You are on page 1of 1

Hubungan Kelimpahan Predator dengan Populasi Wereng Hijau

(Nephotettix virescens) pada Agroekosistem Sawah yang Berbeda

The Relationship of Predator Abundance with Green Leafhopper Population


(Nephotettix virescens) in Different Rice Field Agroecosystem

Elisurya Ibrahim,1* Nur Rosida,1


Loka Penelitian Penyakit Tungro
Jl. Bulo No.101 Lanrang, Sidrap Sulawesi Selatan 91651
*Email : elisuryaibrahim@gmail.com

ABSTRAK

Wereng hijau (Nephotettix virescens Distant) merupakan salah satu hama penting yang
berperan sebagai vektor penyakit tungro pada tanaman padi. Salah satu cara pengendalian
wereng hijau yaitu dengan memanfaatkan potensi musuh alami predator, parasitoid dan
entomopatogen. Untuk meningkatkan populasi predator dapat dilakukan dengan cara rekayasa
ekologi. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan dasar untuk pengelolaan agroekosistem
persawahan untuk pemanfaatan musuh alami. Penelitian dilaksanakan di Sidrap, Sulawesi
Selatan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2016. Percobaan dilakukan menggunakan
rancangan petak terbagi (split-plot) dalam RAK terdiri dari 2 petak utama, yaitu 1)
Agroekosistem Rekayasa Ekologi, menggunakan tanaman berbunga (refugia) dan pengendalian
hama dengan andrometa yang merupakan campuran cendawan entomopatogen Metharizium
anisopliae dan ekstrak sambiloto; 2) Agroekosistem Konvensional, tanpa tanaman berbunga
dan pengendalian hama menggunakan pestisida. Anak petak adalah: 1) varietas peka (TN1), 2)
varietas umum di lapangan (IR64) dan 3) varietas tahan tungro (Inpari 9 Elo). Analisis data
dengan Korelasi Pearson. Hasil menunjukkan bahwa predator wereng hijau yang ditemukan
pada kedua agroekosistem sama yaitu famili Coccinellidae, Carabidae, Staphylinidae,
Tettigoniidae, Coenagrionidae, Araneidae, Lycosidae, Oxyopidae, Salticidae, Tetragnatidae,
dan Libellulidae. Kelimpahan predator Rekayasa Ekologi cenderung lebih tinggi dibandingkan
pada Konvensional. Indeks keanekaragaman predator pada kedua agroekosistem tergolong
sedang yaitu pada rekayasa ekologi dari 1,55 dan konvensional 1,54. Hubungan antara
kelimpahan predator dan populasi wereng hijau tidak signifikan pada kedua agroekosistem,
dengan nilai r pada Rekayasa Ekologi = 0,352 (tingkat keeratan rendah) dan Konvensional =
0,073 (tingkat keeratan sangat rendah).
Kata kunci: Predator, Wereng Hijau, Nepphotettix virescens, Agroekosistem, Refugia

You might also like