana ini untuk mewujudkan Pengembangan Pelabuh­

8 Edisi V 2016

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 8 7/19/16 10:15 PM


an Reo dilaksanakan
mulai tahun 2004 –
2015 dengan total ang­
garan ±135 miliar Ru­piah.
Fasilitas yang ada di Pelabu­
han Reo diantaranya 2 unit der­
maga yaitu Dermaga 1 sepanjang 135
meter dan Dermaga 2 sepanjang 105 meter untuk mengako­
modasi kapal barang dengan ukuran 5.000 DWT serta fasilitas
darat berupa gudang 600 m2, lapangan penumpukan 1,5 hektar,
dan terminal penumpang 200 m2.
Pembangunan Pelabuhan Pota dilaksanakan mulai tahun
2014 – 2015 dengan total anggaran sebesar ± 40 miliar Ru­
piah. Output yang dihasilkan berupa pembangunan dermaga
sepanjang 70 meter mengakomodasi kapal dengan ukuran 500
DWT, dan fasilitas darat antara lain lapangan penumpukan
dan kantor.
Sedangkan pengembangan Pelabuhan Larantuka dilak­
sanakan mulai tahun 2006 – 2015 dengan total anggaran ±54
miliar Rupiah. Fasilitas yang ada di Pelabuhan Larantuka di
antaranya dermaga multipurpose sepanjang 206 meter untuk
mengakomodasi kapal kargo dengan ukuran 5.000 DWT dan
dermaga pelra sepanjang 100 meter untuk mengakomodir ka­
pal dengan ukuran 1.000 DWT, serta fasilitas darat berupa gu­
dang 200 m2, kantor 150 m2, terminal penumpang 400 m2 serta
lapangan penumpukan 375 m2.

Pengembangan 3 Pelabuhan Penyeberangan


Pelabuhan Penyeberangan Kewapante dan Pelabuhan Pe­
nyeberangan Pamana terletak di Kabupaten Sikka yang diba­
ngun mulai dari tahun 2013 – 2015. Sedangkan Pelabuhan
Penyeberangan Seba yang terletak di Kabupaten Sabu Raijua
dibangun mulai dari tahun 2009 – 2015.
Pelabuhan Penyeberangan Kewapante dibangun dengan
biaya APBN selama 3 tahun anggaran dengan total biaya pem­
bangunan sebesar ±59 miliar Rupiah. Pelabuhan Penyeberang­
an Pamana dibangun dengan biaya APBN selama 3 tahun
anggaran dengan total biaya pembangunan sebesar ±53 miliar
Rupiah, sedangkan Pelabuhan Penyeberangan Seba dibangun
dengan biaya APBN selama 7 tahun anggaran dengan total bi­
aya pembangunan sebesar ± 65 miliar Rupiah.
Pelabuhan Penyeberangan Kewapante dan Pelabuhan
Penyeberangan Pamana merupakan Lintas Penyeberangan
Dalam Kabupaten (Kabupaten Sikka), memiliki panjang lin­
tasan 17 mil.
Lintas Penyeberangan Waingapu-Seba merupakan lin­
tas penyeberangan perintis. Sedangkan Lintas Penyeberangan
Seba-Bolok merupakan lintas penyeberangan komersil dengan
panjang lintasan 115 mil. Silo

Edisi V 2016
9
01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 9 7/19/16 10:15 PM
SEKJEN SUGIGARDJO RESMIKAN
18 PELABUHAN DI SULAWESI
S
ebanyak 18 pelabuhan yang Pelabuhan Moutong. dari 18 pelabuhan laut yang dires­
tersebar di Pulau Sulawesi di­ Lima pelabuhan di Sulawe­ mikan itu, Mantangisi merupakan
resmikan Sekretaris Jenderal si Utara yang diresmikan adalah pelabuhan terbesar yang dapat dis­
Kementerian Perhubungan Sugi­ Pelabuhan Laut Torosik; Pelabuhan andari kapal berbobot 3.000 DWT,
hardjo. Peresmian dilakukan secara Laut Tanjung Sidupa; Pelabuhan selain Pelabuhan Banabungi di Su­
terpusat di Pelabuhan Mantangisi, Laut Makalehi, yang merupakan lawesi Tenggara.
Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi pelabuhan pengumpan regional; “Pembangunan masa depan di
Sulawesi Tengah, Minggu 15 Mei Pelabuhan Laut Para; dan Pelabuhan kawasan timur Indonesia, bukan lagi
2016. Laut Melonguane, yang merupakan di kawasan barat. Ini dapat dilihat
Pengembangan 18 pelabuhan pelabuhan pengumpan lokal. dari pembangunan 91 pelabuhan, 80
tersebut menghabiskan anggaran Selanjutnya, di Provinsi Sulawe­ di antaranya dipusatkan di KTI dan
Rp613 miliar. Tersebar Provinsi Su­ si Tenggara, ada tiga pelabuhan yang sisanya di barat,” ucap Sugiharjo.

lawesi Tengah 4 pelabuhan, 5 pela­ telah selesai dibangun, yaitu Pela­ Dia mengatakan pembangunan
buhan di Provinsi Sulawesi Utara, buhan Banabungi, Pelabuhan Wa­ infrastruktur itu diharapkan mem­
3 pela­buhan di Provinsi Sulawesi mengkoli, dan Pelabuhan Langara. berikan efek ganda, tidak hanya
Tenggara, 3 pelabuhan di Provinsi Di Provinsi Sulawesi Selatan, memfasilitasi keterhubungan antar
Sulawesi Selatan, dan 1 pelabuhan di terdapat tiga pelabuhan yang diban­ wilayah menjadi lebih efektif dan
Provinsi Gorontalo. gun, yaitu Pelabuhan Balanglompo, efisien, meningkatkan mobilisasi
Mantangisi merupakan sebuah Pelabuhan Sapuka, dan Pelabuhan arus manusia dan barang di seluruh
desa yang terletak di Kecamatan Laut Maccini Baji, serta Provinsi penjuru tanah air, tetapi juga meng­
Ampana Tete, yang ditetapkan se­ Gorontalo dengan satu pelabuhan, gerakkan pertumbuhan ekonomi se­
bagai salah satu kawasan pengem­ yaitu Pelabuhan Bumbulan. cara merata di semua wailayah.
bangan industri di Kabupaten Tojo Pembangunan infrastruktur “Pembangunan pelabuhan ini
Una-Una. pelabuhan di wilayah Sulawesi ini juga sejalan dengan program Nawa
Untuk menunjang pengembang­ diharapkan mampu memfasilitasi Cita, yang tidak lagi memusatkan
an kawasan industri tersebut, peme­ keterhubungan antarwilayah, me­ pembangunan di Pulau Jawa, tetapi
rintah mengembangkan Pelabuhan ningkatkan mobilisasi arus manu­ memprioritaskan pembangunan
Mantangisi, yang ditetapkan sebagai sia dan barang, serta menggerakkan mu­­lai dari kawasan pinggiran, da­
Pelabuhan Pengumpan Lokal. Begitu pertumbuhan ekonomi secara mera­ erah terluar, terdalam, terisolir, rawan
juga pelabuhan lain, seperti Pelabuh­ ta di semua wilayah. bencana, dan mempunyai potensi
an Una-Una, Pelabuhan Bungku, dan Sekjen Sugihardjo mengatakan, ekonomi yang tinggi. Presti

10 Edisi V 2016

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 10 7/19/16 10:15 PM


Pelabuhan Sukadana dan Kuala Jelai
Lengkapi Infrastruktur Kalimantan
K
ementerian Perhubungan te­ pelabuhan 210x125 m2, Pelabuhan
rus berupaya meningkatkan Sukadana memiliki terminal pe­
kapasitas sarana dan prasa­ num­ pang berukuran 15x7,5 m2.
rana transportasi di daerah terluar, Serta dilengkapi pula dengan ge­
terpencil, kawasan perbatasan dan dung perkantoran, dan lapangan pe­
daerah rawan bencana. Salah satu­nya numpukan seluas 1.815 m2.
adalah Pelabuhan Sukadana yang Sebagai pelabuhan pengum­
terletak di Desa Sutra, Kecamatan pan lokal, pelabuhan yang berada
Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, di Kabupaten Kayong Utara ini
Provinsi Kalimantan Barat. diharapkan dapat menjadi pintu
Pelabuhan Sukadana diresmi­ masuk melalui laut untuk daerah-
kan oleh Sekretaris Jenderal Ke­ daerah sekitar yang tidak mempu­
menterian Perhubungan Sugihardjo nyai pelabuhan seperti Kabupaten
pada Sabtu 21 Mei 2016. Selain Sanggau, Kabupaten Sekadau, Ka­
Pelabuh­an Sukadana, turut diresmi­ bupaten Melawi, dan Kabupaten
kan Pelabuhan Kuala Jelai, Kabupa­ Sintang.
ten Sukamara, Provinsi Kalimantan Terlebih lagi, pelabuhan Su­
Tengah. kadana termasuk dalam rute perin­
Pelabuhan ini selesai diba­ tis R10 yakni Pontianak-Tambela-
ngun tahun 2015, menggunakan tara lain dermaga berukuran 70x8 Pontianak-Teluk Air-Teluk Batang-
dana APBN sebesar Rp75,4 miliar. m2, trestle berukuran 366x6 m2, dan Sukadana-Karimata-Ketapang-
Dengan selesainya pembangunan, ke­da­
laman kolam -5 mLWS yang Ken­dawang-Kuala Jelai-Kendawa­
saat ini pelabuhan Sukadana telah dapat disandari kapal berukuran ng-Ketapang-Karimata-Sukadana-
dilengkapi sejumlah fasilitas. Pada hingga 1.000 DWT (kapal kargo). Teluk Batang-Teluk Air-Pontianak-
sisi laut fasilitas yang dimiliki an­ Pada sisi darat, dengan luas are­al Tambelan-Pontianak. Silo

18 PELABUHAN
1 Pelabuhan Mantangisi merupakan pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan 2011- 10 Pelabuhan Bumbulan pelabuhan pengumpan regional. Pengembangan tahun 2008-2015.
2015. Anggaran Rp69 miliar. Fasiltas: Dermaga sepanjang 114 meter, lapangan 2,7 Anggaran Rp18 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 50 meter serta fasilitas darat penunjang
hektare, terminal penumpang 200 m2, kantor pelabuhan 154 m2, dan mengakomodasi operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
kapal maksimal 3000 DWT.
11 Pelabuhan Budong-Budong pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan tahun 2008-
2 Pelabuhan Una-Una yang merupakan pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan mulai 2012. Anggaran Rp28 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta fasilitas darat
tahun 2012-2015. Anggaran Rp17 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 50 meter, trestle, penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
kantor, dan pos jaga, dan mengakomodasi kapal maksimal 1000 DWT.
12 Pelabuhan Pasang Kayu pelabuhan pengumpan regional. Pengembangan tahun 2008-
3 Pelabuhan Bungku merupakan pelabuhan pengumpul. Pengembangan tahun 2010- 2012. Anggaran Rp43 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 80 meter serta fasilitas darat
2015. Anggaran Rp 24 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta fasilitas darat penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 1000 DWT.
13 Pelabuhan Banabungi pelabuhan pengumpan regional. Pengembangan tahun 2008-2015.
4 Pelabuhan Moutong merupakan pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan tahun 2006- Anggaran Rp25 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta fasilitas darat penunjang
2015. Anggaran Rp28 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta fasilitas darat operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 3000 DWT.
penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 1000 DWT.
14 Pelabuhan Wamengkoli pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan tahun 2011-2014.
5 Pelabuhan Torosik adalah pelabuhan pengumpan regional. Pengembangan tahun 2010- Anggaran Rp22 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta fasilitas darat penunjang
2015. Anggaran Rp 22 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta fasilitas darat operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
15 Pelabuhan Langara pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan tahun 2008-2015.
6 Pelabuhan Tanjung Sidupa merupakan pelabuhan pengumpan regional. Pengembangan Anggaran Rp41 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta fasilitas darat penunjang
mulai tahun 2010-2015. Anggaran Rp40 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
fasilitas darat penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
16 Pelabuhan Balanglompo pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan tahun 2007-2011.
7 Pelabuhan Makalehi pelabuhan pengumpan regional. Pengembangan tahun 2008- Anggaran Rp20 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 35 meter serta fasilitas darat penunjang
2015. Anggaran Rp 39 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 70 meter serta fasilitas darat operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
17 Pelabuhan Sapuka pelabuhan pengumpan lokal mulai. Pengembangan tahun 2011-2015.
8 Pelabuhan Para pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan 2011-2012. Anggaran Anggaran Rp62 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 35 meter serta fasilitas darat penunjang
sebesar Rp16 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 35 meter serta fasilitas darat penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.
18 Pelabuhan Maccini Baji pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan tahun 2004-2015.
9 Pelabuhan Melonguane pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan tahun 2005-2015. Anggaran Rp61 miliar. Fasilitas yang dikembangkan berupa pembangunan dermaga
Anggaran Rp38 miliar. Fasilitas: Dermaga sepanjang 168 meter serta fasilitas darat sepanjang 50 meter serta fasilitas darat penunjang.
penunjang operasional untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT.

Edisi V 2016
11
01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 11 7/19/16 10:15 PM
SEMBILAN PELABUHAN
UNTUK MEMPERKUAT DAERAH DI NTT
SEMBILAN PELABUHAN
1 Pelabuhan Marapokot dibangun sejak tahun 2005
– 2015. Anggaran Rp43 Miliar. Fasilitas: Dermaga
sepanjang 157 meter, trestle 2 unit dengan panjang
masing-masing 77 meter, terminal penumpang, kantor,
gudang dan pos jaga. Pelabuhan ini dapat disandari
kapal berukuran hingga 3000 DWT.
2 Pelabuhan Laut Lamakera. Pembangunan mulai
Tahun 2011 – 2013. Anggaran Rp28 Miliar. Fasilitas:
Dermaga sepanjang 115 meter, trestle sepanjang 18
meter, Terminal Penumpang, Kantor, Gudang dan
Pos Jaga untuk dapat mengakomodasi kapal kargo
maksimal 1000 DWT.
3 Pelabuhan Laut Waiwerang. Pembangunan mulai
Tahun 2011 – 2013. Anggaran Rp28 Miliar. Fasilitas:
Dermaga sepanjang 100 meter, trestle sepanjang 30
meter, Terminal Penumpang, Kantor, Gudang dan
Pos Jaga untuk dapat mengakomodasi kapal kargo
maksimal 750 DWT.
4 Pelabuhan Laut Komodo. Pembangunan mulaiTahun
2008 2012. Anggaran Rp74 Miliar. Fasilitas: Dermaga
sepanjang 125 meter, trestle sepanjang 231 meter,
Terminal Penumpang, Kantor, Gudang dan Pos Jaga,
dapat mengakomodasi kapal kargo maksimal 5000 DWT.
5 Pelabuhan Laut Terong. Pembangunan mulai Tahun
2011 – 2013. Anggaran Rp28 Miliar. Fasilitas:

S
Dermaga sepanjang 95 meter, trestle sepanjang 30
ekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo resmikan meter, Terminal Penumpang, Kantor, Gudang dan
Pos Jaga untuk dapat mengakomodasi kapal kargo
9 (sembilan) pelabuhan di provinsi Nusa Tenggara Timur. Peres­ maksimal 1000 DWT.
mian ke-sembilan pelabuhan berlangsung di pelabuhan Marapo­ 6 Pelabuhan Laut Wuring. Pembangunan mulaiTahun
2008 – 2011. Anggaran Rp20 Miliar. Fasilitas:
kot, NTT, Selasa 31 Mei 2016. Dermaga sepanjang 70 meter, trestle sepanjang 42
Dalam sambutannya, Sekjen Kemenhub menyampaikan bahwa meter, Terminal Penumpang, Kantor, Gudang dan
Pos Jaga untuk dapat mengakomodasi kapal kargo
Peresmian sembilan pelabuhan ini merupakan perwujudan program maksimal 1000 DWT.
Nawacita yang digagas oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu 7 Pelabuhan Laut Palue. Pembangunan mulai Tahun
2010 – 2012. Anggaran Rp21 Miliar. Fasilitas:
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan Dermaga sepanjang 110 meter, Terminal Penumpang,
Kantor, Gudang dan Pos Jaga dapat mengakomodasi
desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. kapal kargo maksimal 1000 DWT.
Selain itu, proyek pengembangan infrastruktur pelabuhan ini se­bagai 8 Pelabuhan Laut Naikliu. Pembangunan mulai Tahun
salah satu wujud implementasi fokus kerja Kementerian Perhubungan, 2010 – 2013. Anggaran Rp26 Miliar. Fasilitas:
Dermaga sepanjang 100 meter, trestle sepanjang 20
yaitu peningkatan kapasitas pelabuhan. Kementerian Perhubungan terus meter, Terminal Penumpang, Kantor, Gudang dan Pos
Jaga dapat mengakomodasi kapal kargo maksimal
melakukan pembangunan sarana dan prasarana pendukung untuk men­ 1000 DWT.
dorong konektivitas pelayaran antar wilayah demi meminimalisir ma­ 9 Pelabuhan Laut Kolbano. Pembangunan mulaiTahun
2012 – 2015. Anggaran Rp106 Milyar. Fasilitas:
salah disparitas harga yang menjadi permasalahan utama saat ini. Dermaga sepanjang 70 meter, trestle sepanjang
Delapan pelabuhan lainnya yang juga diresmikan yaitu, Pela­buhan 57 meter, Area Darat (100x72) m2 untuk dapat
mengakomodasi kapal kargo maksimal 1000 DWT.
Lamakera, Pelabuhan Waiwerang, Pelabuhan Komodo, Pelabuhan
Terong, Pelabuhan Wuring, Pelabuh­
an Palue, Pelabuhan Naikliu, dan Pe­
labuhan Kolbano.
Dalam laporannya, Direktur
Ke­­
pelabuhanan Ditjen Hubla yang
mewakili Direktur Jenderal Perhu­
bung­ an Laut, Ir. Mauritz Sibarani
me­nyampaikan harapan peresmian
agar sembilan pelabuhan ini dapat
me­ningkatkan konektivitas, mobilitas
masyarakat, dan kelancaran distribusi
logistik yang dapat mendorong per­
tumbuhan ekonomi di wilayah NTT
dan sekitarnya. Laura

12 Edisi V 2016

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 12 7/19/16 10:15 PM


DERMAGA PELABUHAN PANARUKAN DAN
SAPEKEN DIRESMIKAN
Bahkan, pihaknya berharap bagaimana pelabuhan Panaru­
kan bisa dikembangkan dan fungsi pelabuhan merupakan
simpul penghubung antar daratan dan lautan.
“Kita juga meresmikan pelabuhan Sapeken di Ka­
bupaten Sumenep yang menghabiskan anggaran sebesar
Rp300 miliar,” kata Sugiharjo.
Pemerintah Kabupaten Situbondo menyampaikan
apresiasi trima kasih atas pembangunan Pelabuhan baru
Panarukan yang selesai dibangun oleh Kementerian Per­
hubungan pada 2014 itu.
“Apalagi daerah kami sangat jarang didatangi lang­
sung oleh pemerintah pusat. Dengan pembangunan
pelabuhan ini menunjukkan perhatian dari pemerintah
pusat,” ujar Yoyok.
Pelabuhan baru Panarukan memiliki ukuran 102x10

S
ekjen Kementerian Perhu­bung­an Ir. Sugiharjo dan meter persegi, causeway dengan ukuran 597x7 meter per­
wakil bupati Situbondo, Ir Yoyok Mulyadi bersama segi, serta pengerukan kolam dengan kedalaman hingga
sama memennjet serine menandakan peresmian -5 mLWS, sehingga bisa digunakan sandar oleh kapal
dermaga Pelabuhan Panarukan dan Sapeken, Kamis 26 dengan kapasitas kargo hingga 1.000 DWT.
Mei 2016. Peresmian dua dermaga itu dipusatkan di Dermaga tersebut juga dilengkapi dengan lapangan
dermaga pelabuhan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur. pe­numpukan kontainer dengan luas 218 x 35 meter perse­
Dalam sambutannya, Sekjen Kementrian Perhu­ gi, areal darat seluas 217 x 39,7 meter persegi, sebuah Kan­
bungan mengatakan, dermaga Panarukan sepanjang 597 tor KSOP, dan pos jaga, maka masyarakat dan pelaku usa­
meter itu, semata mata untuk dapat kedalaman lima meter. ha jauh lebih menyukai pelabuhan baru Panarukan. Pandji

DIRJEN HUBLA RESMIKAN 21 PELABUHAN


DI MALUKU DAN MALUKU UTARA
S
etelah meresmikan 55 pelabuhan di seluruh In­
donesia, Kementerian Perhubungan kembali
meresmikan 21 Pelabuhan di Maluku, Senin, 30
Mei 2016. Peresmian dilakukan oleh Dirjen Perhubun­
gan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budio­
no. Delapan pelabuhan terletak di Provinsi Maluku dan
13 pelabuhan di Provinsi Maluku Utara senilai total
Rp757 miliar.
Ke-21 pelabuhan pengumpan lokal dan regional
yang dibangun pada periode 2007-2015 ini untuk men­
dukung pengimplementasian program tol laut di ka­
wasan timur Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemhub
A Tonny Budiono mengungkapkan, program tol laut hingga ke timur Indonesia,” ungkapnya dalam sambut­
merupakan langkah pemerintah untuk memperkuat an peresmian 21 pelabuhan tersebut di Pelabuhan Yos
jati diri sebagai negara maritim dengan membangun Sudarso, Ambon, Maluku, Senin 30 Mei 2016.
serta meningkatkan konektivitas di seluruh penjuru Delapan pelabuhan di Maluku yang diresmikan
Tanah Air. adalah Pelabuhan Batu Merah (Rp8 miliar), Upisera
“Salah satu yang diwujudkan adalah dengan mem­ (Rp21 miliar), Lirang (Rp32 miliar), Seira (Rp28 mili­
bangun infrastruktur pelabuhan untuk memperlancar ar), Marsela (Rp32 miliar), Wolu (Rp48 miliar), Adault
arus penumpang, barang, dan jasa ke seluruh wilayah (Rp45 miliar), dan Damar (Rp33 miliar). Deni

Edisi V 2016
13
01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 13 7/19/16 10:15 PM
DIRJEN HUBLA RESMIKAN
PELABUHAN KE-91 DI ACEH
K
ementerian Perhubungan gasian Ditjen Hubla Bambang Wi­ “Salah satu langkah nyata un­
se­­
lama tiga bulan terakhir yanto serta Direktur Perkapalan dan tuk mewujudkannya, pemerintah
se­cara maraton meresmikan Kepelautan Ditjen Hubla Sugeng me­ lalui Kementerian Perhubung­
penyelesaian pembangunan 91 pela­ Wibowo. an telah membangun infrastruktur
buhan di berbagai penjuru tanah air. Peresmian diawali dengan pelabuhan yang berorientasi kepada
Sekitar 80 % terdapat di wilayah ti­ pe­mukulan beduk dan penanda­ benefit makro bukan semata profit
mur Indonesia, sedangkan sisanya t­
anganan prasasti untuk semua center,” ujarnya.
tersebar di wilayah tengah dan barat pelabuh­an dan dilanjutkan dengan Pembangunan pelabuhan di
Indonesia. peninjauan Pelabuhan Calang. Pulau Sumatera juga berfungsi un­
Setelah sebelumnya meresmi­ Dalam sambutannya Dirjen tuk melayani pelayaran kapal pe­
kan 85 pelabuhan, Kementerian Per­ Tonny mengatakan, pembangun­ rintis. Adapun jaringan trayek kapal
hu­bungan meresmikan 6 pelabuhan an dan pengembangan keenam perintis meliputi trayek R-1, R-2
yang dibangun di wilayah barat In­ pel­
abuhan ini dibiayai oleh dana dan R-3 dengan kapal-kapalnya an­
donesia. Keenam pelabuhan yang APBN dengan total nilai investasi tara lain KM. Sabuk Nusantara 35,
terletak di Provinsi Aceh dan Suma­ sebesar Rp264,4 miliar. Diharapkan KM. Sabuk Nusantara 37, dan Kapal
tera ini merupakan bagian terakhir keberadaan pelabuhan-pelabuhan Coaster sebesar 1200 DWT.
dari 91 pelabuhan yang diresmikan ini memiliki peran penting dalam Dia menjelaskan, peresmian
sebelum memasuki masa Angkutan memperlancar arus barang, penum­ enam pelabuhan di wilayah Suma­
Lebaran 2016/1437 H. pang, dan distribusi logistik nasional. tera ini menjadi penutup rang­
Enam pelabuhan yang diresmi­ kaian kegiatan peresmian 91 in­
kan tersebut antara lain Pelabuhan frastruktur pelabuhan di seluruh
Ca­lang dan Pelabuhan Singkil di Indonesia yang telah dilakukan
Pro­vinsi Aceh. Pelabuhan Sirombu dari April 2016 hingga Juni 2016.
dan Pelabuhan Tanjung Tiram di Tersebar di 17 Provinsi, yang
Pro­vinsi Sumatera Utara, Pelabuhan meliputi 11 pelabuhan diban­
Tua Pejat di Provinsi Sumatera Barat gun di wilayah Barat Indonesia,
serta Pelabuhan Sadai di Provinsi termasuk di wilayah Kepulauan
Bangka Belitung. Sumatera dan 80 pelabuhan di
Peresmian ke-6 pelabuh­ wilayah Timur Indonesia.
an itu dilakukan oleh Direk­ Dengan selesainya pem­
tur Jendral Perhubungan La­ bangunan infrastruktur pela­ buh­
ut Kementerian Ir. Antonius an yang tersebar di seluruh penjuru
Tonny Budiono dan dipusat­ Tanah Air merupakan perwujudan
kan di Pelabuhan Calang, komitmen pemerintah dalam rangka
Kabupaten Aceh Jaya, pemerataan pembangunan
Provinsi Aceh pada Kamis 2 yang tidak hanya terpusat di
Juni 2016. Pulau Jawa, akan tetapi me­
Dirjen Tonny datang antara lain rata ke seluruh penjuru Tanah
didampingi oleh Direktur Kenavi­ Air Indonesia. SIlo

14 Edisi V 2016

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 14 7/19/16 10:15 PM


INDONESIA BERPERAN AKTIF DALAM
SIDANG IMO-MSC KE-96
S
ebagai anggota Dewan Inter­na­
tional Maritime Organization
(IMO), Indonesia berpe­ ran
aktif dan berkontribusi di setiap
sidang IMO baik di tingkat Committee
maupun Sub-Committee seperti pada
IMO Maritime Safety Committee ke-
96 pada 10 hingga 20 Mei 2016 di
Kantor Pusat IMO, London Inggris.
Maritime Safety Committee
(MSC) merupakan badan teknis ter­­
tinggi IMO yang memiliki tugas yang
paling luas di antara komite-komite
lainnya, yakni konstruksi dan per­
lengkapan kapal, pengawakan dari sisi
keselamatan, peraturan pencegahan 96/6/1 tentang Pasenger Ship Safety
tubrukan kapal, pena­nganan barang dan agenda item MSC 96/7 tentang
berbahaya, prosedur dan persyarat­ Pengangkutan Personil Industri (on
an keselamatan ma­ ritim, informasi Carriage of Industrial Personel).
hidro­grafi, investigasi kecelakaan laut, Terkait dengan peranan Indone­
salvage, pertolongan dan hal-hal lain sia di IMO, Ketua Delegasi Indonesia,
yang langsung mempengaruhi kesela­ Laksamana Dr. Marsetio menyatakan
matan dan keamanan pelayaran. bahwa pentingnya peran aktif Indo­
Sidang MSC ke-96 dibuka oleh nesia di IMO untuk menunjukan
Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim bahwa Indonesia layak diperhitungan
yang berasal dari Republic of Korea oleh dunia dengan berkontribusi di
dihadiri oleh para delegasi dari Ne­ setiap perumusan kebijakan maupun
gara Anggota Council IMO terma­ aturan yang dikeluarkan oleh IMO.
suk Indonesia dan dihadiri juga oleh Hal ini sejalan dengan visi dan misi
dua negara anggota asosiasi, dua or­ Presiden RI, Joko Widodo yang
ga­nisasi di bawah PBB, enam orga­ memposisikan Indonesia sebagai po­
nisasi Inter-Governmental dan 33 ros maritim dunia.
organisasi Non-Pemerintah. Adapun “Indonesia memiliki potensi
Chairman Sidang IMO MSC adalah besar menjadi poros maritim dunia
Mr. Brad Groves dari Australia. Sekjen IMO menyoroti beberapa isu mengingat Indonesia berada di da­
Delegasi Indonesia diketuai oleh penting pada agenda sidang MSC erah equator, antara dua benua Asia
Utusan Khusus untuk IMO Lak­ ke-96 ini. Diantaranya adalah pelak­ dan Australia, antara dua samudera
sa­ma­na (Purn) DR. Marsetio yang sanaan standar berbasis tujuan untuk Pasifik dan Hindia, serta negara-ne­
ber­anggotakan perwakilan dari Di­ pembangunan kapal tanker minyak gara Asia Tenggara. “ kata Marsetio.
rektorat Perkapalan dan Kepelautan dan kapal curah, perlindungan ja­ Atase Perhubungan RI di Lon­
Kemenhub, Direktorat Kesatuan ring­an transportasi laut dari ancam­ don, Simson Sinaga juga menya­
Penjagaan Laut dan Pantai Kemen­ an cyber serta informasi terhadap takan bahwa dunia maritim harus
hub, Bagian Hukum Kemenhub, Ke­ pembajakan dan perampokan ber­ melihat Indonesia telah bergerak
menterian Luar Negeri, Atase Per­ senjata di kapal dan adanya migrasi maju dengan membangun sejumlah
hubungan RI di London, Kemente­ melalui laut. infrastrukur antarpulau dan berko­
rian Koordinator Bidang Maritim, Di sidang IMO MSC ke-96 ini, mitmen mendorong pengembangan
PT. Biro Klasifikasi Indonesia dan Delegasi Indonesia menyampaikan 3 infrastruktur dan konektivitas ma­
perwakilan dari INSA (Indonesia kali intervensi pada sesi Agenda Item ritim dengan membangun tol laut,
National Shipowner Association). MSC 96/4 tentang Enchance Mari­ pelabuhan laut, logistik, dan industri
Pada sambutan pembukaannya, tim Security, sesi Agenda Item MSC perkapalan. Wisnu

Edisi V 2016
15
01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 15 7/19/16 10:15 PM
KUPP JAILOLO LARANG KAPAL ANGKUT
PENUMPANG BERLEBIHAN
K
antor Unit Penyelenggara Pe­ Sesuai perintah Menteri Per­
la­
buhan (KUPP) Kelas III hubungan Ignasius Jonan dan arah­
Jailolo, Maluku Utara bersa­ an Direktur Jenderal Perhubungan
ma Dinas Perhubungan, Komunikasi Laut Ir. Anonius Tonny Budiono,
dan Informatika (Dishubkominfo) MM, bahwa dalam menghadapi ang­­
Hal­mahera Barat dan intansi ter­ kutan Lebaran 2016 ini semua sa­rana
kait melakukan sosialisasi aspek ke­ dan prasarana transportasi la­ut harus
selamatan pelayaran. Kegiatan tersebut dalam kondisi prima dan si­ap mem­
terkait degan pelaksanaan Angkutan berikan pelayanan terbaik ke­pada ma­
Lebaran 2016/1437 H. syarakat. Khusus kapal pe­ numpang,
termasuk speed boat, harus me­menuhi
persyaratan keselamatan pelayaran.
“Pelayanan di pelabuhan dan ka­
pal harus memenuhi standar pela­
yanan minimum. Sedangkan kondisi
kapalnya harus memenuhi persya­ratan
kelaiklautan kapal,” kata Affan Tabona.
Ketentuan tersebut sesuai de­ngan
UU Nomor 17 Tahun 2008 ten­tang
Pelayaran, PM Nomor 81 Tahun 2011
tentang Standar Pela­ yanan Minimal
Bidhub Provinsi, Kabupaten/Kota,
dan PK.103/1/1/DJPL-2011 tentang
Kelaiklautan Kapal.
Seluruh pemilik dan nakhoda
kapal penumpang atau speed boat juga
dalam melakukan pelayaran di­ minta
memenuhi berbagai kewajiban seperti
melengkapi dokumen/sertifikat
kapal, Pas Kecil, dan Penga­
wakan SKK 30 Mil 2 orang
(Nahkoda dan Motoris). Dan
Kegiatan sosialisasi tidak boleh mengangkut pe­
itu dihadiri para pemi­ numpang atau barang diatas
lik kapal, dan nakhoda dek (kap) kapal, ruang mesin
serta kru kapal, Kepala dan ruang kemudi.
Dinas Perhubung­ AFFAN TABONA Selain itu, diwajibkan
an dan Kominfo Kab. Kepala KUPP Jailolo juga menyediakan Life Jacket
Halmahera Barat, Ke­ (Baju Penolong), Life Bouy
pala BNPB Kab. Halmahera Barat, (Pelampung Penolong), Radio Komu­
Kepala Polsek Jailolo, dan Kepala BA­ nikasi, Kompas dan alat-alat kesela­
SARNAS Ternate. matan pelayaran lainnya. Penumpang
Kepala KUPP Jailolo Affan Tabo­ dan kru kapal juga dilarang merokok
na pada kesempatan itu meminta agar selama dalam pelayaran.
kapal-kapal penumpang tidak meng­ KUPP Jailolo juga membentuk
angkut penumpang berlebihan atau Posko Pengaduan (Call Center)
over kapasitas. KUPP deJailolo juga yang anggota-anggotanya terdiri dari
mewajibkan semua kapal yang ber­ Syahbandar, Dishub Jailolo, BNPB,
operasi memenuhi aspek keselamatan BASARNAS, dan KP3 Jailolo. Silo
pelayaran.

16 Edisi V 2016

01 INFO MARITIM EDISI 5.indd 16 7/19/16 10:15 PM

You might also like